Anda di halaman 1dari 4

METABOLISME KARBOHIDRAT, LEMAK DAN NITROGEN Anabolisme dan Katabolisme Anabolisme merupakan proses pembentukan atau sintesis dari

ari unsur-unsur dan senyawa-senyawa menjadi bahan organik yang sangat kompleks. Katabolisme adalah proses perombakan dari bahan-bahan organik yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Metabolisme adalah semua macam proses yang menyangkut perubahanperubahan kimia yang terjadi di dalam tanaman. Anabolisme CO2, H2O, O2 dan Mineral Katabolisme Bahan organic yang kompleks

Pada tanaman yang sedang aktif tumbuh, terjadi pembentukan sel-sel dan jaringan-jaringan dengan cepat. Oleh karena itu proses anabolisme pun harus cepat pula berlangsung.

Metabolisme karbohidrat Proses fotosintesis mula-mula membentuk glukosa, kemudian dari glukosa ini dibentuk bermacam-macam gula, dan melalui polimerisasi terbentuklah bermacam-macam karbohidrat. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam metabolisme tanaman. Selain sebagai hasil utama fotosintesis, karbohidrat merupakan substrat dalam proses respirasi. Karbohidrat dapat pula diubah menjadi gliserol dan asam lemak, yang apabila keduanya bereaksi membentuk lemak. Karbohidrat dengan adanya NH3 juga dapat diubah menjadi asam amino yang dapat dibentuk protein. Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu : a. Monosakarida, satuan terkecil atau paling sederhana dari karbohidrat, misalnya : 1. gula aldosa (6C) glukosa, mannose,galaktosa (5C) ribose, arabinosa, xylosa. (4C) erithrosa. 2. gula ketosa (6C) fruktosa (5C) ribulosa, xylulosa (4C) erythrosa

3. gula alcohol : (6C) mannitol, sorbitol 4. gula asam : (6C) asam glukoronat, asam manuronat b. Oligosakarida, terdiri dari 2 atau 3 monosakarida (sering disebut juga sebgai disakarida dan trisakarida), misalnya sukrosa (gula pasir) c. Polisakarida, terdiri dari banyak (ratusan bahkan ribuan) sakarida, misalnya : pati, selulosa. Pembentukan pati dari gula dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti suhu dan enzim. Apabila fotosintesis berlangsung maka sintesis pati juga terjadi. Sedangkan pada malam hari, pada saat konsentrasi gula rendah, pati dirombak menjadi gula kembali, kemudian diangkut ke bagian-bagian lain dari tanaman. Sisa karbohidrat yang tidak segera dipergunakan oleh tanaman, biasanya disimpan dalam batang atau akar.

Metabolisme lemak Lemak tersusun dari gliserol dan asam lemak. Lemak merupakan minyak beku, pada suhu rendah terbentuk lemak, sedangkan pada suhu tinggi berupa minyak. Minyak tidak larut dalam air, melainkan membentuk emulsi. Oleh sebab itu lemak tidak dapat bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Sebagian besar jaringan tanaman mempunyai kadar lemak < 5% dari bobot keringnya, walaupun pada biji kandungan lemaknya dapat mencapai 50%. Banyak minyak tanaman yang memegang peranan penting dalam perdagangan, seperti : kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kedelai, jagung, biji kapas, biji bunga matahari dll. Getah karet adalah sejenis lemak yang terdiri dari ribuan molekul isoprene yang membentuk rantai (500 5000). Lateks terdiri dari suspensi partikel sebesar 0.01 50 mikron di dalam vakuola sel-sel. Bagi pohon penghasil getah, peranan getah belum diketahui, mungkin merupakan produk sampingan saja.

Metabolisme Nitrogen Unsur N (nitrogen), terdapat dalam kuantitas yang sangat besar di dalam tanaman. Nitrogen terdapat dalam bentuk protein, misalnya sebagai protoplasma, enzim dan inti sel. Bagi makhluk hidup protein merupakan senyawa terpenting. Ciri-ciri tanaman yang beraneka jenisnya ditentukan oleh protein yang berbeda-beda. Secara alamiah, N di dalam tanah berasal dari udara. Seperti udara mengandung sekitar 80% N2. Terdapat tiga macam nitrogen udara dapat masuk ke dalam tanah : 1. Sebagai akibat dari kilat Dengan adanya halilintar, maka N2 di udara teroksidasi oleh O2 terbentuk NO2 yang masuk ke dalam tanah. Dengan adanya H2O dalam tanah terbentuk HNO3 yang larut dalam tanah dan mudah tercuci.

2. N2 terbawa oleh hujan masuk ke tanah sebagai NH3. Ternyata, N dalam tanah yang terbentuk dari terjadinya kilat dan yang terbentuk dari adanya hujan sama dengan yang hilang karena terjadinya proses pencucian dalam tanah. Dengan demikian, secara alamiah tidak ada penambahan N. 3. Dari mikroorganisme pengikat nitrogen. 1. bakteri simbiotik Sebagian besar bakteri pengikat nitrogen yang terpenting termasuk spesies Rhizobium. Bakteri rhizobium ini hidup dan bersimbiosis dalam akar tanaman kacangan (polongan). Biasanya, bakteri ini masuk ke dalam akar melalui rambut-rambut akar, yang kemudian masuk ke dalam korteks akar dan membentuk bintil akar. Di dalam bintil akar inilah terjadi fiksasi N (nitrogen) dari udara dengan mengambil energi dari tanaman inangnya. Bintil akar yang masih aktif, berwarna merah muda apabila dibelah, karena mengandung leghemoglobin yang tidak dapat dibuat oleh bakteri atau tanaman sendiri. 2. Azobakter Bakteri ini menggunakan bahan organik untuk mengikat N2 dari udara. Bakteri ini hanya dapat hidup jika ada O2 (oksigen), oleh sebab itu jenis ini disebut bakteri aerob dan biasa hidup di lapisan atas pada tanah. 3. Clostridium Bakteri ini dapat juga mengikat N2 udara, tetapi dalam keadaan anaerob dan hidup pada lapisan tanah sebelah dalam. Walaupun tanaman dapat menyerap dan menggunakan berbagai jenis nitrogen, seperti ; NO3 -, NH4-, NO2 dan N organik dari tanah, akan tetapi yang terbanyak diambil tanaman adalah nitrogen dalam bentuk NO3- (nitrat) dan NH4+ (amonium). Jika tanaman mati atau daun jatuh, maka berlangsung proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme (bakteri dan cendawan). Hasil dekomposisi itu antara lain berbentuk NH3 yang langsung diambil tanaman, atau diubah menjadi NO3- oleh bakteri nitrifikasi sebelum diambil tanaman. Protein Amonifikasi NH3 NH2 NO3Nitrifikasi

Dengan demikian, maka sebagian besar tanaman bergantung seluruhnya pada nitrogen yang terdapat dalam larutan tanah, sebagai hasil proses-proses fiksasi nitrogen, pelapukan dan nitrifikasi.

Protein

Sejak pelapukan tanaman dan hewan yang mati, melalui amonifikasi terbentuk amonia (NH3). Oleh bakteri nitrifikasi, amonia diubah menjadi nitrat yang dapat diserap oleh tanaman. Sebagian nitrat (NO3-) dan nitrogen dalam bentuk lain yang terfiksasi, dibebaskan ke udara lagi oleh bakteri denitrifikasi dalam keadaan anaerob. Nitrogen dalam tanaman selalu berada di dalam bentuk tereduksi, seperti : (-NH2) Dan tidak pernah dalam bentuk teroksidasi, misalnya : NO3- , NO2 dll. Apabila nitrogen masuk ke dalam tanaman dalam bentuk nitrat (NO3-), maka sebagian nitrat direduksi dengan segera di dalam akar, dan sebagian lagi siteruskan ke daun untuk kemudian direduksi dengan bantuan energi sinar matahari. Jika nitrogen masuk ke dalam tanaman dalam bentuk ammonia (NH3), maka amonia ini segera dipergunakan untuk membentuk asam amonia. Terdapat beberapa cara pembentukan asam amino dengan adanya amonia, tetapi cara yang paling banyak terjadi adalah penempelan gugusan NH3 pada gugusan keto dari asam keto. Sebagai misal adalah pembentukan asam aspartat. COOH C=O + NH3 + NADH2 CH2 COOH Asam oksaloasetat CH2 COOH Asam aspartat COOH C = NH2 + H2O + NAD

Gugusan asam amino yang biasa digunakan tanaman untuk membentuk protein, antara lain : Glisin, Sistein, Alanin, Serin, Valin, Leusin, Arginin dan Lisin. Pembentukan protein pada tanaman, sebagian besar terjadi pada meristem atau jarinan penyimpanan. Protein terbentuk dari asam amino. Terdapat sekitar 20 jenis asam amino yang dapat membentuk protein dalam jutaan kombinasi yang berbeda-beda. Protein yang terbentuk dari banyak molekul asam amino yang dirangkaikan menjadi satu. Terdapat 4 jenis ikatan yang menghubungkan beberapa molekul asan amino menjadi satu molekul protein, yaitu : a. Sambungan hidrogen antara Serin dengan Serin; b. Sambungan peptida antara Glisin dengan Serin; c. Sambungan S-S antara Sistein dengan Sistein; d. Sambungan Van der Waals, suatu sambungan yang paling lemah.

Anda mungkin juga menyukai