Anda di halaman 1dari 11

I

RERUM NOVARUM, 15 MEI 1891, LEO XIII - RN

Pemerasan dan kemiskinan para buruh di Eropa


dan Amerika Utara akhir abad 19
Paus Leo XIII, Ensiklik Rerum Novarum, Mei
1891.
Leo XIII :
Tahun 1878, Leo XIII terpilih sebagai
Paus pada usianya yang ke-68. Beliau
menaruh perhatian besar pada masalah-
masalah politik. Mis.,”Mengenai
Sosialisme”,1878; “Konstitusi Kristen
tentang Negara”, 1885; dan “Kebebasan
Manusia”, 1888).
Tanpa kenal lelah umat Katolik diajaknya
menjadi warga negara yang aktif di
negaranya masing-masing.
Rerum Novarum adalah ensikliknya yang
pertama mengenai masalah sosial.
Paus Leo XIII mengkaji situasi rakyat dan para buruh
miskin di negara-negara industri.
Ia menunjukkan beberapa prinsip penting sebagai
pedoman.

Bagian utama Rerum Novarum (RN) :


a. Introduksi umum tentang masalah perburuhan.
b. Ditolaknya sosialisme sebagai jalan pemecahan atas
kemiskinan para buruh.
c. Sri Paus membela hak milik pribadi dan mengecam
campur tangan negara yang tak masuk akal. Ia
mengusulkan suatu pemecahan terhadap masalah
para buruh:
1. Peranan Gereja
2. Peranan Negara
3. Peranan majikan, Buruh dan Serikatnya
Kemerosotan moralitas umum selama Revolusi Industri
membuka jalan bagi pemerasan terhadap para pekerja yang
tidak terlindungi undang-undang dan asosiasi.
Ketamakan manusia dan proses produksi secara keseluruhan
melahirkan suatu situasi di mana segelintir orang kaya
memperpudak massa pekerja yang tidak memiliki sarana
produksi.

RN dengan tegas mengecam pemecahan sosialis yang


mengingkari hak milik pribadi. Kaum Sosialis berpendapat,
penghapusan milik pribadi individu dan pengalihannya kepada
kepemilikan Negara, sebagai pemecahan atas masalah kaum
buruh. (# 3,7)
RN membela hak-hak para kaum buruh untuk memiliki barang
melalui kerja keras mereka. Inilah hak kodrati manusia, pria
maupun wanita. Meniadakan hak ini berarti memperkosa hak-hak
para pemilik yang sah. Hal ini bukanlah fungsi negara. (# 8,9,23)
1. Peranan Gereja
a.Gereja berhak berbicara mengenai masalah-masalah sosial, karena
persoalan sosial mempengaruhi agama dan moralitas. (#24)
b.Dengan menggunakan prinsip-prinsip Injil, Gereja dapat membantu
mendamaikan dan mempersatukan kelas-kelas. Misalnya, Gereja
memajukan kerukunan di antara kelas-kelas sosial (para majikan
dan buruh, orang kaya dan miskin). Adalah sesuatu kesalahan
menerima dengan gampang bahwa suatu kelas masyarakat adalah
tidak bersahabat dengan yang lain, seakan-akan kodrat telah
mengadu-dombakan antara si kaya dan si miskin
c.Gereja dapat mendidik orang untuk bertindak adil. (#40,41)
Misalnya, para buruh tidak boleh diperlakukan sebagai budak;
keadilan menuntut penghormatan akan martabat pribadi manusia.
Adalah memalukan dan tidak manusiawi kalau memanfaatkan
manusia, pria maupun wanita, demi keuntungan semata. Adalah
salah memandang manusia, pria maupun wanita, sebagai sesuatu
yang tidak lebih dari sekedar otot dan energi. (#31)
2. Peranan Buruh dan Majikan

Peranan buruh dan orang miskin adalah


bekerja dengan baik, tidak merusak milik
majikan, dan menghindari kekerasan
manakala berniat melindungi kepentingan
mereka.(#30)

Para majikan dan orang kaya haruslah tidak


memperlakukan buruh sebagai budak.
Martabat buruh harus dijunjung tinggi. Para
buruh harus dimungkinkan memenuhi
kewajiban beragamanya serta kewajiban
terhadap keluarganya.
TEMA-TEMA KUNCI RERUM NOVARUM
A. Situasi Rakyat Miskin dan Kaum Buruh
Kemerosotan moralitas umum selama Revolusi Industri
membuka jalan bagi pemerasan para pekerja yang tidak
terlindungi undang-undang dan asosiasi. Ketamakan
manusia dan proses produksi secara keseluruhan
melahirkan suatu situasi di mana segelincir orang kaya
memperbudak massa pekerja yang tidak memiliki sarana
produksi.
B. Penolakan atas Pemecahan Sosialis terhadap Kemiskinan
RN dengan tegas mengecam pemecahan sosialis yang
mengingkari hak milik pribadi. Kaum sosialis berpendapat,
penghapusan milik pribadi individu dan pengalihannya
kepada kepemilikan Negara, sebagai pemecahan atas
masalah kaum buruh. (# 3,7) RN membela hak-hak para
buruh untuk memiliki barang melalui kerja keras mereka.
Inilah hak kodrati manusia, pria maupun wanita. Meniadakan
hak ini berarti memperkosa hak-hak para pemilik yang sah.
Hal ini bukanlah fungsi negara.(# 8,9,23)
C. TIGA (3) PEMECAHAN : PERANAN GEREJA

c. RN menegaskan, Gereja berhak berbicara mengenai masalah-


masalah sosial. Karena, persoalan sosial mempengaruhi agama
dan moralitas. (#24)
d. Dengan menggunakan prinsip-prinsip injil, Gereja dapat
membantu mendamaikan dan mempersatukan kelas-kelas sosial
(para majikan dan buruh, orang kaya dan miskin). Adalah suatu
kesalahan menerima dengan gampang bahwa suatu kelas
masyarakat adalah tidak bersahabat dengan yang lain, seakan-
akan kodrat telah mengadu-dombakan antara si kaya dan si
miskin. (#25,27,33,41)
c. Gereja dapat mendidik orang untuk bertindak adil. (#40,41)
Misalnya, RN mengajarkan bahwa para buruh tidak boleh
diperlakukan sebagai budak; keadilan menuntut penghormatan
akan martabat pribadi manusia. Adalah memalukan dan tidak
manusiawi kalau memanfaatkan manusia, pria maupun wanita,
demi keuntungan semata. Adalah salah memandang manusia,
pria dan wanita, seba-gai sesuatu yang tidak lebih dari sekedar
otot dan energi. (#31)
PRINSIP-PRINSIP PENUNTUN
 Kemampuan bernalar merupakan bagian dari kodrat
manusia. Manusia mengatur dirinya dengan akal budi.
Karena itu, setiap orang dapat melihat barang-barang
yang dibutuhkan untuk sekarang ini dan waktu
mendatang. Jadi, setiap orang berhak memiliki barang
untuk dipakainya.(#11,12)

 Pekerja berhak atas hasil kerja mereka, tetapi haruslah


menggunakannya demi keuntungan semua. (#14)
 Semua orang berhak memiliki kekayaan pribadi; namun
milik pribadi harus melayani kesejahteraan umum.
(#2,9,10,15)

 Pria dan wanita haruslah menggunakan milik mereka


demi pemenuhan kebutuhan hidupnya. Bilamana hal ini
dipenuhi, menjadi kewajiban mereka untuk membantu
orang miskin. (#36)
Memiliki uang secara benar berbeda dengan menggunakan
uang secara benar.(#35)
Perundang-undangan hanya ditaati sejauh tidak
bertentangan dengan akal budi yang benar dan hukum
Allah yang abadi.(#72)
Ketidaksamaan alamiah dimiliki masing-masing orang,
tetapi Allah telah menganugerahkan martabat yang sama
kepada semua orang. Hal ini menguntungkan individu
maupun masyarakat: kehidupan masyarakat membutuhkan
bakat-bakat berbeda dari pelayanan individu.(#26)
Karena semua orang diciptakan dan ditebus Allah: rahmat
ilahi dan kekayaan alam menjadi milik semua secara
merata.(#38)
Kesejahteraan umum adalah tujuan masyarakat manapun.
Karena itu, masing-masing dan setiap orang berhak
berperan serta dalam kehidupan masyarakatnya. (#71)
KESIMPULAN

Melalui Rerum Noverum, Paus Leo XIII


meningkatkan kesadaran Gereja akan
kondisi hidup dan kerja yang
menyedihkan, serta upah pekerja yang
tidak adil.

Anda mungkin juga menyukai