Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO TUTORIAL Jenazah Tn.

FT, laki-laki, 35 tahun, dibawa ke departemen kedokteran forensik oleh manajemen perusahaan pabrik gula di daerah untuk melakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian. Dr. BS menganjurkan lapor ke penyidik untuk dibuat permuntaan visum et repertum. Pihak manajemen mengatakan tidak usah karena tidak menuntut dan hanya untuk kepentingan perusahaan. Tn. FT meninggal dunia setelah makan siang di pabrik tersebut, setengah jam setelah makan Tn. Fatris mengalami mual, muntah, kepala pusing, perut terasa sakit, sesak nafas, dan badan lemas, lalu dibawa ke emergensi. Dalam perjalanan ke emergensi, sesak nafas bertambah. Di emergensi, timbul kejang dan belum sempat mendapatkan pengobatan apapun di emergensi Tn. FT meninggal dunia. Akhirnya dilakukan autopsi: Pemeriksaan Luar: Kulit: sawo matang, sianosis pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, terlihat penonjolan pembuluh darah pada leher Mata: bola mata bening, terdapat bintik perdarahan pada kedua bola mata Lebam mayat: warna merah keunguan, agak lebih terang, sukar hilang pada penekanan Kaku mayat: terdapat pada mulut, leher, kedua lengan agak sukar dilawan, kedua tungkai agak mudah dilawan Luka-luka: tidak ada Pemeriksaan Dalam: Alat-alat dalam (paru-paru, limpa, kedua ginjal) distended, warna merah agak gelap, pada pengirisan darah berwarna merah dan kental Lambung berisi makanan yang baru dicerna, dan permukaan dalam dinding lambung hiperemis

Darah dan organ-organ (lambung beserta isinya, usus halus 60 cm, ginjal, limpa, otak) diambil untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium guna untuk mengetahui penyebab kematiannya

Anda mungkin juga menyukai