Anda di halaman 1dari 14

Polip tersebut adalah reaksi pulpa secara berlebihan terhadap peradangan.

Karena pulpa gigi masih vital, maka dapat berdarah dengan sentuhan ringan atau saat menyikat gigi., dan dapat membuat bau nafas kurang sedap karena proses pembusukan gigi tersebut. Ditambah lagi bila kebersihan mulut Sdr kurang baik. Gigi tersebut masih dapat diselamatkan dengan perawatan saluran akar, dimana polip diangkat, saluran akar dibersihkan lalu diisi dengan bahan pengisi saluran akar, lalu lubang gigi ditutup dengan restorasi. Pencabutan gigi tersebut adalah pilihan yang paling akhir, bila tindakan lain sudah tidak dapat dilakukan. Polip adalah tumbuhan berlebih (hiperplastik yang menon!ol dan berasal dari !aringan lendir mulut (gusi . "ila daging besar ini tumbuh dari tengah gigi atau ruang antara dua gigi, biasanya disebut polip. Polip di!umpai pada gigi yang sudah mati syarafnya, dan karena berasal dari ruang pulpa gigi (syaraf gigi dinamakan polip pulpa. #da !uga !enis polip lain yang berasal dari tepi gusi pada celah antara dua gigi, ini yang disebut polip gingiva. "ila gigi yang bersangkutan dicabut polip ini ikut hilang. Dalam hal gigi ini sudah terinfeksi, tentu harus diberikan obat anti infeksi terlebih dulu sebelum bisa dicabut. Pulpitis hiperplastik kronis atau polip pulpa adalah suatu inflamasi pulpa produktif yang disebabkan oleh suatu pembukaan karies luas pada pulpa muda. Gangguan ini ditandai oleh perkembangan !aringan granulasi, kadang$kadang tertutup oleh epitelium dan disebabkan karena iritasi tingkat rendah yang berlangsung lama. Secara histopatalogis, permukaan polip pulpa ditutup epitelium skuamus yang bertingkat$ tingkat. Polip pulpa gigi decidui lebih mungkin tertutup oleh epitelium skuamus yang bertingkat$tingkat atau berstrata daripada polip pulpa pada gigi permanen. %pitelium semacam itu dapat berasal dari gingiva atau sel epitel mukosa atau lidah yang baru sa!a mengalami deskuamasi. &aringan di dalam kamar pulpa sering berubah men!adi !aringan granulasi, yang menon!ol dari pulpa masuk ke dalam lesi karies. &aringan granulasi adalah !aringan penghubung vaskular, muda dan berisi neutrofil polimorfonuklear, limfosit dan sel$sel plasma. &aringan pulpa mengalami inflamasi kronis. Serabut saraf dapat ditemukan pada lapisan epitel. 'erbukanya pulpa karena karies yang lambat dan progresif merupakan penyebabnya. (ntuk pengembangan pulpitis hiperplastik diperlukan suatu kavitas besar yang terbuka, pulpa muda yang resisten dan stimulus tingkat rendah yang kronis. )ritasi mekanis yang disebabkan karena pengunyahan dan infeksi bakterial sering mengadakan stimulus. Pulpitis hiperplastik kronis tidak mempunyai ge!ala kecuali selama mastikasi apabila tekanan bolus makanan menyebabkan rasa yang tidak menyenangkan. (saha perawatan harus ditu!ukan pembuangan !aringan polipoid diikuti oleh ekstirpasi pulpa, asalkan gigi dapat direstorasi. &ika massa pulpa hiperplastik telah diambil dengan kuret periodontal atau ekskavator sendok, perdarahan dapat dikendalikan dengan tekanan kemudian !aringan yang terdapat pada kamar pulpa diambil seluruhnya dan suatu dresing formokresol ditumpatkan berkontak dengan !aringan pulpa radikular. Ekstraksi gigi adalah tindakan yang paling sederhana di bidang "edah *ulut dan merupakan tindakan yang sehari$hari dilakukan oleh seorang dokter gigi. +alaupun merupakan tindakan yang biasa dilakukan, tetapi kemungkinan ter!adinya komplikasi pasca

pencabutan gigi dapat ter!adi setiap saat. Salah satu komplikasi yang mungkin dapat ter!adi pasca ekstraksi gigi adalah perdarahan. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa perdarahan pasca ekstraksi dapat ter!adi karena faktor lokal maupun karena faktor sistemik. Sebagai seorang dokter gigi, kita dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan pencegahan dan penatalaksanaannya. instruksi yang akan diberikan selelah pencabutan adalah, $ tidak boleh mengorek- atau menghisap- luka bekas pencabutan $ tidak boleh merokok sampai luka tsb sembuh$ obat yang diberikan harus diminum sesuai dengan instruksi $ boleh mengkompres dengan air dingin untuk mengurangi rasa sakit danpembengkakan. $ bila timbul perdarahan atau luka tidak menyembuh setelah . hari disertairasa sakit terus menerus, diwa!ibkan untuk kembali datang untukpenatalaksanaan/pengobatan selan!utnya. $ tidak disarankan melakukan olah raga berat atau beker!a pada tempat yangmembutuhkan konsentrasi tinggi setelah pencabutan Dalam kurun waktu 0- !am setelah pencabutan, o &angan kumur o &angan merokok o &angan minum alokohol o &angan minum dengan menggunakan sedotan o &angan melakukan kegiatan fisik karena #nda perlu istirahat. 1ari berikutnya, kumur secara perlahan dengan menggunakan air garam hangat .2/hari. 3akukan ini hingga -$. hari kemudian. )ni akan membantu proses penyembuhan. Setelah pencabutan gigi, pendarahan adalah hal yang wa!ar dan biasanya akan berhenti dalam waktu beberapa !am. Gigitlah kapas gigi yang telah disediakan selama -4 menit hingga 0 !am, hingga pendarahan berkurang. 1indari minuman panas dan beristirahatlah dengan kepala tegak. &ika pendarahan berkelan!utan, mohon hubungi klinik kami. 1ingga efek suntikan anastesi menghilang, berhati$hatilah untuk tidak menggigit bibir, lidah dan dinding mulut. Sebelum efek anestesi benar$benar hilang, sebaiknya tidak makan terlebih dahulu. #nda dapat minum setelah 0 !am. 1indari minuman panas. 1indari makanan yang keras selama 0 atau - hari. (ntuk mengurangi pembengkakan, kompres pipi pada area sekitar pencabutan dengan es atau air dingin selama 04 menit, dan lepaskan. (langi bila perlu. #pabila anda diberi resep, obat itu perlu dikonsumsi setelah kun!ungan #nda. 3ain daripada itu, pereda rasa sakit seperti advil atau tylenol bisa dikonsumsi sesuai kebutuhan. &angan mengkonsumsi aspirin (pengencer darah karena dapat memperpan!ang proses pendarahan

(1arap selalu menginformasikan kondisi kesehatan #nda kepada dokter gigi dan dokter umum apabila ada ketergantungan pada aspirin . 0. Simpanlah kasa pada daerah bekas pencabutan gigi etidaknya setengah !am setelah pencabutan gigi -. *akanlah makanan yang ringan dan dingin seperti yoghurt dan es krim selama minimal dua hari setelah pencabutan gigi 5. Selalulah ikuti petun!uk obat yang diresepkan, !angan membuat resp untuk diri anda sendiri .. Pada hari kedua, cobalah berkumur dengan air garam hangat untuk mencegah infeksi bakteri. )ni dapat meringankan kemungkinan ter!adinya infeksi berrkelan!utan 6. (ntuk mencegah pembengkakan, gunakan kompres dengan es pada wa!ah #nda 7. &angan merokok selama paling sedikit -. !am setelah pencabutan gigi 8. &angan menyikat gigi dengan sikat yang keras di sekitar luka bekas pencabutan yang masih terbuka 9. )kutilah semua instruksi khusus yang diberikan oleh dokter gigi anda Pastikan pada luka bekas pencabutan gigi tidak ter!adi infeksi. )nfeksi dapat berubah men!adi komplikasi kesehatan yang serius !ika ter!adi pada luka bekas pencabutan. infeksi ini dapat men!alar ke rahang ataupun tulang anda. Perdarahan pasca ekstraksi umumnya disebabkan oleh faktor lokal, seperti : trauma yang berlebihan pada !aringan lunak mukosa yang mengalami peradangan pada daerah ekstraksi tidak dipatuhinya instruksi pasca ekstraksi oleh pasien tindakan pasien seperti penekanan soket oleh lidah dan kebiasaan menghisap$hisap kumur$kumur yang berlebihan memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi Penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi gigi :ang pertama harus kita lakukan adalah tetap bersikap tenang dan !angan panik. "erikan pen!elasan pada pasien bahwa segalanya akan dapat diatasi dan tidak perlu khawatir. #lveolar oo;ing adalah normal pada 0-$-. !am pasca ekstraksi gigi. Penanganan awal yang kita lakukan adalah melakukan penekanan langsung dengan tampon kapas atau kassa pada daerah perdarahan supaya terbentuk bekuan darah yang stabil. Sering hanya dengan melakukan penekanan, perdarahan dapat diatasi. &ika ternyata perdarahan belum berhenti, dapat kita lakukan penekanan dengan tampon yang telah diberi anestetik lokal yang mengandung vasokonstriktor (adrenalin . 3akukan penekanan atau pasien diminta menggigit tampon selama 04 menit dan periksa kembali apakah perdarahan sudah berhenti. "ila perlu, dapat ditambahkan pemberian bahan absorbable gelatine sponge (alvolgyl / spongostan yang diletakkan di alveolus serta lakukan pen!ahitan biasa. "ila perdarahan belum !uga berhenti, dapat kita lakukan pen!ahitan pada soket gigi yang mengalami perdarahan tersebut. 'eknik pen!ahitan yang kita gunakan adalah teknik matras

hori;ontal dimana !ahitan ini bersifat kompresif pada tepi$tepi luka. "enang !ahit yang digunakan umumnya adalah silk 5.4, vicryl< 5.4, dan catgut 5.4. Pada perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri, maka kita lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh darah dengan benang atau dengan kauterisasi. Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. )n!eksikan asam traneksamat secara intravena atau intra muskuler. Alasan pencabutan gigi #lasan yang paling umum untuk mengekstraksi gigi adalah kerusakan gigi seperti retak atau patah=.. Beberapa kemungkinan alasan lain untuk ekstraksi gigi adalah sebagai berikut : %2tra gigi yang menghalangi gigi lain dari masuk. Gusi parah penyakit yang dapat mempengaruhi !aringan pendukung dan struktur tulang gigi. Parah kerusakan gigi, karies atau infeksi=.. Bedah atau pembedahan extractions ? pencabutan gigi diklasifikasikan sebagai >sederhana? (non$bedah atau bedah=.. A ] onsurgical ekstraksi &ika gigi dipengaruhi oleh penyakit periodontal, lampiran gingiva dapat gores dan lift gigi digunakan untuk gigi terpisah dari alveolus (soket gigi . 1al ini dilakukan dengan merobek ligamentum periodontal sisa menggunakan sentuhan lembut dan tahan teknik dengan lift gigi. Gigi kemudian >hanya? mengangkat keluar dari alveolus. Situs ekstraksi S%3#3( di!ahit tertutup untuk menghindari infeksi dan mengurangi ketidaknyamanan pasien=.. B ] Bedah ekstraksi teknik ekstraksi "edah sangat bermanfaat ketika normal sehat gigi, supernumary gigi (banyak foto menggunakan link ini atau gigi abnormal memerlukan ekstraksi. Gigi dengan akar retak harus dihilangkan pembedahan atau u!ung akar akan ditinggalkan di alveolus. "eberapa gigi multi$berakar dapat dipengaruhi oleh penyakit periodontal dari akar tunggal. 'eknik non$bedah tidak akan sesuai untuk seperti gigi=. Apa komplikasi mungkin ter!adi dari ekstraksi gigi ? ekstraksi gigi dapat sangat sederhana, namun mereka bisa sangat sulit !uga. Kami menyediakan langkah demi langkah gambar di website ini untuk membantu rekan$rekan dokter hewan menghindari komplikasi. "ni adalah beberapa komplikasi yang potensial yang terkait dengan pencabutan gigi yang telah disampaikan kepada kami #bnormal sekunder gigi berubah warna gigi Pengeringan trek @acial swelling=. Gigi yang tidak dilakukan penggantian dengan segera bisa memicu ter!adinya drifting(pergerakan pada gigi sebelahnya, dan bisa !uga ter!adi supra posisi pada gigi antagonisme, supra posisi adalah gigi yang separalel dengan gigi yang dicabut(kalau gigi atas yang paralel adalah gigi bawah dan sebaliknya akan bisa mengalami modhot atau lebih pan!ang .Penyebab hal ini adalah pada dasarnya gigi berusaha untuk mencapai

keseimbangan yang ideal didalam rongga mulut dan berusaha untuk mendapatkan kembali kontak dengan gigi yang masih tersisa didalam mulut. #kibat lainnya adalah sisa gigi yang ada bisa memicu ter!adinya multiple diastema , yaitu gigi men!adi benggang$benggang atau mempuyai celah diantara gigi ( gap/diastema multiple , dan bila hal ini ter!adi maka penderita akan mudah mengalami selilit kalau mereka makan ( kotoran masuk diantara gigi/interdental , dan bila berlangsung pada waktu yang lama akan ter!adi karies ( kerusakan gigi yang dalam tahap ekstrem bisa ter!adi rampant karies(kerusakan gigi menyeluruh *encabut gigi merupakan proses pembedahan yang prosedurnya memiliki standar prosedur pada pembedahan atau operasi dengan tu!uan adalah mencabut gigi$geligi dari tulang alveolar pada rahang manusia. Alasan pasien datang ingin di#cabut gigi#-nya? *engenai alasan pasien tentunya ini disesuaikan dengan indikasi bahwa Amencabut gigiA memang perlu dilakukan untuk kebaikan pasien tentunya. Ada beberapa alasan pencabutan gigi yang dapat dilakukan atau indikasi tindakan pencabutan gigi $%&irahard!o, '(()*, antara lain: 0. Gigi sebagai fokus infeksi -. Gigi dengan pulpa nonvital yang tidak dapat dirawat 5. Gigi dengan periodontoclasia berat .. Gigi yang tidak dapat dirawat a. #picoectomy b. Bpdent c. %ndodonsi 6. Gigi impaksi, supernumerary mengganggu 7. Sisa akar 8. *alposisi ekstrem 9. Gigi yang menyebabkan trauma !aringan lunak. Beberapa "ndikasi pencabutan gigi : 0. Gigi dengan supernumerary, maksudnya gigi yang berlebih yg tumbuh secara tidak normal. -. Gigi persistensi, gigi sulung yang tidak tanggal pada waktunya, sehingga menyebabkan gigi tetap terhambat pertumbuhannya. 5. Gigi yang menyebabkan fokal infeksi, maksudnya dengan keberadaan gigi yang tidak sehat dapat menyebabkan infeksi pada tubuh manusia. .. Gigi yang tidak dapat dirawat secara endodontik/restorasi, gigi yang tidak bisa lagi dirawat misalnyaC tambal, perawatan saluran akar. 6. Gigi dengan fraktur/patah pada akar krena trauma misalnya !atuh, kondisi ini !elas akan membuat rasa sakit berkelan!utan pada penderita hingga gigi tersebut men!adi non vital atau mati. 7. Gigi dengan sisa akar, sisa akar akan men!adi patologis karena hilangnya !aringan ikat seperti pembuluh darah, kondisi ini membuat akar gigi tidak vital. 8. Gigi dengan fraktur/patah pada bagian tulang alveolar ataupun pada garis fraktur tulang

alveolar, kondisi ini sama dengan gigi pada fraktur pada akar. 9. (ntuk keperluan perawatan ortodontik ataupun prostodontik, biasanya hal ini merupakan perawatan konsul dari bagian ortodontik dengan mempertimbangkan pencabutan gigi untuk mendapatkan ruangan yang dibutuhkan dalam perawatannya. D. Dan biasanya yang terakhir adalah keinginan pasien untuk dicabut giginya, dengan pertimbangan AlangsungA menghilangkan keluhan sakit giginya, walaupun gigi tersebut masih dirawat secara utuh.

+edangkan yang men!adi kontra indikasi atau penundaan tindakan pencabutan gigil diantaranya: 0. Kontra indikasi sistemik a. Kelainan !antung b. Kelainan darah c. Diabetes mellitus d. Penyakit gin!al e. Penyakit hepar f. 'o2ic goiter g. Kehamilan h. 'erapi dengan antikoagulan. -. Kontra indikasi local a. Eadang akut b. )nfeksi akut c. *alignancy oral. "ila ada indikasi maka ada !uga kontra indikasi. Kontra indikasi pencabutan gigi didasarkan beberapa faktor, yang utama faktor lokal dan sistemik. @aktor lokal, 0. Gigi dengan kondisi abses, maksudnya adanya pus atau nanah pada bagian u!ung akar gigi, biasanya ditandai dengan rasa sakit yang hebat, bengkak, suhu meningkat. 'idak bisa dicabut karena proses pencabutan memiliki prosedur anestesi, nah saat dilakukan anestesi obat anestesi tidak akan bisa membuat !aringan yang di anestesi men!adi baal. -. #danya suspect keganasan bila dilakukan pencabutan, kondisi ini biasanya pada penderita yang didiagnosa adanya ge!ala$ge!ala kanker pada rongga mulut khususnya sekitar !aringan gigi. 5. Pasien dengan perawatan radioterapi, tidak bisa dilakukan pencabutan, dikarenakan dikhawatirkan ter!adinya komplikasi pasca pencabutan gigi. @aktor sistemik, merupakan faktor- yang sebenarnya perlu pertimbangan khusus untuk dilakukan pencabutan gigi. "ukan kontraindikasi mutlak dari pencabutan gigi. @aktor$ faktor ini meliputi pasien$pasien yang memiliki riwayat penyakit khusus. Dengan kondisi riwayat penyakit tersebut pencabutan bisa dilakukan dengan syarat penyakit yang

menyertainya bisa dikontrol untuk menghindari ter!adinya komplikasi saat sebelum pencabutan, saat pencabutan, ataupun setelah pencabutan gigi. "agi dokter gigi, mencabut gigi tidak hanya berdasarkan indikasi dan kontraindikasi sa!a, tetapi !uga memperhatikan kondisi pasca pencabutan gigi. Kondisi ini bisa sa!a men!adi perhatian khusus buat dokter gigi dan tentunya kembali kepada kondisi si pasien pasca pencabutan gigi. Ada apa dengan pasca pencabutan gigi? Pasca pencabutan gigi, kondisi tulang alveolar (soket gigi yang tidak bergigi akan mengalami beberapa tahap proses. Proses tersebut bisa menu!u pada proses penyembuhan (healing atau bisa sa!a proses ter!adinya komplikasi pasca pencabutan gigi. "ila yang ter!adi proses penyembuhan, tentu bukan masalah yang harus dihadapi dokter gigi. Proses penyembuhan ini biasanya memerlukan waktu 5$8 hari untuk penutupan luka pencabutan gigi sampai soket gigi tersebut bisa menutup dengan baik oleh !aringan mukosa gusi. Bagaimana bila yang ter!adi komplikasi pasca pencabutan gigi? Komplikasi, merupakan kondisi yang tidak diharapkan ter!adi pada tindakan medis. Komplikasi ini bisa ter!adi karena banyak faktor, baik dari faktor tenaga medis yang tidak terampil, faktor sistemik pasien, !uga faktor lain diluar faktor yang disebutkan diatas. Beberapa komplikasi yang sering ter!adi pasca pencabutan gigi: 0. Bedema (dibaca, FudemF , pembengkakan yang tidak wa!ar, keadaan ini merupakan kondisi bengkak pada bagian tempat gigi yang dicabut. )ni bisa ter!adi karena bermacam hal, sepertiC trauma pada luka pencabutan, infeksi sekunder, proses inflamasi yang tidak terkontrol. -. Perdarahan (hemorragie , keadaan ini merupakan ter!adinya perdarahan yang hebat saat pencabutan gigi. )ni ter!adi karena bermacam hal, sepertiC kelainan sistemik pada pasien (misalnya hipertensi yang tidak terkontrol . 5. Dry socket, kondisi ini merupakan kondisi soket bekas pencabutan gigi tidak mengeluarkan darah, bisa disertai dengan bau, sakit hebat. )ni ter!adi karena bermacam hal, sepertiC adanya infeksi sekunder, penggunaan obat tertentu diluar ketentuan dokter/dokter gigi. .. Patah tulang mandibula atau maksila, kondisi ini ter!adinya fraktur (patah tulang yang tidak diharapkan dari bagian soket gigi, atau bahkan tulang mandibula atau maksila tempat melekatnya tulang alveolar berada. Paling umum ter!adi dikarenakan kesalahan tehnik operator saat melakukan pencabutan gigi. Bleh karena itu operator diharuskan memiliki tehnik yang benar dan bisa memperhitungkan seberapa besar penggunaan tenaga saat mencabut gigi dan cara menggunakan alat dengan tepat. setelah kita bisa tahu bagaimana dan apa sa!a yang bisa ter!adi saat komplikasi pasca pencabutan gigi, apa yang harus dilakukan? (ntuk informasi sa!a, menghadapi komplikasi harus sesuai dengan etiologi (penyebab utamanya dari saat sebelum dilakukan pencabutan gigi hingga sesudah pencabutan gigi,

untuk mendapatkan perawatan segera mungkin yang tepat !uga, untuk itulah kembali fungsi diagnosa sangat penting berperan. 0. KB*P3)K#S) P%GH#"('#G G)G) ). @raktur )). 3aserasi mukosa ))). Komplikasi pd in!eksi )I. 3esi pd nervus I. 3uksasi '*& I). Perdarahan I)). Perforasi sinus maksilaris I))). Komplikasi pd penyembuhan ). @E#K'(E 0 @raktur dari gigi - @raktur dari alveolus 5 @raktur dari tulang rahang %tiologi fraktur , 0. 'ehnik pencabutan gigi kurang sempurna -. Keadaan gigi itu sendiri , $ Gigi rapuh karena karies besar $ Gigi mengalami kalsifikasi $ Karies servikal $ #kar abnormal 5. 'ulang alveolus sangat tebal 0 @E#K'(E D#E) G)G) $ @raktur pd mahkota sa!a $ @raktur dari akar a. @raktur 0 akar b. @raktur - akar c. @raktur semua akar *etode pengambilan fraktur , J metode terbuka J metode tertutup - @E#K'(E PEBH.#3I%B3#E)S $ 1ipersementose $ Sering pd pencabutan gigi caninus dan molar yg letaknya bukoversi $ Pd pencabutan molar maksila bagian distobukal turut tercabut Perawatan , $ menghaluskan tulang yg ta!am dengan bur atau knabel tang 5 @E#K'(E E#1#GG Sering pd pencabutan molar tiga rahang bawah, sering ter!adi fraktur pd angulus atau ramus

)). 3#S%E#S) *(KBS# :aitu sobekan pd mukosa, disebakan karena mukosa atau gingiva ter!epit oleh tang pd waktu manipulasi pencabutan gigi ))). 3%S) D#E) G%EI(S $ Gervus dpt terluka pd waktu pencabutan $ Gervus terluka pd waktu pemberian anestesi lokal krn terkena !arum tumpul, dpt menyebabkan > Prolonged anesthesis? $ +aktu penyuntikan ada sisa alkohol masuk ke dalam !aringan sampai ke nervus dpt menyebabkan nekrose dan parastesi )I. 3(KS#S)B S%GD) E#1#GG :aitu suatu keadaan dimana prosessus kondiloideus dng diskus artikularisnya keluar dari fossa artikularis dan berada di depan tuberkulum artikularis 3uksasio '*& ada - macam , $ 1abitual Dlm keadaan menguap sa!a dpt t!d luksasio ok kapsul artikularisnya kendor. $ Gon habitual *embuka mulut terlalu lebar J 3uksasi bilateral K dagu menon!ol ke depan, pasien tdk dpt menutup mulut J luksasi unilateral K dagu miring ke arah yg sehat, pasien tdk dpt menutup mulut Perawatan , Eeposisi I. P%ED#E#1#G :aitu keluarnya darah yg tdk dpt berhenti sendiri tanpa sesuatu perawatan *acam$macam perdarahan , 0. *enurut waktunya a. Primer 'er!adinya pendarahan sewaktu tindakan pembedahan dilakukan krn banyaknya pembuluh darah yg terpotong. *isalnya pd operasi kista, reseksi rahang b. )ntermedier :aitu pendarahan yg ter!adi 7 L 0- !am sesudah tindakan pembedahan. Penyebab , 'erlepasnya koagulum darah yg menyumbat pembuluh darah yg terputus. Sesudah pembedahan penderita terlalu aktif c. Sekunder :aitu keluarnya darah 0- !am hingga beberapa hari sesudah tindakan pembedahan. )nfeksi sekunder Keadaan pasien yg lemah sekali -. *enurut kausanya a. Pendarahan krn trauma

Kecelakaan "erkelahi 'indakan pembedahan Pencabutan gigi b. Pendarahan krn non trauma Disebabkan krn penyakit sistemik misalnya , anemia, leukemia, hemofilia, radang pembuluh darah, hipovitaminosis H 5. *enurut pembuluh darah yg terkena a. Pendarahan arterial 'andanya , keluar darah yg berwarna terang dan memancar seperti air mancur yg sesuai dg denyut nadi. Dpt t!d pd pengambilan gigi impaksi, waktu pemboran tulang dpt menembus kanalis mandibularis M mengenai arteri alveolaris inferior b. Pendarahan vena :g terputus adalah vena, ditandai dg , Darah yg keluar berwarna merah tua Darah yg keluar banyak tapi mengalirnya lambat c. Pendarahan kapiler Kapiler yg terputus dan darah yg keluar merembes, t!d pd waktu pencabutan gigi .. Perdarahan menurut lokalisasinya a. Pendarahan eksterna Keluarnya darah ke permukaan tubuh mll kulit b. Pendarahan interna Disini darah keluar mll pembuluh darah tetapi tdk keluar mll tubuh @aktor- yg menyebabkan ter!adinya pendarahan , 0. @aktor lokal a. 'erkena atau terpotongnya suatu pembuluh darah yg besar b. Kausa mekanis yg dpt mempengaruhi pembekuan darah , Koagulum larut krn terlalu banyak kumur- Koagulum lepas krn terkena gesekan lidah atau tangan Krn pemberian tampon kurang padat -. @aktor umum a. Penyakit- hepar, terdpt ggn pengeluaran cairan empedu b. Kelainan susunan darah c. Kelainan pembuluh darah Pembuluh darah mudah pecah disebabkan krn resistensinya kurang, defisiensi vit.H d. Pada keadaan tekanan darah meninggi K Penyakit- yg memudahkan ter!adinya pendarahan disebut dg >1aemorrhagic Diathese? K "ila terdapat indikasi sistemik, dikonsultasikan ke dokter spesialis

K Perawatan pendarahan secara lokal 0. 'ekanan -. "iologis 5. Kauterisasi kimia .. Kauterisasi listrik 6. Pengikatan atau pen!ahitan 7. 1emostat I). P%E@BE#S) S)G(S *#KS)3#E)S 3ubang yg menghubungi antrum dg cavum oris I)). KB*P3)K#S) PD P%G:%*"(1#G Disebut >Dolor Post %2tractionum? yaitu sakitnya makin lama makin terasa dan tdk mau hilang setelah - L 5 hari Sebab- , 0. 'rauma yg besar -. 'ulang alveolus yg ta!am 5. Eadang atau inflamasi dpt t!d pd luka bekas pencabutan krn perawatan luka yg kurang baik, misalnya , $ Pasien memegang luka dengan !ari $ *embiarkan kapas atau tampon diatas luka sehari penuh .. Dry socket :aitu alveolus sesudah pencabutan gigi tdk terisi dg koagulum darah. Ge!ala-nya , $ Sakitnya terus menerus dan mendalam $ Sakitnya kadang- memancar $ "iasanya pasien dlm keadaan lemah ob!ektif $ #danya alveolus yg kosong sesudah pencabutan gigi dan hanya dilapisi selapis tipis !aringan nekrotis yg berwarna abu- dg dikelilingi ginggiva yg berwarna merah $ &aringan nekrotis berbau gangren $ Kadang- terdapat pembengkakan dari luar %tiologi , $ 3arutnya koagulum darah $ 'dk t!d koagulum darah Komplikasi )ntra Bperatif N Perdarahan N @raktur $ (!ung akar dan foramen $ Gigi sebelahnya dan antagonis $ Prosessus alveolaris $ *andibula N Pergeseran *andibula N Hedera &aringan 3unak N Hedera Saraf

0. Komplikasi Pasca "edah N Perdarahan N Easa Sakit N %dema N Eeaksi terhadap obat 0. Komplikasi "eberapa saat Setelah Bperasi N #lveolitis N )nfeksi Penatalaksanaan Perdarahan N 'ekanan dan klem Diperoleh dari penekanan langsung dengan !ari atau kasa &ika keluarnya darah sangat deras, misalnya pada saat arteri terpotong, maka diklem dengan hemostat. Penatalaksanaan @raktur N (!ung akar dan frakmen &ika ter!adi fraktur u!ung akar, besar resiko nya untuk mengeluarkan fraktur tersebut karena dapat menyebabkan terdorongnya gigi ke dalam sinus maksillaris atau ke fossa intratemporalis *aka sebaiknya dilakukan tindakan pembedahan. N Gigi sebelahnya dan antagonis Perawatannya bersifat individual, mulai dari replantasi gigi yang tercabut tidak senga!a, membuat restorasi sementara atau menyemen kembali mahkota prostetik atau inlay. N Prosessus #lveolaris $ @raktur minor Hara penanganannya dengan menggunakan rongeur untuk mengambil tulang$tulang yang ta!am di dekatnya dan menggunakan kikir tulang untuk menghaluskan tepi$tepi tulang. $ @raktur mayor &ika prosessus alveolaris terangkat pada saat pencabutan, maka gigi dikluarkan dengan pembedahan dan tulang dikembalikan pada daerah yang fraktur N *andibula "ila ter!adi fraktur mandibula, sebaiknya pasien segera diberitahu dan diru!uk. Perawatan biasanya terdiri atas imobilisasi mandibula dengan menggunakan fiksasi maksilomandibular selama kurang lebih 6$7 minggu. Penatalaksanaan Pergeseran *andibula N Pasien diberitahu tentang keadaan yang ada dan diru!uk Penatalaksann Hedera &aringan 3unak N 3ecet dan luka bakar bisa diatasi dengan aplikasi dengan aplikasi salep antibiotik atau steroid, yaitu bacitracin atau valisone. N Hedera Saraf Eu!uk setelah dideteksi adanya cedera. Perawatan harus segera dilakukan bila ada bukti bahwa saraf terpotong. Perawatan dengan dekompresi, eksisi, dan anastomosis ulangan/cangkok biasanya memberikan hasil yang baik.

P,-+E%., PE /AB.0A 1"1" PE,2A E ). *%G:#P# P#S)%G D%GG#G E#*#1 )). #G#*G%S#"""3 PE2E,"4+AA %.B , Pipi diraba , dengan empat !ari dengan menekan pipi secara lembut bila ada ben!olan / pembengkakan kekenyalannya , $ keras / lunak $ ada fluktuasi / tidak "ibir dilihat , cara , ditarik dengan - !ari ( telun!uk dan !empol untuk bibir bawah L ditarik ke bawah untuk bibir atas L ditarik ke atas ada / tidak perubahan warna ada / tidak ben!olan / pembengkakan diraba , bila ada perubahan warna / ben!olan diraba dengan cara , ditekan secara lembut dengan - !ari ( bila ada pembengkakan bilaada pembengkakan bagaimanakekenyalannya , keras / lunak o ada fluktuasi / tidak Kel.3ymphe , diraba , ada pembengkakan / tidak dengan menggunakan - !ari telun!uk O !ari tengah ).B , 0. Pemeriksaan pada gigi yang sakit dengan , v Perkusi , cara , sama dengan prosedur perkusi v Druk / ditekan , cara , sama dengan prosedur druk pada tumpatan -. Pemeriksaan pada seluruh gigi di !aringan sekitar gigi. *eliputi , warna, posisi ( malposisi karies dan kelainan$kelainan lainnya 5. *ukosa pipi / !ar.periodontal "53 %"A1 -+A Ditegakkan berdasarkan , N #namnesa N Keluhan utama N Pemeriksaan %.B N Pemeriksaan ).B 53 ,E /A A PE,A6A0A Pencabutan gigi permanen J %iagnosa J Bila masih infeksius akut, maka pencabutan di tunda,dan men!elaskan kepada P7 tentang bahaya bila pencabutan dilakukan pada gigi yang masih dalam keadaan infeksi akut3 J 2emberi pengobatan dan men!ad&al rencana pencabutan3 J 2emberitahu P7 bah&a gigi nya harus dicabut, dan memberitahu setiap tahap yang akan dilakukan serta menanyakan apakah P7 sudah makan atau belum

0A8AP 9A 1 %" :A4.4A L *emberitahu PP ttg lokasi atau tempat yang akan di anasthesi ( di suntik L #sepsis daerah yang akan di lakukan penyuntikan dengan menggunakan antiseptik L Setelah !arum di suntikkan , aspirasi untuk memastikan tidak ter!adi in!eksi ekstra vaskuler L Deponir bahan anesthesi secara perlahan apabila ter!adi penumpukkan cairan aneshesi,lakukan massage di tempat yang di anesthesi J Bbservasi PP sambil menunggu efek anesthesi(dengan pertanyaan, apakah PP sudah merasa tebal atau ada efek gringgingan pada lokasi penyuntikan dan sekitar gigi yang akan dilakukan pencabutan,bila penyuntikan *# !uga ditanyakan apakah terasa gringgingan pada u!ung separo lidah/satu sisi, serta dilakukan observasi dengan memakai alat,sonde pada gigi melingkar servikal dan lakukan drug pada gigi untuk memastikan apakah anasthesi sudah benar$benar sudah bereaksi J ;ika anesthesi sudah bereaksi , baru dilakukan ekstraksi J Apabila gigi sudah tercabut, periksa soket untuk memastikan tidak ada sisa gigi < fragmen tulang J 4ompresi soket, lalu gigit tampon kurang lebih =( menit s<d > !am

Anda mungkin juga menyukai