Anda di halaman 1dari 9

BAB 7 GARIS DAN SUDUT A. SUDUT 1.

Pengertian Sudut Sudut dibentuk dari dua sinar yang titik pangkalnya berimpit. Sinar digambarkan berupa garis lurus yang di ujungnya tanda panah dan di pangkalnya tanda titik. Dari gambar 7.1 dapat kita lihat bahwa sudut terdiri dari dua buah kaki sudut, titik sudut dan daerah sudut. Kaki sudut adalah sinar yang membentuk sudut Titik sudut adalah titik potong dua sinar Daerah sudut (besar sudut) adalah daerah yang dibatasi oleh oleh kakikaki sudut 2. Mengenal Satuan Sudut a. Ukuran sudut dalam derajat Ukuran sudut yang sering digunakan adalah derajat. Misalkan sebuah benda bergerak pada sebuah lintasan yang berbentuk lingkaran seperti pada gambar 7.2. pada mulanya benda tersebut pada titik A kemudian ke titik B, C dan akhirnya kembali lagi ke titik A. benda tersebut dikatakan bergerak dalam satu putaran dan panjang lintasan sama dengan keliling lingkaran. Satu putaran penuh sama dengan 360 derajat. 1 derajat adalah besar sudut yang diputar oleh jari-jari lingkaran sejauh
1 1 putaran atau 1 = putaran. 360 360

Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit () dan detik ()

Hubungan antara derajat, menit dan detik 1 derajat = 60 menit atau 1 = 60 ' 1 menit =
1 1 derajat atau 1' = 60 60

1 menit = 60 detik atau

1 = 60
'

"

1 detik

1 menit atau 60

b. Ukuran sudut dalam radian Untuk mengenal dan memahami sudut dalam radian, amati dua buah lingkaran pada gambar 7.3 dengan pusat pada sebuah titik yang sama. O adalah titik pusat kedua lingkaran,
OA

dan

OA

'

masing-masing

adalah jari-jari lingkaran kecil dan lingkaran besar. Juring A ' OB ' adalah perbesaran dari juring AOB yang berpusat di O sehingga juring AOB sebangun dengan juring A ' OB ' . Sehingga diperoleh hubungan sebagai berikut :
Panjang busur AB OA = Panjang busur A' B ' OA '

Nilai perbandingan

Panjang busur AB tidak dipengaruhi oleh panjang OA

jari-jari lingkaran melainkan hanya tergantung pada besar AOB . Nilai perbandingan
Panjang busur AB OA

disebut

besar

AOB dalam

ukuran radian. Sehingga dapat disimpulkan : 1 radian sama dengan besar sudut pusat lingkaran yang dibatasi oleh busur lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-jari.

3,14159 = 0,017453 radian 180 180 180 1 radian = = = 57,296 3,14159 1 = 180 radian =

3. Penjumlahan dan Pengurangan yang Melibatkan Satuan Sudut Untuk penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan satuan sudut, samakan terlebih dahulu satuannya, ubah satuan derajat, menit dan detik ke dalam satuan yang sama. 4. Mengukur Sudut dengan Busur Derajat Busur derajat adalah alat untuk mengukur besar sudut dengan menggunakan satuan derajat. Garis penghubung angka nol bagian atas dengan nol bagian bawah disebut garis horizontal dan garis yang tegak lurus dengan garis itu disebut garis vertical. Perpotongan antara garis horizontal dan garis vertical disebut pusat busur. 5. Menggambar Sudut dengan Busur Derajat Untuk menggambar sudut ABC dengan ukuran 500, ikuti langkah-langkah sebagai berikut : a. Buat salah satu kaki sudutnya, yaitu AB . b. Letakkan busur derajat pada AB sehingga titik tengah busur derajat berimpit dengan titik B dan garis lurus yang melalui titik tengah busur itu berimpit dengan AB . Jadi yang berimpit dengan garis AB adalah garis lurus yang melalui titik tengah busur, bukan bagian tepi bawah busur derajat. c. Perhatikan angka nol pada busur derajat yang terletak pada BA . Apakah terletak di bagian dalam atau bagian luar? Jika terletak di dalam, maka angka 50 yang digunakan juga yang berada di bagian dalam. Jika nol terletak di luar, maka angka 50 yang digunakan juga yang berada di bagian luar. Beri tanda dengan titik tempat angka 50 berada.

6. Melukis Sudut yang Besarnya Sama yang Diketahui Ukurlah terlebih dahulu besar sudut yang diketahui menggunakan busur dengan teliti. Kemudian, gambar ulang besar sudut tersebut pada tempat yang tersedia. Bisa dengan busur tau jangka. 7. Membagi Sudut menjadi Dua Sama Besar Membagi sebuah sudut menjadi dua sama besar berasal dari sifat belahketupat, yaitu sudut belahketupat dibagi menjadi dua sama besar oleh diagonalnya. Membagi sudut menjadi dua sama besar sama dengan melukis garis bagi sudut. 8. Melukis Sudut-sudut Istimewa Sudut-sudut istimewa yang akan dilukis adalah sudut-sudut
300 900, 450 , 600 dan

.Untuk melukis sudut istimewa tersebut pada bidang polos dapat

menggunakan jangka dan penggaris. Busur derajat digunakan hanya untuk menggambar atau mengukur sudut. a. Melukis sudut 90
0

Langkah-langkah : a. Buat garis AB b. Buat busur lingkaran berpusat di titik B sehingga memotong perpanjangan AB di titik B' c. Dengan titik A dan B' sebagai pusat, buatlah dua busur lingkaran berjari-jari sama yang saling berpotongan di luar garis AB' di titik C d. Hubungkan B dan C, maka b. Melukis sudut 45
0

ABC = 90o

Langkah-langkah : a. Buat dua garis saling tegak lurus ( DB AC ) b. Buat busur lingkaran dengan menggunakan jangka dari titik A yang memotong AC di titik P dan memotong AB di titik Q

c. Buat busur lingkaran dari titik P dan dari titik Q dengan jari-jari yang sama, sehingga berpotongan di titik R d. Tarik garis dari titik A ke titik R e. Garis AR membagi CAR = c. Melukis sudut 60 BAC menjadi dua bagian yang sama besar. BAR = x 90o = 45o
0

Langkah-langkah : a. Buat garis AB b. Buat busur lingkaran berpusat di titik A dan jari-jari AB c. Dengan berpusat di titik B dan jari-jari tetap sama, buatlah busur lingkaran sehingga kedua busur tadi berpotongan di titik C d. Hubungkan BAC = 60o d. Melukis sudut 30 a. Lukis
0

titik

dan

titik

C,

maka

Langkah-langkah : BAC = 60o b. Buat busur lingkaran dengan menggunakan jangka dari titik A yang memotong AC di titik P dan memotong AB di titik Q c. Buat busur lingkaran dari titik P dan dari titik Q dengan jari-jari yang sama, sehingga berpotongan di titik R d. Tarik garis dari titik A ke titik R e. Garis AR membagi besar f. CAR = 9. Jenis-jenis Sudut a. Sudut siku-siku : sudut yang besarnya 900 b. Sudt lancip : sudut yang besarnya kurang dari 900 c. Sudut tumpul : sudut yang besarnya lebih dari 900 BAR = x 60o = 30o BAC menjadi dua bagian yang sama

B. HUBUNGAN ANTARA SUDUT 1. Sudut Berpelurus Jika dua sudut berjumlah 1800, maka salah satu sudut merupakan pelurus sudut yang lain. Pasangan sudut yang demikian disebut pasangan sudut yang saling berpelurus.

P 1350 450 O
BOP = 1800 +

A
AOP AOP AOB

BOP , sehinggs : adalah pelurus

adalah sudut lurus, berarti AOP

BOP saling dan

berpelurus. 2. Sudut Berpenyiku Jika dua sudut berjumlah 900, maka salah satu sudut merupakan penyiku sudut yang lain. Dua sudut yang demikian disebut pasangan sudut yang saling berpenyiku. B C

550 350 A
BAC BAD

D
CAD = 900 + BAC dan CAD saling adalah sudut siku-siku, berarti

berpenyiku.

3. Sudut Bertolak Belakang B F O T A


BOF BOT

C disebut bertolak belakang dengan AOT , demikian juga bertolak belakang dengan AOF , dan lainnya.

C. MEMBAGI RUAS GARIS Sebuah ruas garis dapat menjadi dua bagian yang sama panjang dengan menggunakan garis sumbu. Jika ruas garis 1. Letakkan titik P pada sembarang tempat. 2. Lukis
PQ PQ

akan dibagi menjadi 3 bagian

yang sama maka ikuti langkah-langkah sebagai berikut : dengan panjang sembarang.

3. Lukis PR dengan panjang sembarang. 4. Dengan pusat titik p, lukis sebuah busur dengan jangka sehingga busur tersebut memotong PR di titik S. 5. Dengan pusat titik S, lukis sebuah busur dengan jangka sehingga busur tersebut memotong PR di titik T dan tersebut memotong PR di titik U dan 7.
PQ

PS

= =

ST

6. Dengan pusat titik T, lukis sebuah busur dengan jangka sehingga busur
ST TU

akan dibagi menjadi 3 bagian, kita sudah menapatkan 3 titik (S, T dan buat busur sehingga memotong

U). Hubungkan titik U dengan titik Q. 8. Dengan pusat titik U dan jari-jari di K.
TU
QU

9. Dengan pusat titik K dan jari-jari

UK

buat busur sehingga berpotongan

dengan busur yang pusatnya titik T di titik L. 10. Dengan pusat titik L dan jari-jari LT buat busur sehingga berpotongan dengan busur yang pusatnya titik S di titik M. 11. Tarik garis melalui M dan S yang memotong 12. Tarik garis melalui L dan T yang memotong D. SIFAT SIFAT GARIS SEJAJAR 1. Kedudukan Dua Garis H E D F G
PQ PQ

di N. di O.

C B

A yaitu :

Dari gambar kubus ABCD.EFGH di atas terdepat beberapa kedudukan garis a) Garis AB dan EF disebut sejajar, sering ditulis AB EF.

b) Garis AB dan garis AD disebut berpotongan di titik A. c) Garis AB dan garis CG disebut bersilangan. Garis yang bersilangan tidak sejajar dan tidak berpotongan.

2. Sifat-sifat Sudut dari Dua Garis Sejajar. a 2 3 P 1 4 3 Q 2 4 1

b c

Perhatikan garis a dan garis b. garis a P2, P3, P4, Q1, Q2, Q3, Q4.

b, garis c memotong kedua garis

tersebut berturut-turut di titik P dan Q sehingga terjadi sudut-sudut berikut P 1, a) Pasangan-pasangan sudut P1 dan Q1, sudut P2 dan Q2 disebut pasangan sudut-sudut sehadap. b) Pasangan-pasangan sudut P1 dan Q3 disebut pasangan sudut dalam bersebrangan. c) Pasangan-pasangan sudut P1 dan Q2 disebut pasangan sudut dalam sepihak. d) Pasangan-pasangan sudut P2 dan Q4 disebut pasangan sudut luar bersebrangan. e) Pasangan-pasangan sudut P2 dan Q1 disebut pasangan sudut luar sepihak.

Anda mungkin juga menyukai