Anda di halaman 1dari 39

Kelompok DK3

1. 2.

3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

12.
13.

Arifna Fitriyanti Novi Rahmawati Rohayatun Mitha Ismaulidia Heryanto Andreas Inayah Afifah Mukarromah Imam Tadjudin Steven Okta Chandra Vera Roulina Syamsul Hidayat Windy Novita Uray Muhammad Rizky Maulana

I11111005 I11111006 I11111008 I11111015 I11111019 I11111027 I11111037 I11111045 I11111050 I11111052 I11111058 I11111059 I11111060

Pemicu 2
Seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan, berat badan 6 kg dan panjang badan 68 cm dibawa berobat dengan keluhan belum bisa tengkurap. Dari anamnesis diketahui bahwa berat lahir 3 kg dengan panjang lahir 50 cm. Saat ini bayi diberi ASI dan susu formula, sedangkan makanan tambahan belum diberikan. Bicara hanya cooing (mengeluarkan suara aaa..., ooo..., uuu... ).

Pemicu 2
Pada pemeriksaan ditemukan mikrosefali, headlag, hepatomegali, limfadenopati, dan khorioretinitis. Pada pemeriksaan CT scan kepala ditemukan kalsifikasi intraserebral. Pada Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan antibodi terhadap toksoplasma dan didapatkan hasil IgM (+), IgG (+).

Klarifikasi dan Definisi


1. Toksoplasmosis kongenital Sekelompok gejala yang terjadi ketika bayi yang belum lahir terinfeksi parasit toksoplasma gondii. 2. Mikrosefali Pengecilan kepala yang abnormal, biasanya diikuti dengan retardasi mental. 3. Headlag Berkurangnya kontrol kepala ketika bayi ditarik.

Klarifikasi dan Definisi


4. Hepatomegali Pembesaran hati. 5. Limfadenopati Pembesaran kelenjar limpa akibat infeksi berat. 6. Khorioretinitis Radang koroid dan retina. 7. Kalsifikasi intraserebral Endapan kapur yang tidak larut di otak.

Klarifikasi dan Definisi


8. IgM Antibodi pertama yang diproduksi dalam suatu respon imun esensial. 9. IgG Antibodi yang melewati plasenta melindungi fetus dari infeksi dan virus.

Kata Kunci
1. Bayi laki-laki 8 bulan 2. Keluhan: Belum bisa tengkurap dan bicara cooing 3. Anamnesis: a. berat badan 6 kg b. berat badan lahir 3 kg c. panjang badan 68 cm d. panjang badan lahir 50 cm e. ASI + susu formula (tanpa makanan pendamping)

Kata Kunci
4. Pemeriksaan fisik: a. mikrosefali b. headlag c. hepatomegali d. limfadenopati e. korioretinitis f. kalsifikasi intraserebral 5. IgM (+) dan IgG (+)

Analisis Masalah
Bayi laki-laki usia 8 bulan dengan gangguan tumbuh kembang dan pemeriksaan antibodi toksoplasma dengan hasil IgM (+) dan IgG (+).

Hipotesis
Bayi laki-laki usia 8 bulan menderita toksoplasmosis kongenital et causa toksoplasma gondii sehingga mengganggu tumbuh kembang bayi tersebut.

Mind Maping
Bayi laki-laki 8 bulan Prenatal Etiologi Belum bisa tengkurap

Epidemiologi
Toksoplasmosis kongenital

Siklus hidup

Gangguan tumbuh kembang

Bicara cooing

Patofisiologi Anamnesis Pencegahan Screening tumbuh kembang Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan lanjutan

Diagnosis

Tata laksana

Learning Issues
1. 2.

3.
4. 5.

Bagaimana siklus hidup Toksolasma gondii? Bagaimana cara mendiagnosis infeksi Toksolasma gondii? Bagaimana cara penularan Toksolasma gondii? Bagaimana gejala klinis infeksi Toksolasma gondii? Bagaimana epidemiologi dari Toksolasma gondii?

Learning Issues
6. 7.

8.
9. 10. 11.

Bagaimana komplikasi dari infeksi Toksolasma gondii? Bagaimana prognosis dari infeksi Toksolasma gondii? Bagaimana respon imun tubuh terhadap infeksi Toksolasma gondii? Bagaimana etiologi dari infeksi Toksolasma gondii? Bagaimana cara pemeriksaan antibodi pada infeksi Toksolasma gondii? Apa saja faktor resiko dari infeksi Toksolasma

Learning Issues
12.

13.
14.

15.

16.

17. 18.

Berapa berat badan dan panjang badan normal bayi usia 8 bulan? Bagaimana tahap perkembangan menurut milestone pada bayi usia 0-12 bulan? Apa saja jenis gangguan tumbuh kembang pada bayi? Bagaimana upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada gangguan tumbuh kembang bayi? Apakah ada hubungan antara bayi berumur 8 bulan dengan belum diberikannya makanan pendamping ASI? Bagaimana pola pemberian nutrisi pada masa/tahap tumbuh kembang bayi? Bagaimana pemantauan bayi baru lahir?

PEMBAHASAN

Siklus Hidup Toksoplasma gondii

Diagnosis infeksi Toksolasma gondii


1.

2. 3.

Tes metode Salan-Feldman yang memberikan hasil positif 1-3 hari pasca infeksi (sulit karena tidak selalu dapat dilakukan oleh semua laboratorium) Tes Inderect Fluorescent Antibody (IFA). (mudah tapi biaya tidak murah) Tes lainnya : ELISA dan tes Aglutinasi (IHA: Inhibition Haemagglutination) yang semuanya berupaya mendeteksi terdapat antibiotik spesifik terhadap toxoplasma baik itu IgM, IgG, IgA, IgE.

Cara penularan infeksi Toksolasma gondii


1. 2. 3.

4. 5.

Ibunya mendapat infeksi primer Toksoplasma gondii waktu ia hamil. Makan daging mentah atau kurang matang Infeksi juga dapat terjadi di laboratorium (jarum suntik dan alat laboratorium lain yang terkontaminasi dengan T.gondii) Transplantasi organ dari donor yang menderita toksoplasmosis laten. Transfusi darah lengkap juga dapat menyebabkan infeksi.

Gejala klinis infeksi Toksolasma gondii


Gambaran klinis toksoplasma gondii bermacam-macam antara lain, prematuritas, reterdasi pertumbuhan intrauterine, strabismus, postmaturitas, retinokoroiditis, kebutaan, retardasi psikomotor, mikrosefalus ataupun hidrosefalus, kejang, hipotonus, ikterus, anemia, dan hepatospenomegali.

Epidemiologi dari Toksolasma gondii


Indonesia a. kucing 25-73% b. babi 11-36% c. kambing 11-61% d. anjing 75% e. ternak lain kurang dari 10%.

Komplikasi dari infeksi Toksolasma gondii


Saat kehamilan, ibu tidak mengalami komplikasi, kecuali ketidaknyamanan akibat infeksi, sedangkan pada bayi dapat terjadi malformasi bawaan, bahkan kematian janin. Pada kasus yang tidak mendapat perawatan, didapatkan perkembangan menjadi koriorinitis, kalsifikasi serebal, serangan kejang, dan retardasi psikomotor

Prognosis dari infeksi Toksolasma gondii


Bayi yang dilahirkan dengan toksoplasmis congenital berat, biasanya akan meninggal atau tetap hidup dengan infeksi menahun dan gejala sisa yang sewaktu dapat mengalami eksaserbasi akut.

Respon imun tubuh terhadap infeksi Toksolasma gondii


1.

2.

Kemampuan T. gondii membangkitkan respons imun seluler dicirikan dengan respons yang kuat ke arah sel T helper1 (Th1) yang ditandai dengan produksi sitokin Th1 antara lain interferon - (IFN-) dan interleukin-2 (IL-2). Peningkatan IFN- dimaksudkan untuk membunuh parasit, tetapi peningkatan sitokin Th1 tersebut justru merugikan bagi fetus karena induksi respons sitokin Th1 yang kuat pada fetalmaternal interface menyebabkan penolakan fetus

Etiologi dari infeksi Toksolasma gondii

Bagaimana cara pemeriksaan antibodi pada infeksi Toksolasma gondii?


Pemeriksaan antibody spesifik terhadap toxoplasma dilakukan dengan IgM-ELISA (IgM enzymelinked immunosorbent assay) karena lebih sensitive dibandingkan pemeriksaan IgM-IFA dan pemeriksaan lainnya seperti kultur dan pewarnaan. IgM-ELISA telah mendeteksi sebanyak 50 75% kasus infeksi congenital pada fetus.

Apa saja faktor resiko dari infeksi Toksolasma gondii?


1. 2. 3.

4. 5.

Memelihara atau sering bergaul dengan hewan yang berperan sebagai inang definitive dan penghasil ookista. Kebiasan makan sayuran mentah yang tidak dicuci dengan bersih Mengkonsumsi makanan dan minuman yang dihinggapi lalat, sehingga terkontaminasi oleh ookista. Makan daging yang mengandung kista tanpa dimasak dengan sempurna. Penularan secara pasif terjadi pada wanita hamil yang menderita Toksoplasmosis sebelum maupun saat hamil kepada janin yang dikandungnya melalui plasenta.

Berapa berat badan dan panjang badan normal bayi usia 8 bulan?
Berdasarkan Tabel Berat Badan terhadap Tinggi Badan WHO, bila ditarik garis lurus ke kiri ternyata berat badan 6 kg terletak pada kolom 5,36,2; kolom - 2 SD s/d 3 SD; interpretasinya anak kurus (gizi kurang). Berat ideal sang bayi seharusnya antara 6,3-10,8 kg.

Tahap perkembangan menurut milestone pada bayi


Umur 6-9 bulan 1. Motorik Kasar a. Merangkak b. Berdiri dengan berpegangan 2. Motorik Halus a. Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk b. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya

Tahap perkembangan menurut milestone pada bayi


3. Berbicara dan bahasa a. Mengeluarkan kata tanpa arti (ma, ba) 4. Sosial dan Mandiri a. Mengenal muka anggota keluarga, takut pada orang asing b. Bermain tepuk tangan dan ciluk ba

Gangguan tumbuh kembang pada bayi


1.

2.
3. 4. 5. 6. 7.

Berat Badan Lahir Rendah Ikterus Gangguan komunikasi, verbal dan non verbal Gangguan interaksi sosial Gangguan perilaku dan bermain Gangguan perasaan dan emosi Gangguan persepsi sensoris

Bagaimana upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada gangguan tumbuh kembang bayi? 1. Promotif a. Masa Kehamilan b. Pada saat persalinan c. Masa Tumbuh Kembang 2. Preventif a. Pencegahan primer b. Pencegahan sekunder c. Pencegahan tersier

Bagaimana upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada gangguan tumbuh kembang bayi?
3. Kuratif Kuratif dilakukan dengan penanganan secara langsung pada balita yang sakit seperti adanya pneumonia, diare, malaria, campak, demam berdarah, masalah telinga dan gizi.

Bagaimana upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada gangguan tumbuh kembang bayi? 4. Rehabilitatif Jika orang tua memiliki anak yang terlahir cacat, cacat pada masa kanak- kanak, tidak sengaja menjadi cacat karena jatuh atau infeksi maka tidak usah berkecil hati. Anak tetap harus dirawat dan dijaga dengan baik untuk mencegah kecacatan yang lebih parah dan menjaga kesehatannya supaya dapat dididik untuk menjadi orang yang berguna.

Apakah ada hubungan antara bayi berumur 8 bulan dengan belum diberikannya makanan pendamping ASI? Akan tiba masanya asi tidak lagi

memasok semua kebutuhan gizi bayi. Bayi yang cukup bulan memulai membutuhkan zat besi dari sumber yang lain pada usia 6-9 bulan. Beberapa bayi usia 8-9 bulan mungkin tidak lagi mendapatkan kalori yang cukup dari asi, meskipun ada juga yang dapat terus tumbuh dengan baik hanya dengan asi hingga usia satu tahun.

Bagaimana pola pemberian nutrisi pada masa/tahap tumbuh kembang bayi? Umur 7-9 bulan
1. 2.

Asi MPASI
a. Buah-buahan b. Daging/kacang-kacangan/ayam/ikan/hati ayam c. Beras merah/kentang/labu/jagung atau ubi d. Sayuran (wortel, bayam) e. Minyak/santan/alpukat f. Air tajin g. Bubur/roti h. Sari buah tanpa gula

Bagaimana pemantaun bayi baru lahir?


Score APGAR ( menit 1, 5, 10) 2. Pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya masalah tindak lanjut : a. BBLR dan Prematuritas b. Gangguan pernafasan c. Hipotermia d. Infeksi e. Cacat bawaan dan trauma lahir
1.

Kesimpulan
Bayi laki-laki usia 8 bulan menderita toksoplasmosis kongenital et causa toksoplasma gondii dan disertai dengan kurangnya asupan nutrisi sehingga mengganggu tumbuh kembang bayi.

Daftar Pustaka
1.

2.
3.

4.

5.

Chahaya, Indra. 2009. Epidemiologi Toxoplasma gondii: USU Library Dorland, W. A. Newman. 2010. Ed. 31. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC Harmin, Samuel. 2006. Simposium Nasional IDAI Cabang Banten: Deteksi dan Intervensi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Anak. Banten: Panitia Sinas 2006 IDAI Banten Juanda, A. 2006. TORCH (Toxo, Rubella, CMV, dan Herpes: Akibat dan Solusinya. Solo: Wangsa Jatra Lestari Kliegman, Robert. M, Bonita, Stanton, Joseph St. Geme, Nina Schor dan Richard E. Behrman. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi 18 (e-book). United States: Elsevier

Daftar Pustaka
Simkin, Penny, Janet Whalley, dan Ann Keppler. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi. Jakarta: Arcan 7. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI 8. Staf Pengajar Departemen Parasitologi FKUI. 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi Keempat. Jakarta: FKUI 9. http://www.nbci.ca/index.php?option=com_conte nt&view=article&id=383:starting-solid-foodsindo&catid=29:informationindonesian&Itemid=67 diakses tanggal 12 september 2012
6.

Anda mungkin juga menyukai