Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN KELOMPOK VI

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatNya sehingga kami mahasiswa kedokteran gigi bisa melakukan kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Kecamatan Kema dan terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan yang kami lakukan. Kritik dan saran dari berbagai pihak sangat dibutuhkan guna pembelajaran kedepan. Pelaksanaan PBL ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bupati Minahasa Utara yang telah mengizinkan dan mendukung kegiatan praktek belajar lapangan ini. 2. Jack Paruntu, SE selaku camat Kema yang menerima serta membantu kami selama pelaksanaan praktek belajar lapangan ini. 3. Hukum Tua desa Tontalete, Kema I, dan Kema II. 4. Perangkat desa serta Tim penggerak PKK di desa Tontalete, Kema I, dan Kema II. 5. Dosen pembimbing serta kakak Co-Ass angkatan 2005 dan 2006 yang telah membimbing serta mengarahkan kami selama pelaksanaan kegiatan ini. 6. Masyarakat desa Tontalete, Kema I dan Kema II, yang menerima serta mendukung kami dalam pelaksanaan setiap program kegiatan praktek belajar lapangan. Kiranya Tuhan sumber berkat akan memberkati kita semua. Manado, Maret 2012

Kelompok 6

PENDAHULUAN COMMUNITY DENTAL HEALTH PROJECT II

Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena jika kesehatan gigi dan mulut tidak baik maka aktivitas manusia akan terganggu misalnya dalam proses pencernaan dan juga dalam hal berkomunikasi. Tapi kenyataanya, kesehatan gigi dan mulut sampai saat ini masih di anggap remeh oleh masyarakat. Mereka menganggap bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut tidak terlalu penting untuk di tangani. Maka untuk hal ini, kami mahasiswa kedokteran gigi telah melakukan upaya preventif dan promotif dengan tujuan untuk melakukan upaya pencegahan masalah kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat serta melakukan promosi kesehatan. Upaya ini merupakan salah satu visi dan misi kami sebagai mahasiswa kedokteran gigi dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Lokasi Kegiatan 3 Desa daratan yang berada di wilayah Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara. 1. Desa Tontalete 2. Desa Kema I 3. Desa Kema II Jumlah penduduk ketiga desa tersebut adalah 7740 jiwa.

Tujuan Mempraktekkan dan memperoleh pengalaman tentang cara-cara melakukan analisis masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat masalah. Mempraktekkan cara penerapan fungsi manajemen program pencegahan dan promosi kesehatan gigi dan mulut (program rencana, program promosi dan implementasi program). melalui survei dan identifikasi

Mempraktekkan kerjasama tim dalam pelaksanaan program pencegahan penyakit gigi dan mulut (penerapan prinsip-prinsip manajemen kerja tim). Mempraktekkan strategi preventif dan promotif dalam merubah perilaku di bidang kesehatan gigi dan mulut (penerapan konsep serta penerapan teknik komunikasi yang efektif dan efisien).

PEMBAHASAN KEGIATAN

Supervisor Pembimbing

: - drg. Vonny N. S. Wowor, M.Kes - drg. Aurelia Supit : - Grandy Novarianto, SKG - Ratulangi A. L. Rotinsulu, SKG - Inayah Kartika, SKG - Dedi Surianto, SKG

Koordinator Posko : Joandri P. Dandel Sekretaris Bendahara Anggota : Gisela Harlindong : Mariane E. Sembel : Febrian Putra Chrisly E. Rampi Maya P. Mangowal Inka J. Lampir Rismayanti Patti Wahyuningsih Iwani Iswan Rizkia Irianti Metode Praktek Belajar Lapangan (PBL) Kelompok VI, Posko Kema I: 1. Pengumpulan data (Kantor Kecamatan dan Kantor Kepala Desa) 2. Observasi 3. Wawancara 4. Pengolahan dan analisis data 5. Penyusunan rencana kerja dan operasional program kesehatan gigi dan mulut 6. Pelaksanaan program promosi serta pencegahan penyakit gigi dan mulut (pendidikan/ penyuluhan, pelatihan kader) 7. Kunjungan ke kantor kecamatan untuk sosialisasi, pengumpulan data, serta seminar hasil kegiatan. 8. Diskusi dengan tenaga kesehatan gigi di Puskesmas.

A. PROFIL DESA
a. DESA TONTALETE
1. KEADAAN WILAYAH 1.1 Batas Wilayah - Sebelah Utara - Sebelah Selatan - Sebelah Barat - Sebelah Timur 1.2 Luas Wilayah - Luas Desa - Luas Pemukiman - Luas Perkebunan/Pertanian - Luas jalan - Lain-lain 1.3 Kondisi Geografis - Permukaan Tanah - Ketinggian Tanah - DAS 1.4 Orbitasi - Jarak dari ibukota kec. - Jarak dari ibukota Kab. - Jarak dari ibukota Prop.

: Desa Tontalete Rokrok : Desa Lansot : Desa Kauditan II : Desa Kema I dan Desa Watudambo : 2000 Ha (sesudah Pemekaran Desa Tontalete Rokrok) : 17 Ha : 1400 Ha : 6 KM : 577 Ha : Datar,Perbukitan,dan Pegunungan : 50 m DPL : Ada, terletak disebelah selatan desa : 2 KM : 16 KM : 30 KM

2. KEADAAN PENDUDUK 2.1 Jenis Kelamin - Laki laki : 969 Orang - Perempuan : 933 Orang - Jumlah Seluruhnya : 1902 Orang - Kepala Keluarga : 517 KK - Jumlah Jaga : 6 Jaga 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Agama - Kristen Protestan : 583 Orang - Islam : 1267 Orang - Kristen Katholik : 49 Orang - Budha : 3 Orang

3. MATA PENCAHARIAN - Petani - Buruh tani - Pedagang - PNS - Wiraswasta

4. SARANA KESEHATAN Desa Tontalete terdapat satu buah pos pelayanan terpadu (Posyandu) dan satu buah Puskesmas Pembantu,dimana tiap bulan secara kontinu kader kesehatan bersama-sama petugas Puskesmas kema memberikan pelayanan kesehatan kepada anak-anak Balita dengan imunisasi,pemberian Gizi penimbangan bayi & balita, pelayanan Ibu hamil , keluarga berencana dan pelayanan kepada mereka yang sudah lanjut usia disertai dengan bimbingan dan penyuluhan baik dari dinas kesehatan maupun kader kesehatan desa. 5.SARANA PENDIDIKAN TK : 1 SD : 2 6.KEBIASAAN, KEBUTUHAN, DAN PERMINTAAN MASYARAKAT Kebiasaan masyarakat : Takut untuk melakukan pencabutan gigi atas karena akan menyebabkan kebutaan Menggunakan obat tradisional seperti minyak kayu putih untuk mengobati sakit gigi Masih percaya pada mitos-mitos Kebutuhan masyarakat : Membutuhkan tenaga kesehatan khususnya dalam kesehatan gigi Membutuhkan pelayanan kesehatan gigi Permintaan masyarakat : Melakukan penyuluhan Melakukan pelatihan kepada ibu-ibu PKK untuk menjadi teladan dalam merawat kesehatan gigi dan mulut

b. DESA KEMA I 1. KEADAAN WILAYAH Luas wilayah Jumlah penduduk Jumlah KK Jumlah jaga : 700 ha : 3256 : 899 : 10

2. BATAS WILAYAH 2.1 Utara : desa watudambo

2.2 Selatan : desa kema 2/sungai sawangan 2.3 Timur : laut Maluku 2.4 Barat : desa tontalete

3. SARANA PENDIDIKAN 3.1 PAUD : 2 3.2 TK 3.3 SD 3.4 SMP 3.5 SMA 4. AGAMA 4.1 GMIM 4.2 Khatolik 4.3 Pantekosta 4.4 Advent : 40 kk 4.5 Baitani : 40 kk 4.6 Kema injil 4.7 Islam Keterangan : Sisa lainnya adalah warga domisili : 20 kk : 200 kk : 300 kk : 150 kk : 50 kk :2 :5 :2 :2

5. SARANA KESEHATAN 5.1 Perawat 5.2 Dukun beranak 5.3 Dokter : 1 5.4 Mantri : 3 : 1

6. MATA PENCAHARIAN 6.1 Petani 6.2 PNS 6.3 Wiraswasta 6.4 Nelayan 6.5 Pedagang

7. KEBIASAAN, KEBUTUHAN, DAN PERMINTAAN MASYARAKAT Kebiasaan masyarakat : Menggunakan abu rokok dan jahe untuk mengobati sakit gigi Menggunakan air garam untuk kumur-kumur Takut untuk melakukan pencabutan gigi atas karena akan menyebabkan kebutaan Masih percaya pada mitos-mitos Kebutuhan masyarakat : Membutuhkan tenaga serta pelayanan kesehatan gigi Permintaan masyarakat :

Melakukan penyuluhan cara merawat kesehatan gigi serta melakukan pelatihan kepada ibu-ibu PKK yang nantinya akan menjadi teladan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

c. DESA KEMA II 1. KEADAAN WILAYAH Luas wilayah Jumlah penduduk Jumlah jaga : 125 ha : 2.483 : 10 jaga

2. MATA PENCAHARIAN 60% Nelayan

3. AGAMA Kristen protestan

4. SARANA PENDIDIKAN TK SD :1 :1

5. SARANA KESEHATAN Dokter Umum Apoteker Sanitasi :5 :3 :5

Ahli Gizi Bidan Perawat gigi

:2 :7 :2

6. KEBIASAAN, KEBUTUHAN, DAN PERMINTAAN MASYARAKAT Kebiasaan masyarakat : Menggunakan obat tradisional seperti jahe dan garam untuk mengobati sakit gigi

Kebutuhan masyarakat : Membutuhkan waktu pelayanan kesehatan gigi yang memadai karena pelayanan kesehatan gigi hanya setiap hari rabu.

Permintaan masyarakat : Melakukan penyuluhan kepada masyarakat Melakukan pelatihan kepada kader/ibu-ibu PKK

B. SURVEI KESEHATAN GIGI dan MULUT KECAMATAN KEMA Metode Pengumpulan Data : angket/kuisioner (questionnaire), wawancara, pengamatan (observasi), dan dokumentasi

Cara : mengunjungi masyarakat dari rumah ke rumah (door to door). Jumlah Sample : 5% dari jumlah penduduk.
Lingkungan Indikator Baik Sedang Buruk Ket

Keadaan geografik Cuaca Tempat/gedung Lingkungan fisik Fasilitas Listrik Ruangan Sarana & prasarana pendidikan Akses air bersih Lingkungan biologis Jamban Tempat sampah Vektor penyakit Tingkat pendidikan Kepercayaan Lingkungan sosialbudaya Adat istiadat Kebiasaan (Menjaga dan Merawat Kesehatan) Pola makan Norma-norma dalam masyarakat Lingkungan sosialekonomi Lingkungan sosial politik Pekerjaan Penghasilan Aspek hukum Hukum Tua/Pemerintah Kepercayaan Perilaku kesehatan Perilaku hidup sehat & bersih Perilaku mengkonsumsi makanan Peran serta masyarakat Tingkat partisipasi Kader

(slide hasil survey di Tontalete, Kema I, dan Kema II)

Hasil Pemeriksaan Status Kesehatan Gigi dan Mulut 1. Oral Hygiene Index Simplified / OHI-S (Indeks Kebersihan Mulut)

Baik Sedang Buruk Total

:1
48

100%

= 2,08%

: 26
48

100%

= 54,1%

: 21
48

100%

= 43,75%

: 48 Orang

Baik Sedang Buruk Total

: 10 50

100%

= 20 %

: 35
50

100%

= 70 %

: 5
50

100%

= 10 %

: 50 Orang

Baik Sedang Buruk Total

: 24 70

100%

= 34,2 %

: 45
70 : 1 70

100%

= 64,2 %

100%

= 1,42 %

: 70 Orang

2. Indek DMF (Decay, Missung, Filled) a. Indeks DMF Desa Tontalete Jumlah rata-rata
=

= =5 Desa Kema I =

= = 2,2 Desa Kema II =

= =6

b. P T I (Performance Treatment Index) Desa Tontalete =

Desa Kema

Desa Kema II

3. Status Kesehatan Gusi dengan Gingival Indeks (GI)

Desa Tontalete

= = 0,46

Desa Kema I

= = 0,5

Desa Kema II

= = 0,56

Identifikasi Masalah Banyak terjadi rampan karies pada anak-anak Tingginya prevalensi kalkulus & stain pada orang dewasa Tingginya prevalensi karies pada orang dewasa Kebudayaan/tradisi yang masih mempengaruhi cara pengobatan gigi dan mulut Pemecahan Masalah Memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis makanan yang harus dihindari (manis & lengket)
Disediakan fasilitas untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut baik peralatan maupun tenaga medisnya (dokter gigi dan perawat gigi).

Menghilangkan kebudayaan/tradisi yang sangat mempengaruhi cara pengobatan gigi dan mulut yakni dengan cara memberikan informasi bagaimana cara-cara mengobati penyakit gigi dan mulut yang benar.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei yang telah kami lakukan, desa Tontalete, Kema I, dan Kema II masyarakatnya sudah tergolong maju dalam kategori kesehatan, seperti desa Tontalete telah mendapatkan penghargaan desa sehat tingkat kabupaten. Dari posisi geografisnya pun, sangat baik, karena sudah banyak sumber air bersih. Tetapi dalam hal menjaga kesehatan gigi dan mulut, masyarakat masih menganggap remeh, dan masih banyak masyarakat yang lebih cenderung menggunakan obat-obatan tradisional untuk menangani masalah kesehatan gigi dan mulutnya. Oleh karena itu kami telah melakukan tindakan preventif dan promotif untuk mengubah cara pandang masyarakat agar bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar.

Saran
Melalui kegiatan praktek belajar lapangan ini, pemerintah bisa ,memperhatikan kesehatan gigi dan mulut yang ada di masyarakat serta menyediakan tenaga dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang memadai.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.. 1 Daftar isi.2 Pendahuluan...3 Pembahasan....4 Penutup...16 Lampiran17

LAMPIRAN Pemeriksaan DMF-T Mengisi kuisioner

Penyuluhan di SD

Sikat gigi Massal

Penilaian hasil penyuluhan

Pemeriksaan OHI-S

Pertemuan dengan Perangkat desa

Penyuluhan dan pelatihan

Anda mungkin juga menyukai