Anda di halaman 1dari 29

Kalor

Nindy Fitria Wahida B. XII IA 4 21

Pengertian Suhu
Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata seluruh molekul. Suatu benda yang suhunya lebih tinggi memiliki molekul-molekul dengan energi kinetik lebih tinggi. Merupakan derajat panas dinginnya suatu benda yang diukur menggunakan termometer

Pengertian Kalor
Kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda yang lebih dingin untuk menyamakan suhu. Kalor selalu mengacu pada energi yang berpindah dari satu benda ke benda lainnya karena perbedaan suhu ketika kedua benda disentuh (dicampur).

Pengertian Energi Dalam


Energi dalam adalah ukuran energi seluruh molekul dalam suatu zat. Energi dalam menyatakan jumlah energi kinetik dan energi potensial yang dimiliki oleh seluruh molekulmolekul yang terdapat dalam benda.

Satuan Kalor
Walaupun kalor dan suhu adalah besaran yang berbeda, keduanya berhubungan. Biasanya ketika kita memberi kalor pada suatu benda, suhunya naik. Satu kalori didefinisikan sebagai jumlah kalor yang ketika diberikan pada 1 gram air yang menaikkan suhu air tersebut satu derajat celcius. 1 kalori = 4,184 J (sering dibulatkan 4,2)

Teori Kalorik
Teori kalorik yang diperkenalkan oleh Lavoisier menyatakan kalor adalah sejenis zat alir (disebut kalorik) yang terkandung dalam setiap benda dan tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Benda yang suhunya tinggi mengandung lebih banyak kalorik daripada benda yang suhunya rendah. Ketika kedua benda disentuhkan, benda kaya kalorik kehilangan sebagian kaloriknya yang diberikan kepada benda miskin kalorik sampai benda mencapai suhu yang sama(tercapai keseimbangan termal).

Teori Kinetik
Toeri kinetik lahir setelah orang mengetahui bahwa kalor adalah suatu bentuk energi. Teori ini menyatakan bahwa setiap zat disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil yang selalu bergerak. Dalam benda panas, partikelpartikel bergerak lebih cepat sehingga memiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan partikel-partikel dalam benda yang lebih dingin.

Ketika kedua benda disentuhkan, partikelpartikel dalam benda panas menabrak partikel-partikel dalam benda dingin sehingga terjadi perpindahan energi dari benda panas ke benda dingin. Begitu partikel-partikel dalam benda dingin menjadi lebih energetik, partikel-partikel dalam benda dingin juga memindahkan energinya ke benda panas. Pertukaran energi dari benda panas ke benda dingin dan dari benda dingin ke benda panas akan mencapai kelajuan yang sama dan suhu yang sama (tercapai kesetimbangan termal).

Kalor Jenis
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 satuan massa zat sehingga suhunya naik sebesar 1 0C atau 1 K.

Q C T
Q = Kalor ( Joule ) T = Perubahan suhu (o C atau K ) C = kapasitas kalor ( Jolue/ o C atau Jolue/ K)

Tabel Kalor Jenis benda (Pada tekanan 1 atm dan suhu 20 oC)
Kalor jenis benda biasanya bergantung pada suhu. Apabila perubahan suhu tidak terlalu besar maka besar kalor jenis bisa dianggap tetap.

Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor (C) Adalah banyaknya energi yang harus diberikan dalam bentuk kalor untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 10C.

Q c m.T
m = massa ( Kg )

C c m

c = kalor jenis ( Joule/ Kgo C atau Jolue/ Kg.K)

Hukum Kekekalan Energi untuk Kalor


Hukum kekekalan energi untuk kalor memenuhi asas yang diajukan Joseph Black. Hukum kekekalan energi ini dinamakan drngan azaz Black pada pencampuran dua buah zat, banyaknya kalor yang dilepas oleh zat yang suhunya yang lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah Qlepas = Qterima

Kalor yang dilepas atau yang diterima Q oleh suatu benda bermassa m dan memiliki kalor jenis c, yang mengalami perubahan suhu T derajat dinyatakan oleh
Jika yang diketahui adalah kapasitas kalor benda, maka Jika T positif, maka Q positif. Ini berarti benda menerima kalor. Jika T negatif, maka Q negatif, dan ini berarti benda melepas kalor.

Kalor Laten
Kalor laten adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud satu kilogram zat pada suhu tetap.
kalor laten lebur (kalor lebur) kalor laten( L)
=

kalor laten beku (kalor beku)

Q L m

Q = massa zat (Kg)

m = massa zat (Kg)


kalor laten embun = (kalor embun)

kalor laten didih(kalor didih)

Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat.

Perubahan Wujud
Gas
Mengembun Membeku

Perubahan wujud suatu zat yang disebabkan oleh zat melepaskan kalor

Menguap

Cair

Perubahan wujud suatu zat yang disebabkan oleh zat menerima kalor

Padat

Melebur

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Wujud


Tekanan (P) Faktorfaktor yang Mempengaru hi Perubahan Wujud Menaikkan titik didih P naik Menaikkan titik didih

Ketidakmurnian zat

Faktor faktor yang Mempengaruhi Penguapan


Memanaskan
Pada penjemuran baju. Baju dibawah terik matahari akan cepat kering, hal ini menjukkan bahwa air yang terkandung pada baju itu lebih cepat menguap karena dipanasi oleh cahaya matahari.

Memperluas permukaan zat cair


Kamu akan mendapatkan kopi dalam piring lebih cepat dingin dibandingkan dengan air kopi dalam gelas. Hal ini menunjukkan penguapan air kopi dalam piring yang memiliki permukaan lebih luas akan lebih cepat daripada penguapan dalam gelas.

Meniupkan udara diatas permukaan zat cair


Makanan panas yang permukaannya ditiupi akan terasa lebih cepat dingin, hal ini disebabkan karena makanan yang ditiupi akan lebih cepat terjadi penguapan sehingga dingin.

Mengurangi tekanan
Dengan memperkecil tekanan udara pada permukaan zat berakibat antara jarak antar molekul menjadi besar. Hal ini mengakibatkan molekul-molekul pada permukaan zat cair akan berpindah ke udara diatasnya sehingga mempercepat proses penguapan.

Zat mendidih
Zat mendidih dengan suhu tetap asalkan tekanan dalam udara tidak berubah. Tekanan udara luar berubah ubah, maka titik didih zat mengalami perubahan. Titik didih suatu zat dapat diubah dengan cara : tekanan ditambah maka titik didihnya naik, tekanan dikurangi maka titik didih turun dan menambahkan ketidakmurnian zat maka titik didihnya naik. Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg dari wujud cair menjadi gas pada titik didihnya disebut kalor didih atau kalor uap. Secara matematis ditulis : Q = m x U Keterangan : Q = energi kalor yang diperlukan (J) m = massa zat (kg) U = kalor didih / kalor uap (J/kg).

Zat melebur dengan suhu tetap memerlukan kalor


Zat melebur dengan suhu tetap memerlukan kalor Suhu pada saat melebur disebut titik lebur. Titik lebur suaru zar dapat diubah ubah dengan cara : tekanan ditambah maka titik leburnya turun, tekanan dikurangi maka titik leburnya naik dan menambahkan ketidakmurnian zat maka titik leburnya turun . Secara matematis ditulis : Q = m x L Keterangan : Q = energi kalor yang diperlukan (J) m = massa zat (kg) L = kalor lebur (J/kg)

Perpindahan Kalor
Kalor cenderung bergerak dari suatu tempat bersuhu lebih tinggi ke tempat yang bersuhu lebih rendah.
Konduksi Perpindaha n kalor

Zat padat

Konduktor Isolator

Konveksi

Zat cair & gas

Zat padat
Radiasi Zat cair & gas Ruang hampa

Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikelpartikel zat tersebut. Konduksi terjadi karena satu partikel ( atom atau molekul ) bergetar atau beinteraksi dengan atom-atom atau molekul tetangga.

TB
d

TC
A

T TB TC

Q kAT t d
A = luas permukaan (m2) d = panjang atau tebal bahan ( m) TB= suhu pada ujung B atau titik B TC= suhu pada ujung C atau titik c k= konduktivitas termal (W/mK) t= waktu ( sekon )

Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut konveksi/aliran.

TB
fluida
d

TC
A

T TB TC

A = luas permukaan (m2) TB= suhu pada ujung B atau titik B TC= suhu pada ujung C atau titik c h= Koefisien konveksi ( W/m2K)
Laju kalor Konveksi

Q kAT t

Radiasi
Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara atau medium ini disebut radiasi/hantaran. Contoh perpindahan kalor secara radiasi, misalnya pada waktu kita mengadakan kegiatan perkemahan, di malam hari yang dingin sering menyalakan api unggun.

Hukum StefanBoltzmann

Q 4 eAT t

Anda mungkin juga menyukai