Anda di halaman 1dari 19

VIRUS PENYEBAB INFEKSI

Infeksi

Yang disebabkan kuman virus Banyak virus dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada SSP kita dan keduanya bisa menyebabkan beragam gangguan mulai dari yang akut sampai yang kronis ini bergantung pada virulensi pathogen itu sendiri, Pertahanan tubuh manusia dan lingkungan internal yang mendukung perkembangan pathogen

Lanjutan Semakin tinggi virulensi, semakin rendah pertahanan tubuh kita, dan semakin lingkungan itu mendukung perkembangan pathogen maka penyakit yang terjadi juga semakin hebat

Berikut ini akan dijelaskan penyakit yang disebabkan oleh virus patogen:
Meningitis peradangan pada lapisan pelindung otak (meninges)

Lanjutan
Secara umum pathogen penyebab meningitis dibagi menjadi 4 tahap virus, bakteri, jamur, dan parasit (protozoa, cacing,riketsia) Berdasarkan gejalanya meningitis dibagi menjadi 3 yaitu :

Meningitis purulen meningitis kronis Meningitisaseptic(meningitis serosa)

1. Meningitis Purulen (khas untuk bakteri)


Bakteri penyebab : 1 tahun = streptokokus grup B (gram +), E.Coli (gram -),dan Kliebsella (gram -) Bayi dan anak = streptokokus pneumonia, H. Influenza,N.meningokokus (meningitidis)

Lanjutan.
Dewasa = Streptokokus pneumoniae, N.meningitidis Manifestasi Klinis : demam, kaku kuduk, iritabilitas meningkat, Banyak terdapat leukosit karena ada yang mempresentasikan antigen pada limfosit (sel T Helper) yang kemudian mengaktifkan sel B, sehingga pada proses ini membutuhkan banyak limfosit untuk dapat melawan patogen yang masuk ke dalam tubuh manusia

2. Meningitis Kronis
Penyebab paling sering : Cryptococcus neoformans, kadang juga MeningitisTuberculosa, Sifilis, Histoplasmacapsulatum. Manifestasi Klinis : Peningkatan tekanan ita cranial, muntah hebat,nyeri kepala progresif, pada bayi fontanelanya menonjol Meningitis Tuberculosa harus dicurigai pada : a. Pasien dengan dambaran klinis meningitis yang timbul dalam beberapa mingggu b. Sel llimfosit <300sel, kadar glukosa turun, protein meningkat

Lanjutan Ada kelumpuhan saraf kranialis bagian bawah Dengan riwayat Tbc. Pernah kontak dengan pasien tbc Penegakkan diagnosis dilakukan dengan Kultur dan pengecatan Zn,dengan masa inkubasi 2 minggu- 6 minggu

3. Meningitis Aseptik (Meningitis Serosa)


Kasusnya pasien dengan gejala meningitis ditemuin bakteri pada kultur, berarti ada kemungkinan terinveksi virus.Gejalagejalanya bisa ringan jadi tidak keliatan bila itumeningitis

Pada pungsi lumbal ditemukan pleisitosis limfositer Tanda : sakit kepala, demam dan peradangan Patogen penyebab a. Neonatus : HSV tipe 2 secara genital maternal pada bayi barulahir b. Bayi : enterovirus (virus Coxsackie & virus ECHO/EntericCytophatic Human Orphan), arbovirus, measless dan varicellazoster c. Anak >1th : enterovirus (virus Coxsackie & virus ECHO/EntericCytophatic Human Orphan), mump, arbovirus, measless, ebsteinbarr, vericella zoster

d. Dewasa : HSV tipe 1 (kontak lewat air liur), arbovirus e. Semua umur : HIV dan CMVB.

Ensefalitis
Adalah proses peradangan akibat infeksi pada SSP yang terlibatkan parenkim otak. Biasanya berupa proses peradangan akut, reaksi peradangan pasca infeksi lain (post infectious), dan karena penyakit lain. Seringnya juga menyerang selaput otak

Meningoensefalitis dengan gejala konvulsi, gangguan kesadaran (acute organic brainsyndrome), hemiperesis, paralisis bulbaris, gejala-gejala serebral dannyeri serta kaku kuduk.Etiologi : virus herpes simpleks (31%), virus ECHO (17%), arbovirus.Pada inveksi virus herpes simpleks, infeksi dapat hilang timbul danberlokalisasi pada perbatasan antara mulum dan hidung. Infeksimerupakan bentuk re-aktivasi dari infeksi yang latent. Dalam hal inivirus herpes simpleks berdiam diri di dalam jaringan otak

Lanjutan Secara raendosimbiotik. Reaktivasi bisa disebabkan karena penyinaran ultraviolet dan gangguan hormonal.C Polimyelitis Disebabkan oleh virus polio dengan hipotesis patofisiologi sbb a. Virus polio masuk ke tubuh lalu melalui berpindah melalui aksondari otot ke system saraf pusat (arahnya berlawanan dengan impulssaraf) b. Virus menembus blood brain barrier karena memiliki protein CD155

c. Virus dipresentasikan oleh makrofag dan langsung diimpor ke SSP Penyebab imunitas turun, sanitasi rendah Penegakkan diagnosis Ambil CSF Identifikasi agen penyebab pengecatan gram(untuk non Tb), pengecatan Zn (untuk Tb) Pemeriksaan specimen lain : feses, antigen, Dengan amplifikasiPengetahun tanpa aplikasi hanya akan menjadi memori jangkapendek yang akan segera hilang dan dilupakan.

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya

Kebanyakan virus DNA berkenbang biak di dalam inti sel yang tergantung pada RNA polimerasasel, kecuali pox virus yang berkembang biak didalam sitoplasma dan mampunyai enzim transkrip tasa sendiri. Pada tahap awal biasanya hanya sebagai gen virus saja yang mengalami transtripsi Keterangan Penempelan partikel virus pada sel Pemasukan (viropaxis) Pelepasan selubung Translasi RNA pesuruh Translasi protein

Lanjutan. Replikasi DNA virus Parakitan virion Pembebasan partikel dari sel

Genom virus menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya Istilah virus biasanya merujuk pada partikelpartikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel)

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya virus ini selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV)

Anda mungkin juga menyukai