Anda di halaman 1dari 12

Oleh : MUHAMMAD ELAN NAAFI 10/299391/HK/18468

ELANG JAWA
(NISAETUS BARTELSI/SPIZAETUS BARTELSI)
Kerajaan

Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies

:Animalia :Chordata :Aves :Falconiformes :Accipitridae :Nisaetus / Spizaetus :Nisaetus Bartelsi / Spizaetus Bartelsi

Sejak 1992, burung ini ditetapkan

sebagai maskot satwa langka Indonesia.

PERSEBARAN

HABITAT
Elang Jawa menghuni hutan hujan yang terdapat

mulai dari permukaan laut sampai ketinggian 3.000 m dpl, tetapi lebih menyukai daerah dengan ketinggian antara 200 hingga 2000 mdpl. Jenis hutan yang dihuninya meliputi hutan primer, sekunder dan bahkan hutan produksi. Hutan produksi yang disukai adalah hutan pinus.

Elang jawa termasuk salah satu burung pemangsa yang

dilindungi. Status perlindungan di Indonesia ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts./Um/8/1970 yang dikeluarkan pada tanggal 26 Agustus 1970. Kemudian Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 dan Keputusan Presiden No. 4 tahun 1993 pada tanggal 10 Januari tahun 1993 yang menetapkan sebagai burung nasional dan lambang species langka, juga PP No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Pada perlindungan tingkat internasional, elang jawa termasuk dalam daftar CITES lampiran II, yang melarang seluruh perdagangan internasional.

Elang Jawa telah dimasukkan ke dalam satwa yang

dilarang diperdagangkan dan masuk ke dalam CITES Appendix II. IUCN pun pada tahun 2007 lalu menetapkan status konservasi untuk Elang Jawa menjadi Endangered (EN) atau terancam punah. Padahal sudah sejak lama pemerintah Indonesia telah memasukkan Elang Jawa ke dalam satwa unik yang dilindungi oleh undang-undang..

PENYEBAB MAKIN LANGKANYA SPESIES ELANG JAWA


1. Hilang dan Rusaknya Habitat 2. Perburuan dan Perdagangan 3. Pemanasan Global

Upaya Pelestarian
1. Kawasan Lindung Dan Pengelolaan Habitat
2. Pemantauan Dan Pengawasan Perdagangan 3. Publisitas 4. Penangkaran Dan Rehabilitasi 5. Perundang-undangan

KESIMPULAN
Elang jawa termasuk salah satu burung pemangsa yang

dilindungi dan telah dimasukkan ke dalam satwa yang dilarang diperdagangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan.
Upaya pelestariannya antara lain membuat kawasan

lindung dan pengelolaan habitat, memantau dan mengawasi perdagangan, mempublikasikan mengenai spesies ini, menyediakan penangkaran dan pusat rehabilitasi, melalui peraturan perundang-undangan dengan sanksi dan tindakan tegas.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai