Anda di halaman 1dari 28

Pembahasan Soal Ujian Tulis Blok XX Pengelolaan Masalah Kesehatan Dengan Pendekatan Kedoteran Keluarga Dan Komunitas 2008

1. Untuk menghindari pemborosan dana, tenga, dan waktu, AMDAL perlu dilakukan rencana pembagian mana yang perlu AMDAL dengan metode : a. Penapisan b. Pelingkupan (scoping)utk menentukan dampak penting/masalah utama, utk pembatasan studi c. Identifikasi dampakdaftar uji sederhana, daftar uji koesioner, daftar uji deskriptif, metode matriks, metode bagan air d. Prakiraan dampak Pengukuran dampak lingk di masa akan dtg, besar dampak ~ waktu/lama dampak e. Evaluasi dampak merumuskan potensi dampak lingk. Dr s/ proyek sblm proyek dibangun, Sbg bhn pertimbangan bg pemerintah utk mengambil keputusan PEMBAHASAN : METODOLOGI AMDAL 1. Metode penapisan 2. Metode pelingkupan 3. Metode pembuatan KA 4. Metode identifikasi dampak 5. Metode prakiraan dampak 6. Metode evaluasi dampak 7. Pembuatan laporan 8. Pembuatan ringkasan Rencana kegiatan tidak termasuk wajib AMDAL, pemrakarsa seharusnya a. Langsung mengurus IMB dan izin usaha b. Tetap buat AMM c. Hrus buat UPL/UKL d. Harus buat DPPL e. Cukup buat kerangka acuan PEMBAHASAN :

2.

PROSES AMDAL
Rencana Kegiatan Penapisan PerMenLH No. 11 tahun 2006

Wajib AMDAL Pemberitahuan rencana AMDAL ke sekretariat komisi penilai Pengumuman rencana AMDAL & konsultasi publik

Tidak Wajib AMDAL Penyusunan UKL-UPL

Rekomendasi dari instasi yang berwenang

Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL (KA-ANDAL)

3.

AMDAL kadaluarsa : 3 tahun PEMBAHASAN : Masa berlaku dokumen AMDAL : 5 th Jk rencana usaha/kegiatan tidak dilaksanakan dlm waktu 3 th --- KADALUARSA Jk tjd perub. Lingk. Yg sgt mendasar akibat peristiwa alam / akibat lain sblm & pd waktu rencana usaha dilakukan ---- GUGUR

4. Suatu usaha yang lulus AMDAL, kemudian berubah dan dianggap gugur AMDAL jika: a. kadaluarsa b. perubahan biaya kegiatan c. belum dilaksanakan dekat waktu kadaluarsa d. perubahan lingkungan dasar sebelum kegiatan selesai e. perubahan lingkungan dasar setelah kegiatan selesai PEMBAHASAN ; Jk tjd perub. Lingk. Yg sgt mendasar akibat peristiwa alam / akibat lain sblm & pd waktu rencana usaha dilakukan ---- GUGUR 5. Setelah dokumen AMDAL disetujui, rencana usaha dapat dilakukan dan dalam pelaksanaan usaha tersebut: a. bebas lakukan usaha, ekploitasi SDA b. tetap laksanakan RKL/RPL c. dapat memperluas usaha d. tidak wajib lagi untuk kelola limbah e. tidak perlu perhatikan kesehatan masyarakat sekitar PEMBAHASAN : RKL (Rencana Pengelolaan Lingk.) Dokumen yg mgd upaya penanganan dampak besar & penting thd lingk yg ditimbulkan akibat dr rencana usaha/kegiatan RPL ( rencana pemantauan lingk) Dokumen mgd upaya pemantauan komponen lingk yg terkena dampak dr rencana kegiatan 6. Pembuangan sampah dilakukan pada tempat yang..... a. Mudah terjangkau masyarakat b. Sering banjir c. 2 km dari laut d. 200 meter dari sumber air minum e. TPA dekat perumahan PEMBAHASAN : Tempat tersebut dibangun tidak dekat dengan sumber air minum atau sumber air lainnya. Tidak pada tempat yang sering terkena banjir. ditempat yg jauh dr tpt tinggal penduduk --- 2 km dr perumahan --- 15 km dr laut --- 200 m dr sumber air 7. Cara pengolahan sampah B3 dan medis : a. Land fill d. Pulverization b. Sanitary land fill e. Pembakaran sampah c. Inceneration PEMBAHASAN ; Inceneration membakar sampah pd suhu tinggi --- daerah perkotaan / lahan < keuntungan : mudah, cepat, mengurangi vol sampah, termsk B3 kerugian : polutan yg dilepaskan ke udara (dioksin), biaya Pembakaran sampah secara tradisional banyak diterapkan di Indonesia Kekurangan: - asapnya (krn pembakaran tdk sempurna) mgd CO yg mempunyai afinitas thd hb 300x drpd O2. - asapnya mgd HC yg toksik utk manusia - asapnya mgd NO2 yg toksik utk manusia

dpt menyebabkan kebakaran Kelebihan dari cara ini adalah : - membakar habis sampah-sampah apapun (Contoh sampah di RS) - mampu mengatasi bahaya sampah medis di RS

8. Pengumpulan sampah ada system duet dan trio. Perbedaannya: a. duet terbagi atas organic dan non-organik b. trio terbagi atas organic, non-organik, dan B3. c. trio yang sampah kering dibedakan menjadi mudah meledak dan tidak d. trio yang sampah kering dibedakan menjadi mudah terbakar dan tidak e. duet terbagi atas mudah meledak dan tidak PEMBAHASAN : Sistem duet Artinya disediakan dua tempat sampah yang satu untuk sampah basah dan lainnya untuk sampah kering. Sistem trio Yaitu disediakan 3 bak sampah yang pertama untuk sampah basah kedua untuk sampah kering yang mudah dibakar serta ketiga untuk sampah kering yang tidak mudah dibakar. 9. Sampah dimanfaatkan untuk makanan ternak. Hal yang paling berbahaya adalah a. dapat mengurangi volume sampah b. dapat melukai saluran cerna ternak c. akumulasi zat toksik di tubuh ternak d. ternak sakit e. mengganggu estetika PEMBAHASAN ; 1. Hot feeding sampah basah ---mknan hewan 10. proses pemanfaatan kembali barang tidak berguna menjadi berguna melalui proses a. reuse d. pulverizationpenghancuran sampah (mobil) b. recycle e. compostingsampah jadi pupuk c. incenerationmembakar saqmpah pada suhu tinggi PEMBAHASAN ; Adalah Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali (memanfaatkan sampah-sampah untuk keperluan lainnya) Contoh : kertas --- karton botol --- botol minuman tulang --- sisir rambut besi --- bahan bangunan 11. Rumah yang layak harus memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kecukupan luas. Yang termasuk persyaratan keselamatan bangunan, kecuali: a. kepadatan hunian maks 9 m2/orang 8 m2 b. luas ventilasi min 10% dari luas lantai c. tidak terdapat serangga vector penyakit d. tidak terletak di daerah rawan bencana e. suhu optimal 18-30o PEMBAHASAN : Pencahayaan ( min 60 lux, tdk menyilaukan) Kualitas udara : suhu : 18-30 C kelembaban : 40-70%

SO : < 0,1 ppm/24 jam pertukaran udara : 5 kaki3 /mnt CO : < 100 ppm/8 jam formaldehid : < 120 mg/m3 ventilasi : min 10% luas lantai vektor penyakit (-) Sarana air bersih, kapasitas min 60 l/hr/org dg kualitas air ~ persyaratan Sarana penyimpanan makanan yg aman Limbah : tdk mencemari lingk Kepadatan hunian ruang tidur : luas min 8 m tdk lebih dr 2 org ( kecuali balita) 12. Rumah yang tidak sehat akan mempengaruhi perkembangan dan penyebaran penyakit karena: a. kepadatan penduduk b. kuman suka hidup pada suhu optimal c. kelembapan tinggi merupakan media yang baik bagi pertumbuhan kuman d.Ventilasi yang banyak menyebabkan penghuninya masuk angin e. rumah luas susah dibersihkan sehingga kuman berkembang biak 13. Dalam sanitasi pasar, hal yang terpenting: a. letak parkiran jauh d. peraturan tata ruang b. tempat sampah yang cukup e. adanya WC umum c. saluran pembuangan air limbah PEMBAHASAN : Pembagian tata ruang ~ peruntukkannya ~ faktor estetika misal : tpr jualan ikan/daging tdk berdekatan dg warung makan Klasifikasi barang dagangan ~ memudahkan pengumpulan sampah ~ dagangan yg mudah terbakar jauh dr warung dg kompor dll TPS pedagang dpt membuang sampah dg mudah, tdk jauh Saluran utk limbah cair, penting utk : estetika kebersihan kenyamanan -- air limbah tu dr kios daging, ikan & warung -- perlu dikontrol/ diawasi Fasilitas umum MCK ~ kebersihannya tempat parkir kendaraan bermotor kesehatan & keselamatan (knalpot) 14. Tempat umum yang wajib dilakukan sanitasi lingkungan Jawab : yang intensitas kunjungannya tinggi PEMBAHASAN : TTU yg dikelola scr komersial tpt yg memfasilitasi tjdnya penularan peny. ttu yg intensitas kunjungannya tinggi Contoh : pasar, terminal, rs, sekolah, kolam renang, hotel, rumah makan, dll 15. Yang termasuk aspek khusus sanitasi RS: a. keadaan dinding dan lantaikerumahtanggaan b. keadaan seluruh barang c. penanganan sampah PEMBAHASAN :

d. dekontaminasi peralatanaspek dekontaminasi e. penanganan petugas yang terinfeksipengawasan pasien dan pengunjung RS

B. Aspek khusus Sanitasi. Penanganan sampah kering mudah terbakar. Pembuangan sampah basah. Pembuangan sampah kering tidak mudah terbakar. Tipe incinerator Rumah Sakit. Kesehatan kerja dan proses-proses operasional. Pencahayaan dan instalasi listrik. 16. Yang benar mengenai pencegahan sekunder dalam ilmu kedokteran jiwa : 1. Usaha diagnosis dini dan pengobatan segera 2. Dilakukan sesudah pencegahan primer 3. Dokter umum dan tenaga kesehatan lain dapat melakukan dan dapat banyak membantu 4. Diikuti oleh pencegahan tersier PEMBAHASAN : Pencegahan primersasaran org2 dengan resiko tinggi, mengenali faktor-faktor resiko Pencegahan sekundermencegah komplikasi, ex: skrining, penyaringan, deteksi dini Pencegahan tersiermencegah kecacatanakibat komplikasi 17. Kedokteran jiwa masyarakat bagian ilmu kedokteran jiwa yang ...... a. Mempelajari, merencanakan, mengusahakan program program dalam masyarakat berhubungan kesehatan jiwa masyarakat b. Mempelajari jenis jenis gangguan jiwa dalam masyarakat c. Mengkoordinasikan kegiatan Rumah Sakit Jiwa dalam masyarakat d. Semua yang di atas e. Tidak satupun dari yang di atas 18.Program kedokteran jiwa di masyarakat : 1. Monitor kesehatan jiwa masyarakat bagi yang rentan dan mengalami gangguan jiwa 2. Menyelidiki faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa 3. Mengetahui keinginan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan jiwa 4. Mengadakan penyuluhan kesehatan jiwa 19. Rehabilitasi pasien mental: 1. erat hubungannya dengan setiap aspek perawatan 2. menjamin kesinambungan tanggung jawab atas perawatan penderita 3. harus sudah dimulai pada permulaan gangguan jiwa 4. lebih memusatkan perhatian pada kemampuan pasien daripada penyakitnya saja 20. Skenario orang buta tidak ada riwayat DM, trauma, etc kemungkinan penyebabnya adalah a. TrakomaChlamydia trachomatis d. Katarakriwayat DM b. Fraksi e. ........ c. Glaukomariwayat trauma 21. X 22. Penyakit berikut merupakan penyebab kebutaan di indonesia : 1. Katarak 3. Glaukoma 2. Kelainan kornea 4. Kelainan fraksi PEMBAHASAN : Katarak Glaukoma Kelainan refraksi Kelainan kornea 23. Angka kebutaan di Indonesia sebesar 1,5 % berarti

a. masalah sosial b. masalah klinis c. masalah komunitas PEMBAHASAN : <0,5%= masalah klinis, jadi merupakan tugas dokter untuk mengatasi. 0,5% 1% = masalah kesehatan masyarakat. Kalau ini bukan hanya tugas dokter saja, tapi memerlukan partisipasi dari semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri. >1 % = masalah sosial. Berarti di Indonesia kebutaan sudah menjadi masalah sosial. 24. Pelayanan mata katarak di Puskesmas a. Primary eye carePuskesmas b. Sekundary eye careRS Kabupaten c. Tertiary eye care RS Provinsi PEMBAHASAN : 1. Pelayanan mata primer/primary eye care (PEC), memiliki area kerja Puskesmas Definisi PEC menurut WHO adalah unit terdepan yang merupakan bagian integral dari Puskesmas yang meliputi usaha-usaha peningkatan pencegahan dan pengobatan terhadap individu atau masyarakat PEC merupakan pintu gerbang utama yang berhubungan langsung dengan masyarakat 25.Efek yang tidak berhubungan dengan konsentrasi obat di serum : a. Analgetik oleh paracetamol b. Antihistamin oleh CTM c. Antimuntah oleh domperidon d. Mual oleh antacidasam lambung 26. yang bukan masalah obat: a. salah pemilihan obat b. dosis yang diberikan subterapeutik c. interaksi obat dengan makanan d. apotek mengganti obat generic bermerk dengan obat generic yang kandungannya sama PEMBAHASAN : USIA BERAT BADAN PATOFISIOLOGIS PASIEN OBAT KOMBINASI RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT SEBELUMNYA PEMBERIAN DOSIS TOTAL/HARI ALERGI/KEPEKAAN PASIEN Kepatuhan penderita Kesalahan dalam aturan dosis Salah produk obat (Pelepasan segera sebagai pengganti pelepasan terkendali) Bioavailabilitas Volume distribusi Eliminasi

27. Pengukuran obat di dalam serum bisa dilakukan 1 kali saja bila: 1. Jumlah dan cara pemberian obat diketahui 2. Rute pemberian diketahui 3. Waktu puncak diketahui 4. Waktu palung diketahui 28. Yg menyebabkan ketidak berhasilan obat...

1. obat gak benar (dosis) 2. amox gak diminum 8 jam sehari 3. obat gak ada 4. Parasetamol gak diminum 4 jam sehari3X/hr=tiap 8 jam PEMBASAHAN : 1. Penulisan resep yang kurang tepat 2. Penyerahan obat yang tidak tepat a. Obat tidak tersedia b. Kesalahan dispensing 3. Perilaku pasien yang tidak mendukung 4. Pemantauan obat yang tidak tepat 29. Untuk rencanakan jumlah obat untuk apotek swasta perlu dikumpulkan data..... a. Jumlah pemakaian bulan lalu b. Jumlah kunjungan resep c. Jumlah obat fast and slow moving d. Jumlah obat fast and slow moving bulan lalu 30. Konsentrasi obat mencapai reseptor dipengaruhi oleh: 1. dosis 3. Banyaknya yang diabsorpsi 2. besarnya eliminasi 4. Jumlah reseptor 31. Perencanaan obat di kabupaten yang penting adalah ....... 32. Tujuan pengelolaan obat adalah agar obat bermutu. Untuk itu, distribusi obat harus memperhatikan: a. jarak dan frekuensi distribusi c. sarana dan metode distibusi b.jarak dan metode distribusi e. kapasitas penyimpanan c. frekuensi dan metode distibusi PEMBAHASAN : a. Menentukan frekuensi/jadwal distribusi b. Menentukan jumlah obat dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan pemakaian rata-rata setiap jenis obat, sisa stok obat, pola penyakit, jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan dengan menghitung stok optimum setiap jenis obat. c. Memeriksa mutu dan kadaluarsa obat obat dan alat bantu kesehatan yang didistribusi ke sub unit pelayanan kesehatan perlu dicek mutu dan kadaluarsanya. d. Melaksanakan penyerahan dapat dilakukan dengan cara: 1. Gudang obat menyerahkan/mengirim obat dan diterima di sub unit pelayanan 2. Diambil sendiri oleh petugas sub unit pelayanan. Obat diserahkan dengan formulir LPLPO yang sudah ditanda tangani dan satu rangkap disimpan sebagai tanda bukti penyerahan/penerimaan obat. 3. Menandatangani dokumen penyerahan obat ke sub unit berupa LPLPO sub unit. 33. Yaang bukan merupakan sumber Pelaporan dan pencatatan obat ...... a. LPPO b. Kartu stok C. Catatan harian 34. Senyawa sintesis pestisida di degradasi (95%) dalam air selama a. 5-50 tahun d. 2-20 tahun b. 4-30 tahun e. 1-10 tahun c. 3-40 tahun PEMBAHASAN :

D. Kartu rekap obat

35. X 36. Bahan toksik karena pajanan zat toksik 10% dari umur harapan hidup menimbulkan toksisitas: a. sub klinis d. akut b. sub kronis e. kronik c. klinis PERMBAHASAN : Akut Efek langsung yang ditimbulkan akibat pajanan tunggal atau berulang dalam waktu yang singkat Sub kronik efek yang timbul akibat pajanan zat toksik dalam periode waktu kira-kira 10% dari umur harapan hidup suatu mikrooranisme Kronik Efek yang ditimbulkan berulang dalam jangka waktu lebih lana 37. Diagram yang menunjukkan kadar merkuri pada ikan di teluk Buyat. Pernyataan yang tepat mengenai hasil analisis berdasarkan diagram di atas adalah..... 1. Kadar merkuri masih berada jauh di bawah batas aman 2. Kadar merkuri dapat menimbulkan resiko kesehatan gigi manusia 3. Kondisi ikan tersebut aman untuk dikonsumsi manusia 4. Kondisi lingkungan di teluk buyat tidak sesuai dengan tujuan pengelolaan resiko lingkungan 38. Jika beban limbah yang dilepaskan ke dalam lingkungan melebihi daya dukung yang ada, maka mutu ambien dari badan penerima (lingkungan) akan semakin ...... a. Menurun d. Berubah komposisi limbah b. Meningkat e. Berubah beban pencemar c. Stabil lingkungan

39. Pencegahan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti bahan pembasmi serangga dapat dilakukan antara lain...... 1. Tidak menggabung dengan bahan pangan 2. Tidak memberi label jelas pada tempat bahan kimia 3. Tidak menggunakan bekas dari bungkus bahan pembasmi 4. Tidak menyimpan dalam lemari khusus bahan kimia PEMBAHASAN : Bahan berbahaya (pestisida dan bahan kimia lainnya): 1. Tidak disimpan bersama-sama dengan bahan pangan 2. Tidak disimpan dalam wadah makanan/botol minuman, dan sebaliknya. 3. Wadah diberi label yang jelas. 4. Tidak menggunakan alat masak/wadah yang dilapisi logam berat 5. Tidak menggunakan peralatan/pengemas yang bukan untuk pangan 6. Tidak menggunakan pengemas bekas, kertas koran untuk membungkus pangan. 40. Bukan desinfektan tingkat tinggi:

a. formaldehid b. hydrogen peroksida c. bilateraldehid

d. alkohol e. klorin

41. Yang bukan merupakan rekomendasi CDC untuk pencegahan infeksi nosokomial ...... a. Pintu kamar khusus pasien selalu tertutuppenularan airborne/udara b. Memakai masker saat transportasi pasien c. Memakai masker pada jarak 1 meter d. Jika tidak ada ruangan khusus, maka digabung di ruang perawatan infeksi e. Jika fasilitas tidak tersedia, beri jarak 1 meter dengan pasien lain 42. Yang bukan pencegahan infeksi pada pasien kateterisasi A. Sistem drainase urin tertutup B. Penggunaan antiseptik rutin C. Hindari mengangkat kantong urin diatas buli-buli D. Membersihkan gland penis/uretra setelah BAB E. Aliran urin harus lancar PEMBAHASAN : Tip pencegahan : - Lepaskan kateter secepat mungkin - Sistim tertutup - Ingatkan pasien saat penarikan kateter - Urin mengalir tidak tersumbat - Hindari mengangkat kantong diatas buli - Kantong harus dikosongkan secara aseptik - Bersihkan glans penis dan lubang uretra 43. X 44. Bukan rekomendasi CDC kategori 1 tentang pencegahan infeksi tempat pembedahan ..... a. Tidak usah mencukur rambut, kecuali mengganggu operasi b. Potong kuku dan jangan pakai kuku palsu c. Harus ada pembersihan khusus tempat operasi d. Lindungi insisi dengan balutan steril24-48 jam e. Jangan pakai penutup sepatubikin infeksi PEMBAHASAN : a. Persiapan Pasien 1. Jika mungkin identifikasi & obati semua infeksi 2. Tidak mencukur prabedah pada area insisi kecuali mengganggu,Cukur langsung sebelum operasi 4. Kontrol gula darah px DM 5. Mandi dengan antiseptik malam sebelum operasi 6. Cuci dan bersihkan sekitar insisi 7. Tindakan antiseptik sirkular ke perifer b. Tindakan antisepsis pada tangan/lengan tim bedah 1. Potong kuku dan jangan pakai kuku palsu 2. Bersihkan kuku dan bawahnya sebelum cuci 3. Cuci tangan bedah2-5mnt dengan antiseptik, angkat tangan ke atas, keringkan dengan handuk steril, pakai baju dan sarung tangan steril 4. Jangan pakai perhiasan pada tangan/lengan b. Pembersihan dan desinfeksi permukaan 1. Jika ada kontaminasi darah atau duh pakailah desinfektan sebelum operasi berikutnya 2. Tidak usah pembersihan khusus sesudah operasi terkontaminasi atau kotor c. Perlengkapan bedah

1. Pakailah masker menutupi mulut dan hidung, topi untuk menutup seluruh rambut sewaktu masuk kamar operasi 2. Jangan pakai penutup sepatu untuk mencegah infeksi 3. Pakailah sarung tangan steril setelah memakai baju operasi steril 4. Pakailah baju operasi dan duk operasi yg efektif mencegah basah 5. Ganti pakaian jika kotor atau terkontaminasi darah atau material infeksi D. Perawatan insisi Pasca Bedah 1. Lindungi insisi yang telah ditutup dengan balutan steril 24-48jam 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah ganti balutan dan setiap kontak dengan tempat operasi 3. Jika balutan insisi perlu diganti pakailah tehnik steril 4. Beri tahu pasien dan keluarga tentang perawatan insisi,tanda, dan gejala infeksi tempat operasi dan perlunya melaporkan tanda dan gejala tersebut. 45. Pemberian antibiotic sebelum dilakukan skin test termasuk: a. malfeasance tindakan tanpa indikasi c. nonfeasancetidak melakukan tindakan wajib b. misfeasancetindakan tepat, prosedur salah d. truefeasance PEMBAHASAN : Termasuk kelalaian medic 1. Malfeasance berarti melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat/layak (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan medis tanpa indikasi yang memadai 2. Misfeasance berarti melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat (improper performance), yaitu misalnya melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur. 3. Nonfeasance adalah tidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban baginya. 46. Unsur dari kewajiban dokter yang tidak dilaksanakan dr.Dolar: a. bekerja sesuai standar Pemberian antibiotic sebelum dilakukan skin test b. merujuk bila tak mampu c. menjaga rahasia pasien d. membuat informed consent 47. Hal terpenting dalam upaya pembuktian dugaan malpraktek kasus tersebut... a. Kesaksian keluarga c. Salinan rekam medis b. Keterangan dari dokter d. Surat gugatan PEMBAHASAN : MEMBANDINGKAN ANTARA APA YG DIKERJAKAN (DAS SEIN) DENGAN APA YG SEHARUSNYA DIKERJAKAN (DAS SOLLEN). MEMBANDINGKAN ANTARA REKAM MEDIS, DOKUMEN/CATATAN, KESAKSIAN, PETUNJUK (BARANG BUKTI) DENGAN STANDAR / KESAKSIAN AHLI / PEDOMAN 48. Hari minggu, dr.Sp.Anestesi berkomitmen dgn 5 dokter ahli bedah untuk melakukan 5 operasi besar. Setelah selesai operasi seorang pasien (keluarga dokter) tidak sadarkan diri dalam waktu lama. Dr.Sp.Anestesi dipanggil tapi tidak datang karena sedang melakukan operasi ke-empat. Pasien tersebut meninggal. Termasuk malpraktik kategori? a. Perlakuan buruk c. Tindak pidana b. Kelalaian d. Ingkar janji PEMBAHASAN : CONTOH KELALAIAN LAIN KETERLAMBATAN HADIR PADA SAAT DIBUTUHKAN PD KEDARURATAN KEGAGALAN MEMONITOR KONDISI PASIEN ATAU FOLLOW-UP HASIL PEMERIKSAAN KETERLAMBATAN DIAGNOSIS / TERAPI KEGAGALAN MENGINGATKAN / MENGANJURKAN KEGAGALAN MEMENUHI PROSEDUR (error of planning dan error of execution)

49. Gunting ketinggalan, pasien tidak perlu membuktikan, asas yang bersesuaian... a. Deminimis non curatlex... b. Sa science et sa conscience... c. Agroti salus lex suprema... d. Res ipsa liquitour... PEMBAHASAN : BUKTIKAN ADANYA RES IPSA LOQUITUR : FAKTA SUDAH MEMBUKTIKAN ADANYA KELALAIAN MISALNYA : TERTINGGALNYA GUNTING ATAU KASA DI DALAM LUKA OPERASI 50. Peran dokter keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan di indonesia adalah a. Pemberian pelayanan kesehatan masyarakat b. Pemberian pelayanan kesehatan tingkat primerdr umum c. Pembeian pelayanan kesehatan sekunder individudr spesialis dan subspesialis d. Pemberian pelayanan kesehatan masyarakat sekunderdr spesialis dan subspesialis e. Pemberian pelayanan masyarakat tingkat tersierrawat inap PEMBAHASAN : Visi dan Misi mnrt DEPKES yg digariskan dlm SKN Visi : Tahun 2010 setiap keluarga Indonesia mempunyai seorang Dokter Keluarga sebagai mitra dlm pemeliharaan dan peningkatan kesehatannya. Misi 1. Membangun sistem pelayanan kesehatan berjenjang dg DokterKeluarga sbg pelaku di tingkat primer. 2. Memberikan pemahaman kepada mayarakat ttng pelayanan Dokter Keluarga agar dpt ditanamkan Paradikma Sehat . 3. Menyelenggarakan pelayanan kes yg menyeluruh, terpadu , dan bermutu bg semua kelurga sbg unit terkecil dlm masyarkt 4. Mengakselerasi pelayanan Dokter Keluarga di seluruh Indonesia 51. Menekan dan mengendalikan penyakit sampai tingkat paling rendah adalah tujuan dari...P2M? Kegiatan pokok P2M : 1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko 2. Peningkatan imunisasi 3. Penemuan dan tatalaksana penderita 4. Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah 5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit 52. Data untuk macam2 = Surveilans... Surveilans adalah pengamatan secara teratur & terus menerus terhadap semua aspek penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dlm suatu masyarakat tertentu utk kepentingan pencegahan & penanggulangannya. 53. Surveilans dapat dihentikan bila a. kasus masih ada b. masa tunas 2 bulan c. tidak ada lagi kasus lama d. 2x massa tunas tidak ditemukan lagi kejadian e. data 2 bulan bebas kasus baru

54. Jika ada 2 kasus padahal sebelumnya tidak ada KLB

KRITERIA KLB 1. Timbulnya suatu penyakit menular yg sebelumnya tdk ada disuatu daerah. 2 Peningkatan kejadian kesakitan/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya ( jam, hari, minggu, ) 3. Peningkatan kejadian kesakitan/kematian 2 x atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya. 4. Case fatality rate suatu penyakit menular dlm kurun waktu tertentu ( hari, minggu, bulan ) menunjukkan kenaikan 50 % atau lebih dibandingkan dg CFR penyakit yg sama dlm kurun waktu yg sama pada periode sebelumnya. 5. Apabila kesakitan/kematian oleh keracunan yg timbul di suatu kelompok masyarakat.

55. Penetapan daerah wabah menurut undang-undang ditetapkan oleh : Menteri KESEHAtan UU No. 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular BAB III JENIS PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH Pasal 3 Menteri menetapkan jenis-jenis penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah. BAB IV DAERAH WABAH Pasal 4 (1) Menteri menetapkan daerah tertentu dalam wilayah Indonesia yang terjangkit wabah sebagai daerah wabah. (2) Menteri mencabut penetapan daerah wabah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). (3) Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimakiud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah. 56. Lamanya w2 = 1minggu Jenis Formulir W1 : Laporan 24 jam Unit kesehatan yang membuat laporan KLB (W1) adalah Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Propoinsi, dengan berpedoman pada format Laporan KLB (W1). Formulir Laporan KLB (W1) adalah sama untuk Puskesmas, Kab/Kota dan Propinsi, dengan Kode berbeda. Berisi nama daerah KLB (desa, kecamatan, kabupaten/kota dan nama puskesmas), jumlah penderita dan menianggal pada saat laporan, nama penyakit, dan langkah-langkah yang sedang dilakukan. Satu formulir W1 berlaku untuk 1 jenis penyakit saja. W2 : Laporan mingguan Laporan Mingguan Wabah (W2) merrupakan bagian dari system Kewaspadaan Dini KLB yang dilaksanakan oleh unit kesehatan terdepan (Puskesmas). Sumber data laporan mingguan Wabah (W2) adalah data rawat jalan dan rawaty inap dari puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, m,asyarakat dan Rumah Sakit pemerintah maupun Swasta. Setiap daerah Kabupaten/Kota atau Propinsi memiliki beberapa penyakit potensial KLB yang perlu diwaspadai dan deteksi dini. Sikap waspada terhadap penyakit potensial KLB ini juga diikuti dengansikap tim profesional, logistik dan tatacara penanggulangannya, termasuk sarana administrasi, komunikasi dan transportasi. Secara nasional penyakit yang wajib diwaspadai adalah diare dan polio/AFP ditambah dengan penyakit potensial KLB spesifik lokal misall DBD, Malaria dan lain-lain, baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota. Penyakit ini yang dimnasukkan dalam

Laporan Minfgguan Wabah (W2) ini, Puskesmasdan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat kurva Minnguan Wabah untuk setiap jenis penyakit potensial KLB, sebagai alat deteksi respon dini KLB 57. . Konsep dasar terjadi penyakit model segitiga epidemiologi dimana titik berat keseimbangan ekologis terletak pada pejamu terjadi apabila a. perbaikan lingkungan tempat tinggal b. peningkatan daya tahan tubuh c. beban pekerjaan semakin banyak d. status gizi berkurang e. pencemaran lingkungan

Hub. Scr dinamis antara ketiga faktor tsb scr skematis dpt digamBarkan sbg berikut :
A
H

Pd keadaan ini, titik berat dr keseimbangan terletak pd agent penyakit. Keadaan ini terjadi pd penyakit infeksi. Keadaan dimana titik keseimbangan terletak pd pejamu. Hal ini terjadi, karena adanya peningkatan daya tahan tubuh.

A H

A H

Suatu keadaan dimana titik berat keseimbangan terletak pd pejamu akibat begesernya faktor lingkungan. Misalnya perbaikan lingkungan tempat tinggal.

58. Tindakan holistic prinsip pelayanan dokter keluarga memiliki komponen a. diagnosa medik, pengobatan dini b. diagnosa medic, analis factor risiko, status biaya c. diagnosa medic, pemahaman factor risiko, status upaya kesehatan d. diagnosa medic, pengobatan rasional, factor risiko social e. diagnosa medic, analisa factor sanitasi, pengobatan rasional.

Tujuan diagnosis holistik


1. Mengobati penyakit dg pengobatan yg tepat 2. Hilangnya keluhan yg dirasakan pasien 3. Pembatasan kecacadan lanjut 4. Penyelesaian pemicu dalam keluarga(masalah sosial kehidupannya) 5. Jangka waktu pengobatan pendek 6. Tercapainya percepatan perbaikan fungsi sosial 7. Terproteksi dari resiko yang ditemukan 8. Terwujudnya partisipasi keluarga untuk menyelesaikan masalah

59. Wewenang dokter keluarga.... 1. Memberikan pendidikan pada masyarakat 2. Melakukan bedah minor dan perawatan pasca bedah

3. Mengatasi keadaan darurat (awal) 4. Memberikan surat keterangan medis


Wewenang dari Dokter Keluarga adalah : Memberikan pendidikan kepada masyarakat Melakukan pencegahan penyakit Mengobati penyakit akut dan kronis (primer) Mengatasi keadaan darurat (awal) Tindakan bedah minor dan perawatan pascabedah Perawatan sementara Menerbitkan surat keterangan medis Memberikan masukan bagi pasien rawat inap Menyelenggarakan perawatan dirumah.

60.Berkesinambungan dalam pelayanan oleh karena ...... 1. Sertakan keluarga dalam pendidikan pasien 2. Pasien mempunyai rekam medis 3. Mempertimbangkan biaya 4. Menentukan jadwal kontrol Bersinambung Pasien ini harus mempunyai rekam medis tersendiri bersama dengan atau terpisah dari keluarga. Konsultasi dan rujukan spesialistis dan secara jelas mohon jawaban atau rujuk balik setelah selesai. Hasil pemeriksaan penunjang mudah dipantau Catat dan berikan no telepon klinik Tentukan jadwal kontrol dan jelaskan maksudnya,ditemani keluarga. Untuk perlindungan hukum.

61. Karakter konseling dokter keluarga...... 1. Konseling dilakukan tatap muka 2. Pengambilan keputusan oleh dokter keluarga 3. Pemahaman tentang penyakit pasien 4. Konseling dilakukan lewat telpon KARAKTERISTIK 1. Konseling dilakukan dlm btk tatap muka scr langsung 2. Percakapan pd konseling adalah dlm rangka membantu penderita memahami diri sendiri serta penyakit yg sedang diderita 3. Pengambilan keputusan pd konseling dilkukan sendiri oleh penderita 62. Pada keluarga fase anak prasekolah, yang harus diajarkan oleh dokter keluarga: 1. cara membersihkan luka 3. Cuci tangan 2. KB 4. Lansia 63. Beberapa komponen pokok dalam surveilans antara lain:

1. tabulasi, analisa, interpretasi data 2. perencanaan penanggulangannya 3. pengumpulan data pada masyarakat di suatu wilayah 4. umpan balik kepada petugas, Dinkes, masyarakat Komponen Surveilans 1. Pengumpulan/pencatatan kejadian ( data) yg dpt dipercaya. 2. Pengelola data untuk dapat memberikan ket. yang berarti. 3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan. 4. Penyebarluasan data/ket. termasuk umpan balik. 5. Perencanaan penanggulangan khusus & program pelaksanaannya 6. Evaluasi/penilaian hasil kegiatan 64. Isi laporan kewaspadaan KLB Skenario : laki-laki 52 rahun post prostatektomi panas, nyeri, pus disekitar luka. Hasil pemeriksaan pus + didekat luka operasi, edema + 65. Apa yang terjadi pada pasien : 1. Infeksi luka operasi nosokomial 2. Infeksi e.c kontaminasi saat proses operasi 3. Pencemaran luka operasi e.c. lokasi operasi dekat perineum 4. OP termasuk operasi bersih Baca diktat mikro... 66. Faktor infeksi luka operasi: 1. tingkat kontaminasi dan jenis operasi 2. waktu 3. predisposisi penderita 4. persiapan operasi 67. Faktor yang mempengaruhi kontaminasi luka pada daerah sekitar operasi : 1. Suplai darah ke daerah luka 2. Pencukuran rambut pada daerah sekitar luka 3. Lokasi luka operasi pada daerah mudah tercemar 4. Adanya devitalisasi jaringan dan benda asing 68. Kewaspadaan pencegahan kejadian pada kasus (ILO) dengan surveilans lab. Mikrobiologi adalah : 1. Data pola kontaminasi udara ruang operasi dan ruang rawat 2. Data pola uji koefisien fenol dan desinfektan 3. Data pola mikroba peralatan 4. Data pola bakteri sampel tangan paramedis 69. Ibu A, 40 thn, 3 minggu lalu partus ketiga secara caesar. Kedua anaknya sebelumnya normal. Ibu datang dengan keluhan demam, nyeri perut bawah, pinggang terasa panas. Air kencing kadang sangat keruh. Pemeriksaan urin bakteriuria, leukosituria, dan nitriuria. 1. ISK nosokomial 2. Bakteriuria saat kateterisasi 3. Agennya adalah Pseudomonas 4. Bakteri masuk melalui batang keteter masuk melalaui meatus uretra eksterna, lumen kateter, sambungan kateter dengan kantung urin dan adanya refluks 70. X 71. Untuk mencegah infeksi saluran kemih pada kateterisasi 1. Pemasangan kateter dengan syarat dasar aseptik 2. Aliran urine dalam kateter harus bersifat bebas hambatan dan turun 3. Bila kateter terpasang lama maka diupayakan penggantian kateter setiap 2-3 hari 4. Setiap akan melakukan tindakan kateterisasi urine harus dibiakkan terlebih dahulu

72. Pasien yang mengalami fraktur pada bagian lengan & tubuh lemas, menjalani rawat inap. Pada hari ke3 hampir semua pasien mengalami nyeri perut, pusing, muntah, disertai diaredg konsistensi lembek & berair telah terjadi 4x/hari, 2-3 jam, selama pengobtan personal rs tsb juga segra melakukan penangnan 1. Pasien mengalami gastroentritis nosokomial 2. Diduga telah terjadi kontaminasi bakteri pd makanan & minuman yg dikonsumsi pasien 3. Dx dapat diperkuat dg pemeriksan 4. Manklin gastroentritis nosokomial dapat juga sbg akibat keracunan bhn kimia <1 jam, keracunan bahan kimia. 3-4 jam, Staphylococcus aureus < 8 jam, bakteri enterik 73. Data yang diperlukan untuk surveilans personal rumah sakit : 1. Data epidemi dan penularan 2. Data pengobatan 3. Data prevalensi dan insidensi 4. Data alat atau prosedur yang berhubungan dengan infeksi 74. Apabila kasus di atas didiagnosa gastroenteritis karena bakteri pathogen, maka dilakukan pemeriksaan lab, yaitu 1. kultur tinja 3. Total plate count 2. PMN air dan minuman 4. Tes serologi Pria 70 tahun, selam 2 minggu tinggal di desa X, mata pencaharian peternak sapid an produksi dodol. Mengalami demam akut, kram abdomen, diare, tenesmus, tinja berlendir dan berdarah. Selama di dea X mengkonsumsi air sumur dan memakan makanan olahan desa. Pria itu juga mengalami sakit perut bawah, dehidrasi ringan, bising usus meningkat, myeri, dan perdarahan. Dilakukan rehidrasi IV. 75. Yang benar mengenai kasus tersebut: 1. gastroenteritis akibat makanan dan minuman 2. gastroenteritis akibat bakteri entrobacter 3. adanya pencemaran feses pada air sumur 4. diduga ada penduduk desa sebaga carier 76. Yang termasuk metode pemeriksaan sampel air minum 1. hitung coliform dan metode multiple tube fermentation 2. metode saringan membrane (membrane filter method) 3. hitung jumlah bakteri 4. metode filter bacterial SODIS 77. Indikator mikrobiologi kualitas makanan... 1. MPN Coli 2. Adanya bakteri usus patogen 3. Adanya jamur penghasil micotoxin 4. Adanya E.Coli (EPEC) 78. Tindakan sanitasi untuk air minum ...... 1. Filtrasi air sumur 2. Klorinasi air sumur 3. Pemeriksaan sampel air sumur secara fisik kimia biologi 4. Memperhatikan jarak sumur dengan lokasi WC dan TPS Pengolahan scr fisik: pengendapan, filtrasi Pengolahan scr biologis: aktivitas MO (saringan pasir lambat) Pengolahan src kimia: klorinasi, ozon, uv Menghindari/ meminimalkan tjdnya kebocoran

Domestik: a. pengaturan jarak sumber air dg pencemar b. mengolah limbah rmh tangga sblm dibuang ke lingk

Air + kaporit untuk mengurangi kesadahan dan sebagai koagulan Dialirkan ke tempat lain: pengendapan Tempat baru +KMnO4 : menghilangkan bakteri dan kaporit Penyaringan dengan filter untuk menghilangkan logam Diberi karbon aktif untuk menghilangkan bau dan warna

79. Uji untuk menentukan layaknya produksi susu 1. Uji fosfatese, melihat adanya kontaminan ada puting susu 2. Uji tuberkulin, melihat adanya Mycobacterium atipik 3. Uji xoliform, pemanasan 90oc selama 5 menit dan 71oc selama 15 menit 4. Uji tuberkulin brucella Sp. Uji untuk brucella bukan tuberkulin. 80. Kondisi fisik cegah kontaminan pada produksi susus a. Psteurisasi pada suhu 63oc dalam 30 menit b. Pemanasan pada suhu 71oc dalam 15 menit c. Pemanasan pada suhu 90oc dalam 5 menit d. UHT pada suhu 138oc selama 2 menit 81. Tindakan untuk mencegah terjadinya hal-al negatif pada produk susu dan dodol 1. Tindakan sanitasi saat pengolahan 2. Tindakan higiene 3. Pengolahan dan persiapan makanan yang baik 4. Mencegah timbulnya toksin dengan memilih bahan baku yang baik 82. Strategi pemasaran pelayanan puskesmas dengan sasaran paguyuban tukang ojek, maka strateginya : a. Advokasi c. Gerakan pemberdayaan b. Bina suasana d. Kemitraan Sasaran Pemberdayaan : Individu dan keluarga Kelompok, yaitu komunitas kategorial (nelayan, petani, pekerja,profesi, akademisi, miskin) dan komunitas wilayah (masyarakat terasing, pengungsi, pedesaan dan perkotaan) Organisasi / lembaga / badan hukum swasta (termasuk perusahaan) Sektor swasta Organisasi / lembaga / badan hukum milik negara Sektor pemerintah Media massa

83. Ditinjau dari sasaran promkes, tukang ojek merupakan sasaran a. Primer b. Sekunder c. Tertier 84. 1) Primary prevention : high risk group 2) Secondary prevention : penderita kronis 3) Tertiary prevention : patient recovery 85. Ditinjau dari konsep adopsi perilaku, sunatan massal menimbulkan respon: 1. trial 3. Adopt 2. evaluate 4. Interest

86. Sasaran primer dalam upaya PROmkes untuk meningkatkan pemanfaatannya dapat diintervensi dengan strategi : A. Advokasi b. Bina suasana c. gerakan pemberdayaan d. kemitraan Gerakan pemberdayaan proses menfasilitasi individu, kelompok dan masyarakat agar mampu berperilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.

87. Agar direksi pabrik berperan dalam membuka akses bagi buruh untuk memanfaatkan pelayanan puskesmas strategi yang berorientasi pada sasaran : a. Primer b. Sekunder c. Tersier Primer : individu/keluarga Sekunder : tokoh masyarakat Tersier : pengambil keputusan 88. Untuk populasi , dll maka jenis karya tulis ...... Penelitian Epidemiologi Penelitian epidemiologi adalah penelitian kedokteran/kesehatan yang mengkaji problema kesehatan dengan pendekatan komunitas. 89. untuk mengetahui faktor berbagai faktor resiko dalam satu populasi =--- maka jenis karya tulis Cross sectional Cross sectional merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika faktor risiko dengan efek 90. Askes ubah peristiwa tak pasti dan sulit diramal menjadi pasti dan terncana. Anggota membayarkan iuran kecil dan teratur. Iuran dalam Askes disebut a. sumbangan c. premi b. dnor d. pajak 91. Pembayaran yanke saat inis: retrospektif - a. modern b. perspektif c. prospektif d. introspektif 92. Salah satu prinsip/elemen agar penyelenggaraan askes baik, yaitu tentang besarnya jumlah peserta askes Prinsip/elemen: a. Pemanfaatan resiko c. Peristiwa independen b. Hukum bilangan besar d. Risk-averse 93. Asuransi kesehatan membantu meringankan risiko perorangan ke risiko kelompok dengan cara: a. pengambilan risiko c. perangkuman risiko b. pemanfaatan risiko d. penghindaran risiko 94. Ciri asuransi kesehatan social: a. kepesertaannya bersifat wajib b. kepesertaannya bersifat sukarela c. peranan pemerintah relative kecil d. sesuai kontrak

95. Tuan A pedagang es keliling membuat minuman sendiri dengan campuran pewarna methanil yellow, rhodamin B, sakarin sebagai pengganti gula dan air matang yang dicampur air mentah. Berdasarkan UU, Tuan A melanggar peraturan, yaitu: a. PP RI No. 69 tahun 1999 b. PP RI No. 69 tahun 2002 c. Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/88 d. BPOM RI No. HK.00.06.51.0475 e. UU No.7 tahun 1996 tentang pangan

UU dan Peraturan Pemerintah terkait Pangan di Indonesia


PP RI no. 28 tahun 2004 : keamanan, mutu dan gizi pangan PP RI no 69 tahun 1999: Label dan Iklan pangan PP RI no. 68 tahun 2002: Ketahanan Pangan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI no. HK.00.06.51.0475: Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Permenkes No.722/Menkes/Per/IX/88: Bahan Tambahan Makanan

96. Penyebab utama yang mnyebabkan Tuan A dihukum: a. pengolahan yang tidak higienis b. penambahan pewarna methanol yellow dan rhodamin B c. Tidak diberi merk d. penambahan sakarin e. penyampuran air matang dan air mentah 97. Survei BPOM di took daerah A tidak ada tanggal produksi dan kadaluarsa. Melanggar peraturan: a. PP RI No. 28 tahun 2004 b. PP RI No. 69 tahun 1999 c. PP RI No. 68 tahun 2002 d. Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/88 e. Peraturan Kepala BPOM RI No. HK.00.06.51.0475 98. Faktor-faktor meteorology yang mempengaruhi: a. penurunan curah hujan b. daerah dataran rendah Meteorologi & iklim : 1. temperatur 2. arah & kecepatan angin 3. hujan Tofografi 1. dataran rendah 2. pegunungan 3. lembah

c. daerah lembab d. kecepatan angin meningkat

99. Survei menunjukkan di sungai tercemar merkuri akibat penambangan emas liar. Air digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan pemeliharaan ikan tambak. Dampak selanjutnya yang paling membahayakan kehidupan manusia adalah a. ikan mati d. merusak ekosistem b. terjadi penyakit minamata e. mata pencaharian penduduk hilang c. terjadi penyakit kulit

Residu Dan Pencemaran


Kontaminasi Mercuri Terjadi karena korban memakan ikan yang telah terkontaminasi merkuri, misalnya di teluk Minamata pada tahun 1953. Logam berkuri diubah menjadi metil merkuri oleh bakteri Methanobacterium omelanskii yang hidup dalam Lumpur dasar danau atau sungai. Keracunan merkuri disebut juga penyakit Minamata. Gejala: terasa geli dan panas pada anggota badan, mulut, bibir, dan lidah, kehilangan penglihatan, sukar berbicara dan menelan, kehilangan pendengeran, tidak stabil emosinya, koma, bahkan kematian

100. Skenario: Nyonya B, 35 tahun, memiliki 2 anak, usia 10 dan 12 tahun. Mereka dibawa ke puskesmas karena mengalami penurunan kesadaran. Diketahui sebelumnya mereka makan nasi, tempe bongkrek, dan sayur jengkol. Keluarga tidak mampu. Keracunan apa? a. Asam jengkolat d. Staphilococcus aureus b. Clostridium botullinum e. Alkaloid pada kentang c. Pseudomonas cocovenans

Senyawa Racun Mikroba


Pseudomonas Cocovenans Senyawa yang dihasilkan asam bongkrek. Mengganggu metabolisme glikogen dengan memetabilisasi glikogen dari dari hati sehingga terjadi hiperglikrmia yang kemudian berubah menjadi hipoglikemia kemudian menjadi meninggal

101.

Indikator yang di pemeriksaan pada skenario (polusi udara) a. Halogen d. Sulfur dioksida b. PAN e. Kabut c. Formaldehid

Indikator Pencemaran Udara


Gas sulfur dioksida Indeks asap Partikel debu Parameter lain : CO Oksidan N2O timbal
102. Metode dilusi untuk pengurangan polusi udara dengan cara a. Filtrasi pada kendaraan bermotor b. ......... c. Penghijauan 103. Cara yang dianjurkan oleh pihak puskesmas dalam pengolahan air secara fisik..... a. Endapkan kotoran air, sebelum digunakan b. Menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan limbah air c. Menambahkan klorin sebelum digunakan d. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai e. Mencegah kebocoran septic tank ke sungai

Pada Puskesmas A, simpus dalam pelaporan dan pencatatan kegiatan dengan komputerisasi mudah dilakukan. Hal yang dilakukan adalah input data, mencek data kegiatan yang telah berjalan, dan indikator akhir kegiatan. 104. Indikator akhir yang dimaksud adalah a. perilaku kehidupan masyarakat b. akses dan mutu pelayanan kesehatan c. status gizi d. manajemen kesehatan e. kontribusi sector terkait Indikator hasil akhir: mortalitas, indikator morbiditas dan indikator status gizi Indikator hasil antara: keadaan lingkungan, perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan Indikator proses dan masukan: indikator pelayanan kesehatan, sumber daya, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor-sektor terkait 105. Yang baik untuk SIMPUS a. Kesepakatan menentukan kode SIMPUS b. menggabungkan data ke Dinkes sesuai tanggal yang ditetapkan Sebelum data dikirim dan digabung di aplikasi SIMKES, terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan data valid dan akurat Penggabungan data puskesmas di dinas kesehatan dapat dilakukan secara bebas periode yang telah disepakati bersama. 106. 107. Kinerja PKM dapat dilihat dari simpus, yaitu: a. hambatan dalam pelaksanaan program b. rekam medic pasien

d. laporan lintas sector e. cakupan program

c. survey lapangan 108. 109. IGD RS A memiliki beberapa staf yang terdiri dari dokter umum, perawat dan pekarya. Mereka bekerja sebagai sebuah tim. Tim B adalah tim yang paling sering mengalami perselisihan. TIM B terdiri dari individu yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda kondisi timB pada skenario diatas termasuk dalam tahapan dalam pertumbuhan kelompok, yaitu : a. Performing c. Storming b. Norming d. Forming

110. Salah satu pemicu timbulnya konflik pada fase yang dialami tin B adalah ..... a. Nerperilaku tertentu untuk dapat reaksi dari anggota lain b. Hubungan antar anggota diliputi rasa malu malu, ragu ragu, dengan sopan santun yang bersifat basa-basi c. Kelompok belum mampu menciptakan prestasi kerja yang lebih bermakna d. Kekuatan dan kelemahan masing masing anggota sudah semakin jelas e. Setiap anggota mulai menonjolkan akunya masing masing Mulai memperjelas visi, misi, dan tujuan kelompok Kekompakan dan partisipasi, meningkat Setiap anggota mulai menonjolkan akunya masing-masing, yang kuat mengeksploitir kelemahan anggota lainnya, dan saling mempengaruhi memicu munculnya konflik Karakteristik kepribadian masing-masing anggota mulai tampak Perbedaan persepsi, pola komunikasi, gaya kepemimpinan dan lain-lain aspek kepribadian akan menjadi lebih jelas terlihat pada tahapan ini. Tahapan ini, merupakan tahapan yang paling panjang waktunya, dibandingkan dengan tahapan lainnya. 111. Jenis konflik pada tim B (skenario)..... a. K. Substantif b. K emosional c. K dibayangkan 1. Konflik Substantif

d. K. Dirasakan e. K Individu

Konflik yang timbul akibat ketidaksesuaian paham yang berkaitan dengan, misalnya ; penetapan tujuan, alokasi sumber daya, distribusi imbalan, kebijakan dan prosedur, serta penugasan pekerjaan. 2. Konflik Emosional Koflik yang timbul akibat perasaan marah, ketidakpercayaan, takut dan sifat menentang, bentrokan kepribadian , dll 112. Faktor sosiologi yang berpengaruh terhadap pembentukan perilaku pada tim B (ketidaksesuaian paham)...... a. Persepsi individu d. Modifikasi perilaku b. Status individu (IGD RS A memiliki beberapa staf yang terdiri dari dokter umum, perawat dan pekarya) e. Budaya c. Kepribadian 113. IGD RS A, Tim B (dokter, perawat, pekarya) sering berseisih paham. Latar pendidikan mereka berbedabeda. Faktor yang mengurangi keberhasilan teamwork tersebut adalah a. keterampilan yang lemah b. jumlah anggota yang kurang c. struktur kelompk d. tingkat konflik yang tinggi e. tekanan eksternal dan internal individu 114. Dalam melakukan terapi komunitas kepala puskesmas A melakukan perencanaan sebagai berikut: a. Mengumpulkan data ulang b. Prioritas kegiatan c. Menyusun diagnosis komunitas dengan pertinbangan sesuai keilmuan d. Susunan program 115. PKM A terjadi diare. Hasil survey menunjukkan kejadian diare 2x lipat dari bulan sebelumnya dan ada kematian balita. Kepala PKM menganalisis masalah yang muncul dengan keilmuan yang dimiiki kemudian melakukan diagnosis komunitas untuk ditindaklanjuti dengan terapi yang sesuai. Langkah awal untuk menentukan diagnosis komunitas adalah a. identifikasi data survey c. menyusun hipotesis b. analisis masalah dengan ilmu d. menyusun diagnosis banding komunitas 116. Evaluasi akhir kasus: a. cabut KLB b. kemampuan kepala puskesmas tangani masalah c. efektivitas program d. kejadian diare 117. Kedudukan dan fungsi puskesmas di bidang pelayanan medik...... a. Unit pelaksana pelayanan yang dibina oleh Dinkes b. Unit pelaksana pelayanan medik dasar tingkat pertama c. Ujung tombak sistem yankes nasional d. Memberdayakan masyarakat e. Menggerakkan pembangunan 118. Upaya kesehatan wajib PKM: c. Promosi kesehatan 119. Prinsip-prinsip audit maternal No Name (tidak menyebutkan identitas) No Shame (tidak mempermalukan) No Blame (tidak menyalahkan)

No Pro Justisia (tidak untuk keperluan peradilan) Pembelajaran

120. Dalam pelaksaan analisis kasus kematian diperlukan tim pengkaji yang terdiri atas a. para klinisi d. kepala PKM dan staf b. kepala Depkes e. Bidan penanggungjawab KIA c. bidan penolong 121. Lahir di dukun kemudian syok, datng ke PKM kemudian meninggal, Dinkes melakukan audit, tujuannya Meningkatkan mutu pelayanan KIA dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKP Khusus - Menerapkan pembahasan analitik - Menentukan intervensi - Mengembangkan mekanisme koordinasi 122. Formulir pelaksanaan AMP di RS adalah a. RMM c. Rekam medis b. Ahu d. Empe Pelatihan Pengumpulan & Pelaporan Data Mengisi Form: - RMM/ RMP - RMMP/ RMPP - OVM/ OVP 123. X 124. Sebagai indikator keberhasilan pembangunan kesehatan negara adalah..... a. Rendahnya AKI (MDGs) d. Tingginya angka cakupan KB b. Tingginya angka persalinan normal e. Tingginya angka kelahiran c. Turunnya angka kesuburan 125. Penyebab tertinggi AKI adalah ...... a. Perdarahan d. BPS b. Infeksi e. Dukun c. Eklampsi Umum

126. Pilar safe motherhood..... a. Peningkatan angka persalinan normal

d. KB

b. Penurunan angka kehamilan c. perawatan nifas yang baik

e. Penurunan angka kelahiran

127. Menurut penelitian, AKI paling tinggi di a. RS d. BPS b. PKM e. Dukun c. klinik Menurut data program dan Lancet, 2005 disebutkan bahwa AKI tertinggi terjadi di rumah sakit (4070%) yang diikuti dengan di rumah (2035%) dan di perjalanan (1018%). 128. Karakteristik identifikasi yang bisa menemukan orang yang betul-betul sakit adalah... a. sensitivitas c. true value b. spesifisitas Sensitivitas: kemampuan suatu test untuk mengidentifikasi individu yang sakit benar-benar sakit. Spesifitas: kemampuan suatu test untuk mengidentifikasi individu yang tidak sakit benar-benar tidak sakit. 129. Data menurut cakupan data : a. Data survei b. Data rutin c. Tempat

d. Data sensus e. tunggal

130. Maksud data diolah adalah menyiapkan data supaya a. Dapat ditabulasi b. Dapat dilakukan cleaning c. Dapat ditransformasi dan disimpan d. Au ah gelap e. Mudah dianalisis 131. Kasus KLB sering dilaporkan dalam format a. W1 (harian) d. SKD-KLB b. W2 e. Bulanan c. W3 132. Indikator kesehatan digunakan untuk ..... a. Mengukur tingkat pencapaian target b. Dapat mengukur reliabilitas c. Dapat mengukur spesifisitas

d. Dapat mengukur validitas e. Dapat mengukur sensitivitas

133. Tahun 1981 jumlah penduduk 2163 dan tahun 1991 jumlah penduduk 2490. Jika jumlah penduduk dihitung dalam kurun waktu tertentu, data estimasi dan proyeksi yang sering digunakan adalah a. metode komponen (menurutwaktu tertntu) c. metode geometrika ( laju pertumbuhan konstatn)

b. metode aritmatika (pertambahan jmlah pndudukabsolut) d. metode eksponensial(pertambahan penduduk konstan) 134. Penelitian uji klinik pada populasi yang paling tepat adalah a. cross-sectional d. clinical trial b. case control e. eksperimental semu c. cohort 135. Metode penelitian sesuai untuk penelitian penyakit jarang terjadi / penyakit fase laten panjang .... a. Cross sectional d. Clinical trial b. Case control e. Eksperimental semu c. Cohort 136. Penelitian yang dapat meneliti beberapa faktor risiko adalah a. cross-sectional d. clinical trial b. case-conrol e. eksperimental semu c. cohort 137. Manfaat penelitian Ilmu Kesehatan Masyarakat ..... 1. Evaluasi program 2. Kepentingan diagnosis 3. Menyelidiki patogenitas penyakit, etiologi, dan perkembangan 4. Observasi populasi yang terpapar atau tidak terpapar faktor resiko 138. Sensus tahun 1981 97 juta, sensus tahun 1991 118,2 juta, mka pada tahun 1995 adalah... a. 126,68 juta c. 109, 72 juta b. 118,2 juta d. 21,2 juta Sesudah sensus ( Postcensal) Adalah perkiraan penduduk sesudah sensus. Prinsipnya sama yaitu pertambahan penduduk linear. Rumus : Pm = Po + (n + m) ( Pn Po) n Po Pn Pm n m Dimana : Po = Jumlah penduduk awal Pn = Jumlah penduduk pada tahun n Pm= Jumlah penduduk pada tahun yang diestimasi m = selisih tahun yang dicari dengan tahun n n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui 139. Sensus tahun 1981 97 juta, sensus tahun 1991 118,2 juta, maka tahun 1987 a. 126,68 juta c. 109, 72 juta b. 118,2 juta d. 21,2 juta a. Antar sensus (Intercensal) Adalah suatu perkiraan keadaan penduduk diantara 2 sensus (data) yang kita ketahui. Pertumbuhan penduduk dianggap linier, yang berarti setiap penduduk akan bertambah dengan jumlah yang sama. Pm = Po + m ( Pn Po ) n Po m Pm Pn n Dimana : Pn = Jumlah penduduk pada tahun n Po = Jumlah penduduk pada tahun awal Pm= Jumlah penduduk pada tahun yang diestimasi m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal Rumus :

n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui

140. Bentuk piramida penduduk yang cocok dengan skenario (angka kematian dan kelahiran tinggi dan lebih separuh usia muda) adalah .. a. Bentuk ketupat b. Bentuk seperti sarang tawon c. Bentuk seperti lonceng d. Bentuk mengerucut sampai atas e. Piramida

141. Kemampuan menemukan yang bukan penderita disebut a. gold standard d. spesifisitas b. akurasi e. sensitivitas c. nilai prediksi negative 142. Kemampuan untuk menemukan objek yang sakit : sensitifitas 143. Alat ukur yang baik: a. susah digunakan b. subjektif c. reliable

d. valid e. tidak menggunakan petunjuk khusus

144. Agar pasien bisa hidup tanpa bantuan orang lain a. Death d. Disatisification b. Disesase e. disability c. Discomfort 145. Bukan hipotesa keberhasilan terapi...... a. Dosis umum b. Kepatuhan c. Dosis menurut kelamin

d. Kombinasi obat e. Mekanisme obat

146. Penelitian peningkatan pengetahuan memahami hubungan antar fenomena.... a. Penelitian dasar d. Evaluasi formatif b. Penelitian aplikasi e. Penelitian aksi c. Evaluasi summatif

147. Yang tidak termasuk hipotesa keberhasilan terapi.... a. Dosis berdasarkan umur c. Dosis berdasar jenis kelamin b. Kepatuhan penderita d. Kombinasi 148. Gambar skema penelitian. = Case-control / trohoc 149. 150. Penelitian yang dilakukan untuk memahami masalah yang umum, modifikasi dan evaluasi teknik adalah 151. Yang tidak terasuk hills criteria, hubungan sebab akibat adalah ... a. Plausibility S d. strength of association b. Infection e. coherence c. Biological gradient

Anda mungkin juga menyukai