Anda di halaman 1dari 15

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

Anggota Kelompok : 1) Septia Noviani (121000431) 2) Yati Octarina (121000439) 3) Rizky Septiyanisah (121000443) 4) Nurul Noverina (121000447) 5) Kristi Juliana Hutabarat (121000457) 6) Ivana Afrilia Stacia (121000460) 7) Vinda Suryana (121000461) 8) Dini Angriani (121000465) 9) Diani Ruth (121000467) 10)Rafika Yanti (121000521)

SUMBER DATA
Secara umum, segala terbitan resmi oleh badan-badan resmi, baik berbentuk angka, grafik maupun gambar, adalah sumber data Disamping itu, catatan-catatan badan-badan pemerintah maupun non pemerintah yg tidak diterbitkan, dpt pula disebut sumber data Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder Sumber primer adalah data yg tersedia dlm bentuk catatan asli (spt laporan sensus, survei, catatan di kantor-kantor pemerintah, dll) yg telah diolah dan disajikan secara sistematik Sumber sekunder adalah data yg telah diolah dan disajikan baik dalam buku teks, laporan penelitian, karya tulis, terbitanterbitan berkala atau buku tahunan

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN


Dalam proses pengumpulan data, maka sumber data penduduk dpt dikelompokkan atas 3 pengelompokan besar, yaitu : 1) sensus 2) survei (sample) 3) registrasi

SENSUS
Bertujuan untuk menghitung jumlah orang atau penduduk suatu negara. Menurut PBB (Principles and Recomandation for National Population Census Statistical Papers, Series M, No.7, 1958) : Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data demografi, ekonomi dan sosial yg menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu

karakteristik sensus Pertama, semua orang Kedua, waktu tertentu Ketiga, suatu wilayah tertentu Unit cacah pd sensus adalah perorangan bukan keluarga atau rumah tangga Keterangan yg dikumpulkan dlm sensus adalah mengenai demografi, ekonomi dan sosial

Di

dalam pelaksanaannya, sensus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. Sensus de jure, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-benar tercatat bertempat tinggal di suatu wilayah, umumnya sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sensus de facto, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang ditemui oleh petugas ketika dilaksanakan sensus.

DATA SENSUS

SURVEI
Pada

dasarnya, survei tidak berbeda dengan sensus Yang membedakan adalah : cakupan penduduk yg dicacah Sensus mencacah seluruh penduduk, sedangkan survei hanya mencacah sebagian penduduk saja (diambil sampel) Fleksibilitas Sensus dilaksanakan secara berkala, sedangkan survei bisa dilaksanakan kapan saja

DATA SURVEI

REGISTRASI (PENCACATAN)
Registrasi

adalah kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa-peristiwa lahir dan mati serta segala kejadian penting yang merubah status sipil seseorg sejak dia lahir sampai mati Hal yg perlu dicatat mengenai registrasi penduduklah yg melaporkan kepada badan yg berwenang mencatat, berlainan dgn sensus dan survei justru penduduk yg didatangi utk diminta keterangannya

DATA REGISTRASI
FERTILITAS (KELAHIRAN)

MORTALITAS (KEMATIAN)

MIGRASI (PERPINDAHAN)

SENSUS PENDUDUK DI INDONESIA


Di

Indonesia telah diadakan 4 kali sensus penduduk : pada zaman pemerintahan Hindia Belanda pd tahun 1930 (Volkstelling 1930); sesudah Indonesia merdeka yaitu pd tahun 1961, 1971 dan 1980 Semuanya dilaksanakan oleh Biro Pusat Statistik

SURVEI DI INDONESIA
Berbagai survei telah diadakan sejak Indonesia merdeka Yang terpenting adalah : Survei yg diadakan setelah sensus penduduk 1961 yaitu Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yg dilaksanakan 3 tahap (1963-1967) dilaksanakan oleh BPS Survei Penduduk Antar Sensus 1976 (Supas) yg terbagi atas Supas I, Supas II, Supas III yg dilaksanakan oleh BPS Survei Fertilitas-Mortalita 1973 (FM Survei) yg dilaksanakan oleh Lembaga Demografi FE UI yg bekerjasama dgn seluruh Universitas di Indonesia

REGISTRASI DI INDONESIA
Mulai

dikenal sejak Raffles menjadi Gubernur Jenderal dan menerapkan yg disebut registrasi desa di Jawa dan Madura yg dilanjutkan oleh pemerintah Hindia Belanda Sampai saat ini, masalah registrasi yg utama adalah : cakupan dan ketelitian

Di negara-negara maju pengumpulan data (registrasi) tidak menemui masalah dan hambatan. Di negara-negara berkembang (Indonesia)

Byk peristiwa yg tidak dilaporkan

data kurang lengkap, data kurang rinci, data kurang memadai utk analsis kependudukan

Penerangan pada masyarakat sangat diperlukan mengenai pentingnya melaporkan kejadian vital yang terjadi di rumah tangganya, sehingga dengan adanya keterbukaan dan penyempurnaan pelayanan akan membantu memberikan hasil pencatatan penduduk yang lebih baik. Data yang dihasilkan akan dapat digunakan sebagai pembanding dan pelengkap seri data kependudukan, baik dari hasil survei maupun sensus.Data tersebut juga dapat digunakan untuk menentukan kebijakan penduduk.

Anda mungkin juga menyukai