Anda di halaman 1dari 22

Pengkajian Fisik Sistem Pernafasan dan Kardiovaskuler

Oleh : Erni Yunarwati, Skep.Ns

Tujuan Melakukan pengkajian


Mengkaji fungsi Mengenal secara dini adanya gangguan nyata maupun potensial Mengidentifikasikan penyebab gangguan Merencanakan cara mengatasi permasalahan dan menghindari masalah yg akan terjadi

Cara pengkajian meliputi :


Wawancara Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan diagnostik

Wawancara
1. Keluhan utama : gangguan terpenting yg dirasakan klien shg perlu pertolongan 2. Riwayat penyakit sekarang - Provokatif / Palliatif - Quality / Quantity - Region / Radiation - Severity Scala - Timing 3. Riwayat penyakit terdahulu 4. Riwayat keluarga 5. Riwayat pekerjaan 6. Riwayat geografi 7. Riwayat allergi 8. Kebiasaan sosial 9. Kebiasaan merokok

Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Kepala dan Leher

a. Raut muka - Bentuk muka: bulat, lonjong dll - Ekspresi tampak sesak, gelisah, kesakitan - Tes syaraf b. Bibir - Biru (sianosis) pd penyakit jtg bawaan TF, TGA dll - Pucat (anemia) c. Mata - Konjunktiva - Gerakan bola mata - Sklera - Reflek kornea - Kornea - Funduskopi - Eksopthalmus d. Tekanan Vena Jugularis e. Arteri karotis f. Kelenjar tiroid g. Trakhea

2. Pemeriksaan Toraks dan Sistem Respirasi

a. Lakukan inspeksi, tentang :

Bentuk thorak : toraks phtisis (panjang dan gepeng) toraks en bateau (thoraks dada burung). toraks rakhitis (benjolan rakhitis spt rosario pd persambungan tulang & tulang rawan). Toraks emfisematous (barrel chest) bentuk spt tong. Toraks pektus ekskavatus (dada cekung ke dlm) Amati pernafasan pasien : frekuensi, adanya tanda2 dispneu : retraksi intercostae, retraksi suprasternal, pernafasan cuping hidung, ortopnea. Amati ada tdknya cyanosis Amati ada tdknya batuk : apakah produktif, kering, whooping.

b. Lakukan Palpasi
Menggunakan seluruh telapak tangan Menilai getaran suara : Vocal Fremitus Tujuan : membandingkan bagian mana yg lbh bergetar/ kurang bergetar Bergetar : tjd pemadatan jar, paru spt, pnemoni, keganasan Cara : merasakan getaran dinding dada sewaktu klien mengucapkan Tujuh Puluh Tujuh.

c. Lakukan perkusi :
Cara : tangan kiri menempel pd celah intercosta, jari tangan kanan mengetuk jari tengan kiri. Perkusi dilakukan dengan cara membandingkan kiri dan kanan pada permukaan thorax. Arah tangan pemeriksa dalam melakukan perkusi, sama dengan dalam melakukan palpasi. Dengarkan : apakah terjadi suara resonan (sonor), dulines (pekak), timpani, hiper resonan

d. Lakukan Auskultasi
Cara : Anjurkan klien bernafas cukup dalam, periksa dengan stetoskop dari atas ke bawah, bandingkan antara paru-paru kiri dan kanan. Dengarkan : Suara nafas Bronkial/tubular : pada trakea/leher Bronko vesikular : pada daerah percabangan bronkus trakea (sekitar sternum) Vesikuler : pada semua lapangan paru

Kelainan pada suara ucapan :


Bronkhoponi : Suara terdengar jelas, ucapannya & lbh keras dibandingkan daerah sisi lain. Pectoryloquy : Suara terdengar jauh, dan tdk jelas Egophony : Suara bergema spt org yg hidungnya tersumbat (bindeng), suara terdengar dekat Suara tambahan: Suara nafas tambahan Rales Rochi

Pemeriksaan Diagnostik Kardiovaskuler


1. Pemeriksaan laboratorium : Meliputi : - Darah lengkap - Enzim jantung : CK, AST, LDH, CK-MB, SGOT dsb - Faal pembekuan - Kadar lemak dalam serum - Gula darah - Analisa urine - Analisa gas darah 2. Pemeriksaan hemodinamik Meliputi : - Tekanan vena sentral - Tekanan arteri pulmonalis - Curah jantung - Tekanan inter-arterial

3. Pemeriksaan radiografik Meliputi : - Foto rontgen toraks - Flouroskopi - Kateterisasi jantung - Angiografi - Radioactive Imaging 4. Pemeriksaan yg menggunakan prosedur grafik: Meliputi : - Pemeriksaan elektrokardiografi - Pemeriksaan echocardiografi - Uji pembebanan jantung (stress testing)

PEMERIKSAAN TORAK DAN SISTIM RESPIRASI


INSPEKSI : Posisi : - dada - berbaring Arah : - dr depan - dr blkng melihat kelainan tulang belakang - dr atas (bahu pasien berbaring), pling tepat untuk meneliti asimetri toraks, bentuk toraks dan gerakkan pernafasan Bentuk : - toraks phtisis (panjang dan gepeng) - toraks en bateau (toraks dada burung) - toraks rakhitis (benjolan rakhitis spt rosaria pd persambungan tulang & tulang rawan). Cekungan Harrison cekungan pd ke2 sisi prosesus sipoideus. - toraks emfisematous (barrel chest) bentuk seperti tong - toraks pektus ekskavatus (dada cekung ke dalam)

Asimetris :
Satu sisi cembung-krn penimbunan air, nanah, udara di rongga pleura, aneurisma aorta, cairan dlm rongga perikard, tumor paru/mediastinum, pembesaran jantung atau abses hati. Satu sisi cekung-krn kolaps, pleuritis sika, atau proses paru.

Gerakan pernafasan :
Takhipnoe - pernafasan cepat (pd demam, pykt paru/jantung) Bradipnoe - pernafasan lambat (pd keracunan barbiturat, uremia, koma diabetes, proses dlm otak) Cheyne stokes - berulang2 pernafasan sgt dlm, berangsur2 dangkal, berhenti sm skl (apnoe) beberapa detik, kemudian dlm lg (pd keracunan obat bius, pyk jtg, paru, ginjal, perdarahan otak) Biot - pernafasan dlm & dangkal disertai apnoe yg tdk teratur (pd meningitis) Kusmaul - Inspirasi & ekspirasi sm pjgnya & sm dlmnya, shg keseluruhan pernafasan mjd lambat & dlm. (pd keracunan alkohol, obat bius, koma diabetes, uremia) Asimetri - pneumonia, tbc paru, efusi perikard/pleura, tumor paru Dangkal - emfisema, tumor paru/mediastinum, cairan di pleura/perikard, konsolidari paru Hiperpnoea - pernafasan lbh dlm, tp kecepatannya normal Apneustik - inspirasi megap2 (gasping) diikuti ekspirasi yg sgt pendek & efisien. (pd lesi di pusat pernafasan)

Denyutan apeks jantung : Bergeser ke lateral bila jantung membesar, tumor paru, fibrosis paru. Pelebaran vena dada : Misal pada penyumbatan vena kava superior karena tumor mediastinum, pembengkakan kelenjar limfe mediatinum, aneurisma aorta. Denyut nadi di dada/punggung : pada koarktasio aorta. Penonjolan dada setempat yang berdenyut : aneurisma aorta, neoplasma yang kaya pembuluh darah (limfosarkoma).

INSPEKSI & PALPASI

Atur posisi klien terlentang dengan kepala diangkat 30-40 derajat Letakkan tangan pada ruang intercosta II (area aorta dan pulmonal), lalu amati dan atu tidaknya PULSASI. Normal : pulsasi tidak ada. Geser tangan keruang intercosta V kiri di sisi sternum (area tricuspid/ventrikal kanan). Amati adanya PULSASI. Normal : pulsasi tidak ada Dari area tricuspid, geser tangan ke samping ke arah midclavicula kiri (area apikal, denyutan terkuat/PMI) Point of Maximal Impulse. Amati adanya ICTUS CORDIS (denyuta dinding thorax karena pukulan pada ventikel kiri). Normal : Ictus cordis berada pada ICS V pada linea midclavicula kiri selebar 1 cm. Pembesaran jantung : Ictus cordis bisa sampai ke linea aksillaris anterior kiri.

PERKUSI
Tentukan batas-batas jantung untuk mengetahui ukuran jantung : membesar atau normal (lihat kembali prekordium)

Pemeriksaan Jantung
Dengarkan BJ I pada: ICS IV line sternalis kiri (BJ I Tricuspidalis) ICS V line midclavicula/ICS III linea sternalis kanan (BJ I Mitral) Dengarkan BJ II pada : ICS II lines sternalis kanan (BJ II Aorta) ICS II linea sternalis kiri/ICS III linea sternalis kanan (BJ II Pulmonal) Dengarkan BJ III (kalau ada) Terdengar di daerah mitral BJ III terdengar setelah BJ II dengan jarak cukup jauh, tetapi tidak melebihi separo dari fase diastolik, nada rendah Pada anak-anak dan dewasa muda, BJ III adalah normal Pada orang dewasa/tua yang disertai tanda-tanda oedema/dipneu, BJ III merupakan tanda ABNORMAL. BJ III pada decomp. Kiri disebut Gallop Rythm.

MURMUR (Bising Jantung)


Derajat Murmur : I. Hampir tdk terdengar II. Lemah III. Agak lemas IV. Keras V. Sangat keras VI. Sampai stestokop diangkat sedikit, msh terdengar jelas

PEMERIKSAAN SISTEM KARDIOVASKULER


Meliputi : 1. pemeriksaan pembuluh darah perifer a) Arteri perifer cara palpasi Macam/ciri denyutannya Pulsus anakrot Pulsus seler Pulsus paradoks Pulsus alternans Isi nadi : Pulsus magnus Pulsus parvus b) Pemeriksaan vena

2. Pemeriksaan jantung dan aorta


Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Anda mungkin juga menyukai