Anda di halaman 1dari 6

1. Mapas Upacara yang dilakukan apabila ada seorang ibu yang baru melahirkan.

Pada upacara ini, si ibu yang baru melahirkan diharuskan memakan sayur papasan yang isinya terdiri dari berbagai macam sayur mayur agar si ibu tetap sehat, demikianjuga bayi yang baru dilahirkannya. 2. Puput Puser Atau puputan adalah suatu upacara yang dilakukan apabila tali pusat bayi sudah lepas (puput). Orang Betawi mengadakan selamatan ala kadamya. 3. Aqiqaha Upacara selametan untuk anak yang baru dilahirkan dengan memotong kambing, laki-laki 2 ekor kambing, perempuan 1 ekor kambing. Seperti yang diajarkanjuga dalam agama Islam. Serta Suatu upacara bagi anak bayi berusia 40 hari, yaitu upacara menyukur rambut bayi. 4. Nginjek Tanah Biasanya diadakan upacara ini apabila seorang bayi telah mencapai umur delapan bulan, diadakan selamatan ala kadamya dengan membuat sedekahan berupa nasi dengan laukpauknya serta kue-kue, roti, pisang, dan sebagainya. Upacara Kematian atau Haul Atau tahlilan, diselenggarakan oleh para anggota keluarga apabila ada kematian. Mengadakan selamatan atau sedekahan, selamatan semacam ini juga diadakan pada waktu yang meninggal telah mencapai 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari dari saat meninggalnya. 14. Ngelawat atau Nyelawat Pergi berkunjung ke rumah tetangga, sanak-keluarga ataupun orang lain yang sedang ditimpa kemalangan, misalnya apabila ada kematian.

Rumah adat Betawi terdapat 2 jenis 1. Rumah Bapang atau sering disebut rumah kebaya. Ciri khas rumah ini adalah teras rumahnya yang luas disanalah ruang tamu dan bale tempat santai pemilik rumah berada, semi terbuka hanya di batasi pagar setinggi 80 cm dan biasanya lantainya lebih tinggi dari permukaan tanah dan terdapat tangga terbuat dari batubata di semen paling banyak 3 anak tangga. Depan dan sekeliling rumah adalah halaman rumah yang luas baru pagar paling luar dari rumah tersebut. Bentuknya sederhana dan terbuat dari kayu dengan ukiran khas betawi dengan bentuk

rumah kotak ( dibangun diatas tanah berbetuk kotak). Rumah Bapang terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur dan teras extra luas. 2. Rumah Gudang. sudah bisa di tebak dari namanya, Rumah adat betawi yang ini berdiri di atas tanah yang berbentuk persegi panjang, rumahnya memanjang depan ke belakang. Atap rumahnya tampak seperti pelana kuda atau perisai, dan di bagian muka rumah terdapat atap kecil.

Betawi adalah suku yang multi-kultural. Termasuk budaya islam yang amat kuat melandaskan kebudayaan melayu dan betawi. Diketahui pula bahwa islam mengangut sistem kekerabatannya adalah bilineal atau menarik garis keturunan kepada pihak ayah dan pihak ibu. Saat melangsungkan adat pernikahan sekalipun tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak, akan menetap secara patriarki atau matriarki. Meskipun secara umum masyarakat Betawi menyepakati sistem yang patriarki. Sistem kekerabatan patriarki yaitu menghitung hubungan kekerabatan melalui garis keturunan laki-laki saja. Karena itu mengakibatkan tiap-tiap individu dalam masyarakat memasukan semua kaum kerabat ayah dalam hubungan kekerabatannya, sedangkan semua kaum kerabat ibu diluar garis hubungan kekerabatannya.

Perlu diakui, asumsi masyarakat tentang Suku Betawi memiliki penilaian yang menganggap bahwa masyarakat Betawi jarang mencapai keberhasilan, baik dalam segi ekonomi, pendidikan dan teknologi. Padahal, bila kita tinjau lebih jauh, tidak sedikit orang Betawi yang berhasil. Misalnya saja Muhammad Husni Thamrin, Benyamin S, bahkan hingga Gubernur Jakarta Fauzi Bowo. Jakarta sebagai daerah yang menjadi pusat berkembangnya suku Betawi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan antara lain, jiwa sosial mereka tergolong sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius atau fanatik. Sebenarnya sifat tendensius dan fanatik yang timbul tidak lebih karena akibat gesekan kebutuhan masyarakat modern yang cenderung kompetitif.

Di luar daya saing/kompetisi itu, Orang Betawi juga sangat menjaga nilai - nilai agama yang tercermin dari ajaran orang tua (terutama yang beragama Islam) kepada anak-anaknya. Masyarakat Betawi sangat menghargai pluralisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat Betawi dan pendatang dari luar Jakarta maupun dari etnis lain. Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang masih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain. Moderenisasi di tanah Betawi sudah tidak bisa dielakkan lagi sebagai perkembangan zaman. Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi. Namun, tetap ada optimisme dari masyarakat Betawi bahwa masyarakat generasi mendatang akan mampu menopang modernisasi tersebut.

KUE-KUE BASAH

Sebelum menyantap makanan berat, lebih baik kita menyantap camilan-camilan Betawi terlebih dahulu. Ada berbagai jenis camilan yang ada meski mungkin hanya beberapa yang terkenal. Camilan-camilan itu antara lain sebagai berikut. 1. Kerak Telor

Mendengar nama kerak telor mungkin bagi sebagian orang akan langsung mengaitkannya dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Hal ini disebabkan karena banyaknya pedagang kerak telor yang bisa kita jumpai di acara PRJ tersebut. Sementara itu di hari-hari biasa, ada kalanya kita bisa menemukan pedagang kerak telor menjajakan dagangan dengan berkeliling kampung. Namun mungkin jumlahnya tidak seberapa dan mulai sulit ditemukan karena penganan satu ini sudah termasuk langka. Kerak telor merupakan salah satu makanan khas daerah Betawi. Makanan ini dibuat dari bahanbahan antara lain seperti beras ketan putih, telur ayam atau telur bebek, ebi (udang kering) dan parutan kelapa yang disangrai kering, serta bawang goreng, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam dan gula pasir sebagai bumbu pelengkapnya. Cara membuat makanan ini cukup unik karena tidak dimasak di atas kompor namun dimasak diatas bara api. Pedagang kerak telor sesekali membalikkan wajan agar permukaan dari kerak telor tersebut juga terpanggang dan matang merata sambil dikipas-kipas agar bara api tetap menyala. Setelah kering dan matang kerak telor siap untuk disajikan

Kerak telor terbuat dari bahan-bahan yaitu ketan putih, telur ayam atau bebek, bawang merah goreng, udang goreng, cabai merah, kencur, jahe, kelapa sangrai, gula, garam, dan merica. Kerak telor memiliki rasa yang gurih dan enak dinikmati selagi hangat. 2. Kue Rangi

Kue rangi atau biasa disebut sagu rangi terbuat dari tepung kanji dicampur dengan kelapa yang diparut kasar. Dahulu, orang memanggang kue rangi dengan memanfaatkan api yang berasal dari kayu bakar atau arang. Alhasil, kue tersebut menjadi lebih wangi. Kue rangi adalah salah satu makanan khas Betawi yang juga mulai jarang didapatkan. Namun ada beberapa restoran dengan semangat melestarikan budaya Betawi, kembali memasukkan kue ini dalam menu mereka. Tepung kanji dan parutan kelapa adalah bahan dasar pembuatan kue ini. Rasanya gurih karena mengandung parutan kelapa dan juga manis karena di permukaan kue ditaburi gula merah. Aromanya jangan tanya, harum dan menggugah selera. 3. Kue Dongkal

Penganan yang terbuat dari tepung beras dan gula merah ini memang sudah sangat langka, bahkan anak muda betawi sekarang saja banyak yang tidak kenal dengan kue dongkal. Alhamdulillah di kota Bambu Utara masih ada yang menjualnya. Rasanya tidak berubah tetap, gurih manis dengan taburan kelapa parut kukus.

Makanan Berat 1. Soto Betawi Soto betawi memiliki citra tersendiri sebagai jajanan di ibukota. Hal yang berbeda dari soto betawi adalah adanya kuah santan. Rasanya sangat nikmat dan lezat dengan daging sapi/ayam dan irisan tomat segar. Bagi yang penasaran ada baiknya anda cicipi masakan ini. 2. Lontong Sayur Betawi Masakan ini juga menjadi salah satu makanan betawi yang memiliki rasa yang nikmat dan lezat. Sayur lontong menggunakan pepaya muda dengan kuah santan yang berasa pedas tak kan berhenti membuat lidah anda bergoyang ria. 3. Gado-gado betawi Gado-gado merupakan salah satu masakan khasi Indonesia. Bisa anda temukan dimana-mana, namun tidak ada salahnya mencicipi gado-gado khas betawi dengan sentuhan rasa yang sedikit berbeda dengan gado-gado pada umumnya.

KETERANGAN GAMBAR : : JAKARTA UTARA (7 Kecamatan) : JAKARTA PUSAT (8 Kecamatan) : JAKARTA BARAT (8 Kecamatan) : JAKARTA SELATAN (10 Kecamatan) : JAKARTA TIMUR (10 Kecamatan)

GEOGRAFI

Kota Jakarta terletak pada 106 derajat 49' 35" Bujur Timur dan 06 derajat 10' 37" Lintang Selatan. Luas Wilayah 650,40 Km2 (termasuk Kepulauan Seribu, 9.20 Km2). Berada di dataran rendah pantai Utara Bagian Barat Pulau Jawa. Terdapat sekitar 10 buah sungai alam dan buatan.

Anda mungkin juga menyukai