Anda di halaman 1dari 22

PERILAKU TERPUJI

Kelompok 2:

Ernawati * Fitri Amalia Islamiati * Hikmawati * Irmawati * Mardhatillah * Masri Masud


*

1. ADIL
a. Pengertian Kata adil sering disinonimkan dengan kata al musawah (persamaan) dan al qisth (moderat/seimbang) dan kata adil dilawankan dengan kata dzalim. Prinsip ini benar-benar merupakan akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam syariat Islam, sehingga wajar kalau tuntunan dan aturan agama semuanya dibangun di atas dasar keadilan dan seluruh lapisan manusia diperintah untuk berlaku adil.

Adil adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah swt saja. Allah swt berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 135: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi Karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia. Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.(QS. AnNisa:135)

Islam memerintahkan kepada kita agar kita berlaku adil kepada semua manusia, yaitu keadilan seorang Muslim terhadap orang yang dicintai, dan keadilan seorang Muslim terhadap orang yang dibenci. Sehingga perasaan cinta itu tidak bersekongkol dengan kebathilan, dan perasaan benci itu tidak mencegah dia dari berbuat adil (insaf) dan memberikan kebenaran kepada yang berhak. Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu . (An-Nisa: 135)

b. Dalil Tentang Adil

Artinya: (7) Dan Allah Telah meninggikan langit dan dia meletakkan neraca (keadilan). (8) Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. (9) Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.. (QS. Ar-Rahman:7-9)

=> Dan Allah Ahkamul Hkimn memerintah untuk berlaku adil secara mutlak. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat(mu). (QS. Al-Anm : 152) Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap diri kalian sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabat kalian. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kalian memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan. (QS. An-Nis` : 135)

=> Dan Rabbul Izzah tetap memerintahkan untuk berlaku adil walaupun terhadap musuh sendiri. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu

jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-M`idah : 8)

=> Dan Allah memuji orang-orang yang berlaku adil.


*

Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. (QS. Al-Arf : 181) => Dan Nabi-Nya menyatakan. telah diperintah untuk

Dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kalian. (QS. Asy-Syr: 15)

c. Cara Menumbuhkan Perilaku Adil


Menjauhi

dari sikap egois ketika menentukan dua perkara Mendahulukan kebaikan daripada kejelekan orang Bersikap objktif jiak melihat dua perkara yang berbeda

2. RIDHO
a. Pengertian
Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya. Ridha ( ) menurut kamus al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Dan bisa diartikan Ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-NYA yang setiap saat selalu ita rasakan. Pengertian ridha juga ialah menerima dengan senang segala apa yang diberikan oleh Allah s.w.t. baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun qada atau sesuatu ketentuan dari Allah s.w.t.

Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungaisungai; mereka kekal di dalamnya selamalamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah keberuntungan yang paling besar. (QS. AlMaidah:119)
Jadi ridho adalah perilaku terpuji menerima dengan senang apa yang telah diberikan Allah kepadanya, berupa ketentuan yang diberikan kepada manusia.

b. Jenis-jenis Ridho Dalam kehidupan seserorang ada beberapa hal yang harus menampilkan sikap ridha, minimal empat macam berikut ini: 1. Ridha terhadap perintah dan larangan Allah, artinya
ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Pada hakekatnya seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, dapat diartikan sebagai pernyataan ridha terhadap semua nilai dan syariah Islam.
2. Ridha terhadap perintah orang tua, Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua.

3. Ridha terhadap takdir Allah, Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan, sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang perlu dilakukan oleh seorang muslim. Perbedaan antara sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan nafsu dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun menyakitkan dan mengharap akan segera berlalunya musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam menerima taqdir Allah swt. Dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya. Sebab didalam hatinya selalu tertanam sangkaan baik (Husnuzan) terhadap sang Khaliq bagi orang yang ridha ujian adalah pembangkit semangat untuk semakin dekat kepada Allah, dan semakin mengasyikkan dirinya untuk bermusyahadah kepada Allah.

4. Ridha Terhadap Peraturan dan Undang-undang Negara,

Mentaati peraturan yang belaku merupakan bagian dari ajaran Islam dan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. karena dengan demikian akan menjamin keteraturan dan ketertiban sosial. sebagaimana firman Allah yang terdapat dalam Q.S. an-Nisa: 59. Ulil Amri artinya orang-orang yang diberi kewenangan, seperti ulama dan umara (Ulama dan pemerintah). Ulama dengan fatwa dan nasehatnya sedangkan umara dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk dalam ridha terhadap peraturan dan undangundang negara adalah ridha terhadap peraturan sekolah, karena dengan sikap demikian, berarti membantu diri sendiri, orang tua, guru dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian mempersiapkan diri menjadi kader bangsa yang tangguh.

c. Dalil Tentang Ridho

Artinya: Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya kami adalah orangorang yang berharap kepada Allah, (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).(QS. AtTaubah:59)

d. Cara Menumbuhkan Perilaku Ridho


Apabila tertimpa musibah, anggap saja itu adalah cobaan yang Allah berikan. Mentaati perintah orang tua sekecil apapun Mentaati peraturan yang diatur oleh pemerintah demi kemashalatan masyarakatnya. Menerima semua nikmat yang Allah berikan.

3. RELA BERKORBAN
a. Pengertian

Rela berarti bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan atau dengan kemaun sendiri. Berkorban berarti memiliki sesuatu yang dimiliki sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban dalam kehidupan masyarakat berarti bersedia dengan ikhlas memberikan sesuatu (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk kepentingan orang lain atau masyarakat. Walaupun dengan berkorban akan menimbulkan cobaan penderitaan bagi dirinya sendiri

b. Jenis-jenis Rela berkorban 1. Rela berkorban dalam lingkungan keluarga: Biaya untuk sekolah yang diberikan orang tua kepada anakanaknya Keikhlasan orang tua dalam memelihara, mengasuh, dan mendidik anak-anaknya 2. Rela berkorban dalam lingkungan kehidupan sekolah : Pemberian dari siswa berupa sumbangan pohon, tanaman dan bunga untuk halaman sekolah Para siswa dan guru mengumpulkan sumbangan pakaian layak pakai untuk meringankan beban warga yang tertimpa bencana.

3. Rela berkorban dalam lingkungan kehidupan masyarakat : Warga masyarakat bergotong royong meperbaiki jembatan yang rusak karena longsor Warga masyarakat yang mampu menjadi guru sukarelawan bagi anak-anak yang terlantar putus sekolah dan tidak mampu

4. Rela berkorban dalan lingkungan kehidupan berbangsa dan bernegara : Para warga negara atau masyarakat membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan Warga masyarakat merelakan sebagian tanahnya untuk pembangunan irigasi dengan memperoleh penggantian yang layak

c. Dalil tentang Rela Berkorban

Artinya: Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia Telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orangorang yang berlaku adil.(QS. Al-Hujurat:9)

d. Cara Menumbuhkan Perilaku Rela Berkorban


Selalu peduli dan memperhatikan kepentingan kepentingan baik

umum, bangsa dan negara selain dari

pribadi.
Suka memberikan contoh dan pembinaan yang kepada sesama. Gemar memberikan pertolongan kepada sesama Penyantun dan penyayang terhadap orang lain lingkungan. Menjauhi sifat angkuh, egois, dan matrialistis atau

HIKMAH PERILAKU ADIL, RIDHO & RELA BERKORBAN


Beberapa hikmah dari ketiga perilaku terpuji di atas adalah: Dapat menenangkan pikiran atau batin Dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT

Menciptakan
masyarakat

suasana

damai

dengan

Anda mungkin juga menyukai