Anda di halaman 1dari 10

4

BAB II PAUS BIRU DAN KEHIDUPANNYA


Sebagai penghuni di lautan, bangsa paus (Cetacea) adalah hewan-hewan yang dinamis menjelajahi seluruh lautan di dunia. Paus dikatakan sebagai penguasa lautan karena mereka terdiri dari ratusan spesies dan karena ukuran tubuhnya yang jauh lebih besar dibandingkan hewan laut lainnya. Paus bukan termasuk golongan ikan tetapi golongan binatang menyusui (mammalia). Berdasarkan penemuan fosil yang ada, menunjukkan bahwa paus mungkin keturunan dari binatang serupa beruang yang kecil dan primitif. Salah satu spesies yang sangat terkenal adalah Paus Biru (Balaenoptera musculus) yaitu binatang terbesar di dunia. Paus yang termasuk subordo Mysticeti (pauspaus besar) tersebut besarnya melebihi dinosaurus paling besar yang pernah ada yaitu Brachiosaurus. Paus biru dapat hidup sampai seratus sepuluh tahun.

Gambar 2.1 Paus Biru di lautan

Gambar 2.2 Perbandingan Ukuran Tubuh Paus Biru dan Makhluk Hidup Besar Lainnya

2.1 Morfologi dan Fisiologi Paus Biru Paus Biru memiliki ukuran tubuh yang sangat besar yaitu panjangnya mencapai 33 meter dan berat tubuhnya mencapai 190 ton. Memiliki berat tubuh seperti ini, membuat Paus Biru hampir sama berat dengan 30 ekor gajah afrika atau 1.600 manusia. Tubuh Paus Biru berwarna abu-abu atau biru dan terkadang di kulit bagian bawah berwarna kekuningan akibat algae. Hewan tersebut tidak memiliki gigi dan sebagai gantinya Paus Biru memiliki balin (jumbai-jumbai rambut) yang ada di rahang atas. Tiap-tiap rambut di sekitar mulut paus memiliki kurang lebih empat ratus syaraf sensorik yang amat peka. Selain itu, paus biru memiliki lidah raksasa yang beratnya seperti berat satu ekor gajah. Paus biru memiliki paru-paru yang cukup kecil yaitu beratnya hanya satu persen dari berat tubuhnya. Tetapi kapasitas total paru-parunya 500 kali lebih besar dari kapasitas total paru-paru manusia. Paru-parunya dapat menampung 200 liter udara. Saat paus biru menghirup napas, ia mampu memperbaharui 80-90% udara dalam paru-paru, sedangkan manusia hanya memperbaharui 10-20% udara. Paru-paru paus memiliki efisiensi tinggi

6 karena jumlah alveoli serta kapiler darah yang sangat banyak, pleura (selaput pembungkus paru-paru) yang cukup tebal dan mengandung serat elastik (myoelastic fiber). Pada paus berbalin, ada dua lubang nafas yang terpisah oleh lapisan jaringan tipis , saluran rongga hidungnya berupa tube sederhana. Salah satu keunikan paus adalah memiliki lubang hidung yang diistilahkan dengan lubang tiup yang menyemburkan air ke arah atas. Sebenarnya yang disemburkan adalah hembusan nafas yang berbentuk kabut tipis terdiri dari uap air dan gas (nitrogen, oksigen dan karbondioksida). Lubang ini terbuka saat paus berada di permukaan. Oksigen yang disimpan bukan hanya di paru-paru tetapi seluruh bagian jaringan tubuhnya yang besar sehingga paus dapat menyelam lebih dari setengah jam sampai kedalaman di bawah 500 m. Otot paus memang dirancang untuk dapat menyimpan oksigen maksimum. Kandungan mioglobinnya (protein pengikat oksigen) yang terkandung sangat tinggi sehingga daging hewan tersebut berwarna gelap. Paus Biru memiliki urat nadi yang sangat besar sampai-sampai anak bayi mungkin dapat merangkak di dalamnya. Jantung hewan tersebut sebesar mobil yang dapat memompa sepuluh ton darah yang disalurkan ke seluruh tubuh oleh jutaan mil pembuluh darah. Jantung paus berdetak 5-6 kali permenit. Paus juga memiliki reservoir darah kaya oksigen di dalam tubuhnya berupa saluran panjang berbelit-belit bernama retia mirabilia. Letak retia mirabilia sebagian besar dibawah pleura, di antara tulang rusuk, dan diantara tulang belakang. Selain itu, seluruh tubuh paus biru diselimuti oleh lemak di bawah kulit di berbagai tempat yang tebalnya hampir 20 inchi yang menyekat tiap dinginnya air. Sehingga paus mampu bertahan di suhu air sedalam apapun. Lapisan berminyak, yang

7 tembus pandang menutupi mata paus untuk melindunginya dari berbagai dampak membahayakan dari air laut.

2.2 Ekologi Paus Biru 2.2.1 Habitat Paus Biru Paus biru dapat ditemui hampir di seluruh samudera di dunia. Antara lain Pasifik Timur Laut, Atlantik Utara, Antartika, Laut Hindia bagian Utara, dan Artik tetapi distribusi terbesarnya di sekitar Antartika, Kutub Selatan. Kebanyakan ditemukan dalam pasangan ibu-anak atau dalam kelompok. Mereka kawin dan melahirkan di perairan tropis yang hangat sepanjang musim dingin, dan mencari makan di perairan sekitar kutub pada musim panas. Paus biru di belahan bumi utara akan pergi ke Laut Artik, sedangkan saudaranya di belahan bumi selatan akan pergi ke Antartika.

2.2.2 Populasi Paus Biru Paus Biru termasuk salah satu jenis ikan paus yang paling terancam punah. Jumlah Paus Biru berlimpah di hampir semua samudera di seluruh dunia, yaitu diperkirakan mencapai 350.000 ekor sampai awal abad ke-20. Selama empat puluh tahun pertama di abad itu, mereka diburu sampai hampir punah. Perburuan paus biru telah dimulai sejak abad ke-18. Tahun 1929-1930 adalah musim berburu paus yang paling besar dimana sekitar 30.000 Paus Biru dibantai di lautan dunia. Semenjak itu populasi mereka semakin menyusut. Populasi mereka pada tahun 1966 (saat Paus Biru mulai dilindungi oleh International Whaling Commission) kurang dari tiga persen dibanding populasi mereka

8 tahun 1920-an. Hal tersebut berarti bahwa lebih dari 300.000 Paus Biru dibunuh dan diketahui 90% berasal dari wilayah Antartika. Berdasarkan suatu laporan jumlah paus pada tahun 2002, diperkirakan bahwa terdapat 5000 sampai 12.000 Paus Biru di seluruh dunia. Riset terakhir membuktikan bahwa sebelum perburuan, populasi terbesar (202 sampai 311 ribu) ditemukan di Antarktika Kini hanya sejumlah kecil yang tersisa (sekitar 2000) masing-masing di Pasifik timur laut, Antarktika, dan Samudra Hindia. Terdapat dua kelompok lagi di Atlantik utara dan paling tidak dua lagi di belahan bumi selatan. Ada lagi suatu penelitian baru-baru ini dari International Whaling Commission (IWC), mengatakan bahwa populasi Paus Biru Antartika telah meningkat dari sekitar 500 ekor seperempat abad lalu menjadi 1.500 ekor saat ini. Dalam laporannya IWC menyebutkan, "Komite setuju mengenai adanya bukti peningkatan populasi Paus Biru di beberapa wilayah di Antartika. Namun penghitungan lebih cermat masih diperlukan untuk menghindari data yang keliru." Keraguan itu beralasan karena orang sering keliru membedakan antara Paus Biru dengan kerabat dekatnya yakni Paus Biru Pigmi. "Barangkali penghitung salah melihat Paus Pigmi yang memasuki wilayah dimana biasa ditemukan Paus Biru," ujar Dr. Justin Cooke dari IUCN- Badan Konservasi Dunia.

9 Untuk menghindari kekeliruan, maka para ilmuwan menambahkan berbagai kriteria dalam menghitung populasi, salah satunya adalah dengan mendengarkan nyanyiannyanyian paus yang khas pada suatu spesies. Pencirian Paus Biru dengan paus lainnya juga disebutkan Lamalera semburannya. dibedakan karena ke atas arah dan oleh Nelayan

bahwa dilihat dari Paus Biru dapat dengan paus lain semburannya lurus cukup tinggi.

Gambar 2.3 Grafik Populasi Paus Biru

2.3 Cara Paus Biru Mempertahankan Hidup 2.3.1 Cara Paus Biru Mencari Makan Makanan utama Paus Biru adalah kriil yaitu crustasea seperti udang yang sangat kecil, yang panjangnya tidak lebih dari 6,5 cm. Mereka rata-rata melahap lima ton krill perhari. Kebutuhan makan sebanyak itu memerlukan dua ciri istimewa yaitu lempengan menyerupai sisir yang disebut balin, sebagai pengganti gigi dan rangkaian alur sejajar

10 yang menjulur dari rahang atas sampai rahang bawah paus hingga perutnya. Paus dapat mengembangkan mulutnya dan menelan 6.500 liter air serta kriil sekali teguk karena alurnya kurang lebih sebanyak enam puluh baris. Karena itu pula, Paus Biru termasuk paus rorqual (beralur). Balin pada Paus Biru merupakan jaringan epitel dan diperkeras oleh keratin. Balin tersebut berfungsi seperti tapis insang pada ikan pemakan plankton. Mekanisme paus biru menangkap makanan adalah sebagai berikut, saat mendekati kriil atau plankton, paus berenang dengan mulut terbuka dan agak miring untuk memperlambat laju renangnya, setelah memangsa sekelompok kriil, rahang mengatup dan lidah terangkat ke langit-langit mulut. Bersamaan dengan itu, mulutnya yang merenggang dirapatkan dan memaksa air laut melewati lempeng balin dan keluar dari samping mulut. Lalu paus akan menelan kriil yang telah ditangkap tadi. Kriil sangat berlimpah di perairan dingin seperti Samudera Artik dan Antartika. Karena itu banyak terlihat kelompok yang terdiri dari puluhan hingga ratusan individu di daerah tersebut untuk mencari makan. Diketahui bahwa Paus Biru mengeluarkan nyanyian dengan kekuatan di atas 180 desibel. Suara ini merupakan suara paling keras yang dihasilkan binatang tetapi berfrekunsi rendah yaitu 10-15 Hz. Nyanyian itu bisa didengar paus lain yang berada pada jarak 1000 km. Paus memang dikenal sebagai hewan yang menghasilkan nyanyian-nyanyian indah di laut. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk komunikasi antar paus. Saat menemukan makanan, paus biru akan mengeluarkan isyarat suara kepada paus lainnya untuk menunjukkan lokasi sumber makanan tersebut.

11

2.3.2 Perkembangbiakan Paus Biru Nyanyian Paus digunakan sebagai pengenalan individu dan seleksi seksual. Setiap kelompok paus punya isyarat suara yang berbeda. Isyarat tersebut memainkan peranan penting saat musim kawin. Paus jantan diketahui mengeluarkan nyanyian panjang dengan ketukan pendek untuk menunjukkan kejantanannya kepada lawan jenisnya. Paus betina kemudian akan memilih pejantan yang berkualitas berdasarkan ukuran tubuh. Bukan dengan melihatnya, tapi memperkirakan ukuran pejantan dari suaranya. Pejantan yang lebih besar dapat mengambil udara di permukaan lebih banyak sehingga dapat mengeluarkan nyanyian lebih panjang. Paus Biru akan matang secara seksual pada umur enam hingga sepuluh tahun atau bila mereka mencapai panjang 23 meter untuk jantan atau 24 meter untuk betina. Testis paus jantan terletak di belakang ginjal dengan tujuan mencegah rusaknya sperma akibat suhu lingkungan yang tidak menentu, dan organ kopulasi baru dikeluarkan bila dibutuhkan. Pada paus betina, vulva terletak di depan anus. Dari ovarium terdapat saluran sempit yang berbelit-belit menuju tuba fallopi pada bagian tersebut sering terjadi pembuahan. Zigot yang menempel pada dinding uterus lalu berkembang menjadi embio. Anak-anak paus akan lahir dengan interval waktu 2 hingga 3 tahun setelah paus betina hamil selama 12 bulan. Di saat migrasi tahunan, banyak terlihat sekelompok paus betina yang berada di perairan hangat di sekitar khatulistiwa seperti Teluk California dan

12 Laut Cortez setelah sebelumnya berovulasi dan melakukan fertilisasi di musim dingin. Tak heran juga beberapa paus biru sampai di perairan Indonesia yang hangat seperti Laut Sawu dan kawasan laut Alor-Solor. Hal tersebut disebabkan karena dinginnya air di daerah kutub tidak cocok untuk proses kelahiran bayi paus. Saat lahir, lapisan lemak pada bayi paus masih sangat tipis sehingga ia bisa mati apabila berada pada air yang sangat dingin. Bayi paus terlahir ekor dahulu untuk mencegah kemungkinan tenggelam karena kehabisan oksigen. Secara insting, bayi paus akan langsung naik ke permukaan dan menambil napas pertama. Anak paus berukuran tujuh sampai delapan meter dan berat sekitar tiga ton saat dilahirkan. Anak paus akan tinggal bersama induknya sekitar satu tahun. Mereka akan menyusu dengan induknya selama tujuh hingga delapan bulan dan berhenti saat mencapai panjang sekitar 16 meter dengan berat kira-kira 23 ton. Seperti halnya lumba-lumba, ada otot yang mengelilingi kelenjar susu paus betina. Ketika paus menggerakkan otot tersebut, tekanan yang dihasilkan membuat induk tersebut mampu menyemprotkan air susu langsung ke dalam mulut bayinya. Air susu paus berbeda dengan yang biasa dikenal. Bentuknya hampir seperti padatan dan sangat berlemak. Karena wujudnya seperti itu, air susu tersebut tidak dapat tercampur dengan air laut. Zat yang diminum atau lebih tepatnya dimakan bayi paus tersebut akan terlarut di dalam perut. Makanan yang terlarut tersebut juga mengandung air dan nurisi tinggi yang dibutuhkan oleh bayi ikan paus. Anak Paus Biru mengkonsumsi 100 galon (379 liter) susu kaya lemak tiap hari, sehingga beratnya bertambah 90 kg tiap hari atau 3,6 kg tiap jam. Tubuhnya pun bertambah 1,5 inci tiap hari. Tidak heran bila binatang tersebut cepat tumbuh menjadi raksasa biru di lautan dalam.

13

BAB III PENYEBAB-PENYEBAB MENURUNNYA POPULASI PAUS BIRU DAN UPAYA KONSERVASINYA

Anda mungkin juga menyukai