Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK IMPLEMENTASI IFRS BAGI PERUSAHAAN

Perusahaan menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi menetapkan aturan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan sehingga memungkinkan pembaca untuk dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan yang berbeda. Standar tidak hanya harus dipahami pihak yang menyusun dan mengaudit laporan keuangan, namun juga harus dipahami oleh pembaca laporan keuangan. Pembaca perlu memahami asumsi dasar, karakteristik laporan keuangan agar dapat memahami makna angkaangka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. PSAK saat ini sedang dalam proses mengadopsi penuh IF S ! International Financial Reporting Standard" dengan target #$%# proses adopsi akan selesai. Sebenarnya PSAK sejak %&&' disusun dengan menggunakan re(erensi utama International Accounting Standard. )amun dalam PSAK tidak menyebutkan secara eksplisit jika standar tersebut mengadopsi PSAK. *alam perkembangannya setelah %&&', PSAK juga menggunakan re(erensi lain. Ada beberapa PSAK khusus industri disusun untuk digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan dalam industri tersebut padahal dalam IAS+IF S, standar tersebut tidak ada. Setelah Indonesia mengadopsi penuh IF S, PSAK khusus industri dihapus. PSAK industri yang saat ini telah dicabut adalah PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 3 Akuntansi Pen!elenggaraan Jalan Tol, PSAK 3" #re$isi 2%%% Akuntansi Per&ankan dan PSAK '2 Akuntansi Perusahaan ()ek* IF S adalah standar yang disusun dengan basis transaksi dan perlakukan khusus elemen laporan keuangan bukan industri, sehingga semua standar yang terkait dengan industri dihapus. PSAK yang tidak ada rujukannya dalam IF S juga dicabut diantaranya akuntansi ,aran, anjak piutang, restrukturisasi utang piutang bermasalah. Standar ini dicabut karena telah tercakup dalam pengaturan PSAK -$ dan -- tentang Instrumen Keuangan. Standar lain yang telah ada namun tidak sesuai dengan IF S direvisi dan disesuaikan dengan pengaturan dalam IF S terbaru. .ontohnya PSAK % Penyajian /aporan Keuangan, disesuaikan dengan IAS %, PSAK ## tentang Penggabungan usaha berubah naman menjadi Kombinasi 0saha dan disinya disesuaikan dengan IF S 1 +usiness ,om&ination. 2eberapa standar baru yang sebelumnya tidak ada dalam PSAK diterbitkan Sebagai contoh PSAK %1 Properti Investasi yang mengadopsi dari IAS '$ Investment Properties. PSAK baru yang mengadopsi penuh IF S e(ekti( berlaku mengikuti keluarnya PSAK tersebut. 3ulai tahun #$$4 PSAK tersebut sudah ada yang mulai e(ekti( berlaku. Sementara ada beberapa PSAK yang baru e(ekti( berlaku #$%#. 2ahkan saat ini masih ada beberapa IF S yang belum dikeluarkan e-posure dra)tnya contohnya IF S % Full Adoption dan IAS '% +iological Asset. Setelah tahun #$%# proses adopsi

akan tetap secara konsisten dilakukan, karena PSAK baru yang diterbitkan didasarkan pada IF S yang saat itu telah ada. Ada beberapa PSAK yang telah diadopsi, IF Snya telah direvisi, misalnya PSAK #1 Pendapatan. IF S sebagai standar yang berlaku secara global, menyangkut kepentingan banyak pihak, sehingga penerapan standar yang menimbulkan masalah akan dikritisi sehingga akan dinamis dengan perubahan. Peran *e,an Standar Akuntansi sebagai penyusun Standar Akuntansi Keuangan dengan adopsi IF S akan berubah. *e,an tidak lagi bertugas merumuskan atau menyusun standar baru namun melakukan adopsi IF S. Adopsi tersebut dilakukan dengan mentranslate IF S+IAS untuk dilihat apakah dapat diterapkan di Indonesia. 5ika diperlukan *e,an akan menambahkan atau mengurangi beberapa bagian IF S. Standar hasil adopsi IF S pada bagian depan setiap standar menjelaskan IF S+IAS yang diadopsi dan perbedaan standar tersebut dengan IF S+IAS yang diadopsi. Perbedaan tersebut ada yang bersi(at redaksional, tanggal e(ekti( dan isi standar. IF S memiliki tiga ciri utama yaitu principles &ased, lebih banyak menggunakan nilai ,ajar sebagai dasar penilaian dan pengungkapan yang lebih banyak. Standar yang bersi(at principles &ased hanya mengatur hal-hal prinsip bukan aturan detail. Konsekuensinya diperlukan pro)essional .udgment dalam menerapkan standar. 0ntuk dapat memiliki pro)essional .udgment seorang akuntan harus memiliki pengetahuan, skill dan etika karena jika tidak memiliki ketiga hal tersebut maka pro)essional .udgment yang diambil tidak tepat. *alam standar yang lama sebenarnya telah menggunakan dasar nilai ,ajar, namun nilai ,ajar diterapkan pada pencatatan a,al dan penilaian sesudah pencatatan a,al untuk beberapa aset yang memiliki nilai ,ajar yang dapat diandalkan !aset yang memiliki kuotasi pasar akti( seperti saham". *alam IF S penggunaan nilai ,ajar diperluas bahkan untuk aset biologi !contoh tanaman atau he,an ternak", aset tetap, properti investasi dan aset tidak ber,ujud sebagai pilihan metode selain metode biaya. IF S mengharuskan pengungkapan yang lebih luas agar pemakai laporan keuangan mendapatkan in(ormasi yang lebih banyak sehingga dapat mempertimbangkan in(ormasi tersebut untuk pengambilan keputusan. Perusahaan menerapkan PSAK ini secara gradual mengikuti ,aktu e(ekti( berlakunya standar. 2agi perusahaan yang menggunakan standar industri contohnya perusahaan perbankan, kehutanan, telekomunikasi dan perusahaan penyelenggara jalan tol tidak boleh menggunakan PSAK lama dan harus mencari re(erensi PSAK lain yang relevan. 2anyak standar yang e(ekti( berlaku tahun #$%% dan akan berlaku tahun #$%%. Perusahaan harus memonitor standar-standar baru yang berlaku kemudian revie, dampak standar baru tersebut terhadap proses penyusunan laporan keuangan perusahaan. 0ntuk menerapkan PSAK diperlukan sumber daya manusia yang memahami standar baru tersebut, sehingga pendidikan dan pemutakhiran pengetahuan sta( akuntansi harus dilakukan untuk menyongsong penerapan PSAK secara penuh #$%#. Sta(

harus disiapkan untuk menggunakan pro(essional judgment, membuat pengungkapan yang lebih banyak sesuai persyaratan standard dan memahami teknik penilaian dengan menggunakan nilai ,ajar. IF S juga mengharuskan perusahaan melakukan revie, atas sistem operasi dan prosedur akuntansi perusahaan. 2eberapa standar mengharuskan perusahaan melakukan revie, atas penggunakan estimasi pada tanggal pelaporan untuk menguji apakah estimasi yang dilakukan masih valid untuk digunakan. S6P akuntansi harus memasukkan prosedur untuk melakukan revie, untuk mengadopsi ketentuan dalam standar tersebut. Ada juga standar yang mengharuskan perusahaan merubah sistem akuntansinya, sehingga diperlukan perubahan sistem komputer yang digunakan perusahaan. PSAK terkait instrumen keuangan mengharuskan perusahaan mengukur penurunan aset keuangan berdasarkan bukti obyekti( aset tersebut. 2iaya yang terkait dengan perolehan aset keuangan dalam bentuk pinjaman harus dikapitalisasi menambah nilai aset dan mempengaruhi tingkat suku bunga e(ekti( dari pinjaman tersebut. Pengungkapan tentang risiko aset keuangan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. 0ntuk dapat menerapkan standar tersebut perusahaan harus merubah sistem dalam perusahaan sehingga data-data yang diperlukan tersedia. *ampak penerapan IF S bagi perusahaan sangat beragam tergantung jenis industri, jenis transaksi, elemen laporan keuangan yang dimiliki dan juga pilihan kebijakan akuntansi. Ada yang perubahannya besar sampai harus melakukan perubahan sistem operasi dan bisnis perusahaan, namun ada juga perubahan tersebut hanya terkait dengan prosedur akuntansi. Perusahaan perbankan, termasuk yang memiliki dampak perubahan cukup banyak. Perubahan tidak hanya dilakukan pada tingkat perusahaan namun perlu juga ada perubahan peraturan 2ank Indonesia contohnya tentang penyisihan atas kredit yang disalurkan. Perusahaan 203) tidak dapat mengelak untuk menerapkan IF S. Sebagai perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik signi(ikan 203) dipersyaratkan oleh regulasi untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan standar. 0ntuk dapat mengimplementasikan IF S perusahaan harus menyiapkan sumber daya manusia dan dana yang cukup untuk melakukan pemutakhiran sistem dan S6P yang saat ini telah ada. Komitmen pimpinan perusahaan diperlukan untuk mendukung proses implementasi IF S tersebut. 2esarnya komitmen pimpinan terkadang dipengaruhi oleh kepedulian stakeholder pengguna laporan keuangan. Kementerian 203) sebagai stakeholder utama 203) sangat mempengaruhi bagaimana proses implementasi PSAK baru ini dalam perusahaan. Perusahaan dalam industri sejenis dapat merumuskan dampak perubahan standar ini secara bersama-sama sehingga lebih e(isien, Standar yang bersi(at principles &ased dapat diturunkan dalam bentuk pedoman akuntansi untuk industri spesi(ik

yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan dalam industri tersebut.

Anda mungkin juga menyukai