Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi Medium

Klasifikasi medium berdasarkan komposisi atau susunan kimia digolongkan menjadi 4, yaitu: 1. Medium organik, yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan organik. 2. Medium anorganik, yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan anorganik. 3. Medium sintetik, yaitu media yang tersusun atas senyawa yang diketahui komposisi kimianya secara tepat. Media tersebut berisi garam anorganik misalnya asam-asam amino, asam lemak, alkohol, karbohidrat, atau senyawa organik serta vitamin-vitamin. 4. Medium nonsintetik, adalah media yang tidak diketahui komposisi kimiawinya secara pasti. Beberapa dari komposisi yang ditambahkan misalnya ekstrak beef, ekstrak yeast, peptone, darah, serum, dan kasein hidrolisat. Contoh NA, NB, PDA.

Klasifikasi medium berdasarkan konsistensinya, digolongkan menjadi 4 kelompok, yaitu : 1. Medium cair, yaitu medium berbentuk cair. 2. Medium padat, medium yang berbentuk padat karena diberi penambahan pemadat 15%, medium ini dapat berbentuk medium organik (alamiah), misalnya medium wortel, kentang, dedak dan lain-lain, atau medium anorganik misalnya silika gel. 3. Medium semi padat, medium cair yang ditambahkan sedikit bahan pemadat (10%). 4. Medium padat yang dapat dicairkan, yaitu medium yang dalam keadaan panas berbentuk cair tapi dalam keadaan dingin berbentuk padat, sebab medium ini mengandung agar-agar atau gelatin maupun gelrite. Berdasarkan atas keperluannya medium ini dapat dibuat tegak atau miring (misalnya medium agar tegakdan medium agar miring).

Klasifikasi medium berdasarkan fungsinya digolongkan menjadi 7 golongan, yaitu: 1. Medium umum, media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh Nutrien Agar (NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar (PDA) untuk menstimulir pertumbuhan fungi. 2. Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya, medium tetes tebu untuk Saccharomyces cerevisiae. 3. Media diperkaya (enrichment media), media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi

pertumbuhan mikroba yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran berbagai mikroba contoh Chocolate media dan Yeast-Extract-poptasium Nitrat Agar. 4. Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan yang ada dalam suatu spesimen. Inhibitor yang digunakan berupa antibiotik, garamk dan bahan-bahan kimia lainnya. 5. Media differensial, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya. 6. Medium penguji (Assay medium), yaitu medium dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan bakteri misalnya medium untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotika dan lain-lain. 7. Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan, misalnya medium untuk menghitung jumlah bakteri E. coli air sumur

Anda mungkin juga menyukai