Anda di halaman 1dari 40

GENERAL SURVEY

I. DESKRIPSI MODUL II.1.1. Latar Belakang

II.1.

General survey merupakan suatu pengamatan kondisi pasien secara umum yang harus dilakukan setiapkali memeriksa pasien. Pengamatan ini dapat dimulai sejak pasien datang ke dokter, waktu duduk menghadap dokter, dan pada waktu dilakukan pemeriksaan. Sambil melakukan pengamatan, dokter dapat melakukan anamnese maupun pemeriksaan lain yang diperlukan. Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menilai kondisi pasien secara umum ! "ideo session ! Berlatih mandiri dengan sesama teman ! #udio visual $ set $& menit ! dr. #tma Gunawan, SpP'!*G+ ! dr. BP Putra Suryana, SpP'!*! dr. ,inik Budiarti, SpP' ! dr. 'joko +eri +, SpP' /heck list

Tujuan Pembelajaran etoda Pembelajaran #lat Bantu %aktu 'a(tar )nstruktur

! dr. ,ursamsu, SpP' ! dr. Bogi Pratomo, SpP' ! dr. Supriono, SpP'

.valuasi -e(erensi

$. Berg '0 %or1ala *, 2&&3. #tlas o( #dult Physical 'iagnosis. Lippincott %illiams 4 %ilkins 2. 'elp +0 anning -T, $56$. ajor7s Physical 'iagnosis #n )ntroduction to the /linical Process. 5th .dition. %B. Saunders /ompany. Philadelphia. 8. Burnside 9%, $56$. Physical 'iagnosis $3th .dition. %illiam 4 %ilkins Baltimore : London. ;. +andono *alim, $553. Pedoman 'iagnostik <isik )lmu Penyakit 'alam. Laboratorium )lmu Penyakit 'alam <akultas *edokteran =niversitas Brawijaya alang.

III. CHECK LIST

KETRAMPILAN MELAKUKAN GENERAL SURVEY


Nama NIM Kelompok Tanggal > > > >

II.1.1.

ENIS KEGIATAN $. 2. Pemeriksa duduk didepan atau disebelah penderita engamati keadaan umum pasien> nampak sakit berat, sedang, ringan. ,ampak lemah, kesakitan, gelisah, dll engamati *esadaran pasien ?/ , G/S ;@3, Penurunan kesadaran, dllA engamati tanda tanda distress > na(as cepat dan berat, merintih, 8. berkeringat,kesakitan, gemetar, dll ;. engamati cara berbaring dan mobilitas ?sikap berbaring akti(, pasi(, sikap terpaksa karena nyeri, dllA @. engamati postur, bentuk tubuh, dan status gi1i pasien> tinggi, normal, pendek ?dwar(ismeA, pyknicus, athleticus, asthenicus, kaheksia, dsbA 3. engamati struktur wajah, dan proporsional atau tidaknya bentuk badan pasien ?gigantisme, acromegali, chondrodistro(ia, ekso(talmus, cushingoid, mongoloid, idiot, de(ormitas tulang dan sendi, dllA B. engamati keadaan motorik dan cara berjalan pasien ?korea, ataksia, parese, paralisis, tic, proptosis, ptosis, pincang, melokalisir nyeri, dll A 6. engamati warna kulit ? anemia, pucat, icteric , sianosis, hyperpigmentasi, ptechiae, purpura, dll A 5. engamati cara berpakaian dan higiene perseorangan pasien $&. engamati perkembangan seksual sekunder pasien $$. emperhatikan bau badan: na(as yang khas dari pasien ?bau alkohol, (oetor uremikum, (oetor hepatikum , (oetor diabetic ketoasidosis, dll A $2. engamati pola bicara dan suara ?serak, pelo, bicara cepat, dll A
Ke"e#angan pen!la!an $ C D dikerjakan dengan benar:sesuai urutan prosedur E D dikerjakan tetapi kurang benar:tidak sesuai urutan prosedur ! D tidak dikerjakan

Pen!la!an I II III

Tutor,

(..)

TANDA%TANDA VITAL

II.1.&.

I. DESKRIPSI MODUL Latar Belakang Tanda!tanda vital dapat memberikan gambaran tentang keadaan umum pasien. emeriksa tanda!tanda vital meliputi pengukuran suhu aksiler, nadi, tekanan darah, dan (rekuensi na(as merupakan ketrampilan klinik yang wajib dimiliki oleh setiap dokter untuk menentukan kondisi pasien, dan harus dilakukan setiapkali memeriksa pasien. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan > $. Pengukuran suhu aksiler 2. Pengukuran nadi 8. Pengukuran tekanan darah ;. Pengukuran (rekuensi na(as ! "ideo session ! 'emonstrasi dengan model anatomik ! Berlatih mandiri dengan sesama teman ! Sphygmomanometer air raksa @ buah ! Sphygmomanometer anaeroid @ buah ! anset dewasa normal @ buah ! anset dewasa gemuk @ buah ! Termometer air raksa @ buah ! Stopwatch atau arloji ! Stetoskop @ buah ! #udio visual $ set $& menit ! dr. #tma Gunawan, SpP'!*G+ ! dr. BP Putra Suryana, SpP'!*! dr. ,inik Budiarti, SpP' ! dr. 'joko +eri +ermanto, SpP' ! dr ,ursamsu, SpP' ! dr. Bogi Pratomo, SpP' ! dr. Supriono, SpP' /heck list ! dr. %ursito, Sp9P ! dr. Sasmojo %idito, Sp9P ! dr. +eny /handrawati, SpP ! dr. Susanthy, SpP ! dr. Fani 9ane S, SpP ! dr. Putu P. Putra, SpP

etoda Pembelajaran

#lat Bantu

%aktu 'a(tar )nstruktur

.valuasi -e(erensi

$. Berg '0 %or1ala *, 2&&3. #tlas o( #dult Physical 'iagnosis. Lippincott %illiams 4 %ilkins 2. 'elp +0 anning -T, $56$. ajor7s Physical 'iagnosis #n )ntroduction to the /linical Process. 5th .dition. %B. Saunders /ompany. Philadelphia. 8. Burnside 9%, $56$. Physical 'iagnosis $3th .dition. %illiam 4 %ilkins Baltimore : London. ;. +andono *alim, $553. Pedoman 'iagnostik <isik )lmu Penyakit 'alam. Laboratorium )lmu Penyakit 'alam <akultas *edokteran =niversitas Brawijaya alang.

II. PROSEDUR II.1.&.1. Peng'k'#an S'(' Ak)!le# Latar belakang Suhu tubuh manusia dipertahankan konstan sekitar 83!8Bo/ walau suhu disekitarnya berubah!ubah ?homeotermisA, dengan tujuan agar (ungsi organ tubuh dapat bekerja secara optimal. Pusat pengukuran suhu tubuh ada di hipotalamus, yang ber(ungsi mengatur keseimbangan produksi dan pengeluaran panas. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada mulut, aksila, dan rektum dengan menggunakan termometer air raksa. Pengukuran suhu melalui mulut pada penderita dengan kesadaran baik merupakan cara yang paling mudah dengan hasil yang baik, dan tidak dilakukan pada penderita dengan kesadaran menurun. Pengukuran suhu aksilla dapat dilakukan pada penderita yang sadar maupun tidak sadar, tetapi harus membuka baju. +asilnya kurang tepat pada keadaan> hipovolemia, syok, habis mandi, dan suhu sekitar dingin. Suhu rektal merupakan suhu inti tubuh ?core temperatureA, sehingga menggambarkan suhu tubuh yang sebenarnya. +anya cara ini lebih sulit dan kurang enak bagi penderita. Suhu rektal lebih tinggi &,;!&,@ o/ dibandingkan suhu oral atau aksila. 'ikatakan>. Sub (ebril > 8B ! 86o/, <ebris> G 86o/ <ebris kontinua> G 86o/, tetapi naik turun H $o/. <ebris remiten> G86o/, naik turun G$o/, dg suhu terendah tdk pernah H8Bo/. <ebris )ntermiten> suhu tbh naik turun dg puncak G86o/ dan terendah H8Bo/. +iperpireksia jika suhu tubuh G ;$ o/ +ipotermia bila suhu rektal H 8@ o/. Pendahuluan 'okter yang akan melakukan pengukuran suhu harus menjelaskan kepada pasien tentang maksud dan tujuan pengukuran, prosedur pengukuran, serta kegunaannya. Penting disampaikan bahwa pasien mungkin akan merasa tidak nyaman saat dilakukan pengukuran. 9angan lupa anda cuci tangan lebih dahulu sebelum memeriksa. Posisi pasien 4 Pasien dalam posisi berbaring atau duduk persiapan dengan nyaman, dan diminta membuka pakaian di daerah ketiak kiri. Pencegahan Pemeriksa mencuci tangan dan in(eksi membersihkan termometer. Prosedur teknik *ibaskan termometer sampai permukaan Selama pemeriksaan hendaknya air raksa menunjuk di bawah 8@,@I/, dokter pemeriksa berkomunikasi kemudian ujung termometer yang berisi air dengan pasien agar merasa lebih raksa ditempatkan pada apeJ (ossa aJilaris nyaman sehingga diperoleh hasil kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal. pemeriksaan yang tepat dan Tunggu sampai 8!@ menit, kemudian e(isien. lakukan pembacaan. Pencatatan /atat hasil pengukuran suhu dengan skala /elcius ?&/A. II.1.&.&. Peme#!k)aan Na*! Latar belakang 9antung memompa darah dari ventrikel kiri ke sirkulasi sitemik dan dari ventrikel kanan ke paru!paru. 'ari ventrikel kiri darah darah dipompa ke aorta dan diteruskan ke arteri di seluruh tubuh. #kibat kontraksi ventrikel dan aliran darah, maka timbul suatu gelombang tekanan yang bergerak cepat pada arteri yang

dirasakan sebagai denyut nadi. 'enyut nadi ini pada keadaan normal sesuai dengan denyut jantung, sehingga dengan menghitung (rekuensi denyut nadi dapat diketahui pula (rekuensi denyut jantung dalam satu menit. 'enyut nadi dapat diraba di #. -adialis, #. Brakhialis, dan #. *arotis. Pada keadaan tertentu, denyut jantung tidak sampai ke arteri. *eadaan ini disebut de(isit nadi ?pulsus de(icitA. Pendahuluan 'okter yang akan melakukan pemeriksaan nadi harus menjelaskan kepada pasien tentang maksud dan tujuan pemeriksaan, prosedur pengukuran serta kegunaannya. Selama pemeriksaan hendaknya dokter pemeriksa berkomunikasi dengan pasien agar merasa lebih nyaman sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan e(isien. Pasien dalam keadaan duduk atau berbaring dengan lengan rileks, sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian. Pemeriksa mencuci tangan. Lakukan perabaan pada arteri radialis dengan menggunakan ujung tiga jari tengah ?telunjuk, jari tengah, dan jari manisA, kemudian hitunglah (rekuensi denyut nadi minimal $@ detik. =ntuk pasien dengan aritmia, maka penghitungan (rekuensi nadi harus dihitung dalam waktu $ menit. Fang perlu diperhatikan> <rekuensi, ritme nadi, besar kecilnya nadi, dan bentuk gelombang,. 1. <rekuensi nadi> jumlah nadi per menit. normal> 3& K 55 J:mnt. $&& J:menit disebut takikardi, dan bila H 3& J:mnt disebut bradikardi 2. -itme ,adi> ! -eguler> iramanya teratur dan intervalnya sama ! )rreguler> iramanya tdk teratur, dan intervalnya tdk sama 8. Besar kecilnya ?ukuranA nadi> ! Pulsus magnus > gelombangnya besar ! Pulsus parvus > gelombangnya kecil. ;. Bentuk gelombang> ! Pulsus celer> gelombangnya cepat naik dan cepat turun. Pulsus celer terjadi pada tekanan sistolik yang me dan tekanan diastolik yg me. ! Pulsus tardus> gelombangnya kecil!kecil /atat hasil (rekuensi nadi selama satu menit, regularitasnya.

Posisi pasien 4 persiapan

Pencegahan in(eksi Prosedur teknik

Pencatatan

II.1.&.+. Peng'k'#an Tekanan Da#a( Latar belakang engukur tekanan darah merupakan ketrampilan klinik yang wajib dimiliki oleh setiap dokter oleh karena tekanan darah merupakan salah satu tanda vital dan

Pendahuluan

Posisi pasien 4 Persiapan

harus dilakukan setiapkali memeriksa pasien. #da 2 parameter yang diukur, yaitu Tekanan 'arah Sistolik ?T'SA dan Tekanan 'arah 'iastolik ?T''A. T'S ialah tekanan darah yang diperoleh ketika ventrikel jantung berkontraksi memompa darah secara akti(0 sedangkan T'' ialah tekanan darah yang diperoleh ketika otot!otot ventrikel jantung relaksasi dan terisi darah lagi. Pada umumnya Tekanan 'arah diukur dengan menggunakan )(,gmomanome"e# a!# #ak)a. %alau demikian harus diingat bahwa alat tersebut terakhir akurasinya akan berkurang dengan perjalanan waktu, sehingga perlu dilakukan kalibrasi secara regular. 'okter yang akan melakukan pengukuran tekanan darah harus menjelaskan kepada pasien tentang prosedur pengukuran tekanan darah serta kegunaannya. Penting disampaikan bahwa pasien akan tidak nyaman saat dilakukan pemompaan cu(( dan mungkin akan terasa agak sakit pada lengan yang diukur tekanan darahnya. )dealnya pasien sudah istirahat lebih kurang @ menit, dan tidak minum kopi, makan, merokok, eJercise 8& menit sebelumnya. Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah cuci tangan lebih dahulu sebelum mengukur tekanan darah. Selama pemeriksaan hendaknya dokter pemeriksa berkomunikasi dengan pasien agar merasa lebih nyaman sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan e(isien. Pasien dalam posisi duduk atau supine dengan posisi lengan terletak setinggi jantung. Pastikan pasien tidak memakai baju yang ketat yang mungkin dapat menekan pembuluh darah lengan.

Palpasi nadi pada #. brachialis

Palpasi nadi #. brachialis pada (ossa antecubiti. Biasanya ada di bagian medial. /ari yang pulsasinya paling kuat.

emasang manset Pilih manset dengan cu(( yang cocok untuk pasien, yaitu yang panjangnya lebih kurang melingkupi 6&L lingkar lengan atas. Pasang manset yg sesuai lengan pasien tadi, dengan bagian yang ada tanda : gambar arteri tepat berada diatas #. brachialis dan tepi bagian bawahnya 2 cm dari (ossa antecubiti. Pemasangan tidak boleh terlalu longgar atau terlalu ketat. 9ika memakai sphygmomanometer mercuri, pastikan posisi manometer terletak setinggi

.stimasi Tekanan 'arah Sistolik

engukur T'S dan T''

mata pemeriksa. Pemeriksa tekanan darah harus selalu melakukan estimasi T'S. =ntuk melakukannya, lakukan palpasi #. radialis pasien dengan dua atau tiga jari tengah, kemudian pompa kantung udara sambil jari pemeriksa meraba #. radialis sampai nadi tidak teraba. /atat pada tekanan berapa nadi tersebut tidak teraba lagi ?sebagai perkiraan T'SA kemudian naikkan 2& mm+g. *empeskan kantung udara perlahan!lahan, dengan jari pemeriksa tetap meraba #. radialis. Sekali lagi catat pada tekanan berapa nadi tersebut mulai teraba lagi ?sebagai kon(irmasi perkiraan T'SA. *empeskan kantung udara sampai sempurna. =kur tekanan darah secara auskultasi dengan menggunakan stetoskop tepat diatas #. brachialis. Pompa kantung udara sampai batas 2& mm+g diatas perkiraan T'S ?tekanan dimana nadi sudah tidak teraba tadiA.

*empeskan kantung udara secara perlahan!lahan ?2 mm+g:denyut nadiA, dan dengarkan suara nadi yang timbul ?*orotko(( $!@A9ika masih ragu!ragu dapat dilakukan pengukuran tekanan darah seperti tersebut diatas sekali lagi, lalu diambil reratanya.

Penutup
Lepas manset dan ucapkan terima kasih kepada pasien. 9angan lupa setiap kali selesai memakai stetoskop cuci bagian corong stetoskop dan yang menempel telinga dengan kapas alkohol. *alau diperlukan bagian corong stetoskop dicuci dengan sabun.

Pencatatan
/atat hasil pengukuran tekanan darah yang telah dilakukan tadi dengan pembulatan

Ca#a men-a"a" Tgl. $8 #gustus 2&&B ,ama Pasien > Tn. +, @& Tahun

mendekati @ mm+g ?#lat elektronik: digital, bisa pembulatan mendekati 2 mm+gA.

Tekanan 'arah> $2@:6& mm+g posisi duduk$

II.1.&... Peng'k'#an /#ek'en)! Na0a) Latar belakang Berna(as adalah pergerakan yang involunter ?tidak disadariA dan volunteer ?disadariA yang diatur oleh pusat na(as di batang otak dan dilakukan dengan bantuan otot!otot perna(asan. Pada waktu inspirasi dia(ragma dan otot!otot intercostalis berkontraksi, memperluas rongga thoraks dan mengembangkan paru!paru. Setelah inspirasi selesai, akan terjadi ekspirasi, paru!paru akan mengempis, dia(ragma dan otot!otot interkostalis berelaksasi secara pasi(, dan dinding dada akan kembali ke posisi semula. Pendahuluan 'okter yang akan melakukan pemeriksaan na(as harus menjelaskan kepada pasien tentang maksud dan tujuan pemeriksaan, prosedur pengukuran serta kegunaannya. Posisi pasien 4 persiapan Pasien dalam keadaan duduk atau berbaring dengan lengan rileks, dengan baju terbuka untuk memudahkan pengamatan gerak na(as. Prosedur teknik +itung (rekuensi perna(asan per menit ?normal pada dewasa $2!2&E:menitA. Pada penderita yang sadar dan merasa diperhatikan irama dan pola na(asnya dapat dirubah. aka dari itu disarankan menghitung (rekuensi na(as dilakukan setelah selesai menghitung (rekuensi nadi ketika jari!jari pemeriksa masih memegang pergelangan tangan tangan penderita ?seolah!olah masih menghitung nadiA. Selain (rekuensi diperiksa juga pola na(asnya.)ngat tipe!tipe perna(asan> kussmaul, cepat dan dangkal, cheyne stokes, dll. Pencatatan /atat hasil (rekuensi na(as selama satu menit.

10

III. CHECK LIST

KETRAMPILAN PEMERIKSAAN TANDA VITAL


Nama NIM Kelompok Tanggal > > > >

II.1.&

ENIS KEGIATAN Peng'k'#an )'(' $. encuci tangan 2. engibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjuk di bawah 8@,@I/ 8. enempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apeJ (ossa aJilaris kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal ;. enunggu sampai 8!@ menit, kemudian melakukan pembacaan dan melaporkan hasilnya Peng'k'#an na*! $. encuci tangan 2. eletakkan lengan yang akan diperiksa dengan keadaan rileks 8. enggunakan tiga jari ?telunjuk, tengah, dan jari manisA untuk meraba a. -adialis ;. enghitung (rekuensi denyut nadi minimal $@ detik, dan mengevaluasi regularitasnya @. elaporkan hasil (rekuensi nadi satu menit beserta regularitasnya Peng'k'#an "ekanan *a#a( $. encuci tangan 2. Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan pasien 8. emberikan penjelasan tentang pemeriksaan ini ;. enempatkan pasien dalam keadaan duduk atau berbaring dengan lengan rileks, sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian @. 'apat meraba : palpasi a.brachialis di (ossa cubiti sebelah medial 3. enempatkan tensimeter setinggi jantung, membuka aliran air raksa, mengecek saluran pipa, dan meletakkan manometer secara vertikal B. emasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas secara rapi dan tidak terlalu ketat ?2cm di atas sikuA dan sejajar jantung ?tidak terhalang pakaianA 6. emompa manset dengan cepat sampai 2& mm+g di atas hilangnya pulsasi nadi dengan tiga jari meraba a. brachialis dan melaporkan hasilnya 5. enurunkan tekanan manset secara perlahan!lahan sampai pulsasi arteria teraba kembali dan melaporkan hasilnya sebagai tekanan sistolik palpatoir

Pen!la!an I II III

11

$& enggunakan stetoskop dengan corong bel yang terbuka pada tempat teraba . pulsasi #. Brakialis $$ emompa kembali manset sampai 2& mm+g di atas tekanan sistolik palpatoir . $2 endengarkan melalui stetoskop sambil menurunkan perlahan!lahan : 8 mm+g . perdetik dan melaporkan saat terdengar bising pertama sebagai tekanan darah sistolik $8 elanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara bising yang terakhir . sehingga setelah itu tidak terdengar suara bising lagi, sebagai tekanan darah diastolik $; elaporkan hasil tekanan darah sistolik dan diastolik . $@ elepaskan manset dan mengembalikan pada tempatnya . Peng'k'#an 0#ek'en)! na0a) $. eletakkan pasien dalam posisi berbaring atau duduk dengan tenang dan dibuka bajunya di bagian dada 2. enghitung (ekuensi gerakan perna(asan dengan inspeksi atau palpasi, atau suara na(as inspirasi dengan stetoskop selama $ menit 8. elaporkan hasil (rekuensi na(as selama $ menit
Ke"e#angan pen!la!an $ C D dikerjakan dengan benar:sesuai urutan prosedur E D dikerjakan tetapi kurang benar:tidak sesuai urutan prosedur ! D tidak dikerjakan

Tutor,

(..)

12

KEPALA 1 LEHER

II.&.

I. DESKRIPSI MODUL Latar Belakang Tujuan Pembelajaran Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan > $. Pemeriksaan kepala 2. Pemeriksaan leher 8. Pemeriksaan kelenjar tiroid ;. Pemeriksaan benjolan:tumor etoda Pembelajaran ! "ideo session ! 'emonstrasi dengan model anatomik ! Berlatih mandiri dengan model anatomik ! #udio visual $ set @ menit

#lat Bantu %aktu 'a(tar )nstruktur .valuasi -e(erensi

/heck list

13

III. CHECK LIST

KETRAMPILAN PEMERIKSAAN KEPALA 1 LEHER


Nama NIM Kelompok Tanggal > > > >

II.&.1

ENIS KEGIATAN PEMERIKSAAN KEPALA Pe#)!apan enjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan $. dilakukan 2. encuci tangan In)pek)! $. elihat bentuk kepala ?normal, hidrose(alus, mikrose(ali, anense(ali dllA 2. elihat adakah simetri:asimetri 8. elihat rambut > warna, ikal:lurus,alopesia ;. elihat adakah tumor :benjolan lain yang seharusnya tidak ada @. elihat adakah luka atau bekas operasi elihat adakah de(ormitas :kelainan bentuk wajah, mata, hidung, telinga, 3. mulut Palpa)! eraba adakah daerah yang nyeri tekan, krepitasi, (alse movement Pe#k')! elakukan perkusi pada daerah sinus adakah nyeri pada perkusi A')k'l"a)! endengarkan adakah bruit pada mata ?#" A PEMERIKSAAN LEHER In)pek)! $. elihat bentuk leher ?normal, torticoli, leher pendek dllA 2. elihat adakah simetri:asimetri 8. elihat adakah luka atau bekas operasi ;. elihat apakah trakea terletak di tengah @. elihat adakah tumor :benjolan lain yang seharusnya tidak ada Palpa)! $. eraba adakah daerah yang nyeri tekan, krepitasi 2. elihat adakah tumor :benjolan lain yang seharusnya tidak ada

Pen!la!an II III

14

ENIS KEGIATAN PEMERIKSAAN KELEN AR TIROID In)pek)! $. elihat warna kulit pada benjolan ?normal, kemerahan, kebiruan, pucatA 2. elihat keadaan kulit diatas benjolan ?luka, krusta, venektasi, punctatA 8. elihat apakah kelenjar tiroid membesar dan dapat dilihat ;. elihat apak terdapat pulsasi pada kelenjar tiroid @. elihat apakah kelenjar tiroid ikut bergerak saat menelan Palpa)! $. Palpasi dilakukan dengan penderita duduk dan pemeriksa berdiri di belakang pasien. *edua tangan pemeriksa mencengkam leher pasien dari belakang, ibu jari di belakang leher, keempat jari di depan leher. 2. eraba apakah tiroid teraba> batas tegas: tidak dan diukur diameternya 8. Bila teraba konsistensinya> keras, kenyal, lunak, padat, kistik ;. Bila kelenjar tiroid teraba membesar pemeriksaan dilanjutkan sebagai pemeriksaan tumor :benjolan A')k'l"a)! endengarkan adakah bruit pada tiroid PEMERIKSAAN 2EN OLAN 3 TUMOR Menen"'kan loka)! "'mo# )e)'a! #eg!o ana"om!) $. enentukan Lokasi Tumor *epala Sesuai -egio anatomi 2. enentukan Lokasi Tumor Leher Sesuai Trigonum /oli In)pek)! $. elihat warna kulit pada benjolan ?normal, kemerahan, kebiruan, pucatA 2. elihat keadaan kulit diatas benjolan ?luka, krusta, venektasi, punctatA 8. elihat sekitar tumor adakah benjolan lain sekitar tumor Palpa)! $. eraba dan menentukan jumlah dan ukuran tumor 2. eraba apakah tumor berbatas tegas atau tidak 8. eraba apakah tumor lebih panas dari jaringan sekitarnya ;. eraba konsistensi tumor > keras, kenyal, lunak, padat, kistik @. eraba apakah tumor mobil atau melekat pada kulit atau melekat dasar 3. enekan tumor apakah compressible Peme#!k)aan "am4a(an 'n"'k "'mo# *! *ae#a( le(e# $. eraba apakah tumor bergerak saat menjulurkan lidah 2. eraba apakah tumor bergerak saat menelan Peme#!k)aan "am4a(an men-a#! 4en5olan kelen5a# ge"a( 4en!ng $. encari benjolan didaerah ketiak dan dideskripsikan 2. encari benjolan didaerah supra : in(ra clavicula dan mamaria interna 8. encari benjolan lain di leher A')k'l"a)! endengarkan adakah bruit pada tumor

Pen!la!an II III

15

JENIS KEGIATAN
PEMERIKSAAN KGB KEPALA DAN LEHER Inspeksi Melihat daerah leher, perhatikan apakah simetris, adakah masa / jaringan 1. parut (scar) Melihat adakah pembesaran kelenjar parotis, submandibula dan kelenjar 2. getah bening. Seringkali pembesaran KG terlihat sebagai benjolan pada leher Palpasi Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah, gerakkan kulit dar dasar pada 1. tiap area. 2. !inilai ukuran, bentuk, batas, mobilitas, konsistensi dan adan"a rasa n"eri # Secara hati hati raba KG sesuai urutan $ % KG Submental, terletak digaris tengah, beberapa cm dibelakang tip mandibula. (1) % KG Submandibular, pada pertengahan angulus mandibula dan tip mandibula (2) % KG &arotis, terletak di posterior angulus mandibula (#) % KG &reauriculer , terletak didepan tragus (telinga) (') % KG (etroauriculer (&ostauricular) , letak super)isial terhadap prosesus mastoideus (*) % KG +ccipital, terletak pada kepala bagian belakang (,) ' &enderita dipersilahkan melemaskan bahu !ilakukan palpasi menentukan batas anterior muskulus *. sternocleidomastoideus ,. erturut%turut dilakukan palpasi KG $ % KG -nterior cer.ical chain (/) % KG 0onsilar (1ugulodigastricus) , terletak pada angulus mandibulae % KG Supracla.icular, dengan meraba pada sudut "ang dibentuk cla.icula dan m. sternocleidomatoid, penderita diminta mencondongkan bahun"a (2) 0entukan batas posterior m sternocleidomastoideus dan lakukan palpasi /. KG $ % KG &osterior cer.ical chain, letak dibelakang m. sternocleidomastoideus (3)

NILAI 1

JUMLAH NILAI Tutor,


Ke"e#angan pen!la!an $ C D dikerjakan dengan benar:sesuai urutan prosedur E D dikerjakan tetapi kurang benar:tidak sesuai urutan prosedur

(..) 16

! D tidak dikerjakan

17

III. CHECK LIST

KETRAMPILAN PEMERIKSAAN PAYUDARA


Nama NIM Kelompok Tanggal > > > >

II.&.&

A. PEMERIKSAAN PAYUDARA In)pek)! $. empersilahkan pasien duduk 2. empersilahkan pasien mengangkat lengan di atas kepala sehingga pergerakan payudara terlihat jelas 8. enilai bentuk kedua payudara > normal:simetris:tidak ;. elihat besar payudara > simetris apa tidak @. elihat apa ada kelainan> kulit ada lekukan atau tarikan, membenjol, puting ada perubahan warna, ada borok 3. elihat apakah ada benjolan atau tidak B. elihat apakah pergerakan payudara bersamaan atau tidak

Pen!la!an I II III

18

ENIS KEGIATAN
6. 5. empersilahkan pasien untuk meletakkan tangan di pinggul.

PENILAIAN I II III

Penilaian seperti diatas dikerjakan sekali lagi. Palpa)! $. empersilahkan pasien untuk berbaring. 2. eletakkan sebuah bantal dibawah bahu pasien pada sisi yang akan diperiksa. 8. empersilahkan pasien untuk meletakkan lengan atas melewati kepala ;. Tekan jaringan menggunakan tiga ujung jari ?dapat menggunakan pola konsentrik, garis paralel atau lingkaran konsekuti(A @. Pada payudara yang besar. enekan sedikit lebih kuat untuk mencapai jaringan yang lebih dalam

3.

9ika terdapat benjolan, maka dilakukan pemeriksaan benjolan:tumor

!ka "e#*apa" #!6a,a" kel'a#n,a nipple discharge )pon"an$ #reola mama ditekan dg telunjuk, ditekankan secara radial disekitar punting $. payudara. 2. emperhatikan adakah cairan yang muncul melalui salah satu duktus yang terbuka pada permukaan punting payudara.
B. PEMERIKSAAN KGB AKSILA Inspeksi 1. 2 #. Sebagai contoh diperiksa dahulu aksila kanan &enderita diminta mengangkat lengan kanan Melihat daerah aksila , perhatikan adakah masa atau jaringan parut (scar) NILAI 1

Palpasi 1. &emeriksa meletakkan jari%jari tangan kanan pada daerah inguinal kanan 4engan penderita diletakkan pada lengan ba5ah kanan pemeriksa 2. ()orearm) #. Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah, gerakkan kulit diatas jaringan

19

'. *.

pada tiap area. !ilakukan pemeriksaan KG a6illa dinilai ukuran, bentuk, batas, mobilitas (apakah berkonglomerasi), konsistensi dan adan"a rasa n"eri Secara hati hati raba KG sesuai urutan $ % KG 7entral / -peks (1) % KG 4ateral (2) % KG &ectoral (Medial) (#) % KG 8n)racla.icular (') % KG Subscapular (*)

JUMLAH NILAI
Ke"e#angan pen!la!an $ C D dikerjakan dengan benar:sesuai urutan prosedur E D dikerjakan tetapi kurang benar:tidak sesuai urutan prosedur ! D tidak dikerjakan

Tutor,

(..)

20

PEMERIKSAAN THORA7

II.+

I. DESKRIPSI MODUL Pemeriksaan (isik merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam Latar Belakang

Tujuan Pembelajaran

etoda Pembelajaran #lat Bantu

%aktu 'a(tar )nstruktur

menegakkan diagnosis. 'iperkirakan G B&L diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis yang baik. 'engan anamnesis yang baik ditambah dengan pemeriksaan (isik yang baik pula, maka akan dapat ditegakkan diagnosis yang lebih akurat lagi. Seorang dokter seharusnya sudah mempunyai data pendahuluan dari pasien sebelum melakukan pemeriksaan (isik melalui anamnesa yang telah dilakukan sebelumnya, melihat data cataan medik yang sudah ada sebelumnya. Selama pemeriksaan hendaknya dokter pemeriksa berkomunikasi dengan pasien agar merasa lebih nyaman sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan e(isien. Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan > $. )nspeksi dada saat istirahat ?statisA 2. )nspeksi saat respirasi ?dinamisA 8. Palpasi ekspansi perna(asan ;. Palpasi tactile fremitus @. Palpasi apeJ jantung 3. Perkusi paru dan jantung B. #uskultasi paru 6. #uskultasi jantung 5. )nspeksi payudara $&. Palpasi payudara ! *uliah singkat ! "ideo session ! 'emonstrasi dengan model anatomik ! Berlatih mandiri dengan sesama teman ! odel anatomik ?manekinA 2 buah lengkap alat pemeriksaan ! #rloji: stopwatch @ buah ! Stetoskop @ buah ! #udio visual $ set ! *apas alkohol $& sachet @ menit ! dr. #tma Gunawan, SpP'!*G+ ! dr. %ursito, Sp9P ! dr. BP Putra Suryana, SpP'!*! dr. Sasmojo %idito, Sp9P ! dr. ,inik Budiarti, SpP' ! dr. +eny /handrawati, SpP ! dr. 'joko +eri +ermanto, SpP' ! dr. Susanthy, SpP ! dr ,ursamsu, SpP' ! dr. Fani 9ane S, SpP ! dr. Bogi Pratomo, SpP' ! dr. Putu P. Putra, SpP ! dr. Supriono, SpP' /heck list $. Berg '0 %or1ala *, 2&&3. #tlas o( #dult Physical 'iagnosis. Lippincott %illiams 4 %ilkins 2. 'elp +0 anning -T, $56$. ajor7s Physical 'iagnosis #n )ntroduction to the /linical Process. 5th .dition. %B. Saunders /ompany. Philadelphia. 8. Burnside 9%, $56$. Physical 'iagnosis $3th .dition. %illiam 4 %ilkins Baltimore : London. ;. +andono *alim, $553. Pedoman 'iagnostik <isik )lmu Penyakit 'alam. Laboratorium )lmu Penyakit 'alam <akultas *edokteran =niversitas Brawijaya alang.

.valuasi -e(erensi

21

II. PROSEDUR II.+.1. PEMERIKSAAN ANTUNG Pendahuluan Posisi Pasien 4 Persiapan Fou will need to eJpose the patientMs chest (or this eJamination. <or (emale patients you may want to use an eJamination gown or drape. Place your patient in a semi!supine position, at an angle o( ;@L. ake sure that the patient is com(ortable in this position.

Pencegahan in(eksi
)nspeksi

Prior to eJamining the patient, make sure you properly wash your hands and cleanse the diaphragm : bell components o( your stethoscope with alcohol wipes. Nbserve the chest care(ully. Speci(ically note (or any> Scars (e.g. median sternotomy scar; thoracotomy scar); chest wall deformities (e.g. pectus excavatus )

Sternotomy scar Palpasi

Pectus excavatus

?aA Palpation (or the apeJ beat. The apeJ beat is the (urthest position laterally and in(eriorly, at which the cardiac impulse can be palpated. The apeJ beat is due mainly to the action o( the le(t ventricle. )n a normal patient, the apeJ beat is usually positioned at the @th intercostal space (ICS) in the mid clavicular line ( C!).

To palpate (or the apeJ beat place your hand over the le(t hemi!thoraJ region and (eel (or the most lateral and in(erior pulsation. To count intercostal

22

spaces ?)/SA, (irst identi(y the manubriosternal junction. The rib attached along side this is the 2nd rib and the space below the rib is the 2nd )/S. /ount down until you are at the level where you can (eel the apeJ beat.

Palpation (or the apeJ beat bA Palpation (or heaves. Place your hand on the patients chest in the le(t parasternal region to palpate (or any heaves that may be caused by right ventricular enlargement.

Palpation (or heaves ?cA Palpation (or thrills > Turbulent blood (low, which causes cardiac murmurs on auscultation (see later) can sometimes be palpable " i.e. a thrill. Place your hand over the pulmonary and aortic areas (see later) to palpate (or any thrills.

Palpation (or thrills Perkusi #uskultasi Percussion o( the heart is rarely per(ormed and will not be discussed (urther here. aA +eart sounds > The heart sounds are sometimes described as sounding like Olupp dubb7 (#st followed by $nd heart sounds) The first heart sound is caused by vibrations arising (rom closure o( the mitral and the tricuspid valves. )t coincides with the beginning o( ventricular systole and so each (irst sound comes at the beginning o( the pulse wave. The second heart sound is so(ter, shorter and o( higher (rePuency and is caused by closure o( the aortic and the pulmonary valves. )t coincides with the end o( ventricular systole and so occurs at the end o( each pulse. Because o( their relationship to the pulse wave it is

23

use(ul to listen to the heart sounds while (eeling the pulse.

itral area ()th ICS C!) *ricuspid area (!ower left sternal edge) +ortic area ($nd ICS right sternal edge) Pulmonary area ($nd ICS left sternal edge)

bA urmurs > The presence o( a murmur indicates either increased or turbulent blood (low. )ncreased (low across a normal valve may occur in high output states, such as pregnancy% severe anaemia% or associated with a significant pyrexia. Turbulent (low may arise because o( abnormal (low across a valve or as a result o( an abnormal communication between the chambers o( the heart : great vessels. )( a murmur is heard, the (ollowing should be noted> timing o( the murmur (systole &e'ection% pan% mid% late( or diastole &early% mid(); Puality0 radiation0 intensity (grading); location where murmur is best heard0 variation with respiration (murmurs on the right side of the heart increase during inspiration). Fou will learn more about murmurs in the /S./, clinical attachments and in other modules in your undergraduate career. )t is essential to simultaneously eJamine the carotid pulse K long enough to give you an indication o( the timing o( systole and enable sounds to be placed in the correct part o( the cardiac cycle

Penutup Pencatatan

24

II.+.&. PEMERIKSAAN RESPIRASI Posisi Pasien 4 Persiapan

+ave the patient undress to the waist, ideally sitting on the edge o( the bed. %ash your hands and cleanse your stethoscope with alcohol wipe. ?aA C(e)" 6all *e0o#m!"!e)$ #re there any chest wall de(ormitiesQ (e.g. pectus excavatum , pectus carinatum) 'oes the chest appear over eJpandedQ (i.e. -arrel shaped chest ) )s there any *yphosis presentQ ScoliosisQ

Pencegahan in(eksi )nspeksi

Pectus eJcavatus ?bA S-a#)$ )s there any evidence o( scars (rom previous surgeryQ ?cA Re)p!#a"o#, #a"e$ /onsider this opportunity to measure the patient7s respiratory rate. N(ten when you tell a patient that you are measuring their respiratory rate they o(ten tend to breath slower or (aster. There(ore respiratory rate is o(ten measured surreptitiously by observing the respiratory movements o( the chest wall, while placing you (ingers over the patientMs radial pulse and telling them that you are .*a/ing their pulse0 where as in (act you are measuring their respiratory rateR The normal respiratory rate in an adult is $2 breaths per minute. # raised respiratory rate is called tachypnoea

Palpasi

?aA Ape8 4ea" $ <eel (or the patient7s apeJ beat. The apeJ beat is o(ten impalpable in a chest which is hyper!eJpanded secondary to chronic air(low obstruction. ovement o( the apeJ beat (rom one side to the other may be caused by several conditions including pleural e((usion, tension pneumothoraJ

?bA C(e)" e8pan)!on $ By assessing chest eJpansion the eJaminer aims to assess the range and symmetry o( chest wall movements. Place your hands (irmly on the chest wall, with your thumbs slightly li(ted o(( the chest so that they are (ree to move with respiration (placing your thumbs up provides the examiner with a visible mar/er to assess the range and symmetry of chest wall movements) . #sk the patient to take a deep breath in and observer the range and symmetry o( movement. -educed eJpansion on one side indicates a lesion on that side. This should be per(ormed on the (ront and the back o( the patient7s chest.

#ssessment o( anterior and posterior chest wall eJpansion

25

Perkusi

?aA Place you hand on the patients chest wall with the (ingers slightly separated and aligned with the ribs and pressing the middle (inger (irmly again the chest.

?bA %ith the other hand (usually the middle finger) strike (irmly the middle phalanJ o( the middle (inger that is on the patients chest wall.

?cA The percussing (inger is removed Puickly K there(ore not to dampen the generated noise. The percussing (inger should be held partly (leJed and a loose swinging motion should come (orm the wrist

#uskultasi

?aA 2#ea"( )o'n*) $ ,ormal breath sounds are called vesicular. The intensity o( the sounds increase during inspiration and then (ade away during the (irst third o( eJpiration. Bronchial breath sounds, heard in inspiration and eJpiration, result (rom enhanced transmission o( higher (rePuency sounds through solid lung tissue as in consolidation or (ibrosis. ?bA In"en)!", o0 "(e 4#ea"( )o'n*) $ =sually described as being normal, reduced or absent. )t is important to compare air entry in all areas o( the chest. <or eJample breath sounds may be absent locally over a pneumothoraJ or a pleural e((usion. ?cA #dded sounds > %hee1e, rhonchi, crepitations ?cracklesA, pleural rub

Penutup Pencatatan

26

III. CHECK LIST

KETRAMPILAN PEMERIKSAAN THORA7 : ANTUNG;


Nama NIM Kelompok Tanggal > > > >
ENIS KEGIATAN

II.+.1

Pen!la!an I II III

PEMERIKSAAN ANTUNG $. encuci tangan 2. Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan pasien 8. emberikan penjelasan tentang pemeriksaan ini ;. empersilahkan pasien melepas baju @. enempatkan pasien dalam keadaan berbaring dengan posisi semi supine, dengan sudut ;@L sedemikian rupa sehingga pasien merasa nyaman dengan posisi tersebut In)pek)! 3. elihat dan menilai bentuk dada B. elihat adakah simetri:asimetri, bekas operasi, dll 6. elihat adakah tumor :benjolan lain yang seharusnya tidak ada 5. elihat iktus kordis tampak atau tidak tampak Palpa)! $&. elakukan palpasi apeJ cordis $$. enilai adanya kuat angkat atau tidak kuat angkat $2. enilai ada tidaknya thrill Perkusi $8. emeriksa batas jantung kanan dan melaporkan hasilnya $;. emeriksa batas jantung kiri dan melaporkan hasilnya $@. emeriksa pinggang jantung dan melaporkan hasilnya A')k'l"a)! $3. enentukan proyeksi katub!katub jantung $B. emeriksa ada tidaknya murmur $6. endiskipsikan jenis murmur yang ditemukan ?bila ada murmurA PEMERIKSAAN VP $5. enempatkan pasien dalam posisi S duduk ?;@oA 2&. eminta pasien menoleh ke kiri lebih kurang 8& K ;@ o. 2$. enentukan titik 22. enentukan tinggi bendungan vena jugularis 28. engukur proyeksi bendungan vena jugularis pada posisi tegak lurus 2;. encatat dan melaporkan hasilnya
Ke"e#angan pen!la!an $ C D dikerjakan dengan benar:sesuai urutan prosedur E D dikerjakan tetapi kurang benar:tidak sesuai urutan prosedur ! D tidak dikerjakan

T'"o#9

27

III. CHECK LIST

KETRAMPILAN PEMERIKSAAN THORA7 :PARU;


Nama NIM Kelompok Tanggal > > > >

II.+.1

ENIS KEGIATAN PEMERIKSAAN RESPIRASI In)pek)! $. enempatkan pasien dlm posisi duduk ditepi tempat tidur pemeriksaan 2. engamati dan melaporkan abnormalitas yang ditemukan 8. elihat adakah simetri:asimetri dan melaporkan abnormalitas yang ditemukan Palpasi ;. emeriksa ekspansi dada muka dan belakang dan melaporkan hasilnya @. emeriksa stem (remitus dan melaporkan hasilnya Pe#k')! 3. elakukan perkusi dada bagian depan pada tempat yang telah ditentukan dan melaporkan hasilnya B. elakukan perkusi dada bagian belakang pada tempat yang telah ditentukan dan melaporkan hasilnya A')k'l"a)! 6. emeriksa suara na(as dan melaporkan hasilnya 5. emeriksa ada tidaknya perubahan intensitas suara na(as dan melaporkan hasilnya $&. emeriksa ada tidaknya suara na(as tambahan ?ronchi, whee1ing, dllA dan melaporkan hasilnya
Ke"e#angan pen!la!an $ C D dikerjakan dengan benar:sesuai urutan prosedur E D dikerjakan tetapi kurang benar:tidak sesuai urutan prosedur ! D tidak dikerjakan

Pen!la!an I II III

Tutor,

(..)

28

A2DOMEN
I. DESKRIPSI MODUL
Latar Belakang Tujuan Pembelajaran

II..

Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan > $. )nspeksi abdomen 2. #uskultasi abdomen 8. Perkusi abdomen> umum, Shi(ting dullness ;. Perkusi hepar lien> liver span dan Traube7s space @. Palpasi abdomen > palpasi ringan, palpasi dalam, undulasi. 3. Palpasi hepar, pemeriksaan urphy sign, B. Palpasi lien> Schu((ner dan +ackett ! "ideo session ! 'emonstrasi dengan model anatomik ! Berlatih mandiri dengan sesama teman ! Stetoskop @ buah ! #udio visual $ set ! *apas alkohol $& sachet @ K $& menit ! dr. #tma Gunawan, SpP'!*G+ ! dr. BP Putra Suryana, SpP'!*! dr. ,inik Budiarti, SpP' ! dr ,ursamsu, SpP' ! dr. 'joko +eri +ermanto, SpP' ! dr. Bogi Pratomo, SpP' ! dr. Supriono, SpP' /heck list

etoda Pembelajaran

#lat Bantu

%aktu 'a(tar )nstruktur

.valuasi -e(erensi

II. PROSEDUR
Pendahuluan emperkenalkan diri dan menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan, serta meminta pasien agar mengikuti perintah yang akan diberikan selama pemeriksaan. emberitahukan kepada pasien agar mengosongkan kandung kencing terlebih dulu ?pasien diminta untuk kencing atau dibuka aliran kateternya bila menggunakan kateterA. Pasien dalam posisi berbaring supine dengan nyaman dan meletakkan bantal dibawah kepala, serta meletakkan tangan pasien di sisi badan atau di atas dada.

Posisi Pasien 4 Persiapan

29

Pencegahan in(eksi

Pemeriksa mencuci tangan dan membersihkan stetoskop dengan kapas alkohol.

)nspeksi abdomen

Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien, dan selama pemeriksaan memperhatikan wajah pasien apakah tampak kesakitan pada pemeriksaan tertentu. Lakukan pemeriksaan pada seluruh kulit abdomen, apakah tampak jaringan parut ?bentuk dan lokasiA, striae, dilatasi vena, rash, dan lesi lain. Perhatikan kontur abdomen ?(lat, rounded, protuberant, atau scaphoidA, apakah abdomen tampak simetris, dan apakah tampak benjolan pada (lank atau benjolan ditempat lain. Periksa kontur dan lokasi umbilicus, dan apakah tampak tanda!tanda in(lamasi, hernia atau kelainan lainnya. Perhatikan juga apakah tampak gambaran peristaltik atau pulsasi. )ngat 6 kuadran dari abdomen.

#uskultasi abdomen

Letakkan dia(ragma stetoskop secara hati! hati pada abdomen, dengarkan suara usus, kemudian catat hasilnya ?normal, meningkat, menurun, negati(A dan karakternya ?metallic sound, dllA. Bila pasien mempunyai tekanan darah yang tinggi, dengarkan pada epigastrium dan kuadran abdomen lainnya kemungkinan adanya bruit. Bila dicurigai adanya insu(isiensi pada ekstremitas bawah, dengarkan adanya bruit pada aorta, arteria iliaca dan arteri (emoralis. Bila dicurigai adanya tumor hepar, in(eksi pada hepar atau in(ark splenikum, dengarkan di atas hepar dan lien adanya friction rub.

30

Perkusi abdomen

Lakukan perkusi pada keempat kuadran abdomen untuk menilai distribusi timpani dan dullness. Lakukan perkusi secara seksama di daerah dada anterior bagian bawah. Pada sisi kanan akan terdapat pekak hepar, terdapat timpani akibat udara gaster dan (leksura coli sinistra. Perhatikan peralihan daerah timpani menjadi redup pada setiap penonjolan daerah abdomen. Perkusi perut juga dipakai untuk evaluasi adanya cairan ascites, dengan cara> puddle sign, shi(ting dullness. )denti(ikasi ukuran hepar ?liver spanA dengan melakukan perkusi. Lakukan perkusi ringan mulai dari !inea edioclavicular ?L /A kanan setinggi sedikit di bawah umbilicus ke arah atas, dan tentukan batas bawah pekak hepar ?perubahan dari timpani sampai berubah menjadi redupA. =ntuk menentukan batas atas hepar, lakukan perkusi di sepanjang L / kanan mulai dari )/S )) ke arah bawah ?perubahan dari sonor menjadi redupA. *emudian ukur panjang liver span tadi dengan menggunakan penggaris. ,ormal liver span sepanjang 6!$2 cm. =ntuk mengetahui adanya pembesaran lien kearah anterior, perlu dilakukan perkusi pada Traube7s space. normal terdengar suara timpani, jika ada pembesaran lien terdengar redupA. )ngat R perkusi Traube7s space tidak perlu dilakukan jika sudah ada pembesaran lien kearah bawah. Sebelum palpasi, pasien diminta untuk menekuk kedua kaki agar dinding abdomen dalam posisi relaks sehingga memudahkan pemeriksaan. Letakkan tangan dan lengan bawah pada bidang yang sejajar ?rataA, dengan jari rata terletak pada permukaan abdomen. Palpasi permukaan abdomen dengan gerakan ringan dan lembut. Saat menggerakkan tangan dari satu tempat ke tempat lain, angkat sedikit saja dari kulit. Bergerak dengan lembut dan rasakan pada semua kuadran. )denti(ikasi adanya organ super(isial atau adanya masa dan adanya daerah yang nyeri atau memberikan tahanan terhadap tekanan tangan. Bila didapatkan tahanan, bedakan apakah ini merupakan gerakan voluntary guarding ataukah involuntary muscular spasm. 9angan lupa memprhatikan wajah pasien untuk menilai adanya nyeri dan seberapa parah nyerinya.

Perkusi hepar> Liver span Perkusi Lien> Traube7s space

Palpasi abdomen > a. Palpasi ringan

31

b. Palpasi dalam

Palpasi hepar

Palpasi lien Secara Schu((ner dan +ackett

Pencatatan

Pergunakan permukaan palmar dari jari untuk palpasi pada keempat kuadran abdomen. )denti(ikasi adanya massa dan catat lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, nyeri tekan, pulsasi, dan mobilitas ?mobilitas saat respirasi atau saat digerakkan dengan tanganA. Bila palpasi dalam sulit dilakukan ?misalnya pada obesitasA, pergunakan dua tangan, satu tangan di atas yang lain. Berikan tekanan melalui tangan yang di atas dan konsentrasikan sensasi perabaan pada tangan yang di bawah. +ubungkan hasil pemeriksaan perkusi dengan palpasi. Lakukan juga palpasi ginjal secara bimanual Letakkan tangan kanan pada abdomen pasien tepat di bawah umbilikus dan sejajar ?paralelA dengan otot rectus. Selama melakukan palpasi, pasien diminta menarik na(as dalam. Bila tidak teraba tepi hepar, pindahkan ujung jari tepat di bawah arcus costa kanan sambil pasien diminta untuk menarik na(as dalam. Pemeriksaan ini perlu diulang beberapa kali sampai teraba tepi bawah hepar saat inspirasi. /atat ukurannya ?dalam cm atau sekian jari B#/A, si(at permukaan ?rata atau berbenjolA, konsistensi ?lunak, padat, keras, dllA, tepinya ?tajam atau tumpulA dan adanya nyeri tekan. Pada beberapa pasien hepar tidak dapat dipalpasi. Pasien dengan keluhan nyeri abdomen kanan atas perlu dilakukan pemeriksaan urphy sign dengan menggunakan tangan kiri. Letakkan tangan kiri di belakang pinggang kiri pasien, tarik ke atas dan mendekat ke pemeriksa, sedangkan tangan kanan diletakkan tepat dibawah umbilikus dan sejajar ?paralelA dengan otot rectus. Sambil melakukan palpasi, pasien diminta menarik na(as dalam. Pemeriksaan ini perlu diulang beberapa kali sampai teraba ujung lien saat inspirasi. Bila teraba ujung lien, kemungkinan lien membesar. Palpasi lien secara Schu((ner dilakukan mulai dari S)#S kontralateral ?kananA melalui umbilikus sampai dengan arcus costae pada L / kiri ?Schu((ner ) ! ")))A. Sedangkan palpasi lien secara +ackett dimulai dari daearah setinggi S)#S kiri sampai dengan arcus costae pada L / kiri ?+ackett ) K )"A. /atat seluruh hasil pemeriksaan abdomen, termasuk ukuran hepar dan lien.

Palpasi ginjal bimanual

32

III. CHECK LIST

KETRAMPILAN PEMERIKSAAN A2DOMEN


Nama NIM Kelompok Tanggal $ $ $ $

II..

ENIS KEGIATAN PEMERIKSAAN A2DOMEN $. emperkenalkan diri dan menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan 2. enjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah yang akan diberikan 8. emberitahukan kepada pasien untuk mengosongkan kandung kencing dulu ?meminta untuk miksi atau membuka aliran kateterA ;. eminta pasien berbaring supine dengan nyaman dan meletakkan bantal dibawah kepala @. eminta pasien untuk meletakkan tangan disisi badan atau diatas dada. 3. encuci tangan B. Selama melakukan pemeriksaan, pemeriksa memperhatikan wajah pasien adakah tanda kesakitan pada pemeriksaan tertentu In)pek)! a4*omen $. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien. 2. elihat kulit abdomen dan mencatat adanya> jaringan parut ?bentuk dan lokasiA, striae, dilatasi vena, rash, dan lesi lain. 8. elihat umbilicus, kontur dan lokasi, tanda!tanda in(lamasi dan adanya hernia ;. elihat kontur abdomen> (lat, rounded, protuberant, atau scaphoid, abdomen simetris atau tidak, ada benjolan atau tidak. @. elihat adakah gambaran peristaltik usus atau pulsasi A')k'l"a)! a4*omen $. eletakkan dia(ragma stetoskop secara hati!hati pada abdomen 2. endengarkan suara usus minimal di ; kuadran perut dan mencatat hasilnya ?normal, meningkat, menurun, negati(A dan karakternya ?metallic sound, dllA 8. endengarkan kemungkinan adanya bruit pada epigastrium dan kuadran lain, bila pasien mempunyai tekanan darah yang tinggi ;. endengarkan adanya bruit pada aorta, arteria iliaca, dan arteri (emoralis, bila curiga adanya insu(isiensi aliran darah pada ekstremitas bawah Pe#k')! a4*omen $. elakukan perkusi pada keempat kuadran untuk menilai distribusi timpani dan dullness 2. elakukan perkusi secara seksama daerah dada anterior bagian bawah. Pada sisi kanan akan terdapat pekak hepar, pada sisi kiri terdapat Traube7s space yang timpani akibat udara gaster dan (leksura coli sinistra 8. emperhatikan peralihan daerah timpani menjadi redup pada setiap penonjolan daerah abdomen ;. emeriksa adanya shi(ting dullness jika curiga adanya ascites Pe#k')! Hepa# *an L!en @. elakukan identi(ikasi batas bawah hepar dengan melakukan perkusi pada Linea edioclaviculer kanan mulai setinggi bawah umbilicus ke arah atas. Beri tanda daerah perbatasan timpani menjadi redup. 3. elakukan identi(ikasi batas atas hepar dengan melakukan perkusi pada garis Linea edioclaviculer kanan mulai dari )/S )) kanan ke arah bawah. Beri tanda daearah perbatasan sonor menjadi redup. B. engukur batas atas dan bawah hepar ?liver spanA. ,ormal liver span sepanjang 6!$2 cm 6. elakukan perkusi pada Traube7s space untuk mengetahui kemungkinan adanya pembesaran lien kearah anterior

Pen!la!an II III

33

Palpa)! Palpa)! R!ngan $. eletakkan tangan bagian palmar dan lengan bawah pada bidang yang sejajar ?rataA, dengan jari terletak rata pada permukaan abdomen. 2. elakukan palpasi permukaan abdomen dengan gerakan ringan dan lembut pada semua kuadran. Saat menggerakkan tangan dari satu tempat ke tempat lain, angkat jari sedikit saja dari kulit. 8. engidenti(ikasi adanya> organ super(isial, massa, daerah yang nyeri tekan, atau daerah yang memberikan TresistensiT terhadap tekanan tangan ? bedakan apakah ini merupakan gerakan 0voluntary guarding0 ataukah 0involuntary muscular spasm0 A. Palpa)! Dalam ;. @. engidenti(ikasi adanya massa dan catat lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, nyeri tekan, pulsasi, dan mobilitasnya saat digerakkan dengan tangan enghubungkan ?menyesuaikanA hasil pemeriksaan perkusi dengan palpasi

Palpa)! Hepa# eletakkan tangan kanan pada abdomen pasien, tepat di bawah level umbilikus dan sejajar 3. ?paralelA dengan otot rectus pada L / kiri. elakukan palpasi abdomen dari bawah ke arah hepar, sambil pasien diminta inspirasi dalam B. ?sebaiknya pasien diajak bicara selama pemeriksaan untuk mengalihkan perhatianA. 6. engulang pemeriksaan ini beberapa kali. 5. $&. encatat ukuran hepar, si(at permukaan, konsistensi, tepi hepar, dan adanya nyeri tekan. elakukan pemeriksaan urphy sign pada nyeri abdomen kanan atas Palpa)! L!en eletakkan tangan kiri di belakang pinggang kiri pasien, tarik ke atas dan mendekat ke pemeriksa $$. $2. $8. elakukan palpasi lien secara Schu((ner atau +ackett, sambil pasien diminta menarik na(as dalam. encatat pembesaran lien secara Shu((ner atau +ackett, bila ujung lien teraba. Ke"e#angan pen!la!an $ C D dikerjakan dengan benar:sesuai urutan prosedur E D dikerjakan tetapi kurang benar:tidak sesuai urutan prosedur ! D tidak dikerjakan

T=TN-,

34

UROGENITAL

II.<

I. DESKRIPSI MODUL Latar Belakang Tujuan Pembelajaran Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan > $. Pemeriksaan ginjal 2. Pemeriksaan kandung kemih 8. Pemeriksaan genitalia pria etoda ! "ideo session Pembelajaran ! 'emonstrasi dengan model anatomik ! Berlatih mandiri dengan model anatomik #lat Bantu ! #udio visual $ set ! 2 set model anatomik ! *apas alkohol $& sachet ! Sarung tangan $& pasang @ menit ! dr. Benggol Soehartono, Sp= ! dr. Besut 'ariyanto, SpB, Sp= /heck list

%aktu 'a(tar )nstruktur .valuasi -e(erensi

35

III. CHECK LIST

KETRAMPILAN PEMERIKSAAN UROGENITAL


Nama NIM Kelompok Tanggal $ $ $ $
JENIS KEGIATAN

II.<

NILAI 1 2

PALPASI GINJAL 1. Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan "ang akan dilakukan 2. Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah "ang diberikan #. Memberitahukan kepada pasien untuk mengosongkan kandung kencing (meminta untuk miksi atau membuka aliran kateter) Meminta pasien berbaring supine dengan n"aman dan meletakkan bantal di ba5ah '. kepala *. 0angan pasien diletakkan disisi badan atau diletakkan di atas kepala. ,. Mencuci tangan /. &emeriksa berdiri di sebelah kanan pasien Palpasi Ginjal Kanan 1. 4etakkan telapak tangan kiri dibelakang pinggang kanan pasien, sejajar costa 988 2. -ngkat tangan kiri, mencoba untuk mengangkat ginjal kanan kearah anterior #. 4etakkan telapak tangan kanan secara lembut di atas daerah kuadran kanan atas, sejajar otot rectus '. &asien dipersilahkan untuk menarik na)as dalam *. Mencoba memegang ginjal diantara kedua telapak tangan ,. &asien dipersilahkan menghembuskan na)as dan berhenti berna)as sementara /. &erlahan%lahan lepaskan tekanan tangan kanan 2. 1ika ginjal teraba, jelaskan ukurann"a, kontur dan adan"a rasa n"eri Palpasi Ginjal Ki i 1. &emeriksa tetap berada disebelah kanan pasien 2. &ergunakan tangan kiri untuk mengangkat pinggang kiri dan pergunakan tangan kanan untuk meraba (palpasi dalam) pada kuadran kiri atas (kedua tangan melintasi abdomen pasien). #. Melakukan prosedur seperti pada:pemeriksaan ginjal kanan Menilai N!e i Ke"#k Ginjal 1. Mempersilahkan pasien duduk &ergunakan ujung jari, untuk menimbulkan rasa n"eri dengan menekan sudut 2. costo.erebra 988 #. 1ika tidak terasa n"eri, letakkan kepalan tangan kiri pada sudut costo.ertebra, pukul menggunakan permukaan ulnar tangan kanan. 0enaga "ang digunakan secukupn"a sehingga dapat dirasakan pasien namun tdk menimbulkan n"eri pada pasien normal. '. Mencuci tangan JUMLAH NILAI
Ke"e an$an% ; 1 2 < tidak dikerjakan < dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar < dikerjakan dengan benar

Tutor,

36
(..)

Nilai ak&i

1umlah nilai ' (((((((((((((((((((((((((( 6 1;; ' '' JENIS KEGIATAN NILAI 1 2

PEMERIKSAAN KANDUNG KEMIH 1. Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan "ang akan dilakukan 2. Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah "ang diberikan #. &asien dipersilahkan untuk kencing atau mengosongkan kandung kemih '. Menempatkan pasien pada ruangan "ang terpisah dengan tirai/tabir *. Mencuci tangan, mengenakan sarung tangan bersih ,. &asien dipersilahkan tidur telentang di meja pemeriksaan dan membuka celana / baju ba5ah Inspeksi 1. &emeriksa menempatkan diri disebelah kanan pasien 2. &erhatikan daerah suprapubik, keadaan dan 5arna kulit, adan"a jaringan parut, benjolan. ila terdapat benjolan dilanjutkan dengan pemeriksaan bejolan. Pe k)si 1. 4akukan perkusi menggunakan jari tengah tangan kiri sebagai landasan dan jari telunjuk/jari tengah tangan kanan sebagai perkusor 2. &erkusi dilakukan secara sistematis mulai dari umbilicus menuju simpisis pubis (cranial ke caudal). Menilai apakah terdapat perubahan suara perkusi. #. ila terdapat perubahan perkusi dari timpani ke redup, tentukan batas%batasn"a Palpasi 1. Menggunakan ujung jari 88, 888 dan 8= tangan kanan. &alpasi pada daerah supra pubik. Merasakan apakah teraba masa, kistik atau padat. ila teraba masa lakukan 2. pemeriksaan benjolan ila teraba masa keras dilanjutkan dengan pemeriksaan bimanual bersamaan dengan #. pemeriksaan colokdubur. (tangan kiri pada supra simpisis, telunjuk tangan kanan melakukan colok dubur). JUMLAH NILAI Ke"e an$an% ; 1 2 < tidak dikerjakan < dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar < dikerjakan dengan benar

Tutor,

Nilai ak&i

1umlah nilai ' (((((((((((((((((((((((((( 6 1;; ' 22

(..)

37

JENIS KEGIATAN PEMERIKSAAN ALAT GENITALIA PRIA Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan "ang akan 1. dilakukan 2. Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah "ang diberikan #. Menempatkan pasien pada ruangan "ang terpisah dengan tirai/tabir '. Mencuci tangan Pe*e iksaan Penis 1. 8nspeksi penis mencakup kulit dan prepusium. 2. &erhatikan apakah sudah dilakukan sirkumsisi atau belum. ila tidak sirkumsisi, retraksikan prepusium atau minta pasien untuk meretraksikan preputium. &erhatikan glans penis, adakah ulkus, jaringan parut, nodul atau tanda #. in)lamasi &alpasi kemungkinan adan"a ke tidak normalan penis ( nodul, n"eri atau '. indurasi) &alpasi korpus penis diantara ibu jari dan jari 88 dan 1ari 888. (asakan adan"a *. indurasi &alpasi korpus spongiosum adakah teraba penebalan, )ibrosis atau teraba ,. tumor/batu /. 1ika pasien men"atakan terdapat discharge namun tidak tampak pada inspeksi, mintalah pasien untuk mengurut penis mulai dari pangkal ke ujung glans penis Pe*e iksaan Sk #")* Melakukan inspeksi skrotum mencakup kulit. -ngkat skrotum sehingga bagian 1. posterior skrotum terlihat 2. Memperhatikan kontur skrotum, perhatikan adan"a edema, .enektasi #. &alpasi masing%masing testis dan epididimis di antara ibu jari dan jari 88%888. 7atat ukuran, bentuk, konsistensi, dan adan"a n"eri. (asakan kemungkinan adan"a nodul/benjolan. ila terdapat benjolan dilanjutkan sebagai pemeriksaan benjolan '. &alpasi masing%masing )unikulus spermatikus termasuk .as de)erens di antara ibu jari dengan jari 88 dan 888 mulai dari epididimis sampai anulus inguinalis e6ternus. 7atat adan"a pelebaran pleksus pampini)ormis: atau benjolan. ila terdapat benjolan dilanjutkan sebagai pemeriksaan benjolan *. Mencuci tangan JUMLAH NILAI Ke"e an$an% ; 1 2 < tidak dikerjakan < dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar < dikerjakan dengan benar

NILAI 1

Tutor,

Nilai ak&i

1umlah nilai ' (((((((((((((((((((((((((( 6 1;; ' #2

(..)

38

JENIS KEGIATAN PEMERIKSAAN RE+TAL T,U+HER -+,L,K DUBUR. Menjelaskan kepada pasien tujuan dan prosedur pemeriksaan "ang akan 1. dilakukan 2. Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti perintah "ang diberikan #. Menempatkan pasien pada ruangan "ang terpisah dengan tirai /tabir '. Mencuci tangan, mengenakan sarung tangan bersih &asien dipersilahkan tidur telentang di meja pemeriksaan dan membuka celana / baju *. ba5ah ,. &asien dipersilahkan menekuk kedua sendi panggul dan kedua sendi lutut Inspeksi 1. &emeriksa menempatkan diri disebelah kanan caudal pasien Menggunakan jari tangan kiri, kedua pantat pasien disibakkan sehingga daerah 2. anus dan perianal terlihat jelas. &erhatikan daerah anus dan peri anal adan"a skin tags, )isura ani, )istula in ano, #. kondiloma, pile hemoroid, pruritus dan adan"a benjolan lain. ila terdapat benjolan dilanjutkan dengan pemeriksaan bejolan. '. &asien diminta mengejan, perhatikan kemungkinan adan"a prolap rectum Palpasi 1. 0elunjuk kanan dilapisi pelumas (K> jell") 0ekankan ujung telunjuk pada anus dan memberitahu pasien bah5a pemeriksa 2. akan memasukkan jari ke dalam anus. Masukkan ujung ruas jari telunjuk, rasakan tonus spincter anus dinilai #. kekuatann"a Masukkan jari lebih dalam. &alpasi dinding anterior, posterior dan lateral rectum. '. !inilai keadaan mucosa apakah teraba masa pada dinding lumen atau diluar lumen. ila teraba masa deskripsi sebagai palpasi benjolan &alpasi kelenjar prostat pada jam 12. !iraba apakah permukaan prostate rata atau berbenjol. Konsistensi keras atau ken"al. -dakah n"eri tekan. !iraba sulcus *. medianus apakah cekung atau mendatar. !iraba lobus lateral apakah membesar. -pakah polus superior teraba. &emeriksaan 7( ( ulboca.ernosus (e)leks) $ 0arik jari sehingga tertinggal satu ,. ruas jari pada m spincter ani. 0ekan glans penis menggunakan telunjuk dan ibu jari tangan kiri. !inilai kontraksi spincter ani pada saat glans ditekan. Keluarkan jari, dilihat sarung tangan apakah terdapat )eses (5arna )eses), /. adan"a darah (darah segar, melena), lendir dan pus. 2. ersihkan anus pasien menggunakan kasa bersih 3. 4epas sarung tangan dan rendam pada cairan desin)ektan. JUMLAH NILAI Ke"e an$an% ; 1 2 < tidak dikerjakan < dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar < dikerjakan dengan benar

NILAI 1

Tutor,

Nilai ak&i

1umlah nilai ' (((((((((((((((((((((((((( 6 1;; '

(..)

39

#2

40

Anda mungkin juga menyukai