Ana Zaharina Hasyim Prisca Y.

Suban

C 111 09 124 C 111 08 226

Nama : Tn. Syamsuddin Umur : 65 tahun Agama : Islam Suku/Bangsa : Makassar Status Perkawinan : Sudah Menikah Alamat : Gowa Tgl Masuk : 1 Mei 2013 No. RM : 273177

Keluhan utama : Gatal di daerah perut,pinggang belakang,dan daerah bokong sejak 2 minggu yang lalu. Gatal terus menerus terutama pada saat berkeringat Riwayat alergi (-) Riwayat penggunaan salep pikiansu (+) Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-)

Kesadaran : Komposmentis GCS 15 Kondisi umum : Sakit sedang Tingkat Higienitas : Buruk Gizi : Cukup Tanda vital : T : 110/90 mmHg N : 88x/menit P : 24x/menit S : 36,5 C

Lokasi : Regio abdomen Effloresensi : makula eritem dengan lesi pinggir aktif,skuama Lokasi : Regio gluteus Effloresensi : makula eritem dengan lesi pinggir aktif,skuama

Seorang laki-laki 38 tahun, datang dengan keluhan gatal di daerah perut,pinggang belakang,dan daerah bokong sejak 2 minggu yang lalu. Gatal terus menerus terutama pada saat berkeringat. Riwayat alergi (-)Riwayat penggunaan salep pikiansu (+). Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-). Pasien saat ini sedang menjalani perawatan di penyakit dalam dengan diagnosis, CHF NYHA II

Regio abdomen et gluteus dengan effloresensi makula eritem dengan lesi pinggir aktif,skuama

Tinea corporis et cruris

R/ Asam Salicyl 2% Mikonazole cr 30 gram pagi dan sore Ketomed SS ( 3 kali seminggu )

Setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan : S : Gatal di daerah perut dan daerah bokong yang dialami sejak 2 minggu yang lalu, gatal dirasakan terus menerus terutama pada saat berkeringat. Riwayat alergi (-), Riwayat pengobatan (+) salep pikansu. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-)

O : Status dermatologis : Lokasi : regio abdomen et regio gluteus Effloresensi : makula eritem dengan lesi pinggir yang aktif, skuama A : Tinea corporis et cruris

R/ Asam Salicyl 2% Mikonazole cr 30 gram pagi dan sore Ketomed SS ( 3 kali seminggu )

Tinea korporis merupakan suatu infeksi jamur dermatofita pada kulit yang penyakitnya disebut dermatofitosis. Golongan jamur ini mempunyai sifat mencernakan keratin. Penyakit ini termasuk dalam kelompok mikosis superfisialis.

Tinea korporis adalah infeksi jamur dermatofita yang mengenai kulit tubuh tidak berambut (globorous skin) di daerah muka, badan, lengan dan glutea.

Sinonim dari Tinea Korporis adalah Tinea sirsinata, Tinea glabrosa

Tinea korporis disebabkan jamur Dermatofita, terutama oleh Epidermophyton floccosum atau Trichophyton rubrum. Tinea kruris disebabkan jamur dermatofita terutama oleh Epidermophyton floccosum, Trichophyton rubrum, dan Trichophyton mentagrophytes.

Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau tidak langsung melalui benda yang mengandung jamur, misalnya handuk, lantai kamar mandi, tempat tidur hotel dan lain-lain.

Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau cabang-cabangnya di dalam jaringan keratin yang mati. Hifa ini menghasilkan enzim keratolitik yang berdifusi ke dalam jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi peradangan.

Pertumbuhan jamur dengan pola radial di dalam stratum korneum

menyebabkan timbulnya lesi kulit yang sirsinar dengan batas yang jelas dan meninggi. Reaksi kulit semula berbentuk papul kemudian berkembang menjadi suatu reaksi peradangan berupa suatu dermatitis.

 Lesi

bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasa lebih tenang Lesi pada umumnya merupakan bercak terpisah satu dengan yang lain

Kerokan kulit dengan KOH hasil pemeriksaan mikroskopis: hifa panjang, bersekat, spora di dalam hifa.

Pemeriksaan Lampu Wood didapatkan fluorosensi berwarna kuning kehijauan Pemeriksaan kultur dengan menggunakan saboraoud dextrose agar

1.

Terapi Topikal Golongan Azol-Imidazol - Ekonazol 1% - Ketokonazol 2% - Klotrimazol 1% - Mikonazol 2% Golongan Alilamin - Naftifine 1% - Butenafin 1% - Terbinafin 1%

2. Terapi Sistemik Griseofulvin Ketokonazol Flukonazol Itrakonazol Amfoterisin B