Roget’s Dictionary
- Dalam Bahasa Inggris dibedakan antara “City” dan “Town”.
- City = a large town = Kota besar.
- Town = any collection of houses larger than a village = Kota kecil.
- Bahasa Belanda: “Stad” yang berarti Town, sedangkan City diterjemahkan sebagai Grote Stad (Kota besar).
- Bahasa Indonesia: tidak ada kata khusus untuk “Kota Besar” maupun “Kota Kecil”
Terminologi Kota
- Aksara CINACheng (城) adalah tembok kota; berarti sekaligus KOTA dan DINDING.
- Secara harafiah, Cheng Huang berarti parit pelindung benteng kota.
- Huang (隍) adalah parit kering di luar tembok kota;
- Ye (爺) adalah kakek/tuan terhormat.
- Cheng Huang Ye secara keseluruhan memiliki arti Kakek Pelindung Kota/ Dewa Kota.
- di EROPA :yang berdinding adalah seluruh Kota,
- di CINA :yang berdinding adalah kota dan Istana
- di JAWA :yang berdinding adalah Keraton.
Kata INDONESIA “KOTA” adalah suatu daerah PERUMAHAN dan BANGUN-BANGUNAN yang merupakan
TEMPAT KEDIAMAN.
“KOTA” berasal dari Bahasa SANSEKERTA: “KOETA”, artinya tempat kekuasaan atau pemerintahan.
Dubrovnik, Kota Benteng di Pesisir Laut Adriatik
- Keraton Kasultanan Yogyakarta didirikan pada tahun 1756 Masehi oleh pangeran Mangkubumi, yang kemudian
bertahta sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono I.
- Pada umumnya “KOTA” juga dikaitkan dengan STATUS ADMINISTRATIF, terutama dalam hubungannya
dengan PEMERINTAHAN
- Pada hakekatnya “KOTA” punya dua macam pengertian
A. KOTA sebagai suatu WADAH yang mempunyai BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH, seperti
• KOTAMADYA,
• KOTA ADMINISTRATIF,
Sebagaimana telah diatur dalam perundang undangan
B. KOTA sebagai LINGKUNGAN KEHIDUPAN PERKOTAAN yang mempunyai CIRI NON AGRARIS,
seperti
• Ibukota KABUPATEN,
• Ibukota KECAMATAN
Yang berfungsi sebagai Pusat Pertumbuhan dan Pusat Pemukiman
- Pada musyawarah
DEWAN PIMPINAN BADAN KERJA SAMA ANTAR KOTAPRAJA SELURUH INDONESIA (BKS AKSI)
Tahun 1969 di BUKITTINGGI, disepakati pengertian KOTA sebagai berikut:
KOTA adalah “Kelompok orang orang dalam jumlah tertentu, hidup dan bertempat tinggal bersama dalam satu
wilayah geografis tertentu, berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis”.
- Antara
“KOTA” = City, Town dan “PERKOTAAN” = Urban dibedakan seperti diuraikan sebagai berikut:
• Pemukiman sebagai pembentuk kota.
• Kota pusat lalu lintas ekonomi.
• Masyarakat kota yang heterogen.
- KOTA = City, Town adalah
pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam
peraturan perundangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan kekotaan
- PERKOTAAN = Urban adalah satuan kumpulan pusat pusat pemukiman yang berperan di dalam satuan wilayah
pengembangan dan atau wilayah nasional sebagai simpul jasa.
- THE CITY like every DOMICILE within it, evoked a further SENSE of ENCLOSURE in THE WAY it was situated
in THE LANDSCAPE.
- Seen from afar it appeared as a MONUMENT on the horizon defined by its ENCIRCLING WALL
- MANUSIA dan KEGIATANNYA selalu membutuhkan RUANG, dan untuk itu manusia membangun
LINGKUNGAN BINAAN FISIK SPASIAL
- Pendekatan ARSITEKTUR melihat KOTA pertama tama sebagai FENOMENA FISIK SPASIAL, baru kemudian
lingkungan binaan itu ditinjau sebagai WADAH KEGIATAN MANUSIA, dengan berbagai PERLENGKAPAN
dan PERALATANNYA.
- Dalam KONTEKS ARSITEKTUR KOTA , pengertian “KOTA” terutama ditinjau sebagai FENOMENA FISIK
SPASIAL yang DIHUNI:
- Finally, cities are PLACES made up of BUILDINGS and PEOPLE.
- I agree with Kevin Lynch:
“CITY FORMS, their ACTUAL FUNCTION , and THE IDEAS and VALUES that PEOPLE ATTACH to them
make up a SINGLE PHENOMENON.”
- CITIES in their PHYSICAL ASPECT are stubbornly long lived. As vance put it, the most enduring FEATURE OF
THE CITY is its physical build , which remains with remarkable persistence, gaining increments that are …
- At the same time, URBAN SOCIETY changes more than any other HUMAN GROUPING, ECONOMIC
INNOVATION comes usually MOST RAPIDLY and BOLDLY IN CITIE , …]
- …immigration aims first at the URBAN CORE forcing upon CITIES THE CRITICAL ROLE of acculturating
refugees from many countryside, and the winds of intellectual advance blow strong in cities ……
- Places made up of building and people.
Prinsip Arsitektur
URBAN FORMS
1. Menjelaskan konsepsi konsepsi arsitektur kota
2. Menjelaskan elemen pembentuk urban forms
3. Menjelaskan relasi dan koneksi antar elemen pembentuk terhadap konteks
tempat
Menurut Kostof,Castillo dan Tobias,1999, Elemen Pembentuk URBAN FORMS,
terdiri dari
1. Access/ Streets;
2. Edges;
3. Subdivisions;
4. Open spaces;
5. Buildings.
- Urbanism: a concentration of large numbers of people, craft specialization, a redistributive economic mode,
monumental public architecture, developed social stratification, the use of writing, exact and predictive sciences,
naturalistic art, foreign trade, group membership based on residence rather than kinship (Childe).
Urban Design
- Urban design is that part of the PLANNING PROCESS
- that deals with the physical quality of the environment .
- Urban design is a complex INTERDISCIPLINARY FIELD
- Simply put, urban design is concerned with the FORM of URBANIZED AREAS
- One common error is to view urban design as so called LARGE SCALE ARCHITECTURE.
- For the architect, the simple act of locating a building in an urban setting is an act of urban design,
- Urban design should serve the public at large , the plural society.
- The main issue is how much control “urban design” should establish and how much flexibility and freedom should
be left in the hands of the architect or the individual building designer.
Masalah utama adalah berapa banyak pengendalian "desain urban" harus membentuk dan berapa banyak
fleksibilitas dan kebebasan harus dibiarkan di tangan arsitek atau perancang bangunan individu.
Bentuk Kota
- Morfologi perkotaan merupakan ilmu yang mempelajari transformasi perkembangan bentuk kota, yang dapat
dipengaruhi oleh perubahan zaman dan gaya bangunan.
Planned vs Unplanned
- Organic Growth: The ville spontanee / the spontaneous city,
- Planned Growth: “created” city (Pierre Lavedan: ville creee)
The Planned or Design Created City
- Diatur pada satu ketika. Polanya ditentukan sekaligus dan untuk semua berdasarkan pengawasan pihak yang
berwenang.
- Teratur, geometrik, grid atau konsentrik (lingkaran, poligon) dengan jalan radial dari pusat kota. Kadang-kadang
geometrinya lebih kompleks.
Organic Growth
- jalan bengkok dan melengkung
- ruang terbuka didefinisikan secara acak
- evolusi yang tidak direncanakan
- pertumbuhan naluriah
Kota-kota Medieval
- Juga memiliki ciri-ciri visual yang hampir sama, yaitu:
- Bangunan-bangunan vernakular setempat berderet membentuk pola grid pada kota-kota yang direncanakan,
- Bentuk-bentuk informal pada bagian-bagian yang tumbuh secara amorf/organic
- Kota-kota medieval awal didominasi oleh gereja atau monasteri sebagai simbol keagamaan, atau oleh istana tuan
tanah (landlord)
- Ruang terbuka yang ada di depan gereja dimanfaatkan untuk pasar
- Komponen yang biasanya terdapat pada kota-kota medieval adalah:
- Tembok kota, dengan menara-menara dan gerbangnya,
- Lorong-lorong dan ruang-ruang penghubung di antara bangunan,
- Pasar yang mungkin disertai bangunan-bangunan komersial
- Gereja, dan kesatuan massa bangunan-bangunan kota, bersama kebun-kebun pribadi yang saling berhubungan.
- Lahan-lahan kota umumnya mengambil tempat di perbukitan atau di pulau, bertujuan memperkuat perlindungan
terhadap kota.
- Untuk menyesuaikan dengan topografi yang sulit, terbentuk karakter informal dari pola-pola bangunan dan
sirkulasinya.
- Jalur sirkulasi utama menghubungkan plaza gereja dan pasar dengan gerbang-gerbang kota
- Jalur-jalur sekunder menghubungkan jalur primer (seringkali melingkar mengelilingi kota)
- Pola-pola tidak teratur/amorf sengaja dibuat untuk membingungkan musuh yang ingin memasuki kota.
- Tampak bangunan pada masa ini merupakan satu kesatuan karena kesamaan material (karena terbatasnya pilihan),
proporsi, dan bagian-bagiannya.
- Bangunan-bangunan rumah dibangun berderet di sepanjang lorong-lorong sempit (belum mengenal jalan):
- Untuk mempertahankan suhu udara pada musim dingin,
- Karena terbatasnya lahan kota
- Tidak ada yang disebut jalan, yang ada adalah lorong-lorong. Sirkulasi sengaja dibuat menyesatkan untuk
keamanan.
- Pengertian jalan di sini adalah ruang yang menghubungkan antar kota
- Arsitektur tidak ditampakkan secara keseluruhan tetapi hanya detil-detil atau bagian-bagian kecil saja
- Gedung yang penting adalah kastil dan gereja.
Skyline
- Jakarta, Shanghai. Shenzen, Dubai, Singapore, Sydney
Some Principles:
- Height
- Shape
- Approach
- Color & Light
The Modern Skyline
- Forging The Stadtkrone
- Skyscraper City
- Tower Of Glass
Citra kota yang sejauh ini telah dianalisis, yang mengacu ke bentuk fisik, dapat diklasifikasikan ke lima tipe elemen,
yaitu:
- PATHs / LINTASAN/JALUR
Adalah suatu garispenghubung yang memungkinkan orang bergerak dengan mudah. Paths berupa jalur, jalur pejalan
kaki, kanal, rel kereta api, dan yang lainnya.
- NODEs / SIMPUL
Adalah berupa titik dimana orang memiliki pilihan untuk memasuki districts yang berbeda. Sebuah titik konsentrasi
dimana transportasi memecah,paths menyebar dan tempat mengumpulnya karakter fisik. Ruang kota yang ditandai
oleh Node/Simpul, dibentuk oleh Tepi/Edge, akhir dari Jalur/Path
- EDGEs / TEPI
Adalah elemen yang berupa jalur memanjang tetapi tidak berupa paths yang merupakan batas antara 2 jenis fase
kegiatan. Edges berupa dinding, pantai, hutan kota, dan lain-lain.
- DISTRICTs / DISTRIK
Districts hanya bisa dirasakan ketika orang memasukinya, ataubisa dirasakan dari luar apabila memiliki kesan
visual. Artinya districts bisa dikenali karena adanya suatu karakteristik kegiatan dalam suatu wilayah.
- LANDMARKs / TENGARAN
Adalah titik pedoman obyek fisik. Berupa fisik natural yaitu gunung, bukit dan fisik buatan seperti menara, gedung,
sculpture, kubah dan lain-lain sehingga orang bisa dengan mudah mengorientasikan diri di dalam suatu kota atau
kawasan.
Urban Process
- “produk” : fisik (terukur) tentang tata ruang di kota.- bagaimana bentuk masa-ruang tersusun di tempatnya hingga
urusan relasinya. Sangat erat dengan urusan /paradigm arsitektur yaitu merancang atau desain, di sini urusannya
skala makro –terhampar sebagai kota. Karenanya kota dapat diurai/ dibedah/ di scanning figure-ground untuk
mengenali dan membaca konsepsi susunannya. Dikenal sebagai pengetahuan morfologi, melalui metoda sinkronik-
diakronik dan analisis tisu.
- “proses”: text / cerita atau pemaknaan dibalik terjadinya produk di kota – sangat terkait dengan perjalanan waktu
dan mencari fakta-fakta yang mendasari konsep rancangan. Terbuka banyak aspek yang mempengaruhi /
menentukan ( politik-sosial-budaya-ekonomi). Perlu penelusuran faktor-faktor determinan dan merelasikan fakta
faktanya secara logik. Dikenal dengan pengetahuan hermeneutik melalui pendekatan metoda interpretasi / tafsir.
- Di PESISIR (coastal), sebagai kota sungai, kota pantai; Bersifat kota terbuka/ gerbang masuk ke daratan,
sebagai:kota pelabuhan/ transit, kota perdagangan, kota pertahanan, kota wisata/ waterfront, kota
industri; Contoh: Jakarta,Semarang,Banjarmasin, Cirebon, Amsterdam, Sydney, Miami, dll
- Di PEDALAMAN (hinterland), sebagai kota pelintasan, kota dataran tinggi/pegunungan, kota
‘dalam’/kerajaan; Bersifat kota daratan, sebagai: kota singgah/transit; kota agraris, kota kekuasaan, kota
sosial/komunitas, kota budaya, kota industri; kota wisata; Contoh: Jogjakarta,Solo,dll