Anda di halaman 1dari 11

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

Bintangsitepu's Blog Coretan B.P Sitepu

MENYUSUN RESENSI BUKU


January 17, 2013 TEKNIK MENYUSUN RESENSI BUKU B.P. Sitepu E-mail: risona_stp@yahoo.com (mailto:risona_stp@yahoo.com) Universitas Negeri Jakarta Abstrak Meresensi buku merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk memberikan tanggapan dan penilian terhadap isi sebuah buku. Banyak surat kabar, majalah, dan jurnal yang menyediakan rubrik resensi buku. Di lembaga pendidikan, sering juga peserta didik diminta menulis resensi sebuah buku sebagai salah satu tugas akademik. Penulis resensi pemula sering mengalami kesulitan dalam membuat resensi buku. Tulisan ini membahas teknik menulis resensi buku yang diharapkan dapat membantu calon penulis resensi dalam menyusun resensi buku. Disadari bahwa tidak ada cara yang baku dalam meresensi buku, oleh karena itu gagasan yang disampaikan dalam tulisan ini diharapkan tidak dipergunakan secara kaku. Kata-kata kunci: resensi, sinopsis, isi buku, penyajian, penilaian Writing a Book Review Abstract Book review is a kind of scientific inquiry which is done to give objective comment on a book based on an objective evaluation. Many newspapers, magazines, and journals have book review rubric and in education instution book review becomes one of the assignments to be completed by the students. However, many beginners in book reviewing find difficulties in writing the review. This article discusses the techniques of book reviewing to solve the difficulties. Acknowledging that the is no absolute rules in doing a book review, this article the introduced techniques are not used rigidly. Keywords: book review, summary, book content, presentation, evaluation PENDAHULUAN Buku merupakan media komunikasi konvensional yang termasuk paling tua. Tidak diketahui secara persis kapan buku dalam bentuk cetakan pertama sekali dibuat. Sungguhpun pembuatan buku cetakan sangat berkaitan erat denga penemuan mesin cetak oleh Johanes Gutenberg tahun 1450, tetapi tidak diketahui secara tepat waktu pembuatan buku yang pertama. Oleh karena itu

bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/

1/11

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

diperkirakan, buku pertama dibuat sesudah penemuan mesin cetak tahun 1450, ketika kertaskertas hasil cetakan yang berisi informasi dalam bidang tertentu itu disusun, dijilid, diberi kertas kulit pelindung, serta dipotong rapi sehingga berwujud buku seperti yang sekarang ini. Secara definisi, buku diartikan sebagai kumpulan kertas yang berisi informasi tercetak dalam bidang tertentu dan disusun secara sistematis, dijilid, dan diberikan kulit (cover) pelindung dengan jumlah minimal 48 halaman. Dilihat dari kebenaran isi atau pesan di dalamnya, buku dapat dibedakan sebagai buku fiksi, buku nonfiksi, dan buku fiksi ilmiah; di lihat dari fungsinya, buku dapat dibedakan pula sebagai buku bacaan dan buku pelajaran. Berdasarkan isi dan penggunaannya di sekolah, buku dapat dibedakan seba gai buku teks pelajaran, buku pengayaan, buku panduan guru, dan buku riferensi. Buku dapat juga dibedakan dalam jenis atau bentuk lain berdasarkan sudut pandang tertentu. Sebagai media, buku dapat dipergunakan memuat berbaga jenisi informasi dan keperluan yang berarti bahwa penulis dapat menulis informasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni. Dilihat dari keperluan atau manfaatnya, buku dapat dipergunakan sebagai media untuk sumber belajar, dokumentasi,atau hiburan. Sedangkan berdasarakan pembaca sasaran (target reader), buku dapat pula diarahkan misalnya untuk peserta didik, pendidik, ilmuan,peneliti, kalangan tertentu atau masyarakat umum. Agar buku dapat berfungsi efektif, efisien, dan menarik, penulis menulis menyajikan pesan sesuai dengan karakteristik pesan, pembaca sasaran/penerima pesan, dan gaya khas penulisnya. Dengan demikian, menyajikan fiksi berbeda dengan non fiksi, sejarah berbeda dengan matematika, bahasa berbeda dengan seni musik, karena imasing-masing memeiliki karakteristik sendiri. Isi atau tema yang sama dikemas dan disajikan secara berbeda karena pembaca sasarannya berbeda. Sebagai contoh, pendidikan karakter agar toleransi terhadap perbedaan, berbeda untuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Di lain pihak masing-masing penulis memiliki bahasa dan gaya penyajian yang berbeda satu sama lain. Gaya ini merupakan ciri khas penulis. Misalnya, Pramudya Anatatur memiliki gaya menulis yang berbeda dengan N. H. Dini, walaupun kedua-duanya dikenal sebagai penulis novel. Rhenald Kasali berbeda dengan Sondang Siagian yang kedua-duanya dikenal sebagai penulis buku-buku manajemen. Penulis menyebarluaskan pesan atau gagasannya kepada orang lain melalui media cetak buku sebagai informasi atau ditanggapi. Keberhasilan penyampaian pesan terlihat dari penerima pesan, yang dalam hal ini adalah pembaca buku. Apabila pesan diterima dan ditanggapi oleh penerima pesan/pembaca sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim pesan/penulis buku, maka penyampaian pesan itu berhasil dengan baik. Sebaliknya apabila pesan yang diterima dan dipahami oleh penerima pesan berbeda dengan apa yang dimaksudkan oleh pengirim pesan, maka penyampaian informasi itu tidak efektif dan dapat menimbulkan kesalahpahaman. Ketepatan penyampaian pesan dipengaruhi oleh isi, bahasa, cara mengemas, gaya menyampaikan, media yang dipergunakan, atau cara penerima menerima pesan itu. Unsur-unsur yang berpengaruh itulah yang perlu diperhatikan oleh penulis dalam menyampaikan informasi/pesan melalui buku. Keberhasilan penulis buku mencapai tujuannya dipengaruhi oleh penguasaan penulis atas substansi informasi yang disampaikan, kemampuan penulis mengemas informasi sehingga dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca, dan keterampilan penulis menggunakan bahasa yang baik, benar, dan tepat. Penguasaan substansi informasi termasuk kebenaran, keakuratan, keluasan dan kedalamaannya. Sedangkan kemampuan mengemas informasi mencakup menyusun gagasan secara sistematis dan logis dengan data serta informasi yang lengkap dan meyakinkan. Sedangkan
bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/ 2/11

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

penggunaan bahasa termasuk menggunakan kaidah-kaidah bahasa yang baku, pilihan kata/diksi yang tepat, dan gaya bahasa yang komunikatif sesuai dengan kemampuan berbahasa pembaca sasaran. Dilihat dari kepentingan penulis, buku merupakan media untuk menyampaikan atau menyebarleaskan informasi, sedangkan dilihat dari sisi pembaca, buku merupakan media untuk memperoleh informasi. Sesudah membaca dan memahami informasi dari buku, pembaca mungkin tidak memberikan reaksi sama sekali dan menyimpannya semata-mata sebagai pengetahuan. Tetapi mungkin juga pembaca segera menindaklanjuti dengan menerapkan pengetahuan dalam buku itu untuk memecahkan masalah, Atau bahkan isi buku itu memberikan inspirasi baru untuk mengembangkannya lebih lanjut. Kemungkinan lain ialah setelah merenungkan, melakukan internalisasi atau refleksi atas informasi yang baru diperolehnya, pembaca memberikan tanggapan atas informasi yang diperolehnya dalam buku itu. Ia mungkin setuju atas informasi itu, mendukung serta ingin menyebarluaskannya kepada orang lain. Atau mungkin juga ia menyanggah sebagian atau sepenuhnya dengan memberikan argumentasi beradasarkan pengalamannya. Tanggapan pembaca tersebut dipublikasikan untuk diketahui orang lain, khsusunya untuk yang ingin membeli atau membaca buku itu. Dilihat dari isi dan bentuknya, tanggapan pembaca atas isi sebuah buku dapat dikategorikan sebagai sinopsis, bedah buku, atau resensi. Sinopsis buku merupakan tulisan yang menggambarkan secara ringkas isi pokok dan hal-hal yang baru dan menarik dalam buku itu untuk diketahui orang lain. Sinopsis disebut juga dengan istilah ikhtisar, ringkasan, atau abstrak, walaupun untuk keperluan tertentu dibedakan satu sama lain. Apabila buku diterbitkan, penulis atau penerbit biasanya memuat sinopsis pada kulit luar belakang buku yang tujuannya memberikan informasi singkat tentang isi buku serta memotivasi orang membacanya. Sinopsis dapat juga dibuat oleh orang lain (bukan penulis atau penerbit), dengan mendeskripsikan secara singkat isi buku tanpa memberikan pendapat atas isi buku dengan menggunakan bahasa sendiri. Walaupun pada awalnya dibuat untuk buku-buku fiksi atau karya sastra, dalam perkembangannya sinopsis juga dipergunakan untuk buku-buku nonfiksi. Bedah buku ialah menelaah secara mendalam dan ilmiah tentang isi buku, termasuk latar belakang penulis menulis, tema/masalah yang diangkat atau latar belakang penerbit menerbitkan buku itu. Membedah buku dapat dilakukan melaui diskusi yang diikuti oleh pengamat buku dan masyarakat buku. Melalui bedah buku dapat diketahui keunggulan, kelemahan, serta ciri khas isi sebuah buku yang biasanya terbitan baru. Apabila bedah buku dilakukan tanpa forum diskusi tetapi secara tertulis, bedah buku itu lazim disebut resensi, tinjauan, kajian, atau timbangan buku yang pada umumnya apabila dipublikasikan juga bertujuan untuk menyebarluaskan dan menanggapi gagasan penulis buku. Untuk keperluan kajian ilmiah di lembaga pendidikan, resensi buku sering juga disebut telaahan kritis (critical review). Tulisan ini menggunakan istilah resensi dalam pembahasan lebih lanjut. Dalam berbagai terbitan media masa (surat kabar, majalah, atau jurnal), sering dimuat resensi buku. Jurnal Pendidikan Penabur sejak terbitan pertama (2002) menyediakan rubrik Resensi Buku. Akan tetapi teknik dan gaya penulisan resensi buku berbeda di surat kabar, majalah, atau jurnal sesuai dengan ciri dan tujuan masing-masing jenis media massa itu, walaupun ada kesamaan prinsip yakni memberikan tanggapan atas isi buku. Penulis resensi tentu perlu mencermati prinsipprinsip penulisan resensi serta ciri masing-masing media massa agar resensinya itu dapat dimuat tanpa harus banyak perbaikan.
3/11 Pengalaman dalam menelaah dan memuat naskah resensi buku dalam Jurnal Pendidikan Penabur

bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

Pengalaman dalam menelaah dan memuat naskah resensi buku dalam Jurnal Pendidikan Penabur memberikan kesan, calon penulis belum memperhatikan secara cermat prinsip (1) penulisan resensi dan (2) ciri penerbitan. Tidak jarang tulisan berisi hanya ringkasan isi buku atau hal-hal yang menarik menurut penulis resensi serta diakhiri dengan saran agar buku itu dibaca. Menulis resensi tentu tidak hanya sekedar demikian, sehingga untuk dapat dimuat, penulis diminta menyempurnakan tulisannya. Pengalaman yang sama juga terjadi dalam memberikan tugas kepada siswa dan mahasiswa untuk membuat resensi artikel/tulisan/makalah atau buku. Mereka belum memahami benar teknik menulis resensi secara benar sehingga hasil tulisan mereka lebih bersifat deskriptif daripada analitis. Oleh karena itu, tulisan ini membahas tentang teknik menulis resensi buku untuk keperluan penerbitan ilmiah atau jurnal. Diharapkan gagasan yang disampaikan dalam tulisan ini dapat dijadikan wacana untuk memperkaya pengetahuan serta membantu calon penulis resensi dalam menyusun resensi buku. PEMBAHASAN Hakikat Resensi Dalam pendahuluan tulisan ini secara umum telah dikemukakan pengertian resensi. Apabila dikaji secara etimologi dari bahasa Latin (recensere atau revidere) dan bahasa Inggris (review), resensi mengandung makna dasar memeriksa, mencermati, meninjau atau melihat kembali sesuatu. Dengan pengertian dasar yang demikian, objek resensi tidak hanya terbatas pada buku tetapi dapat berupa film, drama, pameran, dan berbagai bentuk/tampilan tulisan. Setelah membaca, mencermati, dan menelaah/menganalisis, penulis resensi memberikan tanggapan dengan mengungkapkan keunggulan dan kelemahan isi buku. Aspek yang dicermati dan ditanggapi bisa tentang latar belakang, tujuan, isi, bahasa, gaya penyajian dan manfaat buku itu. Mengacu pada kegiatan yang dilakukan dalam meresensi buku maka dapat diartikan, merisensi buku adalah kegiatan membaca, memahami, menganalisis, mengevaluasi, dan mengungkapkan keunggulan dan kelemahan sebuah buku sebagai informasi untuk orang lain. Hasil proses meresensi buku itu disebut resensi buku. Dengan demikian, resensi buku merupakan sebuah deskripsi, analisis kritis, dan evaluasi atas mutu, makna, dan signifikansi sebuah buku dan bukan sekedar sinopsis atau menceritrakan kembali isi buku. Kajian dalam resensi buku berfokus pada tujuan, isi, dan penyajian isi buku. Sedangkan kedalaman dan keluasan atau panjang pendeknya sebuah resensi bergantung kepada penulis resensi dan persyaratan media yang akan menerbitkannya. Dengan perkataan lain panjangnya naskah tulisan tidak merupakan persyaratan utama resensi. Resensi dapat ditulis hanya dalam satu paragraf atau lebih dengan jumlah 100 kata atau lebih. Jurnal Pendidikan Penabur misalnya mensyaratkan panjang risensi berkisar antara 1.000 3.000 kata. Jumlah kata ini didasarkan pada pertimbangan kelayakan atau kepatutan untuk penerbitannya saja. Meresensi buku dilakukan oleh peminat, pengamat, atau pakar dalam bidang yang sesuai dengan isi buku. Kegiatan ini juga dilakukan oleh siswa atau mahasiswa dalam hubungannya dengan tugas akademik. Untuk dapat menyusun resensi buku yang bermutu tentang sebuah buku, penulis resensi perlu memilki setidak-tidaknya pengetahuan/wawasan yang berkaitan dengan isi buku, bahasa yang digunakan dalam buku, dan , cara menyajikan gagasan. Sungguhpun bebas memberikan analisis dan penilaian tentang asapek-aspek yang kritisi, setiap penulis resensi

bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/

4/11

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

seharusnya memiliki kemampuan berpikir secara objektif dan realistis dengan penalaran yang kuat. Dengan kemampuan yang demikian, resensi yang dihasilkan dapat memberikan pengaruh kepada pembacanya. Tujuan utama resensi buku ialah memberikan tanggapan atas isi buku sebagai informasi kepada calon pembaca buku itu. Tanggapan itu dapat memotivasi pembaca resensi atau menjadi tidak berminat membaca buku yang diresensi itu. Di samping itu resensi buku merrupakan umpan balik bagi penulis buku untuk menyempurnakan isi buku itu pada edisi terbitan berikutnya. Tujuan meresensi buku hendaknya menjadi acuan bagi penulis resensi dalam mengembangkan resensi yang disusunnya dan juga sebagai salah satu kriteria bagi media yang akan mempublikasikannya. Langkah-langkah Meresensi Secara garis besarnya terdapat 6 (enam) langkah pokok dalam meresensi buku: (1) persiapan, (2) membaca, (3) menganalisis, (4) mengevaluasi, (5) menulis, dan (6) menyunting. Sebagai langkah pertama, penulis resensi perlu melakukan persiapan dengan memilih buku yang akan diresensi. Dalam langkah ini, perlu dipilih isi buku yang sesuai dengan keahlian dan minat penulis resensi serta terbitan termutakhir, sebaiknya dalam tahun terakhir. Penulis juga perlu yakin bahwa buku itu belum pernah diresensi orang lain. Setelah mendapat buku yang diinginkan, penulis mencatan identitas buku itu secara lengkap seperti, judul, pengarang, penerbit, tempat dan tahun terbit, cetakan, ukuran, jumlah halaman, ISBN dan harga buku. Sebagai contoh: Judul: Penulisan Buku Teks Pelajaran Pengarang: Prof. Dr. B.P. Sitepu, MA Penerbit: PT Remaja Rosdakarya Tempat Terbit: Bandung Tahun Terbit: 2012 Cetakan: Pertama, Agustus 2012 Ukuran: 16,5 x 24 cm Jumlah Halaman: vii, 188 ISBN 978-979-692-095-2 Harga: Rp. 35.000,00 Sebagai persiapan penulis resensi perlu mengumpulkan beberapa buku sejenis untuk dipergunakan sebagai bahan perbandingan melihat persamaan dan perbedaan gagasan yang disampaikan. Kedua ialah membaca buku secara cermat sehingga benar-benar memahami tidak hanya informasi yang tersurat tetapi juga yang tersirat. Dalam langkah kedua ini, penulis resensi perlu mengenal dengan baik penulis buku, mengetahui latar belakang pendidikan dan pekerjaannya, buku-buku yang pernah ditulisnya, serta tujuannya menulis buku itu. Tujuan penulis buku biasanya tertera pada kata pengantar buku atau kalau tidak tertulis secara jelas, penulis resensi dapat menyimpulkan setelah memahami isi buku secara keseluruhan. Dengan mengacu pada tujuan
bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/ 5/11

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

penulis buku, penulis resensi menelusuri bagaimana cara penulis buku itu mencapai tujuan itu, apakah informasi dalam buku serta pengemasan dan penyajiannya mendukung. Tujuan penulisan buku juga dijadikan rujukan dalam memahami dan mendalami isi buku. Gambaran isi buku dapat dilihat pada daftar isi dan kata pengantar. Dalam membaca dan memahami isi buku, penulis resensi dapat menggunakan pertanyaanpertanyaan berikut. a. b. c. d. e. f. Apa alasan penulis buku memilih tema dan judul buku itu? Dari sudut pandang apa penulis buku menulis buku? Apa acuan yang dipakai dalam menulis buku? Siapa pembaca sasaran? Dalam bidang apa isi buku itu? Apa isi pokok buku?

Hendaknya diperhatikan bahwa perlu dibedakan antara judul, bidang, tema, dan isi pokok buku. Contoh berikut meunjukkan perbedaan itu. Judul: Penulisan Puku Teks Pelajaran Bidang: Teknik penulisan naskah buku Tema: Tata cara menulis buku teks pelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah Isi Pokok: Dalam menulis buku teks pelajaran pendidikan dasar dan menengah perlu diikuti ketentuanketentuan yang berbeda dengan penulisan buku secara umum. Di samping memahami isi buku, penulis resensi perlu pula mencermati bagaimana cara penulis menyampaikan gagasan dalam menjabarkan tema buku, apakah dengan menggunakan deskripsi, narasi, eksposisi, dan argumentasi atau campuran. Masih dalam kaitannya dengan isi buku, perlu pula diperhatikan kelengkapan anatomi buku seperti, informasi yang ada pada kulit depan dan belakang, halaman prancis, halaman judul, halaman katalog, daftar isi, kata pengantar, bab, sub bab, glosarium, daftar pustaka, dan indeks. Sewaktu membaca buku, penulis resensi hendaknya menandai hal-hal pokok dalam buku serta membuat catatan yang berkaitan dengan jawaban pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan di atas. Catatan itu alan bermanfaat ketika memberikan deskripsi tentang isi buku. Ketiga, melakukan analisis dengan mencermati keunggulan dan kelemahan (1) isi, (2) penyajian, dan (3) bahasa yang dipergunakan. 1. Isi buku Isi buku dapat dikritisi dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai ramburambu. a. Apakah tujuan penulisan buku itu jelas?
bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/ 6/11

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

b. Siapa pembaca sasaran buku itu? c. Apakah tema buku menarik untuk pembaca sasaran d. Sejauh mana isi buku itu diperlukan oleh pembaca sasaran yang dimaksudkan? e. Apakah informasi yang disampaikan benar dan mutakhir? f. Apakah informasi dalam buku itu cukup lengkap untuk mencapai tujuan penulis buku? g. Hal-hal apa yang baru terdapat dalam isi buku itu? h. i. Apa kelebihan isi buku itu dibandingkan dengan buku sejenis lainnya? Apa kekurangan isi buku itu dilihat dari tema dan tujuannya?

2. Penyajian Berkaitan dengan penyajian isi buku, pertanyaan berikut dapat dijadikan rujukan. a. Apakah isi buku disajikan secara sistematis dan logis? b. Apakah terdapat keterkaitan antarbab c. Apakah terdapat keterkaitan antarsub-bab dalam bab yang sama? d. Sejauh mana kesesuaian teknik (deskripsi, narasi, eksposisi, argumen, atau campuran) yang digunakan dalam menjabarkan tema? e. Apakah deskripsi yang dipergunakan cukup jelas dan masuk akal? f. Apakah narasi yang dipergunakan memberikan informasi tentang kronologis dan lengkap? setiap peristiwa secara

g. Apakah penggunaan eksposisi dapat memberikan informasi atau fakta yang rinci, jelas, lengkap, dan objektif? h. Apakah argumentasi yang dipergunakan didukung oleh data, fakta, dan alasan yang meyakinkan? i. Sejauh mana ilustrasi dalam buku memperjelas konsep/gagasan penulis buku? j. Sejauh mana terlihat latar belakang penulis buku mempengaruhi gaya penyajian isi buku? k. Apakah penyajian isi buku memotivasi pembaca untuk terus membaca atau mempelajari isi buku? l. Apakah rujukan/kepustakaan yang dipergunakan mutakhir dan relevan? m. Apakah dilengkapi dengan glosarium dan indeks? Kalau ada, sejauh mana glosarium atau indeks itu membantu pembaca untuk menggunakan buku itu? 3. Bahasa
bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/ 7/11

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

Penggunaan bahasa dapat dikaitkan dengan penyajian isi buku dengan mencermati hal-hal berikut. a. Apakah menggunakan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar, seperti kelengkapan unsurunsur kalimat, penggunaan tanda-tanda baca dan ejaan? b. Apakah masing-masing paragraf memiliki gagasan pokok yang dijelaskan dengan kalimatkalimat pendukung? c. Apakah pemilihan kata, panjang dan susunan kalimat sesuai dengan kemampuan membaca pembaca sasaran? Keempat, mengevaluasi isi buku dilakukan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari mencermati isi, penyajian, dan bahasa yang dipergunakan dan membandingkannya dengan yang seharusnya (patokan). Misalnya, dapat dimulai dari pertanyaan-pertanyaan berikut. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai kesimpulan resensi. a. Sejauh mana tema buku itu menarik bagi pembaca sasaran? b. Sejauh mana penulis buku berhasil mencapai tujuannya dengan informasi dalam buku itu? c. Apa keunggulan dan kelemahan isi, penyajian, dan bahasa dalam buku itu? d. Apa rekomendasi penulis resensi terhadap buku itu? Untuk memperkuat analisis, penulis resensi dapat mengutip bagian-bagian dalam buku sebagai contoh atau bukti. Akan tetapi kutipan yang demikian biasanya singkat dan sangat diperlukan dengan tetap mencantumkan halaman bagian yang dikutip dalam buku. Kelima, menulis naskah resensi dengan sistematika judul resensi, data buku, pendahuluan, isi resensi, dan penutup. Pendahuluan dapat dimulai dengan tema, penulis, atau penerbit buku. Penulis resensi dapat memilih yang mana sesuai. Contoh pendahuluan resensi dari tema adalah sebagai berikut. PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN Buku pelajaran memegang peranan penting dan strategis dalam proses pembelajaran. Sulit dapat dibayangkan bagaimana proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik tanpa menggunakan buku pelajaran. Di tempat-tempat yang masih sulit dijangkau teknologi komunikasi, buku pelajaran masih merupakan sumber belajar utama di samping guru. Dewasa ini tersebar banyak buku pelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah, akan tetapi tidak semua buku itu dapat dijadikan sebagai buku teks pelajaran untuk mata pelajaran yang sesuai. Berdasarkan hasil penilaian Badan Standar Nasional Pendidikan, belum pernah terdapat buku pelajaran yang dapat disyahkan sebagai buku teks pelajaran tanpa perbaikan yang cukup berarti. Bahkan dalam 5 (lima) tahun belakangan ini banyak buku pelajaran tidak lolos penilaian, karena tidak memenuhi syarat minimal. Untuk dapat ditetapkan menjadi buku teks pelajaran, diperlukan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi sejak penulis buku merencanakan, menulis, dan mengembangkan naskah bukunya. Dalam kondisi perbukuan sekolah di Indonesia seperti ini, buku Penulisan Buku Teks Pelajaran, karya Prof.
bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/ 8/11

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

Dr. B.P Sitepu, MA ini memperkaya buku-buku tentang penulisan buku pada umumnya, buku teks pelajaran pada khususnya. (Kemudian dapat dilanjutkan dengan mendeskripsikan, menganalisis, dan mengevaluasi buku) Pendahuluan resensi dapat juga diawali dengan mendiskripsikan penulis buku dengan contoh sebagai berikut. PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN Setelah bekerja lebih dari 20 tahun di bidang perbukuan pendidikan dasar dan menengah di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. B.P Sitepu, MA mengabdikan dirinya sebagai dosen di Universitas Negeri Jakarta sampai sekarang ini. Setelah menulis buku Industri Buku Di Indonesia (1997) dan Buku Sebagai Sumber Belajar (1997) yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dia menulis pula buku Penyusunan Buku Pelajaran (2006) yang diterbitkan oleh Verbum Publishing di Jakarta. Pengalaman selama bekerja di bidang perbukuan sekolah serta dosen mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak sejak tahun 1995 sampai sekarang, mendorong ia menulis buku Penulisan Buku Teks Pelajaran (2012) yang diterbitkan oleh PT Remaja Rosdakarya di Bandung. (Kemudian dapat dilanjutkan dengan mendeskripsikan, menganalisis, dan mengevaluasi isi buku) Resensi dapat pula diawali dengan pendahuluan yang mendeskripsikan penerbit buku dengan contoh sebagai berikut. PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN PT Remaja Rosdakarya yang berlokasi di Bandung dikenal sebagai sebuah penerbit lama dan berpengalaman dalam menerbitkan berbagai jenis buku pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Sejak berdirinya, Penerbit ini sudah menerbitkan ratusan judul buku yang dapat dilihat di perpustakaan dan toko buku di seluruh Indonesia. Banyak di antara buku terbitannya itu mejadi buku rujukan di sekolah atau perguruan tinggi. Buku dengan judul Penulisan Buku Teks Pelajaran karya Prof. Dr. B.P. Sitepu merupakan salah satu terbitan PT Remaja Rosdakarya dalam tahun 2012. (Kemudian dapat dilanjutkan dengan mendeskripsikan, menganalisis, dan mengevaluasi isi buku). Keenam, menyunting naskah resensi. Penulis hendaknya membaca kembali naskah resensi yang sudah selesai ditulis. Secara umum decermati apakah diskripsi tentang isi buku yang diresensi cukup jelas, analisis yang dilakukan cukup lengkap dan tajam, dan penilaian yang dilakukan objektif dan meyakinkan. Bahasa yang digunakan dalam resensi biasanya padat, singkat, tidak berbelit-belit, menarik dan enak dibaca. Di samping itu perlu pula diperhatikan kembali apakah isi tulisan disajikan secara sistematis, tajam, dan mudah dipahami. Resensi untuk dipublikasikan biasanya tidak menggunakan daftar pustaka, oleh karena itu data rujukan yang dipergunakan dalam tulisan hendaknya dicantumkan secara lengkap. KESIMPULAN

bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/

9/11 Menulis resensi buku tidak semata-mata menceritrakan kembali atau mendiskripsikan isi buku

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

Menulis resensi buku tidak semata-mata menceritrakan kembali atau mendiskripsikan isi buku secara singkat akan tetapi merupakan proses membaca, memahami, menganalisis, dan menilai isi buku. Hasil meresensi buku menunjukkan keunggulan dan kelemahan isi buku yang berguna untuk orang yang berniat membaca atau membeli buku itu serta sekali gus merupakan masukan bagi penulis buku yang diresensi. Buku yang diresensi biasanya adalah buku terbitan baru. Agar menghasilkan resensi yang bermutu dan bermanfaat, penulis resensi buku hendaknya memilih isi buku yang sesuai dengan keahlian atau pengalamannya. Penulis resensi buku perlu pula membandingkan isi buku yang diresensi dengan buku-buku lain yang sejenis. Dalam memberikan penilian terhadap isi, penyajian, dan bahasa buku, penulis resensi diharapkan cermat dan objektif serta menghindarkan hal-hal yang bersifat subjektif. DAFTAR PUSTAKA Butler, Linda. 2007. Fundamentals of academic writing. New York: Pearson Education Harmer, Jeremy. 2007. The practice of English language teaching. New York: Pearson Education Samad, Daniel. 1997. Dasar-dasar meresensi buku. Jakarta: Grasindo Sitepu, B.P. 2012. Penulisan buku teks. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trimmer, Joseph F. 2004. The new writing with a purpose. Boston: Houghton Mifflin.

About these ads (http://en.wordpress.com/aboutthese-ads/)

From Uncategorized Leave a Comment Blog at WordPress.com. | The Titan Theme.


Related Searches: ? Kuala Pilah
bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/ 10/11

10/3/13

MENYUSUN RESENSI BUKU | Bintangsitepu's Blog

Cititel Mid Valley Orang Utan Kuala Lumpur International Airport Malaysia Vacations Grand Seasons Hotel Kuala Lumpur Jalan Jalan Carcosa Seri Negara Visit Kuala Lumpur Map Of Malaysia

bintangsitepu.wordpress.com/2013/01/17/menyusun-resensi-buku/

11/11

Anda mungkin juga menyukai