Sss155 Slide Trauma Okuli
Sss155 Slide Trauma Okuli
TRAUMA MEKANIS
I. TRAUMA TUMPUL Akibat trauma tumpul :
- Kerusakan langsung pada sel dan jaringan
komplikasi
Jangka pendek:
Glaucoma Corneal blood stain Synechia Symphatetic Ophthalmia
Jangka panjang :
Atropi iris ( darah menekan lama) Optik atropi (TIO) Heterocronitis uveitis hemophthalmitis
Tindakan
Konservatif
Bed rest,posisi 30 -40 Verban tutup mata yg sakit Steroid sistemik(cegah uveitis dan perdarahan sekunder) Analgetk sedatif Jika TIO : Myoticum, CAI 2 x 24 jam gagal : Parasintesa
Parasintese
Konservatif 2x24 jam gagal Black ball Haemorrhage TIO > 50 mmHg selama 5 hari TIO > 35 mmHg selama 7hari TIO > 25 mmHg selama 1 hari pd pasien sickle cell disease Absorbsi tdk terjadi selama 8-9 hari Koagulum :
Persistent total hyphaema > 5 hari Persistent small hyphaema >10 hari
7
4. Iridodyalisis
Terlepasnya iris dari origonya (corpus cilliaris) Biasanya disertai hyphaema Pupil berubah bentuk bentuk Visus atau Normal,diplopia
A. Posterior
Iris tremulans COA dalam Visus N,jk katarak tdk terjadi
B. Anterior
COA dangkal Glaucoma
6. Luxatio Lentis
Terlapasnya seluruh lensa dari z.zinii
Anterior
Lensa pd COAGlaucoma,distropi kornea Tindakan : Cito Operasi
Posterior
Lensa pd corp.cilliaris dan vitreous londring lens Aphakia lensa +10 D Glaucoma sekunder
10
7. Katarak
Hempasan permeabilitas kapsul lensa cairan masuk ke dalam COA keruh
8. Vitreous Haemorrhage
Asal: corp. cilliaris,retina,choroid Sedikit : dapat diserap,visus N Banyak : 1/300 , 1/60 Tindakan:
Konservatif, iodoniacin 3x2 tab 6 bulan,catarlent ED USG: retinal detachment vitrectomy
11
9. Glaucoma
Sebab:
Angla recession ; trabecula lepas shg aliran aquous humor terganggu
Tindakan
CAI Glaucon tab 4x1 Pilocarpin ED Trabeculectomy jk medikamentoasa gagal
10.Hipotoni bulbi
permanen:destruksi corp.cilliris Menetap: atropi bulbi, ptisis bulbi Tindakan : Prednison 4x2 tab
12
13
12.Retrobulbar haemorrhage
Perdarahan di belakang bulbus okuli karena rupturnya cabang2 a. ophthalmica Gejala: proptosis mendadak,visus menurun ,rasa sakit yang hebat Tindakan
Kompres dingin Antibiotika topikal /sestemik
II.TRAUMA TAJAM
Biasanya menyebabkan perforasi Hati-hati : uveitis,iritis,endophthalmitis,panophthalmitis Penatalaksanaan: 1.Pemeriksaan yang teliti -anamnese,R photo,USG -anastesi topikal periksa conjunctiva,cornea,sclera,choroid -ATS prophilaxis 1500 IU -Antibiotika,Garamycin 1-6mg/cc dlm NaCl utk irigasi luka
15
1. Palpebra
Jk kena punct.lakrimalissatukan dgn silicone tube Komplikasi: Ectropion,entropion
2.Cornea
Luka sayat: tanpa atau dengan iris,vitreous prolaps Luka tusuk cornea-Lensa - Olga Perder; luka perforasi kecil 1-3 mm luka perforasi sedang 4-7mm luka perforasi lebar 8-12mm
16
Penatalaksanaan
Kecil :COA N antibiotik topikal/sistemik Besar: COA collapshecting cornea COA diisi dgn BSS atau udara Iris Prolaps: Reposisi iris Enucleasi:membuang seluruh isi bola mata,cornea,sclera Excenterasi: membuang isi bola mata,cornea,kecuali sclera
17
1.
2.
Sifat merusaknya asam tergantung dari: pH, affinitas protein dan daya tembusnya Klassifikasi keparahan: Mild Injury -erosi epitel kornea -reepitelisasi lambat -cornea sedikit oedem,visus sdkt terganggu Moderatelly severe Burn -cornea keruh -iris kurang berkilat -cyanosis /nekrosis conjunctiva -bisa terbentuk neovascularisari cornea -exudat protein yg encer pd mata yang merah -defek epitel permanen
19
3. Very Severe Burn -kornea sangat oedem -batas pupil tdk jelas -conj dan sclera putih -uveitis PENATALAKSANAAN; - Irigasi dgn air atau garam fisiologi - Kontrol pH air mata
20
B. TRAUMA BASA
Patofisiologi:
Basa menyebabkan kekentalan protoplasma,terbentuk liquid fraction dan vacuolisasi shg terjadi penggumpalan Mekanisme terbentuknya garam alkali proteinat: Basa dgn lemak akan membentuk sabun shg mesrusak dinding sel dgn menambah daya penetrasinya sehingga terjadi necrosis focal
Kerusakan kornea biasanya terjadi pada pH 11,5 Berat ringannya trauma basa tergantung pada: pH, lama kontak dan daya tembus
21
Klassifikasi Thoft
Derajat 1: Hiperemi konj. disertai keratitis punctat Derajat 2: Hiperemi konj.disertai hilangnya epitel kornea Derajat 3: derajat 2 + nekrosis conj. Derajat 4: konunctival perilimbal nekrosis sebanyak 50%
22
PENATALAKSANAAN
1. SEGERA
Irigasi dgn air yang mengalir selama 30 menit sebanyak 2 ltr Bawa pasien ke emergency room Irigasi dgn NaCl 0,9%,beri Pantocain ED Jika ada benda asing, bersihkan Pada trauma basa dpt terjadi pelepasan enz.collagenase, beri EDTA calcium atau cystein 0,2 molar atau acetyl cystein 1,2 molar Acetazolamide 500 mg Vitamin C utk kolagenase Beri cycloplegic ED dan Antibiotik Tutup mata dgn verban
23
2. KEMUDIAN
Beberapa hari-minggu Acetazolamide 4x250 mg,akibat terlepasnya PG dan terbentuknya jar. Parut menutupi out flow channel Bila TIO 22-25 mmHg beri Timolol maleat 0,5% atau glycerin 50% 40-50 ml 2x sehari Mannitol 20% IV (2,5 mg/kg/BB/hr) Dexamethasone ED atau sistemik utk cegah iridocyclitis
24
LANJUTAN
Deformitas (-) ; surgical reconstruction Deformitas (+); beri Antibiotik dan artificial tears
25