Klaisifasi Kota
Klaisifasi Kota
Oleh Yusuf Assidiq Setiap kota memiliki karakteristik tersendiri yang menjadi ciri khasnya. Simbol peradaban Islam. Gelar itu layak disematkan pada kota-kota yang didirikan umat Islam. Sebagian kota kemudian menjelma menjadi pusat politik dan pemerintahan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan pusat studi agama. Peran itu menentukan dimensi dan fungsi dari sebuah kota. Pakar geografi Muslim abad ke-10, al-Maqdisi, untuk pertama kali mengenalkan mengenai fungsi dan peran kota. Ia mengelompokkan atau mengklasifikasikan kota di dunia Islam menjadi empat bagian. Yaitu, metropolis (misr), ibu kota (qasaba), kota penunjang (madina), dan kota biasa (balad).Tidak seketika sebuah kota berkembang besar. Butuh proses hingga puluhan tahun. Sejarawan dari Universitas Princeton, Oleg Grabar, mengatakan, satu kota yang dianggap penting dalam tataran geopolitik, komersial, sosial, dan keagamaan akan semakin cepat mengalami perkembangan. Al-Jahiz, seorang ilmuwan Muslim di abad ke-9, mengungkapkan pada masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah ada sekitar 10 kota yang masuk dalam kategori metropolis. Kota tersebut adalah Baghdad, Kufah, Basra, Misr yang ada di Mesir, Ray, Nishabur, Merv, Balkh, dan Samarkand. Setiap kota tersebut terkenal dengan karakteristik yang mendukungnya sebagai sebuah wilayah urban yang berpengaruh. Baghdad, misalnya, sangat kental dengan tradisi intelektualnya sekaligus ibu kota kekhalifahan. Basra dikenal sebagai kota industri. Misr ramai dengan aktivitas dagang, sedangkan Samarkand kondang bersama industri kerajinannya.Sejarawan Gerald Henry Blake dan Richard Lawless dalam The Changing Middle Eastern City, mengungkapkan pada abad ke-10 seluruh dunia Islam seolah didominasi oleh kemasyhuran Baghdad. Kota megah yang dibangun
Khalifah al-Mansur pada 762 Masehi itu jumlah penduduknya antara 200 hingga 500 ribu jiwa.Terletak di tepian Sungai Eufrat dan Tigris, kota ini memiliki semua syarat yang dibutuhkan sebagai sebuah kota besar dan metropolis. Di sini, istana khalifah berdiri. Demikian pula masjid, madrasah, perpustakaan, vila, pusat perniagaan, dan taman-taman yang indah turut menghiasi pemandangan kota.Tak berlebihan bila Baghdad dijuluki kota 1001 malam. Sejajar dengan Baghdad adalah Kairo di Mesir. Kota yang juga pusat pemerintahan Dinasti Fatimiyyah itu populasinya mendekati 500 ribu jiwa. Demikian... PENGERTIAN KOTA DAN DESA
Menurut R Bintarto, kota merupakan suatu hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsurunsur fisografis, sosial, ekonomi, politk dan kultural yang terdapat pada suatu daerah serta memiliki hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daeah lain.
Pedesaan adalah daerah dengan jumlah penduduk kurang dari 2500 orang b.Sedang untuk maksud kajian psikologi social
Desa adalah daerah dimana hubungan pergaulanya ditandai dengan derajat intensitas yang tinggi.
Menurut Sutarjo Kartohadikusumo, Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau masyarakat yang berkuasa dan masyarakat dalam tersebut mengadakan desa (lingkungan pemerintah meliputi sendiri. : geografis)
Unsure-unsur a.Daerah
b.Penduduk, yang meliputi berbagai hal tentang kependudukan seperti : jumlah, persebaran, mata pencaharian dll
c.Tata kehidupan, meliputi segala hal yang yang menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat desa. Sedangkan pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering di istilahkan dengan kampung,yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang di huni sekelompok masyrakat di mana sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani sedangkan secara atmininistrastif desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun di gabungkan hingga menjadi suatu daerah yang berdiri sendiri atao berhak mengatur rumah tangga sendiri (otonomi).
DEFINISI KOTA
A.
Menurut
MENTERI
DALAM
NEGERI
RI
NO.
4/1980
1.KOTA adalah suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah 2. KOTA adalah lingkungan kehidupan yang mempunayi cirri non-agraris
B.
Secara
GEOGRAFIS
KOTA adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsure-unsur alami
dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan materialistis. CIRI FISIK KOTA
Adanya sarana ekonomi, Gedung pemerintahan, Alun-alun, Tempat parker, Sarana rekreasi, Sarana olah raga, Komplek perumahan.
- Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk komplek-komplek tertentu Norma agama tidak ketat
KLASIFIKASI KOTA
4.
Metropolitan
=penduduknya
antara
1.000.000-5.000.000
jiwa
1. Tahap eopolis adalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa kea rah kehidupan kota. 2. Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya masih mencirikan sifat-sifat agraris.
3. Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh penduduknya sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector industri.
4. Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur perkotaan. 5. Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat kriminalitas tinggi.
6. Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan penduduknya.
Penghargaan piala adipura Piala Adipura adalah piala (penghargaan) yang dianugerahkan kepada kota di Indonesia, yang dianggap mampu untuk menjaga serta mengelola lingkungan hidup (tempat tinggal) dengan baik, sehingga menjadi bersih dan rapi, serta menjadi nyaman untuk ditempati. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Program ini, telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada tahun 1998. Kemudian kembali dicanangkan di Denpasar, Bali pada tanggal 5 Juni 2002, dan
berlanjut hingga sekarang. Penganugerahan piala adipura, dirangkaikan pula dengan hari peringatan lingkungan hidup sedunia. Pengertian kota dalam penilaian Adipura bukanlah kota otonom, namun bisa juga bagian dari wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu. Peserta program Adipura dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan jumlah penduduk, yaitu: Kota Metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa) Kota Besar (500.001 - 1.000.000 jiwa) Kota Sedang (100.001 - 500.000 jiwa) Kota Kecil (sampai dengan 100.000 jiwa) Dalam lima tahun pertama, program adipura difokuskan untuk mendorong kotakota di Indonesia menjadi Kota Bersih dan Teduh Tahun ini, terhitung ada 140 kota yang meraih piala Adipura. Kategori Kota Metropolitan yang mendapat piala, ada 9 kota, seperti Palembang dan Jakarta Pusat. Adapun kategori Kota Besar, ada 4 kota, seperti kota Malang. Sedangkan, untuk kategori Kota Sedang, ada 41 kota yang mendapat piala adipura, seperti Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Jepara. Dan kategori Kota Kecil peraih Adipura, sebanyak 86 kota, salah satunya adalah kota Watansoppeng (Kabupaten Soppeng).