Anda di halaman 1dari 7

JEPITAN SARAF Seorang wanita 48 tahun, dengan kesemutan dan merasa lemah pada tangan kanan.

Sejak dua tahun yang lalu keluhan ini sudah muncul tetapi hilang timbul. Gangguan ini lebih jelas apabila untuk bekerja menggunakan tangan kanan yang berlebihan (misalnya saat mencuci dengan tangan, mengendarai sepeda motor). Penderita juga sering terbangun pada malam hari karena merasa kesemutan pada tangan kanannya. Gangguan ini dapat berkurang apabila tangan kanan dikibas kibaskan, dan juga hilang bila istirahat. !eluhan ini semakin lama semakin berat. "asil pemeriksaan didapat # kekuatan otot normal, ada atro$i pada otot tangan (thenar). %erdapat gangguan sensibilitas berupa hipoaesthesi. %est %inel positi$. %es Phalen positi$. &okter memberikan obat 'S()& dan penanganan di *ehabilitasi +edik. &okter juga memberikan nasehat agar pasien menghindari posisi posisi tangan yang salah yang akan menyebabkan keluhan bertambah berat. Perasaan yang dirasakan pada bagian tubuh yang berasal dari somatopleura, yaitu kulit, tulang dan jaringan pengikat, dinamakan somaestesia. &i samping itu dikenal juga ,iseroestesia, yaitu perasaan yang dirasakan pada bagian tubuh yang tumbuh dari ,iseropleura, seperti usus, paru, limpa dan sebagainya. &alam penghidupan sehari hari, berbagai macam perasaan dapat dirasakan. *asa sakit bila ditusuk, rasa panas bila menyentuh api, dan berbagai rangsang dapat dirasakan dan dibedakan. Perasaan dapat muncul karena interpretasi dari rangsang terhadap sara$ sensoris yang juga dipengaruhi oleh subjekti,itas. Perasaan tersebut kemudian diinterpretasikan oleh sistem sara$ sebagai sebuah sensasi rasa. Sistem sara$ manusia merupakan jaringan yang saling berhubungan, saling berjalinan dan sangat kompleks. Sistem sara$ memiliki $ungsi untuk mengkoordinasikan, mengatur, dan juga menginterpretasikan stimulus yang diterima dari dunia luar. ii. *-+-S(' +(S(.("

(natomi dari susunan sara$ tepi. /isiologi penerimaan rangsang. 0enis jenis gangguan somestesi. Penyebab penyebab terjadinya gangguan somestesi.

iii. %-0-(' &(' +('/((% P1'-.)S('


+engetahui anatomi susunan sara$ tepi ekstremitas superior. +engetahui $isiologi susunan sara$ tepi. +engetahui $isiologi penerima rangsang. +engetahui +engetahui jenis jenis gangguan somestesi. +engetahui penyebab penyebab gangguan somestesi.

II. STUDI PUSTAKA ANATOMI SUSUNAN SARAF TEPI Sara$ tepi yang memberi iner,asi ekstremitas superior berasal dari pleksus brachialis. Ple2us brachialis adalah anyaman serabut sara$ yang dibentuk oleh rami primarii anteriores ner,us cer,icales )3 ner,us thoracalis )). Ple2us brachialis ini terletak dalam satu bungkus dengan arteri et ,ena a2illaris dan pada tepi bawah lateral dari musculus pectoralis minor, pleksus ini memberi cabang terminal 4anyak ,ariasi dari susunan serabut serabut yang membentuk pleksus tersebut, tetapi yang paling banyak didapat adalah# 5. *ami primarii anteriores dari ner,i cer,icales 3 3) bersatu untuk membentuk truncus superius. 6. *amus primarius ner,us cer,icales 3)) tetap tunggal untuk nantinya membentu truncus medius. 7. *amus primarii anteriores dari ner,us cer,icales 3))) dan ner,us thoracalis ) bersatu untuk membentuk truncus in$erius. %iap tiap truncus kemudian akan terbagi ke dalam pars anterior dan posterior yang masing masing akan menuju ke bagian depan dan belakan dari ekstremitas superior. 5. Pars anterior dari truncus superius dan medius bersatu membentuk $asciculus lateralis. 6. Pars anterior dari truncus in$erior membentuk $asciculus medialis. 7. Pars posterior ketiga truncus tersebut membentuk $asciculus posterior. &ari $asciculus $asciculus yang terbentuk akan memiliki cabang cabang terminal dari pleksus brachialis yang menginer,asi ekstremitas superior. 8abang cabang terminal pleksus brachialis yang penting adalah ner,us medianus, ner,us ulnaris, ner,us radialis, ner,us a2illaris, dan ner,us musculocutaneus. Sara$ tepi yang memberi iner,asi ekstremitas in$erior sebagian besar berasal dari cabang cabang ple2us lumbalis dan ple2us sacralis. Ple2us lumbalis merupakan anyaman serabut serabut sara$ yang dibentuk oleh rami primarii anteriores ner,us thoracalis 9)) dan ner,i lumbales ) )3. 8abang cabang dari ple2us sacralis adalah sebagai berikut# 5. 6. 7. 4. :. ;. 'er,us iliohypogastricus 'er,us ilioinguinalis 'er,us genito$emoralis 'er,us cutaneus $emoris lateralis 'er,us obturatorius 'er,us $emoralis

'er,us ini keluar dari ca,um pel,icum melalui lacuna musculorum bersama musculus iliopsoas.'er,us $emoralis melanjutkan diri sebagai ner,us saphenus, yang kemudian bersama arteri genu suprema menembus ,esto adductoria. Ple2us sacralis merupakan anyaman anyaman serabut sara$ yang dibentuk oleh rami primarii anteriores ner,i lumbales )3 3 dan ner,i sacrales ) )3. 8abang cabangnya adalah sebagai berikut# 5. 6. 7. 4. :. ;. <. 'er,us gluteus superior 'er,us gluteus in$erior 'er,us cutaneus $emoris posterior 'er,us ischiadicus 'er,us cutaneus medius in$erior 'er,us splanchnicus pel,ini 'er,us pudendus

FISIOLOGI RANGSANG SENSORIK *angsang sensorik dapat diterima oleh sara$ berasal dari reseptor reseptor yang ada pada tubuh. %erdapat reseptor reseptor sensorik misalnya untuk raba, cahaya, tekan, nyeri, dingin, hangat. +odalitas sensorik yang kita terima berasal dari penjalaran impuls dari reseptor yang menerima rangsang dan kemudian menjalarkannya pada suatu titik tertentu pada susunan sara$ pusat. Penjalaran impuls sara$ berlangsung sama seperti sel sara$ lainnya. Stimulus menurunkan potensial membran dan membuat potensial membran berjalan sepanjang sel sara$ dan diteruskan menuju sara$ berikutnya melalui sinaps. 4ersama dengan neurotransmitter terjadi penjalaran rangsang menuju sel sara$ berikutnya. *angsang sensorik dapat diinterpretasikan sebagai rangsang somestesi atau ,iseroestesi. &alam klinik somestesilah yang menjalani pemeriksaan. Somestesi mencakup perasaan yang menyekiti atau perasaan protopatik dan perasaan yang diperlukan untuk mengatur diri sendiri atau perasaan propriosepti$. *angsang protopatik mencakup rasa nyeri, suhu dan rasa tekan, sedang rangsang propriosepti$ mencakup rasa gerak, getar, sikap dan rasa halus. )ntegrasi perasaan protopatik dan propriosepti$ dalam tingkat selanjutnya memungkinkan terwujudnya kesadaran luhur. &alam hal ini $ungsi asosiasi, korelasi dan intelegensi ikut mengolah somestesi sehingga suatu benda dapat diketahui bentuk tanpa melihat benda tersebut. JENIS-JENIS GANGGUAN SENSORIK Gejala sensorik dapat diklasi$ikasikan dalam lima golongan# 5. 6. 7. 4. :. "ilang perasaan kalau dirangsang (anestesia). Perasaan terlalu berlebihan saat dirangsang (hiperestesia). Perasaan yang timbul secara spontan, tanpa adanya perangsangan (parestesia). 'yeri. Gerakan yang canggung serta simpang siur.

(nestesia dapat terjadi kalau reseptor impuls protopatik musnah atau penghantaran peri$er dan sentralnya terhalang atau terputus. Pada kulit yang rusak karena luka bakar, reseptor impuls protopatik musnah seluruhnya, sehingga kawasan kulit yang mengalami kerusakan ini menjadi anestetik. "iperestesia biasanya berupa perasaan tidak enak atau perasaan tidak menyenangkan pada suatu daerah tubuh bila dirangsang secara wajar. 0ika reseptor impuls protopatik atau serabut sara$ peri$er atau lintasan spinotalamiknya mengalami gangguan sehingga ambang rangsangnya menurun, maka perangsangan yang wajar menghasilkan perasaan yang berlebihan. Gangguan ini dapat bersi$at mekanik, toksik atau ,askular yang ringan. Parestesia dinyatakan sebagai kesemutan. 'amun arti parestesia sesungguhnya ialah terasanya perasaan pada daerah permukaan tubuh tertentu yang tidak dibangkitkan oleh perangsangan khusus dari dunia luar. %ercakup dalam parestesia ialah perasaan dingin atau panas, kesemutan, rasa berat atau rasa dirambati sesuatu ((nderson, 6==6). III. DISKUSI / BAHASAN Gangguan pada sara$ peri$er umumnya akan mengakibatkan gangguan sensorik negati$, yaitu hipoestesia>anestesia atau parestesia. 0ika nyeri diakibatkan dari sara$ peri$er yang terjebak>terlibat dalam proses patologik pada tempat yang dilewati sara$ peri$er yang bersangkutan, ini dinamakan entrapment neuritis. +ani$estasi gangguannya berupa sensorik dan gangguan motorik. Pada kasus di skenario terdapat gangguan $ungsional motorik dan sensorik pada ekstremitas superior penderita. 4isa disimpulkan ini adalah gangguan pada sara$ peri$er yang berasal dari ple2us brachialis. 8abang cabang penting dari ple2us brachialis yang menginer,asi ekstremitas superior adalah# 5. 'er,us musculocutaneus Sara$ ini dipercabangkan oleh $asciculus lateralis dan di dalam perjalanannya akan menembus musculus coracobrachialis. Sara$ ini akan menginer,asi otot otot $le2ores dari lengan atas dan articulatio cubiti. 6. 'er,us medianus Sara$ ini dibentuk oleh persatuan dari $asciculus medialis dan $asciculus lateralis. Sara$ ini terdistribusi pada kulit bagian anterior dan lateral dari tangan dan sebagian besar otot otot $le2ores di bagian depan regio antebrachium. 7. 'er,us radialis 'er,us ini disebut juga ner,us musculospiralis. 'er,us ini merupakan cabang dari $asciculus posterior dan merupakan cabang terbesar ple2us brachialis. 'er,us ini akan memberi iner,asi bagian dorsal dari ekstremitas superior, yaitu kulit bagian dorsal regio brachium, antebrachium, dan regio

manus. 'er,us ini juga menginer,asi musculus musculus e2tensores di bagian dorsal regio brachium dan antebrachium. &alam perjalanannya, ner,us ini berjalan bersama arteri pro$unda brachii. 4. 'er,us a2illaris 'er,us ini berasal dari $asciculus posterior dan akan melewati $issura a2illaris lateralis bersama dengan arteri circum$le2a humeri posterior. 'er,us ini akan menginer,asi musculus deltoideus dan musculus teres minor. 8abang dari ner,us ini yang memberi iner,asi kulit regio brachium bagian dorsal adalan ner,us cutaneus brachii lateralis. :. 'er,us ulnaris 'er,us ini merupakan cabang dari $asciculus medialis, terdistribusi di kulit bagian depan dan belakang dari tangan juga menginer,asi beberapa otot $le2or di bagian depan regio antebrachium. +usculus thenar diner,asi oleh ner,us medianus. %erjadi atro$i dan gangguan sensorik pada musculus thenar dapat diartikan adanya gangguan pada ner,us medianus. 0uga terdapat parestesia pada daerah tangan yang diiner,asi oleh ner,us medianus. ?aitu daerah ,olar dan dorsum dari $alangs satu sampai setengah dari $alangs empat. !erusakan pada upper motoneruon tidak akan menyebabkan atro$i pada musculus. 0ika terjadi pengurangan pada ukuran otot bukan diakibatkan oleh ato$i melainkan karena disuse atrophy. %etapi kerusakan pada lower motoneuron akan menyebabkan atro$i otot. !arena lower motoneuron dan musculus yang diiner,asinya merupakan satu kesatuan $isiologis dan jika terjadi gangguan maka akan terjadi atro$i. 'er,us medianus sering terjepit pada terowongan karpal, sehingga mengakibatkan parestesia yang menyakitkan. !arena kerja tangan yang terlalu keras misalnya pada mencuci (hiperakti,itas musculus pronator teres), ner,us medianus mengalami iritasi di dekat caput musculus pronator teres dan juga terjadi kompresi di retinakulum ,olar pada ner,us medianus. !emudian akan meningkatkan tekanan intra,asikuler yang menghambat aliran darah ,ena. !ekurangan nutrisi akan mengakibatkan anoksia yang berakibat pada kerusakan endotel sehingga terjadi kebocoran protein. 1dema epineural terjadi karena kebocoran protein ini yang jika berlanjut dapat terjadi $ibrosis epineural yang merusak ner,us medianus. .angkah pertama yang sering e$ekti$ adalah pemberian obat anti in$lamasi non steroid ('S()&). %ersedia bermacam macam 'S()& dengan e$ek antipiretik, analgesik dan antiin$lamasi. (sam asetilsalisilat dan ibupro$en merupakan 'S()& yang paling sering digunakan. 'S()& menghasilkan analgesia dengan bekerja di tempat cedera melalui inhibisi sintesis prostaglandin dari prekursor asam arakidonat. Prostaglandin (terutama PG15, PG16, PG)6) mensensitisasi nosiseptor dan bekerja secara sinergistis dengan produk in$lamatorik lain di tempat cedera, misalnya bradikinin dan histamin,

untuk menimbulkan hiperalgesia. &engan demikian 'S()& mengganggu mekanisme transduksi nosiseptor a$eren primer dengan menghambat sintesis prostaglandin. Pengembangan tipe 'S()& baru yang lebih spesi$ik bergantung pada pemahaman mengenai dua kelas sikooksigenase (8@9) utama. 1nim golongan ini membentuk salah satu dari beberapa jalur untuk metabolisme asam arakidonat., yaitu produk pemecahan sel manusia yang rusak atau mati. Salah satu kelas 8@9 5, secara konstitusi$ diekspresikan dan diperlukan untuk $ungsi $isiologik normal di banyak sistem tubuh. !elas kedua 8@9 6, diinduksi oleh peradangan dan bertanggung jawab menghasilkan berbagai hasil akhir peradangan yang menghasilkan nyeri. )nhibitor 8@9 6 bersi$at selekti$ karena hanya menghambat jalur 8@9 6. Sehingga akan memperkecil e$ek samping yang dihasilkan 'S()&. Pemberian 'S()& hanya akan memperingan gejala tetapi bukan terapi kurati$. Gangguan pada terowongan karpal (carpal tunnel syndrome) harus menjalani terapi rehabilitasi untuk mengembalikan $ungsi dari ner,us medianus yang tertekan. 0ika terapi konser,ati$ tidak berhasil karena parahnya kondisi makan dapat dilakukan sayatan retinakulum yang dapat dikerjakan secara endoskopik. IV. KESIMPULAN DAN SARAN

'S()& bekerja melalui penghambatan enAim 8@96. Gangguan pada sara$ peri$er umumnya akan mengakibatkan gangguan sensorik negati$, yaitu hipoestesia>anestesia atau parestesia. +odalitas sensorik yang kita terima adalah penerjemahan stimulus pada suatu titik tertentu pada susunan sara$ pusat.

&iperlukan rehabilitasi medik untuk mengembalikan kondisi pasien V. DAFTAR PUSTAKA +ardjono, +ahar,. Sidharta, Priguna., 6==8. Neurologi Klinis Dasar. 0akarta, &ian *akyat, pp# 8= 55= "artwig, +ary S., Bilson, .orraine +., 6==;. Nyeri. &alam # Price, Syl,ia (. Pato$isiologi, ;th ed ,ol.6. 0akarta, 1G8, pp # 5=;7 55=5 Syamsuhidajat *., 0ong, Bim de., 5CC8. Buku Ajar Ilmu Bedah. 0akarta, 1G8, pp # 564: 564; Guyton, (rthur 8., "all, 0ohn 1., 5CC<. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Cthed. 0akarta, 1G8, pp # <6< <4=

4udianto, (nang., (AiAi, + Syahrir., 6==4. Guidance to Anatomy 1. Surakarta, !eluarga 4esar (sisten (natomi /akultas !edokteran -ni,ersitas Sebelas +aret, pp # 5;7 645 &ouglas, (nderson +., &orland, B.( 'ewman, 6==6. Kamus Kedokteran Dorland, !th ed. 0akarta , 1G8, p # 5;=<

Anda mungkin juga menyukai