Permukaan laut
Zona Rataan
Terumbu
Zona Pertengahan
Terumbu
Komponen abiotik :
Reef pavenet, rock, coral &
organisn fragment, sand
Komponen abiotik :
Rrock, Dead corals, coral fragment,
organisms fragment, sand
Komponen biotik :
Corals, spons, molusks,
crustcean, echinoderma,
filamentous algar, macro
algae,fishes, etc
Komponen biotik :
Corals, fishes, spons, molusks,
crustcean, echinoderma, anellids,
filamentous algar, macro algae, etc
Zona
Tepi
Tubir
Zona
Tubir
7.1. KOMPETISI
Kenyataan yg sangat menarik di suatu terumbu karang
pd suatu areal dimana karang tumbuh aktif yaitu:
Sebenarnya tdk ada ruang yg kosong.
Ruang primer hampir seluruhnya tertutup karang yg
dominan (Gambar 7.1) atau semacam turf alga
(selurhnya ukuran kecil, makro alga pendek yg tumbuh
beberapa cm dari substrat).
Semenjak semua ruang terisi & semenjak karang harus
memiliki akses terhadap cahaya untuk survive, maka
mungkin dpt menduga bahwa terjadi kompetisi antara
karang terhadap ruang dan cahaya.
Karang yg mampu menggunakan filamen-filamen digestifnya dpt mengatur dlm order yg spesifik sehingga bila
spesies lain berpasangan / berdampingan maka peme
-nang dlm kompetisi dpt diprediksi.
Kelompok karang yg agresif ini berperan dlm memeliha
ra keragaman lokal pada suatu terumbu karang.
Pd kondisi lab. diperoleh karang masif marga Pavona yg
tumbuh lambat mendominasi karang foliaceous marga
Pocillopora yg tumbuh cepat.
Fakta lapangan menunjukan sepertinya Pocillopora lbh
sering menghancurkan Pavona.
7.2. Predasi
Meskipun banyak spesies invertebrata lain eksis di terum
bu karang, tdk satupun invertebrata yg terlihat secara je
las di terumbu keculai ekhinodermata ukuran besar (teri pang, duri babi, bulu babi, dan lili laut) & muluska ukuran
besar seperti kimah (Tridacna spp., Casis sp., Charonia
tritonis, Lambis spp., Strombus spp. Trochus niloticus,
Tectus spp., Conus spp. dan lain-lain).
Tampaknya terumbu didominasi oleh karang dengan ikan
yg berlimpah. Ini disebabkan inverebrata lain menghilang
atau bersembunyi.
Hal ini telah dijelaskan oleh Bakus (1964) dalam Nybakken
(2001) bahwa alasan untuk pola kriptik ini adalah tekanan
predasi yg kuat pada terumbu karang.
Dua taksa predator lain yg mampu menghancurkan koloni karang & memodifikasi struktur terumbu yaitu: Crown-of-thorns
(Acanthaster planci) dan berbagai ikan karang.
Acanthaster planci tergolong besar, yaitu bintang laut multi
tangan/jari yg hanya makan karang hidup (Gambar 7.4). Karena ukurannya, sehingga dapat menghancurkan seluruh koloni
karang selama waktu makannya.
Secara normal, Acanthaster jarang di terumbu karang IndoPasifik & tdk ditemukan di Atlantik, tetapi bila berada dlm jml
yg moderat - besar, dpt mempengaruhi komposisi terumbu.
Contoh : pd terumbu Pasifik timur Acanthaster lebih suka makan koloni-koloni karang dominan Pocillopora yang tumbuh
cepat, tetapi di lapangan, ternyata di waktu tertentu mereka
makan karang yg tumbuh lambat, serta koloni-koloni karang
yg tidak bercabang di bagian terumbu yg dalam.
Terkait dgn hal tsb, peran alga bagi terumbu karang sbb :
1. Alga merah berkapur seperti Lithothamnion menjaga in tegritas terumbu melalui penyemenan
bersama berbagai potongan kalsium karbonat secara
konstan, sehingga menambah kekuatan terumbu
terhdp destruksi dr aksi gelombang & melindungi
potongan individual kalsium karbonat itu keluar areal
terumbu. Daerah algal juga ber- tanggung jawab utk
memecah/menghancurkan kecepat- an gelombang &
menghasilkan suatu kondisi tenang yg memungkinkan
pertumbuhan organisme lain pd areal ra- taan terumbu
karang di bgn belakang daerah alga itu.
2. Alga hijau berkapur yg didominasi genus Halimeda men
jadi kontributor yg nyata komponen pasir pd terumbu ka
rang, khusunya di dalam areal laguna. Kelompok alga ini
juga membentuk / mengkreasi suatu habitat khusus.
Produksi Primer
Fleshy
macrophytes
Pengikat Nitrogen
Fitoplankton
Alga simbiotik
Makrofita
berkapur
Pembentuk terumbu
dan konsolidator
Alga pembor
Pemodifikasi terumbu
Banyak kriptofauna tertentu adalah ptg dlm bioerosi terumbu karang. Kecepatan bioerosi akibat aktivitas spons,
echinoid, dan grazing oleh moluska telah ditaksir & bila
ditambah dgn grazing berbagai ikan akan memberi
kesan bhw bioerosi mungkin ptg dr proses
penghancurkan terumbu karang.
Contoh : Stearn dan Scoffin (1977) dalam Nybbaken (2001)
melaporkan :
Karang & algae di Barbados mengendapkan 160 mt
kalsium karbonat/thn pd area terumbu sekitar 1 Ha.
Pada area yg sama, spons pembor, barnakel & bivalvia
memindahkan 1,5 mt karang hidup & 23,5 mt karang
mati/thn
Ikan kakatua (Parrotfish) memindahkan 1 mt & urchin
(Diadema antillarum) memindahkan 163 mt. Ini meberi
kesan : erosi terumbu lbh cepat dibanding pembentukan
BIOGEOGRAFI TERUMBU
KARANG
Jml.
Spesies
Jml.
Genus
Indo-Pacific
700
88
Tropical Atlantic
145
Red Sea
300
Southern Japan
242
Philippines
411
500
Indonesia
Wil. Timur Indonesia
Raja Ampat **
590
Wilayah Perairan
499
465
Sumber
Rosen, 1971
Fenner, D., 2002
69
70
Karang/koral
S
2.177
1.700
1.500
880
609
Kep. Bahama
Kep. Hawaii
Kep. Indonesia
507
448
2.057
Recruitment
modified by
PR processes
Recruitment
not modified
by
PR processes
Weak
Predation
Competition Disturbance
Model
Model
Lottery
Model
Recruitment
Limitation
Model
5. MAKANAN
Klasifikasi IK berdasarkan jenis makanan :
Herbivora, + 15%
Karnivora + 50 s/d 70% dan,
Omnivora
Hobsn
G&T
Sano
T&C
Herbivores
22
18
20
Planktivores
18
15
15
38
56
27
41
33
Coral Feeders
13
34
Omnivores
10
Piscivores
Ket.
19
38
PISCIVORES BESAR
MIDWATER PISCIVORES
(Carangidae)
PEMAKAN KARANG
(Parotfish, Filefish,
Puffers)
PEMAKAN
INVERTEBRATA BENTIK
(Kepe-Kepe, Grunts,
Lentjam kecil)
Karang
HERBIVORA
(Browsers, Grazers,
Surgeonfish, Blennies,
Wrasse, Gobies
PEMAKAN DETRITUS
Alga Bentik
Detritus
(Gray mullet)
Invertebrata
bentik
Fitoplankton
Gambar 9.6. Hubungan tropik dari ikan karang. Ditampilkan 5 tingkat tropik; komunitas
karang juga meliputi karnivora, Cropping makanan dari beberapa tingkat tropik (Sumber
: Lowel-McConnell, 1987 dalam Nybakken, 2001)
CLEANING BEHAVIOR
Organisme pembersih
Cleaning station
Ukuran ikan yang
dibersihkan
Tingkah laku ikan
yang dibersihkan
Apa saja yang
dibersihkan