Anda di halaman 1dari 2

DIAGNOSA

Fraktur Colles
satu masalah pada penderita osteoporosis
Umumnya, orang akan menggunakan tangan sebagai tumpuan saat mereka terpeleset atau pun terjatuh untuk menghindari kemungkinan cedera pada bagian tubuh yang lebih penting seperti kepala. Saat tangan harus memikul beban tersebut, masih ada ancaman lain yang tak kalah berbahayanya.
raktur colles adalah patah tulang pergelangan tangan yang sudah mengalami osteoporosis (pengeroposan tulang). Biasanya, garis patah fraktur colles berbentuk melintang, komplet, dan jaraknya sekitar 2-3 cm di atas garis sendi. Fraktur colles lebih sering terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 50 tahun. Hal ini karena tulang mereka mulai osteoporotik. Fraktur colles juga rentan pada mereka yang sering terjatuh, entah itu karena terpeleset atau pun risiko olahraga. Biasanya, saat terjatuh, (calon) penderita akan berusaha sebisa mungkin menggunakan tangan mereka untuk menahan badan dalam posisi terbuka dan tangan dalam posisi menelungkup. Beban yang diterima tangan saat menumpu itu akan diteruskan ke daerah pergelangan yang akan menyebabkan patah pergelangan. Selanjutnya, pecahan bagian bawah akan bergeser ke arah belakang, mencong keluar, dan membuka. Pergeseran Fraktur colles juga ini menyebabkan sangat rentan bentuk pada mereka lengan yang sering bawah terjatuh. Entah itu dan tangan akan karena terpeleset tampak atau pun risiko menyeolahraga. rupai garpu terbalik.

DIAGNOSA

Bila patah tulang yang terjadi termasuk jenis yang tanpa pergeseran fragmen patahan, sebaiknya diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan rontgent. Akan tetapi, untuk mengetahui derajat remuknya patah tulang dan mengetahui letak persisnya patahan, pemeriksaan radiologik juga diperlukan. Penatalaksanaan Jika yang terjadi adalah patah tulang tak bergeser (atau hanya sedikit sekali bergeser), fraktur dapat dibebat dalam slab gips yang dibalutkan dengan kuat di sekitar bagian belakang lengan bawah dan pergelangan tangan. Namun, jika yang terjadi adalah patah tulang yang bergeser, patahan tersebut harus dikembalikan posisinya dalam kondisi pembiusan umum. Jika dalam waktu enam minggu fraktur telah menyatusekalipun tak ada bukti penyatuan secara radiologislab dapat dilepas dengan aman dan diganti dengan pembalut kain krep (arm sling). Untuk kasus patah tulang remuk, berat, dan tak stabil, penatalaksanaannya tidak mungkin dipertahankan dengan gips. Untuk keadaan ini, sebaiknya dilakukan fiksasi luar atau interna yang terus dipertahankan selama 612 minggu. Meski begitu, kasus pergeseran ulang masih sering mungkin terjadi. Jika memang begitu, biasanya, kasus ini akan diterapi dengan reduksi ulang. Komplikasi Saat dilakukan pembebatan pada pergelangan tangan, sering kali terjadi gangguan sirkulasi darah.

perhatikan!
Patah tulang pergelangan tangan akan berbarengan dengan kelainan lain, di antaranya: 1. Patah tulang ujung ulna (Processus stiloid ulna) (sebanyak 60%) 2. Patah tulang ulna 3. Patah tulang carpal (telapak tangan) 4. Pergeseran sendi radioulnar distal 5. Putusnya urat 6. Putusnya saraf

ligamen karpal yang melintang harus dibelah sehingga tekanan saluran dalam karpal berkurang. Selain itu, malunion (salah sambung) juga sering ditemukan, baik karena reduksi tidak lengkap atau pun karena pergeseran dalam gips yang terlewatkan. Mungkin akan terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada sendi-sendi jari. Waspadalah, jangan sampai melalaikan latihan setiap hari.

2
Gambar 1 & 2 menunjukan kegiatan yang dapat mengakibatkan patah tulang (fraktur colles)

Jika ini terjadi, jari-jari harus diperiksa dan pembalut yang menahan slab perlu dibuka atau dilonggarkan. Meskipun jarang, cedera saraf dan tekanan saraf medianus pada saluran karpal bisa menjadi salah satu komplikasi. Penanganannya,

dr. Wahyu Eko Widiharso, Sp.OT Dokter Spesialis Orthopaedi RS Puri Indah

Anda mungkin juga menyukai