Anda di halaman 1dari 3

Langkah-langkah pelaksanaan metode PBL dan konvensional

Metode PBL
A. 7 jumps: 1. Identifikasi dan klarifikasi kata-kata sulit yang ada di dalam skenario. (sekretaris mencatat kata-kata yang masih belum dimengerti setelah didiskusikan) 2. Penentuan masalah. Setiap anggota memiliki bermacam perspektif masalah, akan tetapi harus dicari masalah yang disepakati bersama. (sekretaris mencatat daftar masalah yang telah disetujui). 3. Brainstorming. Anggota kelompok mendiskusikan dan menjelaskan masalah tersebut berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki (prior knowledge). Identifikasi area pengetahuan yang kurang. (sekretaris menulis yang didiskusikan). 4. Berdasarkan langkah 2 dan 3 maka disusun penjelasan masalah dalam bentuk penjelasan sementara (tentative solution). (sekretaris mencatat penjelasan masalah sementara yang telah didiskusikan). 5. Penentuan Tujuan pembelajaran yang akan diraih. (Tutor mengarahkan agar tujuan pembelajaran fokus, dapat dicapai, komprehensip dan sesuai dengan yang diharapkan.) 6. Belajar mandiri. Mahasiswa belajar mandiri untuk mencari informasi yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran. 7. Setiap anggota kelompok menjelaskan hasil belajar mandiri mereka dan saling berdiskusi. (Tutor menilai jalannya proses ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan). B. 12 Langkah Brenda 1. Klarifikasi dan definisi masalah 2. Analisis masalah 3. Pengembangan hipotesis 4. Identifikasi dan karakteristik pengetahuan yang diperlukan 5. Identifikasi pengetahuan yang sudah diketahui 6. Identifikasi sumber belajar yang tepat 7. Pengumpulan pengetahuan baru

8. Sintesis pengetahuan lama dan baru 9. Pengulangan langkah-langkah yang diperlukan 10. Identifikasi yang belum terpelajari 11. Kesimpulan 12. Pengujian pemahaman pengetahuan dengan cara mengaplikasikannya pada masalah yang lain

METODE KONVENSIONAL
1. Guru memberikan apersepsi terhadap siswa dan memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang diajarkan 2. Guru menerangkan bahan ajar secara verbal 3. Guru memberikan contoh-contoh Sebagai iliustrasi dari apa yang sedang diterangkan dan juga untuk memperdalam pengertian, guru memberikan contoh langsung seperti benda, orang, tempat, atau contoh tidak langsung, seperti model, miniatur, foto, gambar di papan tulis dan sebagianya. Contoh-contoh tersebut sedapat mungkin diambil dari lingkungan kehidupan sehari-hari siswa-siswi. Apalagi jika contoh-contoh tersebut diminta dari siswa-siswi tertentu yang sudah dapat menangkap inti persoalan. 4. Guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya dan menjawab pertanyaannya 5. Guru memberikan tugas kepada siswa yang sesuai dengan materi dan contoh soal yang telah diberikan 6. Guru mengkonfirmasi tugas yang telah dikerjakan oleh siswa 7. Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan inti pelajaran Setelah memaparkan beberapa contoh, diberikan kesempatan pada siswa-siswi untuk membuat kesimpulan dan generalisasi mengenai masalah-masalah pokoknya dalam bentuk rumusan, kaidah atau prinsip-prinsip umum. Guru memberikan tanggapan-tanggapan terhadap kesimpulan siswa yang dapat berupa penyempurnaan, koreksi dan penekanan. Guru memberikan kesimpulan final dalam rumusan yang sejelas-jelasnya. 8. Mengecek pengertian atau pemahaman siswa Pada akhir pengajaran, guru mengecek pemahaman siswa atas pokok persoalan yang baru dibicarakan dengan berbagai cara, misalnya: Mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai pokok persoalan; Menyeluruh siswa membuat ikhtisar/ringkasan; Menyeluruh siswa menyempurnakan/membatalkan pertanyaan-pertanyaan (statement) yang dikemukakan guru mengenai bahan yang telah diajarkan; Menyeluruh siswa mencari contoh-contoh sendiri;

Menugaskan siswa mendemonstrasikan/mempergunakan sebagian bahan pengajaran.

Anda mungkin juga menyukai