Populasi, Sampel Dan Pengujian Normalitas Data (Menentukan Ukuran Sampel) Makin besar jumlalah sampel mendekati populasi, maka peluang
kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya, makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum) Ada 2 rumus yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian, yaitu: Dengan tabel (Tabel Kricje dan Morgan) Dengan nomogram (nomogram Harry king) Tabel Krecjie dan Morgan
Kricje dan Morgan dalam melakukkan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5% Jadi kepercayaan 95% terhadap populasi. Untuk tabel Krecjie dan Morgan dapat dilihat sbb:
N : Jumlah Populasi S : Sampel Dapat dilihat : populasi 100 sampelnya 80 Populasi 1000 sampelnya 278
N : Jumlah Populasi S : Sampel Dapat dilihat : populasi 100 sampelnya 80 Populasi 1000 sampelnya 278
Nomogram Harry King Untuk Harry King Menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5%, tetapi bervariasi sampai 15% Jumlah Populasi paling tinggi hanya 2000 Gambar Nomogram Harry King Seperti Gambar Disamping:
Untuk Perhitungannya Sbb: Untuk Populasi 200 : bila yang dikehendaki kepercayaan 95% maka kesalahan 5% , Caranya Tarik Garis Dari 200 (populasi) melalui kesalahn 5% , maka akan ketemu angka 58 0.58 x 200 = 16 orang Untuk Populasi 800 : bila yang dikehendaki kepercayaan 90% maka kesalahan 10% , Caranya Tarik Garis Dari 800 (populasi) melalui kesalahn 10% , maka akan ketemu angka 7.5 0.075 x 800 = 60 orang
Contoh Menentukan ukuran sampel dengan tabel Krecjie & Morgan dan Nomogram Harry King Penelitian terhadap 1000 orang terdiri dari Lulusan S1 = 50 SMA = 300 SMP = 100 SD = 50 (Populasi Berstrata) Dengan Tabel Krecjie dan Morgan Jumlah Populasi = 1000 bila kesalahan 5% maka jumlah Sampelnya 278 Maka Sampelnya juga berstrata, strata menurut tingkat pendidikan, jadi jumlah sampel nya sbb:
Contoh Menentukan ukuran sampel dengan perhitungan Bila ukuran sampel lebih dari 100.000, maka peneliti tidak bisa melihat tabel lagi Oleh karena itu peneliti harus dapat menghitung sendiri. Ada 2 rumus yang digunakan disini yaitu: Yang tidak diketahui simpangan bakunya Yang diketahui sipangan bakunya Contoh: Misal seorang peneliti ingin mengetahui produktivitas kerja pegawai dilembaga A. peneliti berhipotesis bahwa produktivitas kerja pegawai dilembaga A paling sedikit 70% dari tolak ukur ideal yang diterapkan. Untuk itu diperlukan ukuran sampel sebagai sumber datanya, untuk menghitung ukuran sampel diperlukan rumus: n : ukuransampel yang diperlukan : prosentasi ( )dinyatakandalampeluan yang besarnya = 0.50 p q : 1 0.5 = 0.50 : Perbedaanantara yang ditaksirpadahipotesakerja ( ) denganhipotesis ( ) dibagidenagnzZpadatingkatkepercayaan tertentu
(. )(. ) .
(.) = .
24.0292
Dengan demikian besarnya sampel yang diperlukan sebagai sumber data pada taraf kepercayaan 99% adalah
Contoh 2: untuk menaksir berapa tingkat kepuasan kerja pegawai di lembaga B diperlukan sebuah sampel, taraf kepercayaan yang dikehendaki 99%, perbedaan antara yang ditaksir dengan tolak ukur yang ditetapkan tidak lebih dari 10%, jika dikehendaki simpangan bakunya 20% maka ukuran sampel dapat dihitung dengan cara: Dimana: : ukuransampel [ ] n b : Perbedaanantara yang ditaksirdengantolakukur penaksiran Untukcontohdiata Z : hargatergantungpadatarafkepercayaan yang diharapkan s: ( harga Z bisadilihatpadatabelkurve normal n:? standarpada Z (0.5)tarafkesalahan. b : 10%=0.10 Dengantarafkepercayaan 95% dalamtabelditemukan Z : 99%=2.58 1.96) 20% = 0.20 (.)(.) (.) [ ] [ ] [. ] = 26.63 . . Ukuran sampel yang paling sedikit 27 orang
Misal pegawai di lembaga B itu terdiri atas: 1. Golongan I = 15 orang 2. Golongan II = 30 orang 3. Golongan II = 15 orang Total = 60 arang : Maka Sample yang diperlukan
Golongan I = Golongan II Golongan II
15 x 27 = 6.75 7 Orang 60 30 = x 27 = 13.5 14 Orang 60 15 = x 27 = 6.75 7 Orang 60