KYB Ok
KYB Ok
P E R S O N A L D ATA
Fransiskus
Kantor
: BKPP Prov Kalteng. Alamat Kantor : Jl. Willem AS No. 11, Telp. 0536-34417-35428, Palangka Raya HP : 0853 3219 4893 E-Mail : frans_adm@yahoo.com
Page 2
Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
PENDAHULUAN
Mata Diklat Kepemerintahan Yang Baik ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap CPNS mengenai pengertian, prinsip-prinsip, penerapan dan permasalahan dalam penerapan Kepemerintahan Yang Baik , terutama dalam pelaksanaan tugas aparatur pemerintah (PNS) sbg pelayan masyarakat
B. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti proses pembelajaran mata diklat ini, peserta diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik dengan baik dan benar sesuai bidang
UMUM
Indikator Perubahan Sosial Politik :
.Sosial
Pemerintah berhak :
Memungut
Mengeluarkan
hukum.
Pemerintah berkewajiban :
Memberikan pelayanan publik, Memberdayakan warga masyarakat, Memberikan perlindungan hukum pada masyarakat & aparatnya Memberi pertanggungjawaban secara politik, keuangan, administrasi kepada publik.
Mendapat jaminan keamanan dan perlindungan/kepastian hukum Mendapat pelayanan publik berupa jasa, administrasi dan barang/infrastruktur Mendapat kesempatan berkembang dan pemberdayaan Membayar pajak/retribusi Mentaati peraturan perundangan
GOOD GOVERNANCE
Suatu bentuk pemerintahan dan administrasi publik yang mampu bekerja secara efisien, yakni mampu memenuhi kebutuhan rakyat.
*UNDP, mengartikan governance sebagai the exercise of political,economic, and administrative authority to manage a nations affair at all levels. Kata governance, diartikan sbg penggunaan/ pelaksanaan, yakni penggunaan kewenangan politik, ekonomi dan administratif untuk mengelola masalah2 nasional pada semua tingkatan.
hubungan yg saling mengisi dan membangun di antara negara, swasta dan masyarakat
PP
No. 101 Tahun 2000 Tentang Diklat PNS => Kepemerintahan yg Baik :
Kepemerintahan yg mengembangkan prinsipprinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektifitas, supremasi hukum dan diterima seluruh rakyat.
Kapasitas pejabat publik untuk mempertanggungjawabkan Tindakan mereka. 2.Transparansi Akses murah atas informasi yang relevan bagi publik. 3.Prediktabilitas Hukum dan peraturan yang jelas, diketahui sebelumnya, seragam dan dapat ditegakkan dengan efektif. 4.Partisipasi Dibutuhkan untuk menyediakan informasi yang dapat diandalkan dan untuk mendukung kinerja pemerintah.
Governance memiliki tiga domain : 1. Negara/pemerintahan : Sebagai pembuat kebijakan, pengendali & pengawas 2. Swasta/Dunia usaha : Sebagai penggerak aktivitas bidang ekonomi 3. Masyarakat : Sebagai subyek dan obyek dari sektor pemerintah dan swasta.
Posisi Tiga Domain (pemerintah, swasta, masyarakat) dalam konsep good governance yang bersifat heterarkhis
a. Pegawai Negeri Sipil b. Anggota Tentara Nasional Indonesia c. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
Sektor Pem.
Sektor Swasta
Sektor Masy.
Mencakup masyarakat Sipil
Tiga Domain
ADMINISTRASI
EKONOMI
POLITIK
Multinationa l
Pemerintah yg Baik
Good Government
Pengaturan hal-hal publik hak eksklusif negara/pemerintah Aktor di luar (swasta&masy.) disertakan dgn izin negara Persoalan publik urusan
Kepemerintahan Good
N O
Perbandingan Istilah Government dengan Governance UNSUR GOVERNMENT GOVERNANCE Badan/lembaga/ fungsi yg dijalankan oleh suatu organ tertinggi dlm suatu negara Hirarkhis : pemerintah di atas, warga negara yg diperintah ada di bawah Sebagai subjek hanya ada satu yaitu institut pemerintah Cara penggunaan atau pelaksanaan
1. Pengertian
2. Sifat Hubungan
Heterarkhis : kesetaraan kedudukan, hanya berbeda dlm fungsi Ada tiga komponen yg terlibat : 1. Sektor publik 2. Sektor swasta 3. Sektor masyarakat Semua berperan sesuai dgn fungsinya masingmasing Partisipasi warga negara
Sektor pemerintah
Kepatuhan warga
7.keanekaragaman
lanjutan
Goverment
Governance --- Bottom Up. --- Keberagaman. --- Pilihan/Fasilitatif. --- Keterkaitan. --- Perimbangan.
Tujuan NPM
Merubah administrasi publik sedemikian rupa, sehingga pemerintah sadar akan tugasnya sebagai penyedia jasa bagi warga untuk menghasilkan layanan yang EFISIEN dan EFEKTIF, namun tidak boleh berorientasi pada laba.
Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
Warga tidak lagi dilihat sebagai abdi, melainkan sebagai PELANGGAN, yang karena pajak yang dibayarkannya, mempunyai hak atas layanan dalam jumlah tertentu dan kualitas tertentu pula
Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
Menciptakan transparansi dan tercapainya layanan Memberdayakan personil dalam melayani masyarakat Mencitakan kondisi yang berorientasi pada layanan
Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
Memberikan INFORMASI yang KOMPREHENSIF secara aktif kepada warga tentang layanan jasa yang ditawarkan, sehingga WARGA bisa menilai layanan tersebut dan bisa memutuskan untuk menolak atau menerimanya
Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
Membuat layanan BISA DIRAIH secara mudah baik dari segi waktu maupun tempat, yakni membuat tawaran yang DESENTRAL dan waktu buka layanan yang FLEKSIBEL Mis: pelayanan kelurahan, kantor operasional pasar, pencatatan KUA dan catatan sipil, dll.
Memperbaiki kualitas hubungan dengan warga dan upaya-upaya marketing misalnya dengan cara melakukan pengecekan terhadap kepuasan pelanggan dan menyesuaikan tawaran layanan pada permintaan warga sebagai pelanggan
SYARAT: DIALOG dengan warga Tindakan yang diambil dapat benarbenar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Contoh dialog: ANGKET, hotline service Yang bisa diketahui: kualitas layanan dan citra administrasi di mata masyarakat, keinginan masyarakat dan masukan-masukan dari masyarakat
Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
KESIMPULAN HUBUNGAN DENGAN WARGA (Public Relations) sangat penting dalam proses pelaksanaan New Public Management, agar bisa mencapai pemerintahan yang baik (Good Governance) Manajemen Komunikasi sangat diperlukan untuk bisa menyelenggarakan hubungan yang baik dengan warga Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
Tujuan Memperkuat Hubungan KEBIJAKAN PUBLIK YANG LEBIH BAIK KEPERCAYAAN YANG LEBIH BESAR PADA PEMERINTAH DEMOKRASI YANG LEBIH KUAT
Kebijakan Publik Yang Lebih Baik Hubungan pemerintah-warga yang kuat mendorong warga untuk aktif dalam memikirkan dan memberikan input mengenai isu-isu publik. INPUT ini adalah sumberdaya dan landasan yang lebih baik untuk pembuatan kebijakan Hubungan yang kuat memastikan IMPLEMENTASI yang lebih efektif di masyarakat.
Kepercayaan yang lebih besar pada pemerintah Warga mendapat kesempatan untuk: - mengetahui rencana kebijakan pemerintah - pendapat mereka didengar - memberikan input pada pembuatan kebijakan Keterlibatan ini menciptakan penerimaan yang lebih luas terhadap hasil-hasil politik, peningkatan kepercayaan terhadap
Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
Demokrasi yang lebih kuat Hubungan pemerintah-warga yang kuat menjadikan pemerintah lebih transparan dan lebih akuntabel. Hal ini mendorong dan memperkuat landasan untuk kewarganegaraan yang lebih aktif dalam masyarakat, mis: ikut serta dalam PEMILU,diskusi publik, debat-debat politik dll.
Faktor external :
Pengaruh globalisasi karena perkembangan iptek khususnya teknologi informasi, Semangat kebebasan. Krisis multidimensi : situasi politik yang belum stabil, ancaman disintegrasi, menipisnya kepercayaan masyarakat pada pemerintah, lemahnya penegakan hukum dan dan pemberantasan kkn yang lamban, kriminalitas, pengangguran serta merosotnya daya saing.
Faktor internal :
Governance/(Tata) Kepemerintahan Yg Baik : Pengurusan/penyelenggaraan pemerintahan yg dilakukan sebagai interaksi bersama-sama oleh pemerintah, swasta dan masyarakat secara harmonis sesuai peran dan tanggung jawabnya yang bersendikan transparansi, partisipasif, akuntabilitas dan prinsip-prinsip Good Governance / (Tata) Kepemerintahan Yang Baik lainnya
1.Partisipasi.
2.Penegakan
Hukum. 3.Transparansi. 4.Kesetaraan. 5.Daya Tanggap. 6.Wawasan Kedepan. 7.Tanggung Gugat. 8.Pengawasan Masyarakat. 9.Efisiensi dan Efektifitas. 10.Profesionalisme.
Pernyataan mendasar mengandung kebenaran yg telah teruji & terbukti sbg landasan berpikir/bertindak Dinyatakan sbg dugaan, anggapan dasar, hipotesis Sifatnya : Praktis, Relevan, Konsisten
Asas Umum Pemerintahan Negara Yang Baik adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan dan norma hukum, untuk mewujudkan Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,kolusi, dan nepotisme.
Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
1.
Asas kepastian hukum, Asas tertib penyelenggaraan negara, Asas kepentingan umum, Asas keterbukaan, Asas proporsional (keseimbangan hak dan kewajiban penyelenggaraan negara). Asas profesional, Asas akuntabilitas.
f. g.
Asas Kepastian Hukum Asas dalam negara hukum yg mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara
Karakter dalam menegakkan rule of law: 1.Supremasi hukum (the supremacy of law); 2.Kepastian hukum (legal certainty); 3.Hukum yang responsif; 4.Penegakan hukum yang konsisten dan nondiskriminasi 5.Independensi peradilan.
Kepemerintahan Yang Baik Prajab Gol. III
Asas Tertib Penyelenggaraan Negara Asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara.
d.
Asas Kepentingan Umum Asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif.
Asas Keterbukaan
Asas yg membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dgn tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan & rahasia negara. Keterbukaan dalam hal :
1. 2. 3.
Penetapan posisi, jabatan atau kedudukan Kekayaan pejabat publik Pemberian penghargaan
4. Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan 5. Kesehatan 6. Moralitas para pejabat dan aparatur pelayanan publik 7. Keamanan dan ketertiban 8. Kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat e. Asas Proporsionalitas Asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara
Asas Profesionalitas
Asas yg mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
h.
Asas Akuntabilitas
Asas yg menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dpt dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan yg berlaku.
Semua kebijakan dan tindakan didasarkan pada landasan hukum yang jelas dan kuat Jika penegakan hukum sesuai nilai kebenaran maka pemerintahan akan berjalan lancar Sanksi diterapkan secara adil Campur tangan atas hak dan kebebasan hanya dpt dilakukan atas dasar aturan hukum
. .
Adanya keteraturan dan kesearahan gerak antara pelaku / pilar kepemerintahan Pemerintah sbg pengatur dan pendorong peran masyarakat agar mandiri Menghindari konflik kebijakan antar pemerintah dgn pemerintahan prov/kab/kota Pelayan masyarakat hrs mendahulukan kesejahteraan umum dgn memahami dan menampung harapan & keinginan masyarakat Kesejahteraan umum bermakna pembangunan & hasil-hasilnya utk menjamin kebutuhan masy bukan kepentingan kelompok SARA
3.
Prinsip Keterbukaan
.
Memberi kesempatan masy utk menggunakan hak guna memperoleh data/informasi yg benar, lengkap dan akurat ttg kegiatan dan hasil yg dicapai pemerintah Rakyat berkesempatan menyampaikan tanggapan/kritik membangun sbg evaluasi Praktiknya harus sesuai dg norma hukum, moral dan sosial
5. Prinsip Proporsionalitas
mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban PNS maksudnya utk menjamin perlindungan hukum thd PNS dgn baik, adil, wajar PNS wajib memahami/menguasai hak dan kewajiban, larangan, uraian tugas, peraturan disiplin yg berlaku umum dan khusus di instansinya
6. Prinsip Profesionalitas
PNS sbg pelayan masy harus memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yg dipersyaratkan utk melakukan tugasnya. Berlandaskan kode etik Gunanya utk menjamin prestasi organisasi dan pribadi utk pengembangan karir Ditingkatkan melalui diklat jabatan PNS
Setiap pelaksanaan tugas akhir dan hasil akhir kegiatan pemerintahan dan pembangunan harus dpt dan wajib dipertanggungjawabkan sebaikbaiknya kpd masy dan para pihak terkait sesuai dgn peraturan perundangan Kegiatan & hasil akhir (gagal/sukses) yg dicapai hrs dilaporkan & dipertanggungjawabkan kpd masy secara benar, jujur dg data/informasi lengkap Kegiatan pemerintah dibiayai rakyat & berdampak besar
Prinsip keterbukaan : pemerintah memberi akses bagi media massa, adanya bagan alir/flowchart pelayanan Prinsip partisipasi : penyusunan RPJMD & APBD melibatkan masy, ormas, LSM, PT Prinsip kepastian hukum : proses hukum pelaku tindak pidana korupsi, masy/LSM memberikan informasi dugaan tipikor Prinsip profesionalitas : kelancaran proses adm kepegawaian bagi PNS yg memenuhi syarat Prinsip akuntabilitas : pelaporan keuangan oleh bendaharawan secara tepat waktu dan isi
2.
3.
4.
5.
Praktik KKN masih terjadi Kurangnya kebersamaan kerja dlm pemerintahan Kurangnya keteladanan atasan Kurangnya kepercayaan masy Etika dan moral (sikap&perilaku) aparatur blm mendukung kepemerintahan yg baik Pelayanan masyarakat belum memuaskan Kesejahteraan PNS / aparatur Profesionalisme PNS / aparatur Budaya kerja PNS / aparatur
6.
Partisipatif Transparan Rule Of Law Tanggap Orientasi Konsensus Punya Rasa Keadilan Efektifitas Efisiensi Visioner Pelayanan Prima Managerialistik
Kepercayaan Meningkat Ketekunan Kesabaran Disipli nKeteraturan Kerja Keikhlasan dan Kejujuran Kreatifitas dan Kepekaan Keberanian dan Kearifan Aman dan Tentram Cerdas Kompetitif Damai dan Elegan
GOOD GOVERNANCE
KESIMPULAN
1.
2.
Tugas pemerintahan dan pembangunan dewasa ini tidak dapat lagi dikelola secara konvensional. Oleh sebab itu perlu dilakukan perubahan untuk menyesuaikan pada perkembangan kehidupan masyarakat yang ditandai dengan peningkatan peran sektor swasta dan LSM di sektor publik. Interaksi antara pemerintah dan masyarakat yang semula bersifat sarwa marga atau pemerintah (government) sebagai paradigma klasik pemerintahan negara dan penyelenggaraan pembangunan maupun pelayanan publik telah bergeser menjadi format baru kepemerintahan yang lebih dikenal dengan governance.
3.
Governance tidakhanya berarti pemerintahan, tetapi juga mengandung arti pengurusan, peneglolaan, pengarahan, pembinaan dan penyelenggaraan. Ada tiga model kepemerintahan, yaitu :
4.
Economic governance. Political governance. Administrative governance. Negara/pemerintah. Sektor seasta. Masyarakat (civil society)
5.
9.
Wujud kepemerintahan yang baik (good governance) adalah penyelenggaraan pemerintah negara yang solid dan bertanggung jawab serta efisien dan efektif dengan menjaga dan mensinergikan interaksi yang konstruktif antara domain-domain negara, sektor swasta dan masyarakat.
Partisipasi. Aturan hukum (rule of law) Transpaarnsi. Daya tanggap. Berorientasi konsensus. Berkeadilan. Efektivitas dan efisiensi. Akuntabilitas Bervisi strategis Saling keterkaitan (interrelated) dan pengawasan