Anda di halaman 1dari 2

Komitmen Penerapan K3 Proses Terbentuknya Komitmen

- Komitmen adalah produk dari sikap (attitude), sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang diekspresikan dalam perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan tindakan (konasi). Stimuli berasal dari individu, situasi, issu social, kelompok, atau obyek lain. - Komitmen K3 merupakan sikap social seseorang dan atau kelompok orang mengenai K3, yang merupakan respons terhadap stimulus social dan diekspresikan dalam perasaan, pemikiran (kepercayaan) dan perilaku (tindakan). - Permasalahannya adalah sering terjadi inkonsistensi dan ketidakselarasan dari ketiga komponen sikap.
Komitmen yang harus ada dalam kebijakan K3 dalam adalah komitmen untuk : 1. Mencegah cidera dan gangguan kesehatan, peningkatan berkelanjutan dan mencapai kesesuaian dengan persyaratan yang berlaku terkait K3. Tentu, kebijakan harus sesuai dengan sifat dan skala resiko keselamatan dan kesehatan kerja di organisasi yang tentu berbeda-beda. 2. Membentuk team Ada banyak pekerjaan dalam pengembangan sistem manajemen keselamatan yang perlu dilakukan bersama-sama. Misalnya, dalam mengidentifikasi proses-proses yang dilakukan organisasi, dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko bahaya, menentukan pengendalian dan sebagainya. Aktifitas-aktifitas tersebut membutuhkan pengetahuan dan pertimbangan dari beberapa pihak. Itulah perlunya team. Anggota team paling tidak merepresentasikan semua fungsi dalam organisasi, perwakilan pihak manajemen dan juga perwakilan dari karyawan . Baik sekali bila juga melibatkan serikat pekerja. 3. Pelatihan dasar Pelatihan dasar perlu diberikan pada team untuk membekali mereka dalam tugas-tugas selanjutnya terkait pengembangan sistem manajemen K3. 4. Mengidentifikasi dan menilai resiko bahaya Bahaya keselamatan bisa datang dari berbagai aktifitas yang dilakukan organisasi, penggunaan peralatan, ataupun elemen-elemen yang datang dari luar organisasi. Semuanya harus dinilai untuk menentukan tingkat resikonya terhadap pekerja. Tahap pertama adalah identifikasi bahaya. 5. Menetapkan pengendalian operasional. Setelah mengetahui tingkat resiko dari setiap bahaya yang teridentifikasi, selanjutnya adalah menetapkan bagaimana cara pengendalian resiko.Tentu, prioritas harus diberikan kepada bahaya dengan tingkat resiko tinggi. Itulah gunalah penilaian resiko: menentukan prioritas. 6. Menetapkan dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasi persyaratan-persyaratan K3, 7. Menetapkan sasaran dan program Dasar dari penetapan sasaran adalah persyaratan-persyaratan K3 yang berlaku dan tingkat resiko dari bahaya yang ada. Program adalah rencana kerja untuk mencapai sasaran mencakup apa harus dilakukan, siapa yang melakukan, kapan harus dilakukan dan diselesaikan. Program harus ditinjau secara berkala. 8. Menyediakan infrastruktur dan teknologi yang diperlukan untuk penerapan sistem manajemen K3. Fokus tentu saja harus diberikan pada sumber daya yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, berdasarkan tingkat resiko bahaya yang ada. 9. Menetapkan tanggung jawab dan wewenang Masalah keselamatan adalah tanggung jawab semua pihak. Top level management memberikan komitem dan sumber daya, tetapi yang menjalan sistem adalah karyawan di semua tingkatan. 10. Mengembangkan kompetensi yang diperlukan personil, baik lewat pelatihan ataupun cara lain Kompetensi apa yang dibutuhkan? Pengetahuan dasar tentang sistem manajemen K3, khususnya untuk team yang merancang sistem. Pengetahuan dan skill untuk mengidentifikasi dan menilai resiko dari bahaya, untuk team yang ber tanggung jawab

untuk melakukan pekerjaan ini. Pengetahuan tentang aspek-aspek keselamatan yang spesifik yang sesuai dengan aktifitas yang ada dalam organisasi. Misalanya, aktifitas yang melibatkan bahan-bahan berbahaya dan beracun, aktifitas transportasi, aktifitas di ketinggian (umumnya untuk organisasi jasa konstruksi) dan banyak lagi lainnya aktifitas yang spesifik. Pengetahuan dan skill untuk melakukan pekerjaan yang mempunyai resiko bahaya, sesuai dengan prosedur atau kontrol operasional yang ditetapkan, untuk personil yang melakukan pekerjaan tersebut. Pengetahuan dan skill untuk penanggulangan kondisi darurat Pengetahuan tentang persyaratan-persyaratan K3 yang berlaku, untuk satu atau beberapa orang yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi pemenuhan persyaratan-persyaratan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai