Anda di halaman 1dari 8

ESSAY BIOLOGI KEDOKTERAN KAJIAN BIOLOGI SEL NAMA : HENDRICO KABANGA NIM : 0120840114

KOMUNIKASI SEL NATURAL KILLER (NK) dan SEL T SITOTOKSIK DALAM MENGHANCUKAN SEL KANKER

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah Penelitian menunjukan bahwa wanita yang menyusui selama paling kurang 6 bulan berturut-turut mengalami penurunan resiko terkena kanker payudara. Selain itu, wanita yang hamil beberapa kali juga mengalami penurunan resiko terkena kanker payudara. Penemuan ini mungkin berkaitan dengan jumlah daur haid yang dialami wanita tersebut. Dewasa ini, dengan berkembangnya teknologi juga membawa dampak negative bagi kesehatan. Banyak penyakit-penyakit kronis yang diderita masyarakat skarang ini. Ironisnya, munculnya penyakit ini disebabkan oleh si penderita sendiri melalui pola hidupnya dan makanan yang dikonsumsinya. Radikal bebas yang banyak masuk ke dalam tubuh akan menempel pada lemak dalam tubuh dan berujung pada timbulnya sel kanker. Organ kita sendiri yang didominasi oleh 70% lemak, sangat rawan terkena kanker karna lemak merupakan media yang baik bagi pertumbuhan sel kanker.

Factor makanan penting dalam pembentukan resiko terkena kanker. Makan yang kaya akan bahan-bahan yang diketahui dapat mebersihkan atau menyapu radikal-radikal bebas, yang disebut antioksidan atau free radical scavenger, dapat menurunkan resiko timbulnya kanker-kanker tertentu. Bahan-bahan ini antara lain vitamin A, E, dan C, yang semuanya banyak terdapat dalam sayuran dan buah berwarna. 2. Tujuan Dalam pembuatan essay ini adapun tujuan yang akan dicapai yakni mengetahui bagaimana komunikasi sel kanker dengan sel normal dan bagaimana sel kanker menginfeksi sel normal dengan mengetahui komunikasi Sel Natural Killer (NK) dan Sel T Sitotoksik dalam menghancukan sel kanker.

TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengenalan Kanker kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang yang cenderung menyerang jaringan di sekitarnya dn menyebar ke organ tubuh lain yang letakya jauh. Kanker terjadi karena profilerasi sel tak terkontrol yang terjadi tanpa batas dan tanpa tujuan bagi pejamu. Istilah kanker menyatu pada lebih dari 100 bentuk penyakit. Meskipun setiap kanker memiliki cirri unik, kanker uncul melalu proses yang sama dan pada akhirnya bergantuk pada perubahan genetic secara krusial. Agar sel menjadi kanker, perubahan genetic harus mendorong pertumbuhan sel menginaktifasi gen yang normalnya tumbuh lambat, membiarkan sel tetap membelah sehingga sel bersifat immortal (tidak mati). Selain itu perubahan genetic harus memungkinkan sel kanker merekrut sel normal untuk menunjang dan mengembangkan strategi

menyuplai nutrisi agar sel tersebut tetap hidup, dan mengembangkan strategi agar sistim imun tidak menghancurkan sel kanker.

Sel Normal dan Sel Kanker 2. Komunikasi Sel 2.1 Komunikasi Jarak Jauh Suatu sel dari jarak jauh bisa dikontrol dengan mengirimkan sinyal-sinyal misalnya hormone. Seperti sel otak berkomunikasi dengan sel yang jauh di luar otak dengan cara mengirimkan sinyal berupa hormone. Untuk mengenali hormone ini, di sel harus mempunyai reseptor yang berupa ligan. dan mempengaruhi fisiologis dari sel. 2.2 Komunikasi Intersel Komunikasi intersel adalah komunikasi yang tergbung antar sel yang terkontak langsung, atau antar sel yang bertetangga.komunikasi intersel sangat tergantung pada molekul sinyal ekstasel. Ada sel yang dapat menghasilkan sinyak untuk dirinya sendiri, adapula yang member molekul sinyal untuk tetangganya. 3. Sitem Imun mengenali sel (Natural Killer) Jika reseptor cocok dengan hormone, maka hormone akan masuk kedalam sel

Natural Killer atau system imun diproduksi di sum-sum tulang belakang. Natural Killer sendiri mampu membedakan sel kanker dan sel normal dengan meihat protein-protein antigen. Penanda sel tumor mungkin merupakan penanda anti gen spesifik yang terdapat di sel kanker. Karen spesifik sehingga tidak dikenali oleh natural killer, sehingga natural killer bisa membunuh sel kanker tersebut. Sel Natural Killer tidak menyerang mikroorganisme secara langsung, tapi merusak sel tubuh yang diserang oleh virus dan sel-sel abnormal yang dapat membentuk tumor. Sel Natural Killer tidak bersifat fagositik melainkan menyerang membran sel sehingga sel tersebut lisis (pecah). Sebelum masuk ke dalam sistim peredaran darah, sel-sel ini telah diajari dan diadaptasikan untuk mengenali sel normal, sehingga meskipun nanti beredar dalam tubuh kita, Natural Killer tidak akan menyerang sel normal. Ibarat kita sewaktu kecil, telah dikenalkan dengan orang-orang sekitar sehingga kita tidak merasa asing dan mampu mebedakannya. Namun,jika Natural Killer gagal mengenali sel kanker, maka sel kanker akan terus bertumbuh di luar kendali. 4. Destruksi Mikroorganisme Oleh Antibodi Antibody dapat menghancurkan antigen yang mereka lihat melalui berbagai mekanisme. Biasa antibody tidak membunuh sel, Namun mengkoordinasikan 4.1 serangan dengan megaktifkan sel NK, complement, dan meningkatkan fagositosis. Pengaktifan sel NK Terjadi ketika mengikat antigen untuk bagaian fab (spesifik) antibody yang memungkinkan sel NK membuat hubungan antigen. Sel NK kemudian menghasilkan bahan kimia toksik yang secara langsung membunuh antigen target. 4.2 Pengaktifan Komplemen Komplemen adalah rangkaian molekul yang menyebabkan inisiasi respon peradangan dan penghancuran sel pembawa antigen, bila diaktifkan. Seperti pegaktifan sel NK, pengikatan

antigen

ke

bagian

Fab

antibody

memungkinkan

molekum

pertama dalam ranati komplemen, yang akhirnya terjadi destruksi sel tersebut. 4.3 Stimulasi Fagositik Terjadi denganmekanisme serupa, ketika antigen berikatan dengan bagian Fab anibodi, sel fagositik berikatan dengan bagian Fc nonspesifik yang merangsang fagositosis terhadap antigen yang terikat, termasuk selnya. 5. Sel NK Menghancurkan Sel Yang Terinfeksi Sel NK yag terjadi secara alamiah, adalah sel-sel mirip limfosit yang secara non spesifik menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus dan sel kanker dengan secara langsug melisiskan membran sel-sel tersebut pada saat pertama kali berjumpa. Cara kerja sel ini dan sasaran utamanya serupa dengan sel T sitotoksik, tetapi sel T sitotoksik hanya dapat mematikan sel-sel terinfeksi virus atau sel kanker jenis tertentu yang pernah dijumpai oleh sel tersebut. Slain itu, setelah terpajan, sel T sitotoksik memerlukan serangan periode pematangan Sel seblum NK mampu melancarkan yang mematikan. membentuk

pertahanan yang bersifat segera dan nonspesifik terhadap sel yang terikfeksi virus dan sel kanker sebelum sel T sitotoksik yang lebih spesifik dan lebih banyak berfungsi. Perlu diketahui bahwa sel Natural killer bersifat nonspesifik dimana sel NK jika pertama kali bertemu sel kanker akan langsung menghancurkannya, berbeda dengan sel T sitotoksik yang bersifat spesifik, yang artinya sel T sitotoksik yang pernah bertemu sel kanker sebelumnya tapi tidak mengenalinya, tapi akan mengkancurkan sel kanker setelah pertemuan kedua.

Sel Natural Killer (NK) menyerang sel kanker 6. Toleransi kekebalan terhadap diri sendiri sementara sel B dan sel T mengalami pematangan dalam sum-sum tulang dan timus, reseptor antigennya diuji untuk potensi reaktifitan diri sendiri. Umumnya limfosit yang mengandung reseptor yang spesifik untuk molekul yang telah ada dalam tubuh bisa dibuat menjadi tidak fungsional atau dirusak oleh kematian sel yang terprogram. Sehingga yang tersisa hanya limfosit yang bereaksi dengan molekul asing. Kemampuan untuk membedakan diri sendiri dari yang bukan diri sendiri terus berkembang bahkan setelah sel itu bermigrasi ke organ limfatik. Dengan demikian, tubuh secara normal tida mempunyai limfosit dewasa yang bereaksi dengan komponen diri sendiri. Kegagalan mengembangkan sifat toleransi diri sendiri artinya, ketika sel normal sendiri tidak mampu mengenali dirinya sendiri, maka sel kanker dapat dengan mudah menginfeksinya. Molekul permukaan tubuh tertentu yang penting dalam perkembangan sel T yang toleran terhadap diri sendiri dan juga dalam aktifasi sel T.

PENUTUP

1. Kesimpulan Sel Natural Killer atau system imun yang diproduksi di sum-sum tulang belakang dengan berkomunikasi dengan sel T sitotoksik, dapat menghacurkan sel kanker. Namun, jika terjadi kesalahan komuninasi,

sel Natural Killer sendiri bisa tidak mengenal sel kanker yang secara otomatis sel kanker bisa terus bertumbuh. Cara kerja sel Natural killer bersifat nonspesifik dimana sel NK akan langsung menghancurkan sel kanker, berbeda dengan sel T sitotoksik yang bersifat spesifik, yang artinya sel T sitotoksik yang pernah bertemu sel kanker sebelumnya tapi tidak mengenalinya, tapi akan mengkancurkan sel kanker setelah pertemuan kedua.

2. Saran Yayasan Kanker Indonesia sendiri terus beruhana menekan angak kankenr di Indonesia, namum usaha ini sangat membutuhkan kerjasam dari masyarakat itu sendiri. kesehatan anda berada di tangan dan makanan yang anda konsumsi melalu motto ini, kita bisa mengathui bagaimana makan dan pola hidup kita bisa menyebabkan penykit kanker.

DAFTAR PUSTAKA

1. Corwin, Elizabeth J.. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

2. Cambel, Neil A.. 2004. Biologi Jilid I. Erlangga. Jakarta.

3. Cambel, NeiL A.. 2004. Biologi Jilid III. Erlangga. Jakarta.

4. Sherwood, Carrale. 2001. Fisiologi Manusi Dari Sel Ke Sistim edisi II. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

5. Poli, Paul S.. 2002. Komunikasi Sel Dalam Biologi Moleuler. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai