Anda di halaman 1dari 9

TERUMBU KARANG

Terumbu : endapan-endapan masif dari kalsium karbonat, terutama yang dihasilkan dari karang Scleractinia (Ordo: Madreporaria = Scleractinia; Kelas: Anthozoa; Filum: Cnidaria), dengan sedikit tambahan dari alga berkapur dan organisme-organisme lain yg mengeluarkan kalsium karbonat. Dibedakan antara binatang karang atau karang (reef coral) sebagai individu organisme; dan terumbu karang (coral reef) sebagai suatu ekosistem, termasuk di dalamnya organisme-organisme karang.

Berdasarkan kemampuan dalam memproduksi kapur, ada 2 tipe karang :

1. Karang hermatipik, yaitu karang (binatang karang) yang mampu membentuk bangunan karang dari kalsium karbonat (hematypic corals).
2. Karang ahermatipik, yaitu karang (binatang karang) yang tidak dapat membentuk bangunan karang (ahermatypic corals).

Hermatypic corals, dalam hidupnya bersimbiose dengan sejenis algae yaitu Zooxanthellae yang hidup di dalam jaringanjaringan Polyp binatang karang tersebut, dan melaksanakan fotosintesis. Hasil samping dari aktivitas fotosintesis adalah berupa endapan kalsium karbonat, yang struktur dan bentuk bangunannya khas. * Karang (binatang karang) yang termasuk ke dalam filum Cnidaria mempunyai macam-macam bentuk seperti ubur-ubur, hydroid, hydra air tawar & anemon laut (sea anemon).

Karang dan anemon laut adalah anggota taksonomi kelas yang sama, yaitu Anthozoa. Perbedaannya, karang dapat menghasilkan kerangka luar dari kalsium karbonat, sedangkan anemon laut tidak.

Karang dapat berkoloni atau sendiri, tapi hampir semua karang hermatipik merupakan koloni dengan berbagai individu hewan karang atau polyp karang yang menempati mangkuk kecil atau koralit dalam kerangka yang masif. Tiap mangkuk atau koralit mempunyai beberapa seri septa yang tajam dan berbentuk daun yang keluar dari dasar. Pola septa ini berbeda-beda pada setiap spesies dan merupakan dasar dalam pembagian spesies karang. Septa mangkuk terbuat dari kerangka yang berselang-seling dengan septa dalam ruang gastrovaskular polyp karang.

Tiap polyp merupakan hewan berlapis dua dengan epidermis terluar dipisahkan dari gastfrodermis internal oleh mesoglea yang tidak hidup. Sekeliling mulutnya terdapat satu rangkaian tentakel yang mempunyai baterai dari kapsul yang dapat untuk melukai (nematokis), yang dipakai oleh hewan tersebut untuk menangkap makanan mereka berupa zooplankton.
Simbiotik zooxanthellae yang sebenarnya dinoflagellata ditemukan dalam lapisan gastrodermis. Koloni karang tumbuh dengan polyp-polyp yang bertunas menjadi polyp baru secara ASEKSUAL. Koloni baru dibentuk melalui cara menetapnya suatu larva PLANULA planktonik, yang merupakan hasil reproduksi seksual.

REPRODUKSI KARANG
Karang mempunyai dua bentuk reproduksi yaitu: Seksual & Aseksual. 1.Reproduksi Seksual; menghasilkan LARVA PLANULA yang berenang bebas. Bila larva itu menetap di dasar atau menetap/melekat pada substrat yang keras, maka akan berkembang menjadi koloni. 2. Reproduksi Aseksual; umumnya dilakukan dengan cara membentuk tunas yang akan menjadi individu baru pada induk. Kemudian, pembentukan tunas yang terus menerus merupakan mekanisme untuk menambah ukuran koloni, bukan untuk membentuk koloni baru.

Kebanyakan karang akan mencapai ukuran dewasa seksual, yaitu pada usia antara 7 10 tahun.
Karang dapat bersifat hermaprodit. Pembuahan umumnya terjadi di dalam ruang Gastrovaskuler pada induk betina. Sperma dilepaskan ke dalam air dan akan masuk ke dalam ruang gastrovaskuler. Telur-telur yang telah dibuahi biasanya ditahan sampai perkembangannya mencapai stadium LARVA PLANULA. Planula dilepaskan dan berenang dalam perairan terbuka (untuk beberapa hari sebelum menetap dan memulai suatu koloni baru). Bila karang dewasa menetap di suatu tempat, larva planula merupakan alat penyebar dari berbagai spesies karang.

TIPE TERUMBU
Berdasarkan geomorfologi, ekosistem terumbu karang dibagi menjadi 3 tipe : 1) Terumbu karang tepi (fringing reef) 2) Terumbu karang penghalang (barrier reef) 3) Terumbu karang cincin (atoll) Terumbu karang tepi Terumbu karang penghalang tumbuh mulai dari tepian pantai terumbu karang ini dipisahkan dari daratan pantai oleh Goba (lagoon) (dekat dengan daratan, dibatasi dari daratan oleh jarak yg lebih besar dan perairan yg lebih dalam).

Terumbu karang Cincin

terumbu karang yang melingkar atau berbentuk oval yang mengelilingi Goba. (muncul dari perairan yg dalam, jauh dari daratan).

Continental land mass (daratan).

Fringing reefs karang tepi)

Daratan

Lagoon (Goba)

Barrier reef (Karang penghalang)

Leeward Lagoon

Atoll (karang cincin)

Seaward

Gambar

. Tiga tipe dasar geologis terumbu karang

Asal Terumbu
Asal mula Atoll, berdasarkan pada teori penenggelaman (Subsidence Theory) oleh Charles Darwin. Asal mula Atoll menurut teori Darwin, adalah saat terumbu tepi mulai tumbuh di pantai pulau-pulau vulkanik yang baru terbentuk yang telah muncul ke permukaan air dari perairan dalam. Pulau-pulau ini kemudian mulai turun dan apabila penurunan ini tidak terlalu cepat, maka pertumbuhan terumbu akan seimbang dengan penurunan pulau tersebut, kemudian akan membentuk terumbu penghalang, dan akhirnya menjadi sebuah Atol, sedangkan pulaunya menghilang di bawah laut. Kalau pulau sudah menghilang, pertumbuhan karang yang diteruskan di sebelah luar akan menahan terumbu di atas permukaan; tetapi di bagian dalam, dimana pulau dahulu berada keadaan air tenang dan pengendapan tinggi, sehingga mencegah pertumbuhan karang yang terus menerus, dan oleh karenanya terbentuklah Goba. Teori darwin tersebut berarti mengaitkan ke tiga tipe terumbu dalam rangkaian yang revolusioner, tapi bukan merupakan penjelasan untuk semua tipe terumbu penghalang dan terumbu tepi.

Lubang Kepundan Permukaan Pulau Karang Vulkanik dikelilingi oleh pinggiran terumbu karang

Laut
Terumbu

Goba
Terumbu

Terumbu semakin besar ketika daratan tenggelam

Terumbu karang cincin (Atol) dengan perubahan lebih lanjut.

Gambar

. Evolusi Geologis Atol Karang menurut teori Charles Darwin

Sedangkan penyebab terjadinya terumbu penghalang dan terumbu tepi di sekitar tepi-tepi benua dan di pulau yang bukan vulkanik adalah karena daerah-daerah ini mempunyai kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan terumbu dan substrat yang cocok untuk memulai pertumbuhan.

Terumbu yang luas yang terdapat di Indonesia, Filipina, Papu Newgini, Fiji dan kebanyakan kepulauan Karibia dan Florida, dapat tumbuh karena substratnya yang cocok terdapat di perairan dangkal, dimana mereka dapat memulai pertumbuhannya. Di daerah-daerah ini tidak ada daratan yang turun, sehingga terumbu tidak akan menjadi Atol.
Atol merupakan struktur yang sangat tua (contoh, terumbu batu kapur setebal 1283 m di Eniwetok kepulauan Marshall adalah karang yang tumbuh selama 60 juta tahun), terumbu lain ada yang lebih muda.

Anda mungkin juga menyukai