Anda di halaman 1dari 16

NAMA KELOMPOK :

FEBRIANTO DWILAKSONO Y. ADITYA RIZAL PRAKOSO S.U. WHINA ANDINI KIKY REZKI LESTARI P RIFKA FITRIA WULANDARI SELVIA RACHMAWATI

Plunging

ranula berkembang masuk kedalam dan dapat menembus area servical. Muncul sehubungan dengan adanya ranula dirongga mulut. ranula jarang timbul dengan pembengkakan tunggal. Pada kasus plunging ranula yang langka tanpa adanya pembengkakan dirongga mulut akan dibahas bersama.

Plunging

ranula adalah kondisi dimana extravasasi saliva dari glandula sublingual yang diakibatkan oleh trauma atau obstruksi dari duktusnya. Biasanya terjadi pada anak anak dan remaja muda Plunging ranula terjadi ketika tekanan cairan mucin dari glandula yang terobstuksi masuk diantara bidang fasial dari otot mylohioid kemudian masuk ke rongga submandibular.

Ranula

adalah rongga yang berisi mukus seperti mucocele, terdapat pada dasar mulut yang berhubungan dengan glandula sublingual Ranula diambil dari kata latin rana yang berarti kodok. Pembengkakan yang terjadi menyerupai perut kodok yang translucent atau seperti kantung udara

Terjadi

obstruksi parsial dari duktus sublingual Trauma yang menyebabkan kerusakan langsung pada duktus atau area yang lebih dalam pada glandula sublingual berhubungan dengan riwayat pengobatan ranula intraoral pembedahan

Cairan

mucin yang langsung mengenai glandula sublingual ke otot mylohioid atau glandula sublingual ektopik yang muncul pada otot mylohiod disisi servical Menembus otot mylohiod sehingga mucin dari glandula sublingual berpenetrasi pada rongga submandibular Ductus dari glandula sublingual bergabung dengan glandula submandibula sehingga ranula dapat berhubungan dengan glandula submandibula

bentuk

: seperti kubah dan berfluktuasi Jenis : vesikel Ukuran : >2 cm Warna : terkadang muncul dengan warna kebiruan translucent di bagian lateral rongga mulut Massa mudah di gerakkan, tidak nyeri saat di palpasi, terdapat pada sisi facial dari leher tetapi dapat menyebar hingga ke mediastinum. Dalam beberapa kasus hingga ke area submental, kontra lateral leher, nasofaring, retrofaring dan bahkan hingga bagian bawah mediastinum asymptomatik

Radiografi

: dengan injeksi media kontras pada rongga

sublingual Ultrasonografi : ranula akan tampak seperti kista yang berbentuk oval dan dinding kistanya sangat tipis MRI : biasanya akan tampak dengan dominasi kandungan air yang tinggi Pemeriksaan histopatologi : lesi yang telah di eksisi menunjukkan penumpukan mucin dalam lumen yang dilapisi oleh jaringan ikat dengan inflamasi sel

Kista duktus tiroglosus Kista branchial cleft Kista higroma Sialadenitis submandibular Hemangioma intramuscular Kista atau penyakit tiroid neoplasticeni Infeksi limfadenopati servical Hematoma Lipoma Laringocele Kista dermoid

Metode

yang paling baik dengan tingkat recurents yang rendah adalah dengan eksisi ranula dengan glandula sublingual yang terkait Biopsi diperlukan untuk menyingkirkan adanya carcinoma sel squamosa yang timbul dari dinding kista yang dapat dilihat dari ranula

Pada

laporan kasus ini, pasien 50 tahun memiliki riwayat bengkak selama 12 bulan pada bagian submandibular kiri sebelumnya pasien memiliki riwayat pembedahan dan drainase cairan yang kental dari pembengkakan pada daerah tersebut, tetapi 6 bulan yang lalu bengkaknya timbul lagi setelah prosedur pembedahan dilakukan

Pemeriksaan

fisik pasien secara keseluruhan dalam kondisi

yang baik pemeriksaan lesi. Lesi tampak diffus , lunak , berfluktuasi, bengkaknya disertai rasa nyeri, ukuran 7 x 5 cm dan muncul dibagian sub mandibular. Pemeriksaan intra oral tidak ada pembengkakan yang tampak jelas diarea sublingual, bilateral. Gigi 35 karies mukosa oral dan ginggiva normal dan duktus saliva tampak jelas , OH buruk

Dalam

kasus ini pasien mengalami bengkak pada submandibula kiri dan sifatnya asimptomatik pada pemeriksaan ultrasonografi itu menunjukan kumpulan cairan pada area superficial dan bagian dalam Pemeriksaan MRI menunjukan adanya cairan yang mengisi kavitas pada rongga sublingual kiri Pemeriksaan histopatologi : jaringan ikat dengan respon sel inflamasi pada lapisan lumen. Lumen menunjukan area mucin yang mengandung histiosit Berdasarkan temuan-temuan diatas maka diagnosis nya mengarah pada PLUNGING RANULA

Tidak

skematis tidak sesuai antara kasus dengan predileksi nya yang di jelaskan pada pendahuluan Ini bukan jurnal, melainkan hanya refleksi kasus. Karena, kalau jurnal membutuhkan suatu penelitian dengan cara mengambil sampel membutuhkan sampel yang banyak, metode penelitian, tempat dilakukannya penelitian, dll.

Anda mungkin juga menyukai