Anda di halaman 1dari 3

THE CELESTINE PROPHECY

Sudah sejak setengah abad ini suatu kesadaran baru memasuki dunia manusia. Suatu kesadaran baru yang disebut transenden, spiritual, bukan agamawi. Kita tengah menemukan sesuatu yang baru tentang kehidupan manusia di planet ini, yaitu tentang makna eksistensi kita. Pengetahuan ini akan mengubah hakikat manusia secara dramatis. Suatu kejadian yang mungkin telah/sedang kita alami tapi belum kita sadari. James Redfield dalam buku " The Celestine Prophecy " mengajak menggali kesadaran kita. Suatu kesadaran spiritual yang dihubungkan dengan konsep energi. nilah isi dari kesadaran!kesadaran baru itu yang dibagi menjadi sembilan wawasan yang saling berhubungan. WAWASAN I " dimulai dari suatu kegelisahan yang muncul secara tidak sadar, yaitu apa yang sedang kita cari di dunia ini. #ampaknya kegelisahan ini muncul karena manusia sudah mulai bosan dengan sikap egoisme, $ must be the best $ , dll. " adalah peninjauan kembali misteri yang secara alamiah mengitari kehidupan indi%idual kita di dunia ini, yang dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa kebetulan Suatu peristiwa kebetulan yang secara misterius dapat meng! ubah hidup seseorang. Sesuatu yang dinamakan intuisi, feeling, firasat, dll. Kebetulan!kebetulan itu serasa telah ditentukan sebelumnya, seolah hidup kita dibimbing oleh kekuatan yang tak bisa dijelaskan. nilah rupanya yang semakin ingin dicari dan disadari oleh manusia yang sekian abad melupakannya, karena sibuk dengan pikiran keduniawian saja. WAWASAN II " menempatkan kesadaran kita yang sekarang ini ke dalam perspekti! historis yan" lebih pan#an" &pa maksudnya ' (al ini dimulai dari pencarian tentang hakikat #uhan dan misteri kehidupan manusia. )anusia men! cari dan terus mencari tapi mereka belum puas. )aka beralihlah sebagian besar dari pemikiran manusia untuk lebih berkonsentrasi pada pencarian dunia dan segala potensinya. Kemudian terjadilah sebuah rangkaian abad yang disebut kemajuan yang luar biasa, era teknologi, era yang spektakuler. Ketika semuanya itu telah berjalan begitu $ lancar $, pada akhir milenium kedua ini manusia semakin banyak dihadapkan pada peristiwa!peristiwa yang tidak dapat dijelaskan dengan metode!metode ilmiah, pemikiran empiris yang selama ini mendominasi sebagian besar pola pikir manusia. )aka timbullah suatu kesadaran baru yang memandang kehidupan ini sebagai perspektif historis yang panjang dan berangkaian, tak hanya pikiran!pikiran yang mendunia. )anusia mulai banyak yang sadar akan spiritualitasnya yang hampir dua milenium ini dianggap hanya suatu misteri yang tak mungkin diselami dan akhirnya ditutup rapat!rapat dari wacana pemikirannya. Padahal inilah dasar eksistensi manusia. WAWASAN III Pemahaman manusia atas spiritualitas dimulai dengan pemahaman baru atas dunia fisik. )anusia akan belajar mengenai $N$%&I, suatu yang tak terlihat ,tapi menjadi atau membentuk dasar semua benda dan dipan! carkan oleh benda itu, termasuk diri kita. " mengatakan bahwa persepsi manusia atas energi ini untuk pertama kali diawali dengan menin"katnya kepekaan terhadap keindahan . Persepsi atas keindahan merupakan semacam barometer yang menunjukkan tingkat kepekaan terhadap dinamika energi. *enda!benda di sekitar kita diliputi oleh energi yang memancar. Semakin benda itu terlihat + terasa , indah dan cemerlang di persepsi kita, maka energi yang meliputi benda itu semakin besar. -ah, segera kita dapat merasakan kehadiran energi, kita akan menyadari energi berada dalam satu kesatuan dengan keindahan, yaitu keindahan lingkungan sekitar kita. WAWASAN I' .ikatakan bahwa pada akhirnya manusia akan melihat alam semesta terdiri dari suatu ener"i yan" dinamis , energi yang dapat menopang kita dan menanggapi harapan!harapan kita. -amun kita juga akan melihat bahwa kita akan terputus dengan sumber energi yang lebih besar, sehingga akan merasa lemah, tidak aman, dan merasa kekurangan. )enghadapi defisit ini manusia senantiasa berusaha meningkatkan energi pribadinya, dengan satu!satunya cara yang diketahui, yaitu dengan berusaha secara psikologis $mencuri$!nya dari orang lain +suatu persaingan diluar kesadaran ,. Pertengkaran, perdebatan, pada dasarnya adalah proses pertukaran dan perebutan energi yang dinamis. )ereka yang menang akan merasa senang, gembira dan damai, karena sejumlah energi dari lawannya berhasil direbut. Sementara yang kalah akan merasa lemas, tak berdaya karena ia telah gagal mempertahankan dan

kehilangan sejumlah energi. Jadi, proses kehidupan manusia ini tak lain adalah proses mempertahankan ener"i agar tetap seimbang. WAWASAN ' " / menggambarkan pemahaman baru tentang apa yang telah lama disebut kesadaran mistis Selama beberapa dekade terakhir, kesadaran ini dipublikasikan sebagai cara menjadi $ ada $ yang bisa dicapai melalui cara yang oleh banyak orang dilakukan dalam praktek keagamaan secara terbatas. *agi kebanyakan orang kesadaran ini tetap merupakan konsep intelektual yang hanya untuk dibicarakan dan diperdebatkan. #etapi " / mengatakan, akan semakin banyak manusia yang mengalami kesadaran ini menjadi suatu pengalaman nyata sekaligus mistis. )isalnya dalam bentuk intuisi0 kesadaran akan kehiduoan masa lampau dan masa depan. " / juga menerangkan bahwa kepekaan kita dalam merasakan energi bisa dimulai dengan meningkatkan apresiasi kita terhadap rasa Kita harus belajar mengapresiasi rasa cinta, kasih sayang , dan penghargaan tulus ikhlas pada lingkungan sekitar. )elalui proses ini terjadi trans!ormasi ener"i antara lingkungan dan manusia. &khirnya kepekaan kita dalam mengapresiasi rasa sampai terciptanya transformasi energi, merupakan cara yang lebih tinggi untuk menjaga keseimbangan energi manusia, yang selama ini diperoleh lewat perebutan energi + " / ,. WAWASAN 'I -amun kita belum sepenuhnya dapat bertahan dalam keterhubungan ini + manusia ! lingkungan ! #uhan ,, kalau kita belum sepenuhnya memahami diri sendiri. Proses pemahaman diri ini menjadi sangat penting karena ke! banyakan manusia selalu terlibat dalam " drama pen"endalian diri" nya. 1aitu suatu drama yang ditampilkan manusia untuk merebut dan mempertahankan energinya + see " / ,. " / mengidentifikasi drama pengendalian diri dalam empat tipe, yaitu tipe intimidator, tipe intero"ator, tipe sikap din"in, dan tipe aku malan" + selengkapnya baca sendiri bukunya ,. -amun yang penting bahwa pembentukan drama pengendalian ini oleh tiap orang + bisa satu tipe atau gabungan lebih dari satu tipe ,, secara langsung dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia terbentuk. *isa orang tua atau orang dekat yang mengasuh dan membimbing mentalitas kita. Jadi drama pengendalian diri adalah reaksi dari ling! kungan masa kecil kita. " / mengajak kita untuk melakukan " pen#ernihan atas masa lalu kita " *erintrospeksi siapa aku ini ', drama apa yang aku mainkan ', mengapa ', siapa orang tuaku dan sejauh mana pengaruh mereka terhadap kondisi spiritual hidupku ' Setelah kita menyadari siapa diri kita beserta potensinya, maka kita akan mencapai spiritualitas yang lebih tinggi. WAWASAN 'II Segera setelah kita mampu menyelesaikan, lebih tepatnya menyadari diri sendiri beserta drama!drama pengendalian kita dan tetap mempertahankan keterhubungan energi dengan lingkungan sekitar, maka kita akan semakin peka den"an doron"an intuisi. " / mengatakan bahwa dorongan intuisi dapat muncul misalnya melalui mimpi!mimpi, peristiwa!peristiwa kebetulan, atau melalui perasaan tertentu yang muncul tiba!tiba pada saat mengalami peristiwa tertentu. " / mengatakan juga, jika kita secara sadar mengikuti dorongan intuisi, kita akan dibimbing dan diarahkan secara lebih tepat dan cepat untuk menuju ke tingkat spiritual yang lebih tinggi. nilah yang dinamakan proses meraih kesadaran yang lebih tinggi. WAWASAN 'III "awasan ini banyak mengutarakan ide tentang bagaimana cara kita berhubun"an den"an sesama, baik anak!anak masupun orang dewasa. Pertama, " / menjelaskan bagaimana kita harus berhubungan dengan anak! anak. 1aitu dengan sepenuhnya mengutarakan kebenaran pada mereka, bersikap jujur, apa adanya, curahan kasih sayang dan cinta yang tak putus!putusnya dari orang tua. (al itu akan mendukung perkembangan energi anak!anak. Kedua, dijelaskan bahwa kecanduan terhadap seseoran" dapat memutuskan hubungan energi kita dengan alam, dengan demikian menghambat pula perkembangan kesadaran kita ke arah yang lebih tinggi. Sifat khas ini ditunjukkan saat seseorang sedang jatuh cinta. )ereka saling menggantungkan energi satu sama lain, mereka merasa aman dengan pemenuhan energi macam itu, sehingga melupakan keterhubungannya dengan energi alam yang abadi. Padahal hubungan energi antar indi%idu sering mengalami $ pasang surut $. Sehingga secara singkat dapat dikatakan, ketika kita mengikat hubungan energii dengan seseorang + ikatan cinta ,, kita tidak boleh melupakan untuk tetap berhubungan dengan energi alam semesta. Sebab siner"isme antara ketiganya ! kita, orang lain, alam semesta ! menciptakan suatu hubungan yang kuat, abadi, dan indah penuh kasih sayang. Ketiga, bahwa sebenarnya kita membawa pesan(in!ormasi bagi orang lain, dan begitu pula sebaliknya. nilah yang ditunjukkan oleh " sebagai peristiwa!peristiwa kebetulan. 2ntuk sadar terhadap hal tersebut kita

harus membantu orang itu dengan mencurahkan perasaan kasih, perhatian, dll. .engan demikian energi kita akan tertuju pada orang tersebut, yang dapat membantunya untuk berpikir jernih, benar, dan jujur, sehingga pesannya kepada kita tersampaikan. Proses hubungan seperti itu juga berlaku bagi sekelompok orang, sehingga akan tercipta suatu kelompok yang berinteraksi atas dasar kasih sayan" dan kebenaran belaka, menuju tingkat e%olusi kesadaran yang lebih tinggi. WAWASAN I) " 3 meramalkan akan timbulnya kebudayaan baru * peradaban baru +, ketika manusia berhasil me! mahami wawasan!wawasan yang ada. )anusia bertindak dibimbing oleh intuisinya, setiap orang akan tahu persis apa yang harus dan kapan hal itu dilakukannya, dan ini secara harmonis akan sesuai dengan tindakan orang!orang lain. #ak seorangpun mengkonsumsi secara berlebihan karena mereka akan menanggalkan semua kebutuhan untuk menguasai dan mengendalikan alam. Pada waktu itu tujuan manusia adalah untuk semakin menyempurnakan proses e%olusinya menuju ke kesadaran yang tertinggi. )anuskrip 4elestine ini akan menjelaskan banyak agama. .an akan membantu agama!agama itu memenuhi apa yang telah dijanjikannya. Semua agama adalah kisah tentang manusia yang menemukan hubungan dengan sumber yang lebih tinggi dan persepsi manusia terhadap #uhan yang mengisi hidup kita akan membuat kita lebih daripada diri kita sebelumnya. Suatu ketika, manuskrip mengatakan, akan ada orang yang akan memahami cara yang tepat untuk menghubungkan diri dengan sumber energi yang tertinggi, yaitu #uhan. )anuskrip memandang kehidupan manusia ini adalah sebagai rangkaian e%olusi, lebih tepatnya e%olusi spiritual. )anusia adalah makhluk #uhan yang paling sempurna, yaitu sebagai puncak dari seluruh e%olusi. -amun, untuk dapat mencapai e%olusi spiritual yang paling sempurna, manusia harus sepenuhnya dapat merasakan ,esadaran yan" Tertin""i, yaitu kesadaran akan kuasa #uhan Pencipta &lam Semesta.

Buku THE CELESTINE PROPHECY Oleh JAMES REDFIELD Resume by AJAKS Typing 'n editing by SISIL Fo !RETRET PE"#INAAN! K"K ST$ AL%ON& 'NAIR And ! 'y() n*ony(! spi itu(+ ,+ub

Anda mungkin juga menyukai