Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sunah bagi kaum muslimin ketika hendak beribadah adalah menggunakan wangi-wangian. Tetapi ada yang masih meragukan, apakah wewangian yang menggunakan alkohol boleh digunakan atau tidak. Bahan wewangian atau parfum saat ini sepertinya sudah menjadi bagian dari kehidupan. Pria maupun wanita, remaja maupun orang tua, biasa menggunakannya untuk berbagai keperluan. Mulai dari tujuan ibadah, pergi ke masjid, menghilangkan bau badan atau sekadar menimbulkan efek dan kesan tertentu. Kebanyakan para remaja mempunyai masalah baru berkaitan dengan keringat dan bau badan. Bau-bauan yang khas akan timbul terutama di bawah ketiak, kaki, juga bagian genital. Produksi keringat yang berlebihan, terlebih bau badan yang sangat menyengat bisa membuat anak remaja menjadi kurang percaya diri. Dengan begitu, banyak para remaja menggunakan parfum untuk menghilangkan bau badan tersebut. Sebagian besar remaja pada umumnya menentukan kualitas parfum dari aroma atau wanginya. Aroma parfum bisa berasal dari bahan alami maupun buatan. Saat ini, banyak wangi parfum berasal bahan kimia atau sintetis dengan alih-alih memakai bahan alami. Parfum memang sesuatu yang tidak terpisahkan bagi dunia remaja. Walaupun tidak mandi sekalipun, tubuh merupakan bau yang enak, bukan bau terasi. Remaja saat ini lebih senang menggunakan parfum dari bahan sintetis. Parfum sintetis mempunyai variasi aroma yang banyak. Selain itu harganya juga murah, sehingga para remaja yang kebanyakan tidak mempunyai cukup uang untuk membeli parfum yang asli dari bunga ( alami ) lebih memilih membeli parfum sintetis tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu : Apakah parfum aman digunakan setiap hari ? Apa ciri-ciri parfum yang tidak aman ? Apa dampak penggunaan parfum dari segi positif maupun negatif ? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah : Untuk mengetahui keamanan parfum Untuk mengetahui ciri-ciri parfum yang tidak aman Untuk mengetahui dampak positif dan negatif penggunaan parfum

1.4 Cara Memperoleh Data Untuk menunjang p Studi literatur seperti nternet, buku-buku, dan sumber lainnya Percobaan sederhana mengidentifikasi parfum

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Singkat Parfum Kata Parfum (perfume) berasal dari bahasa Latin yaitu perfumum yang artinya melalui asap. Wewangian tertua ditemukan di Siprus. Penggalian tahun 2005 ditemukan bukti sebuah pabrik yang telah ada sejak awal Zaman Perunggu. Pabrik yang diyakini memiliki luas sekitar 43.000 kaki persegi menunjukkan bahwa pembuatan parfum dilakukan dalam skala industri yang cukup besar. Yang mana hampir tidak pernah terdengar di zaman perunggu. Saat ini, parfum modern banyak berterima kasih kepada budaya Islam untuk keberadaan mereka. Islam Alkimia (Islam Alchemy) & Kimia difokuskan di sekitar ekstrasi wewangian melalui penyulingan uap dan juga menawarkan bahan-bahan baru untuk wewangian. Metode distilasi sampai saat ini masih digunakan dalam produksi parfum dan bahkan dalam membuat bahan kimia. Pengenalan aroma baru sebagian besar berkat pedagang Arab dan Persia. Mereka memiliki akses ke rempah-rempah yang berbeda, tumbuh-tumbuhan dan bahan lainnya. Muslim juga merupakan peradaban pertama yang sempurna dalam budidaya tanaman di luar lingkungan asli mereka. Melati dan buah jeruk pada khususnya. Kedua bau yang masih digunakan di parfum hari ini. Pada awal 800 M, seorang sarjana Irak dengan nama Al-Kindi melakukan sejumlah percobaan. Percobaan ini menggabungkan berbagai jenis tanaman dan minyak untuk membentuk produk-produk aroma. Ini tidak dijual dalam botol tetapi dijual sebagai resep untuk menghasilkan parfum & produk perawatan kulit. Dengan begitu, beliau dianggap sebagai bapak dari industri parfum. Ibnu Sina adalah seorang dokter muslim Persia. Beliau adalah orang pertama yang mengekstrak minyak dari bunga. Percobaan pertama adalah dengan bunga favoritnya yaitu mawar. Beliau berhasil mengekstrak minyak dari kelopak bunga mawar, dan air tersebut diberi nama Air Mawar (Rose Water) yang masih digunakan sampai sekarang. Pada 1300 M, pedagang dari Arab membawa parfum untuk pertama kalinya ke Eropa. Tahun 1370 M, Ratu Elizabeth dari Hungaria menugaskan untuk memproduksi parfum alkohol modern untuk pertama kalinya. Parfum tersebut diberi nama Air Hungaria (Hungarian Water) yang tetap populer hingga abad ke-16 ketika Renaissance Italia memproduksi Eau du Cologne. DIPERTANYAKAN 2.2 Kegunaan Parfum 2.3 Macam-macam Parfum Parfum alami merupakan parfum Parfum sintetis merupakan DIPERTANYAKAN

2.4 Pembuatan Parfum


Dalam pembuatan parfum, ada lima teknik yang digunakan yaitu :

1. Maceration merupakan penyatuan antara wewangian dan lemak melalui


pemanasan. Lamanya proses maceration bergantung pada tipe produk. Dari beberapa minggu hingga tiga bulan. Setelah substansinya terbentuk, depositnya lalu diambil melalui teknik solidifikasi pada suhu antara 0 dan minus 10 derajat Celcius.kemudian substansi tersebut di filtrasi (penyaringan)sehingga menghasilkan cairan parfum. DIPERTANYAKAN 2. Enfleurage merupakan penyerapan wewangian melalui lemak dan benzoin. Cara ini dapat menghasilkan parfum setara dengan bunga sebelum metode distilasi dan ekstrasi banyak digunakan. Kedua teknik yang terakhir itu berbeda sepenuhnya dengan dua cara sebelumnya. DIPERTANYAKAN 3. Distilasi Cara membuat parfum dengan distilasi adalah bahan wewangian dimasukkan ke mesin penyuling, lalu dicampur dengan air dan dipanaskan hingga mendidih. Melalui pipa berleher angsa, uapnya didinginkan dan menjadi cairan dimana air terletak dibagian bawah, sedangkan esensnya yang berupa minyak mengambang di bagian atas. Dari esens itu kemudian dipisahkan. Tidak semua bunga atau tanaman dapat didistilasi, misalnya mawar centifolia, narcissus, atau mimosa. 4. Ekstrasi Bahan-bahan parfum dicampur dengan air dan diputar berulang-ulang hingga mengeluarkan pelarut. Pelarut ini kemudian dialirkan ke ruang hampa udara, dipanaskan, dijadikan uap dan seterusnya sama dengan dengna proses distilasi. 5. Ekspresi Ekspresi adalah Cara yang digunakan untuk mengekstrasi minyak citrus dari buahbuahan semacam jeruk orange, lemon, dan mandarin. Minyak alami dari buahbuahan ini terdapat dalam kelenjar kecil di bagian kulitnya. Dengan pengupasan dan pemerasan, minyak yang merupakan esens wewangian dan air itu dapat keluar. Selanjutnya adalah maceration dan pencampuran konsentrat dengan alkhohol dalam tabung besar tak berkarat. Itu dilakukan selama beberapa waktu untuk memperoleh kualitas parfum yang optimal. Banyaknya alkohol yang digunakan bergantung pada tipe produk yang akan dihasilkan. Bila ekstrak, biasanya konsentrat parfum yang dimasukkan adalah 15 20 %, eau de toilette 5 10 %, sedangkan proporsi dalam eau de parfum kira-kira separuh dari kedua ukuran tadi.

2.5 Kandungan Kimia Parfum Sintetis Menurut penelitian dari Michelle Schoffro Cook (ahli gizi holistik dan naturopati) terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi bahan dasar pembuatan wewangian pada parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin (racun yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Selain itu, terdapat juga kandungan karsinogen (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker). Berikut ini adalah beberapa bahan kimia yang paling umum digunakan dalam wewangian pada parfum adalah etanol, asetaldehida, benzaldehida, benzil asetat, apinene, aseton, benzil alkohol, etil asetat, linalool, a-terpinene, metilen klorida, oksida stirena, sulfat dimenthyl,a-terpineol, kapur barus, dan limonene.

BAB III ANALISIS DATA

3.1 Mengidentifikasi Bahan Berbahaya pada Parfum Sintetis DIPERTANYAKAN 3.2 Cara Memilih Parfum yang Aman Menurut dr Marina Haroen SpKK, sepintas (terutama dari segi bau) hampir tidak bisa dibedakan antara parfum yang asli dan yang palsu. Prinsipnya, parfum terbuat dari bahan alkohol, air, serta fragrance yang aman dan tentu sudah diuji secara klinis. Selain itu, terdapat asam stearat yang merupakan bahan tambahan agar bau lebih awet. Dalam hal ini, alkohol dan air tidak membahayakan. Artinya, dua bahan tersebut bukan alergen (pencetus alergi) serta iritan (yang bersifat iritasi). Dengan begitu, hanya bahan fragrance yang biasanya membuat seseorang mengalami dermatitis kontak iritan atau dermatitis kontak alergi. Alergi hanya terjadi pada orang-orang tertentu, sedangkan iritasi hampir semua orang bisa mengalaminya. Tanda-tanda iritasi dapat terlihat ketika kulit terasa panas dan gatal serta berwarna kemerahan seperti terbakar. Dalam kondisi parah, sampai timbul bulla (lepuh) yang memunculkan luka bahkan berlanjut ke infeksi. Oleh karena itu, mencoba parfum sebelum membeli adalah hal yang sangat disarankan. Namun saat mencoba parfum, jangan disemprotkan ke area kulit yang terlihat, termasuk kulit tangan atau siku bagian dalam. Lebih baik tes di belakang telinga saja karena jika seandainya muncul iritasi, tidak akan terlihat dan penampilan tidak akan terganggu. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan dalam memilih aroma parfum : 1. Mempertimbangkan penciuman orang lain. Memilih parfum yang tepat bukan sekadar karena menyukai aromanya, tetapi harus mempertimbangkan penciuman orang lain. 2. Melakukan sniff test. Dalam mencari parfum yang tepat harus rajin melakukan sniff test untuk bermacam-macam aroma parfum. Tetapi batasi sehari maksimal 3 aroma parfum karena jika lebih dari itu indra penciuman kita sudah berkurang dan sulit membedakan dengan aroma sebelumnya. 3. Semprotkan parfum pada saat sniff test. Semprotkan pada lengan, bukan ke kertas karton yang di berikan penjual. Tunggu sekitar 15 menit agar aromanya bercampur dengan minyak pada lengan kita. 4. Menggunakan vial parfum. Coba gunakan vial parfum yang telah dibeli tersebut selama beberapa hari dan tanyakan ke orang-orang terdekat terutama para remaja..

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan Adapun simpulan yang dapat diambil dari laporan ilmiah ini adalah : 1. Parfum yang aman adalah parfum yang terbuat dari bahan alami 2. Parfum yang tidak aman memiliki ciri-ciri yaitu menyebabkan iritasi dan alergen bagi pemakainya 3. Kelebihan dari parfum sintetis adalah wanginya yang tahan lama, variasi aroma yang banyak, dan harganya yang terjangkau 4. Parfum sintetis banyak mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan DIPERTANYAKAN 4.2 Saran Berikut adalah saran dari kami untuk para remaja dalam memilih parfum yang aman : 1. Perhatikan produk berlabel fragrance atau parfum 2. Carilah pewangi yang berbahan dasar tumbuhan atau 100R minyak essensial. Produk ini
tidak sama seperti minyak wangi artifisial yang mengandung bahan kimia sintetik.

3.

Anda mungkin juga menyukai