Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN PERTANYAAN

1. Bagaimana Cara mengetahui Perusahaan telah mengimplementasi IFRS dan


belum mengimplementasi IFRS (masih memakai PSAK)

Penjelasan Pertama
Menurut IAI, Laporan keuangan merupakan laporan yang menjelaskan kondisi dan
kinerja keuangan suatu entitas. Terdapat perbedaan antara laporan keuangan sebelum
dan setelah adopsi standar IFRS, yaitu sebagai berikut:
1) Berdasarkan Principles-Based.
US-GAAP mengatakan PSAK pada awal berpedoman pada Rule Based yang
sekarang berubah menjadi Prinsiple Based. Rule Based itu ialah keadaan dimana
segala sesuatu itu memiliki aturan. Sedangkan untuk Prinsiple Based sendiri yaitu
suatu prinsip yang bisa dijadikan bahan suatu pertimbangan akuntansi dalam
membuat kebijakan akuntansi. Standar yang menggunakan Principles-Based hanya
mengatur hal-hal yang pokok dalam standar sedangkan prosedur dan kebijakan
detail diserahkan kepada pemakai. Standar mengatur prinsip pangakuan sesuai
substansi ekonomi, tidak didasarkan pada ketentuan detail dalam atribut kontrak
perjanjian. Sedangkan standar yang rule based, memuat ketentuan pengakuan
akuntansi secara detail. Keunggulan pendekatan ini akan menghindari dbuatnya
perjanjian atau transaksi mengikuti peraturan dalam konsep pengakuan. Namun,
standar yang bersifat Principles Based mengharuskan pemakainya untuk membuat
penilaian (adjustment) yang tepat atas suatu transaksi untuk menentukan substani
ekonominya dan menentukan standar yang tepat untuk transaksi tersebut.
2) Perubahan paradigma
Paradigma berubah ketika PSAK yang berbasis nilai wajar menjadi acuan dalam
setiap perubahan yang terjadi di PSAK untuk mencapai konvergensi ke IFRS.
Standar akuntansi banyak menggunakan konsep nilai wajar (fair value).
Penggunaan nilai wajar untuk meningkatkan relevansi informasi akuntansi untuk
pengambilan keputusan. Informasi nilai wajar lebih relevan karena menunjukkan
nilai terkini. Hal ini sangat bertolak belakang dengan konsep harga perolehan yang
mendasarkan penilaian pada nilai perolehan utama (historical value). IFRS
membuka peluang penggunaan nilai wajar yang lebih luas untuk beberapa item,
seperti asset tetap dan asset tak berwujud, dibuka opsi penggunaan nilai wajar
selain nilai perolehan. Nilai wajar lebih relevan namun harga perolehannya
diyakini lebih reliabel.
3) Pengungkapan.
Mengharuskan lebih banyak pengungkapan dalam laporan keuangan. Pengungkapan
diperlukan agar pengguna laporan keuangan dapat mempertimbangkan informasi
yang relevan dan perlu diketahui terkait dengan apa yang dicantumkan dalam laporan
keuangan dan kejadian penting yang terkait dengan item tersebut. Pengungkapan
dapat berupa kebijakan akuntansi, rincian detail, penjelasan penting, dan komitmen.
Perubahan ini terlihat pada jenis laporan keuangan.
Jenis Laporan keuangan sebelum IFRS:
1) Neraca
2) Laporan Laba atau Rugi
3) Laporan Perubahan Modal
4) Laporan Arus Kas
5) CALK
Jenis laporan keuangan setelah menerapkan IFRS:
1) Laporan Posisi Keuangan
2) Laporan Laba Rugi Komprehensif
3) Laporan Perubahan Ekuitas
4) Laporan Arus kas, dan
5) CALK
Disamping itu juga, implementasi Penerapan IFRS terhadap Penyajian Laporan
Keuangan Perusahaan sebelum dan sesudah konvergensi. Perubahan konvergensi
IFRS terhadap laporan keuangan pada cakupan pengaturan, terdapat perubahan pada
implementasi standar pada perusahaan berbasis syariah, pada pernyataan kepatuhan
standar konvergensi IFRS ini diharuskan membuat pernyataan secara eksplisit akan
kepatuhan PSAK di CALK, dan pada bagian prinsip ketatapan waktu (timelines)
konvergensi IFRS ini semua laporan keuangan harus menyesuaiakn peraturan entitas
yang bersangkutan (Evi Maulida Yanti, Zulfika, Muliana 2020).

Penjelasan kedua
Penerapan IFRS secara bertahap dan efektif di Indonesia dimulai dari tahun 2012.
Jadi cara membandingkan nya itu dengan mengambil laporan tahunan perusahaan
pada tahun 2010 dan pada tahun 2019-2022. Pada tahun 2010 itu kan pasti
perusahaannya belum menerapkan IFRS dan masih pakai PSAK sedangkan kalau
yang tahun 2019-2022 pasti Sudah pakai IFRS karna di Indonesia sendri sudah
mewajibkan bagi perusahaan terbuka untuk mengadopsi IFRS. Jadi cara kita
mengetahui perusahaan mengimplementasikan IFRS kita bisa lihat dari laporan
tahunannya untuk tahun 2010 dan tahun 2019-2022 pasti ada perubahan berdasarkan
kriteria IFRS.

2. Bagaimana hubungan implementasi IFRS dengan rasio keuangan dan


pengungkapan keuangan
Penerapan IFRS menuntut perusahaan untuk melakukan pengungkapan yang lebih
detail sehingga meningkatkan reliabilitas, transparansi, dan komparabilitas laporan
keuangan Ini berarti bahwa penerapan IFRS mengurangi risiko manajemen
melakukan rekayasa nilai rasio-rasio keuangan dan contohnya itu bisa dapat
menyebabkan menurunnya rasio likuiditas dan mendorong pengungkapan lebih luas.
Contoh lain seperti Profitabilitas yang merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba serta faktor penting dalam mengukur pengungkapan laporan
keuangan. Semakin tinggi profitabilitas dan profit margin menyebabkan perusahaan
mengungkapkan banyak informasi untuk meyakinkan para investor bahwa perusahaan
memiliki kualitas baik dalam memperoleh keuntungan.

3. Yang dimaksud dengan implementasi IFRS dalam indeks grey


Indeks Gray merupakan indeks yang menjelaskan bagaimana tingkat standar yang
berlaku (IFRS). Indeks Gray ditentukan dengan membuat skala yang menggambarkan
bahwa posisi laporan keuangan IFRS lebih besar dari PSAK atau IFRS lebih kecil
dari PSAK.
Tabel 2.1 Skala Indeks Gray

Sumber: Roberts et al. (2005)


Jika indeks dibawah 1 artinya item yang diukur (profitabilitas, likuiditas, dll)
berdasarkan PSAK jumlahnya lebih kecil dibanding item tersebut diukur berdasarkan
IFRS, jika indeks diatas 1 artinya item yang diukur berdasarkan PSAK jumlahnya
lebih besar dibanding jika pengukuran dilakukan dengan IFRS, Dan jika indeksnya
adalah 1 maka netral atau tidak ada perubahan.

4. Contoh pada laporan tahunan PT Akashara Wira International Tbk.


Pada tahun 2010 :
 Masih menggunakan Historiscal Cost sehingga tidak ada penilaian kembali
atas suatu aset pada suatu waktu jika terdapat penurunan nilai dari asset
tersebut. (Dijelaskan di annual report tahun 2010 halaman : 58 )
 Dijelaskan bahwa Standar akuntansi yang berlaku efektif untuk Laporan
Keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011. (halaman : 108)
 Komponen laporan sebelum IFRS : masih berisi Laporan Laba Rugi
sedangkan kalau ifrs laporan laba rugi komprehensif (halaman : 51)
Pada Tahun 2022 :
 Sudah menggunakan perhitungan nilai wajar (fair value) (Dijelaskan di annual
report tahun 2020 halaman : 120), sehingga terdapat penilaian asset dan
liabilitas (Dijelaskan di annual report tahun 2020 halaman : 134).
 Dijelaskan bahwa Sejumlah standar, interpretasi dan amandemen baru yang
berlaku efektif untuk pertama kali untuk periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2022, telah diadopsi dalam laporan keuangan ini.
(Halaman 109)
 Komponen laporan sesudah IFRS : berisi Laporan Laba Rugi komprehensif
(halaman : 103).
 Dijelaskan juga terkait perubahan IFRS (dihalaman: 150)

5. Contoh pada laporan tahunan PT Martina Berto Tbk.


Annual Report tahun 2010:
 Laporan keuangan konsolidasi masih disusun berdasarkan biaya historis
(Dijelaskan pada hal 71)
 Standar akuntansi yang digunakan PSAK 50 dan PSAK 55 per tanggal 1
Januari 2010 sedangkan yang terbaru digunakan per 1 Januari 2011 dengan
PSAK yang sudah di jelaskan halaman 104
 Komponen laporan keuangan yang disusun berupa Laporan Laba Rugi
sedangkan IFRS itu Laporan Laba Rugi Komprehensif (dijelaskan hal 67)
Annual Report tahun 2022:
 Perubahan kebijakan akuntansi terkait dengan standar baru, amandemen dan
penyesuaian standar akuntansi keuangan dan akan berlaku efektif untuk tahun
buku yang dimulai pada atau seelah 1 Januari 2022. (Dijelaskan pada hal
140)
 Pada tahun 2022 perusahaan mengukur nilai wajar instrument keuangan
dengan menggunakan harga kuotasi dipasar untuk instrument tersebut.
(Dijelaskan pada hal 155)
 Untuk laporan laba rugi perusahaan sudah Menyusun laporan laba rugi
komprehensif (Dijelaskan pada hal 130)
 Perusahaan telah menerapkan materi dari penjelasan dalam IFRS Committee
(IFRIC) sehingga perusahaan mengubah kebijakan akuntansi dari kebijakan
yang diterapkan sebelumnya. (Dijelaskan pada hal 167)

6. Contoh pada laporan tahunan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.


Pada tahun 2010 :
 Laporan keuangan konsolidasian disusun menggunakan konsep biaya
perolehan. Tidak ada penilaian kembali atas suatu aset pada suatu waktu jika
terdapat penurunan nilai dari asset tersebut. (Halaman 31)
 Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Revisi 2009 yang diterapkan sejak tanggal
1 Januari 2011. PSAK 1 (revisi 2009) ini merupakan PSAK hasil revisi dari
PSAK 1 (revisi 1998) dan merupakan hasil adopsi IFRS yang dibuat oleh
International Accounting Standards Board (IASB) pada tahun 2009 (Annual
Report Halaman 32)
 Komponen laporan sebelum IFRS : masih berisi Laporan Laba Rugi
Konsolidasi sedangkan kalau ifrs laporan laba rugi komprehensif (Halaman
4)
Pada Tahun 2022 :
 Sudah menggunakan perhitungan nilai wajar (fair value) sehingga terdapat
penilaian asset dan liabilitas (Halaman 61)
 Dijelaskan bahwa perusahaan melakukan penerapan atas seluruh standar baru
dan revisi yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada 1 Januari
2022, termasuk standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan
konsolidasian (Halaman 33)
 Komponen laporan sesudah IFRS : berisi Laporan Laba Rugi komprehensif
(Halaman 4)

Anda mungkin juga menyukai