Anda di halaman 1dari 24

PENENTUAN KHL, UMP/UMSP, UMK/UMSK DAN DEWAN PENGUPAHAN

Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta

KEBIJAKAN PENGUPAHAN DI INDONESIA

Setelah 1945 pertengahan tahun 1980an Sistem upah di Indonesia memiliki fungsi kebijakan sosial mengaitkan kebutuhan buruh dengan kebutuhan sosial. Pasal 16 UU kerja No. 12 tahun 1948 Tempat kerja dan perumahan buruh yang disediakan oleh majikan harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan kebersihan Selain itu pula mengaitkan upah buruh dengan kesejahteraan buruh dan keluarga buruh, seperti memperhatikan jumlah tanggungan buruh, dll Pasal 1 Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1981 tentang Perlindungan Upah Upah adalah suatu penerimaan imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, atau peraturan perundang-undangan, dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya

UPAH MINIMUM DI INDONESIA

Pertengahan 1970an 1989 Kebutuhan Fisik Minimum ditentukan secara bervariasi dari 1 daerah dengan daerah lainnya Kepmenaker No.131/1971 KFM ditetapkan oleh Dewan Penelitian Pengupahan (10 pegawai pemerintah, 3 perwakilan pengusaha & 3 perwakilan SB FBSI) Kepmenaker No. 20/1971 Hasil pertemuan DPPD hanya bisa diberikan kepada anggotanya Mengenal istilah : K 0 = buruh lajang K 1 = buruh yang beristri K 2 = buruh dengan anak satu dst

UPAH MINIMUM DI INDONESIA (2)

1989 Upah Minimum Regional (UMR) 1. Penentuan upah jadi tanggung jawab pemerintah pusat y/ Menaker 2. Ditetapkan untuk tiap-tiap daerah di Indonesia (basisnya adalah DT I Propinsi) 1999 diberlakukan UU No. 22/1999 dan UU 25/1999 diperbaiki lagi oleh UU No. 32/2004: Desentralisasi & otonomi daerah penentuan UMR menjadi kewenangan daerah sepenuhnya.

2003 (UU 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)

KEBIJAKAN PENGUPAHAN DI ERA OTONOMI DAERAH

Pasal 89 ayat (1) huruf a dan b Upah Minimum dibedakan menjadi: 1. Upah minimum propinsi (UMP) adalah upah minimum yang berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di satu propinsi Depeprov memberikan saran dan pertimbangan 2. Upah Minimum kabupaten/Kota (UMK) adalah upah minimum yang berlaku untuk seluruh kabupaten/kota
Depekab/kota
3.

Upah Minimum Sektoral Propinsi (UMSP) adalah upah minimum yang berlaku secara sektoral di seluruh kabupaten/kota di satu propinsi Disepakati oleh SP/SB sektor
terkait dan asosiasi perusahaan sektoral di provinsi Depeprov

4.

Upah Minimum Sektoral Kota/Kabupaten (UMSK), adalah upah minimum yang berlaku secara sektoral di seluruh kabupaten/kota Disepakati oleh SP/SB sektor terkait dan
asosiasi perusahaan sektoral di kot/kab Depekab/kot

UPAH MINIMUM
Aturan Upah Minimum sejak 12 Januari 1999, ditetapkan melalui Permenakertrans No. Per-01/Men/1999 mengenai upah minimum yang mendefinisikan upah minimum sebagai upah bulanan terendah yang terdiri upah pokok termasuk tunjangan tetap. Dipertegas lagi dalam UU 13 tahun 2003, upah minimum tersebut diarahkan pada pencapaian dan harus memperhatikan hal-hal berikut: Kebutuhan Hidup Layak (KHL) penyempurnaan dari Kebutuhan Hidup Minimum dari 43 komponen menjadi 46 komponen kebutuhan (Permenaker No 17 Tahun 2005) Pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan nilai Produk Domestik Regional Bruto, pendapatan per kapita, inflasi, dll.) Kemampuan, perkembangan, dan kelangsungan perusahaan Upah pada umumnya berlaku di daerah tertentu dan antar daerah; dan kondisi pasar kerja

KEBUTUHAN HIDUP LAYAK


Permenakertrans No. 17 tahun 2005 Definisi : Standar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang buruh lajang untuk dapat hidup layak baik secara fisik, Non fisik dan sosial untuk kebutuhan 1 (satu) bulan, dan berlaku bagi buruh dengan masa kerja kurang dari 1 tahun (pasal 1 Permenakertrans No. 17 tahun 2005).

Nilai KHL: Ditentukan berdasarkan hasil survey harga pasar Survey dilakukan oleh Tim yang terdiri dari unsur Tripartit Komposisi Tripartit di Dewan Pengupahan 2:1:1
SURVEY PASAR KHL UPAH MINIMUM

Tenggang waktu penetapan UMP = 60 hari dan UMK = 40 hari

PEDOMAN SURVEY HARGA PENETAPAN NILAI KHL

A. B. C. D.

E.
F.

G.

KUISIONER PEMILIHAN TEMPAT SURVEY WAKTU SURVEY RESPONDEN METODE SUVEY HARGA PENETAPAN SPESIFIKASI JENIS KEBUTUHAN (PARAMETER HARGA) PENENTUAN KUALITAS/MERK SETIAP JENIS BARANG DAN JASA

A. KUISIONER
Kuisioner memuat hal-hal yang perlu ditanyakan kepada responden untuk memperoleh informasi harga barang/jasa sesuai dengan jenis-jenis kebutuhan dalam komponen KHL.

B. PEMILIHAN TEMPAT SUVEY


1.

Survey harga dilakukan di pasar tradisional yang menjual barang secara eceran bukan pasar induk atau pasar swalayan dan sejenisnya. Untuk jenis kebutuhan tertentu, survey harga dapat dilakukan di tempat lain yang sesuai dengan jenis kebutuhan tersebut. Beberapa kriteria pasar tempat survey harga: (a) Bangunan fisik pasar relatif besar (b) Terletak di daerah kota (c) Komoditas yang dijual beragam (d) Banyak pembeli (e) Waktu keramaian berbelanja relatif panjang

2. Survey kebutuhan yang bukan termasuk pangan dan sandang tidak dilakukan di pasar tradisional sebagai berikut:
a)

b)

c)

d) e) f)

Listrik: yang disurvey adalah nilai rekening listrik tempat tinggal pekerja berupa satu kamar sederhana yang memakai daya listrik sebesar 450 watt. Air: survey dilakukan di PAM, tarif rumah tangga yang mengkonsumsi air bersih sebanyak 2.000 liter per bulan. Transport: tarif angkutan kota di daerah yang bersangkutan untuk satu kali jalan. Harga tiket rekreasi disurvey di tempat rekreasi Pangkas rambut: di tukang cukur untuk pria, dan salon untuk wanita. Sewa kamar: untuk mengetahui harga sewa kamar, diambil 3 (tiga) sampel harga sewa kamar dengan lokasi yang berbeda dimana umumnya pekerja tinggal.

C. WAKTU SURVEY
a)

Survey dilakukan pada minggu I (pertama) setiap bulan. Waktu survey ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga akibat perubahan kondisi pasar, misalnya antara lain saat menjelang bulan puasa dan hari raya keagamaan.

b)

D. RESPONDEN
1.

Pedagang eceran (Untuk jenis tertentu responden dimungkinkan di luar pasar tradisional, mis: meja/kursi, tempat tidur, kasur, dll. Penyedia jasa spt tukang cukur/salon, listrik, air dan angkutan umum.

2.

3.

Kondisi responden:
a. Permanen; b. Menjual barang eceran; c. Mudah diwawancarai dan jujur; d. Responden tetap/tidak berganti-ganti

E. METODE SURVEY HARGA


Data harga barang dan jasa diperoleh dengan cara menanyakan harga barang seolah-olah petugas survey akan membeli barang, sehingga dapat diperoleh harga yang sebenarnya (harus dilakukan tawar menawar). Survey dilakukan terhadap 3 orang responden tetap yang telah ditentukan sebelumnya.

KOMPONEN DAN PARAMETER SURVEY KEBUTUHAN HIDUP LAYAK (KHL)


I. II. III.

IV.
V. VI.

VII.

MAKANAN DAN MINUMAN SANDANG PERUMAHAN PENDIDIKAN KESEHATAN TRANSPORTASI REKREASI DAN TABUNGAN

I. MAKANAN DAN MINUMAN


1. Beras (KW sedang standart beras bulog) Ket: IR 64 KS : 10 Kg 2. Sumber Protein a. Daging (Daging sapi; daging kambing; daging ayam) Ket : diatas tetelan KS : 0,75 Kg b. Ikan Segar (Ikan bandeng, Kembung, Mujair, Tawes Tongkol, Lele) KS : 1,2 Kg c. Telor Ayam (telor ayam ras). KS : 1 Kg 3. Kacang-kacangan (Tahu, Tempe). KS : 4,5 Kg 4. Susu Bubuk (Dancow dos) KS : 0,9 Kg 5. Gula Pasir (Produk dalam negeri) KS : 3 Kg 6. Minyak Goreng (Minyak Curah) KS : 2 Kg

Keterangan : KS = Konsumsi Sebulan

7. Sayuran (Bayam, Kangkung, Sawi Hijau, Kol Putih Kacang Panjang) KS : 7,2 Kg 8. Buah-buahan (Pisang Ambon, Jeruk Lokal, Pepaya) KS : 7,5 Kg 9. Karbohidrat lain (Tepung terigu, Mie kering, Mie Instan) KS : 3 Kg 10. Teh/Kopi (Teh Sariwangi celup, Kopi Kapal api) 11. Bumbu-bumbuan

Keterangan : KS = Konsumsi Sebulan

II. SANDANG
12. Celana Panjang/Rok (Celana panjang setara katun dan rok setara katun ) KS : 6/12 13. Kemeja lengan pendek / blus (Kemeja lengan pendek setara katun, blus setara katun ) KS : 6/12 14. Kaos Oblong / BH (Kaos Oblong/swan, BH/plum) KS : 6/12 15. Celana Dalam (Celana dalam pria kw sedang, Celana dalam wanita kw. Sedang ) KS : 6/12 16. Sarung/kain panjang (Sarung kw.sedang, kain panjang kw. Sedang) KS : 1/12 17. Sepatu (Pria : Kulit sintetis, Wanita : kulit sintetis) KS : 2/12 18. Sandal Jepit (Merk Swallow) KS : 2/12 19. Handuk Mandi (Uk.100 x 60 cm) KS : 1/12 20. Perlengkapan ibadah (Sajadah, Mukenah/bahan parasit dll) KS : 1/12

Keterangan : KS = Konsumsi Sebulan

III. PERUMAHAN
21. Sewa Kamar (kamar sederhana) KS : 1 bulan 22. Dipan/Tempat tidur (No.3 Uk.90 x 200 cm polos plitur) KS : 1/48 23. Kasur dan Bantal (Kasur dan bantal busa) KS : 1/48 24. Sprei dan sarung bantal (katun) KS : 2/12 25. Meja dan Kursi (1 meja dan 4 kursi plastik) KS : 1/48 26. Lemari Pakaian (Kayu, type standard)KS : 1/48 27. Sapu rumah (sapu rumah/ijuk kw sedang) KS : 2/12

Keterangan : KS = Konsumsi Sebulan

28. Perlengkapan Makan : a. Piring makan (Kedawung polos) b. Gelas Minum (Polos) c. Sendok dan Garpu (stainless) 29. Ceret Alumunium (Uk.diameter 25 cm) 30. Wajan alumunium(Uk.diameter 32 cm) 31. Panci Alumunium (Uk.diameter 32 cm) 32. Sendok masak (alumunium) 33. Kompor minyak tanah (sumbu 16) 34. Minyak tanah (eceran) 35. Ember plastik (Uk.20 liter) 36. Listrik (Rumah tangga 450 watt dengan 2 titik ( 40 watt) 37. Bola lampu pihar/neon - Lampu pijar philips 25 watt - Neon Philips 15 watt 38. Air bersih (Standard PDAM) 39. Sabun Cuci (Daia, Wings Biru)

KS KS KS KS KS KS KS KS KS KS KS KS KS KS KS

: : : : : : : : : : : : : : :

3/12 3/12 3/12 1/24 1/24 2/12 1/12 1/24 10 ltr 2/12 1 bln 6/12 3/12 2 m3
1,5 kg

40. Bacaan / Radio (tabloid)

IV. PENDIDIKAN V. KESEHATAN

KS : 4 eks

41. Sarana Kesehatan a. Pasta gigi (Pepsodent 80 gr) b. Sabun mandi (lifebuoy 80 gr) c. Sikat Gigi (formula) d. Shampo e. Pembalut/alat cukur 42. Obat anti nyamuk (Baigon bakar) 43. Potong rambut (tukang cukur/salon)

KS KS KS KS KS KS KS

: 1 tube : 2 buah : 3/12 : 100 ml :1 : 3 dos : 6/12

VI. TRANSPORTASI
44. Transportasi kerja dan lainnya (Tarif angkutan umum dalam kota 1 trayek PP) KS : 30 hari

VII. REKREASI DAN TABUNGAN


45. Rekreasi (tempat rekreasi/hiburan terdekat di daerah sekitar) 46. Tabungan ( 2 % dari nilai 1 s.d 45) KS : 2/12

MASALAH DALAM PENENTUAN UPAH


Masalah dalam penentuan KHL : Secara kualitatif maupun kuantitatif beberapa komponen mengalami penurunan atau pengurangan Hanya untuk buruh lajang Hanya salah satu bahan pertimbangan Memberikan kewenangan bagi Gubernur untuk melakukan pentahapan KHL Survei komponen Permenaker No 17/2005, tidak menunjukan harga riil karena dirata-ratakan Melegitimasi pembayaran upah dibawah upah minimum melalui aturan penangguhan pelaksanaan upah minimum

LARANGAN UPAH DI BAWAH UPAH MINIMUM

Pasal 90 ayat (1) UU No 13/2003 dan Permenakertrans No. PER-01/MEN/1999 pasal 13 ayat 1 & 2, pengusaha dilarang membayar upah di bawah upah minimum termasuk dalam masa percobaan kerja Membayar upah dibawah upah minimum = tindak pidana kejahatan dengan sanksi penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak 400 juta (pasal 185 UU No 13/2003) Penangguhan pelaksanaan upah minimum diperboleh dengan syarat adanya kesepakatan tertulis antara SP yang terdaftar pada Disnaker dan disetujui oleh mayoritas pekerja, diatur dalam Kepmenaker No Kep231/Men/2003 pasal 90 ayat 2 dan 3

Anda mungkin juga menyukai