Anda di halaman 1dari 18

REFLEKSI KASUS KEJAHATAN SEKSUAL PADA ANAK

Disusun Oleh : Yoga Karsenda, S.Ked

Pembimbing: dr. Handayani Dwi Utami, M. Kes., Sp.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG 2013

I. Resume K sus !dentitas Pasien "ama#!nisial %lamat Umur &enis Kelamin Diagnosis#(asus : "n. $ : &alan 'elu( )one * Kmp Sinar +aut ,ang %nyar +( - .t /* Kel Kota (arang Ke0 ')) )andar +ampung : 12 tahun : Perempuan : Ke3ahatan Se(sual Pada %na(

Seorang perempuan berusia 12 tahun datang (e .uang Delima .S Dr. H. %bdul Moeloe(, ditemani oleh ibunya dengan membawa surat pengantar dari .esor Kota )andar +ampung untu( dibuat(an 4isum et .epertum demi (epentingan peradilan. Pada bulan Desember */1*, (orban menga(u telah disetubuhi oleh paman dari ibu (orban di rumah (orban di &alan 'elu( )one * Kmp Sinar +aut ,ang %nyar +( .t /* Kel Kota (arang Ke0 ')) )andar +ampung. Korban merupa(an ana( tunggal yang tinggal bersama ibu dan ayahnya. Saat itu paman dari ibu (orban sedang menetap di rumah (orban dalam wa(tu yang 0u(up lama perihal men0ari (er3a. Pada saat (e3adian orang tua (orban sedang tida( berada di rumah. Saat itu (orban sedang menonton tele5isi. Kemudian paman dari ibu (orban meminta (orban untu( membersih(an (amarnya. Keti(a (orban masu( (e (amarnya, paman dari ibu (orban mengun0i pintu (amarnya. Kemudian meminta (orban untu( melepas(an pa(aiannya. Paman dari ibu (orban 3uga mengan0am a(an 6menu3ah7 (orban 3i(a ia memberitahu (e3adian ini (epada orang tuanya atau orang lain. Korban sempat menangis dan men3erit namun paman dari ibu (orban membe(ap mulut (orban mengguna(an tangannya. Paman dari ibu (orban mema(sa membu(a pa(aian (orban, (emudian memasu((an alat (elaminnya (e dalam alat (elamin (orban beberapa (ali.

Pada bulan yang sama paman dari ibu (orban mela(u(an hal yang sama yaitu mema(sa (orban untu( mela(u(an persetubuhan dengannya dengan pengan0aman. Karena ta(ut, (orban terpa(sa memenuhinya. Korban menga(u telah disetubuhi sebanya( 8 (ali dan tera(hir pada bulan ebruari */1-. Korban menga(u sudah tida( mendapat(an haid se3a( bulan &anuari */1-. "amun (orban baru melapor(an (e3adian ini pada tanggal -/ &uni */1-, selang enam bulan dari (e3adian awal. Korban menga(u ta(ut a(an an0aman pela(u 3i(a men0erita(an (epada orang tuanya atau orang lain. Korban berse(olah di salah satu SMP "egeri di de(at rumahnya. "amun (arena perut (orban ma(in membesar dan malu a(an (e3adian yang menimpanya, (orban terpa(sanya berhenti dari se(olahnya. %tas permintaan tertulis dari Kepolisian .esor Kota )andar +ampung melalui suratnya tanggal -/ &uni */1-, "omor Polisi: . # 81 # 4! # */1- yang ditanda tangani oleh atas permintaan tertulis dari Sudarwanto, pang(at brigpol, ".P. 9:/21191, 3abatan Pi(et .es(rim atas nama Kepala Kepolisian Se(tor 'elu( )etung )arat, tertanggal tiga puluh &uni tahun dua ribu tiga belas, telah dila(u(an pemeri(saan pada (orban di ruang Delima .SUD Dr. H. %bdul Moeloe( )andar +ampung. Dari pemeri(saan pada (orban tersebut dapat disimpul(an bahwa (orban perempuan berumur empat belas tahun ditemu(an selaput dara robe( lama arah 3am satu, 3am tiga, 3am enam, dan 3am tu3uh, sampai dasar. Pada puting payudara nampa( merah (ehitaman ;Hyperpigmentasi<. 'anda=tanda se> se(under telah ber(embang. Pemeri(saan laboratorium u3i (ehamilan didapat(an hasil positi?. Korban sudah dila(u(an pemeri(saan Ultra Sono ,ra?i ;US,< dengan hasil (orban hamil (urang lebih *1 minggu.

II. L ! r Be" # $% Ke!er! r&# $ Ter' ( ) K sus Dipilih (asus (e3ahatan se(sual ini di(arena(an sampai saat ini masih banya( ter3adi di !ndonesia dan sebagian di antara mere(a ana( yang men3adi (orbannya. Padahal ana( merupa(an aset yang berharga sebagai penerus sebuah bangsa. Dan ini men3adi suatu yang menari( untu( diang(at sebagai re?le(si (asus mengenai berbagai aspe( yang ber(aitan dengannya misalnya aspe( eti(a dan moral, aspe( medi(olegal, dan aspe( (eagamaan, yang dalam hal ini a(an di(upas dari sudut pandang (eislaman. III. A$ "&s&s K sus %pa(an prosedur pemeri(saan pada (orban sudah tepat@ Korban diperi(sa oleh do(ter spesialis obstetri dan gine(ologi yang ada di ruang delima .SUD Dr. H. %bdul Moeloe( )andar +ampung. Korban membawa permintaan 5isum et repertum sendiri dari (epolisian. Hal ini belum sesuai dengan prosedur awal dila(u(an 5isum yaitu ada surat permintaan dari penyidi( tetapi tanpa ditemani oleh penyidi(. Sebelum pemeri(saan, dila(u(an in?ormed 0on0ent (epada (orban dan di3elas(an pemeri(saan apa sa3a yang a(an dila(u(an. Kemudian dila(u(an anamnesa ter(ait (e3adian yang menimpa (orban. "amun (eti(a anamnesa dirasa (urang memberi(an rasa empati (epada (orban dan seharusnya didampingi oleh seorang psi(iater (arena (e3adian seperti ini tentu a(an menyebab(an trauma (e3iwaan yang mendalam pada (orban. Pada saat anamnesa 3uga seharusnya hanya orang yang ber(epentingan sa3a yang menganamnesa yaitu do(ter spesialis obstetri dan gine(ologi yang didampingi oleh do(ter psi(iatri. "amun pada (asus ini bidan dan do(ter muda i(ut didalamnya sehingga hal ini dapat menga(ibat(an rasa (urang nyaman pada (orban untu( ber0erita sehingga memung(in(an untu( (orban menutup=nutupi apa yang dialaminya.

Setelah anamnesa, dila(u(an beberapa pemeri(saan yaitu : a. b. 0. d. e. Pemeri(saan obstetri dan gine(ologi ;termasu( di dalamnya pemeri(saan robe(an selaput dara< Pemeri(saan ?isi( terhadap lu(a=lu(a yang ada Pemeri(saan u3i (ehamilan Pemeri(saan swab 5agina Pemeri(saan penun3ang : US,

Pada pemeri(saan selaput dara sudah dila(u(an dengan prosedur yang tepat dan didapat(an hasil robe(an lama arah 3am satu, 3am tiga, 3am enam, dan 3am tu3uh, sampai dasar yang menanda(an adanya suatu benda yang masu( (edalam 5agina. Pada pemeri(saan lu(a=lu(a tida( didapat(an lu(a=lu(a pada tubuh (orban. Pada u3i (ehamilan didapat(an hasil positi? hamil. Pada swab 5agina untu( pemeri(saan sperma tepat dila(u(an pada (asus ini, untu( memasti(an (emung(inan adanya in?e(si atau penya(it menular se(sual, memasti(an ada atau tida(nya sperma tida( diperlu(an mengingat (ediannya sudah 0u(up lama. Pada pemeri(saan penun3ang ;US,< didapat(an hasil (orban hamil (urang lebih *1 minggu. Pada (asus ini bisa di(ata(an bahwa (orban terlambat mela(u(an pemeri(saan, (arena tanda pasti persetubuhan lainnya yaitu terdapatnya sperma pada pemeri(saan mung(in sa3a sudah tida( ditemu(an dan bu(ti=bu(ti lain yang terhadap pada (orban sudah menghilang seperti tanda (e(erasan (eti(a (orban dipa(sa. IV. Pe$ ! " #s $ $ ) ( K*r+ $ Ke#er s $ Se#su "

Ke(erasan se(sual merupa(an (e3ahatan yang uni5ersal. Ke3ahatan ini dapat ditemu(an di seluruh dunia, pada tiap ting(atan masyara(at, tida( memandang usia maupun 3enis (elamin. )esarnya insiden yang dilapor(an di setiap negara berbeda=beda. Di !ndonesia, menurut Komisi "asional %nti Ke(erasan terhadap Perempuan ;Komnas Perempuan< se3a( tahun 1::A sampai */11 ter0atat :-.:B/

(asus (e(erasan se(sual terhadap perempuan di seluruh !ndonesia. Dengan demi(ian rata=rata ada */ perempuan yang men3adi (orban (e(erasan se(sual tiap harinya. Hal yang lebih menge3ut(an adalah bahwa lebih dari -#2 dari 3umlah (asus tersebut ;9/,11C< dila(u(an oleh orang yang masih memili(i hubungan dengan (orban.; Komnas Perempuan, */11< Dua 3enis peran yang dapat dimili(i seorang do(ter ;%tmad3a DS. ,*//2< D Attending doctor: Peran do(ter (linis yang umum, yang bertu3uan mendiagnosis dan mengobati atau menyembuh(an pasien. D Assessing doctor: Peran do(ter dalam membantu pen0arian bu(ti tinda( pidana, (hususnya dengan membuat 5isum et repertum. Kedua peran tersebut (adang tida( dapat dipisah(an dan harus di3alan(an se0ara bersama= sama. Dalam pemeri(saan dan penatala(sanaan (e(erasan se(sual, seorang do(ter bu(an sa3a harus men0ari dan mengaman(an bu(ti=bu(ti yang terdapat pada (orban atau tersang(a yang diperi(sa, tapi se(aligus 3uga memberi(an terapi ?isi( maupun psi(is. Sedang(an pada (asus di atas penatala(sanaan yang dila(u(an tida( men0a(up peran sebagai attending docter hanya sebagai Assessing doctor yang berperan dalam pen0arian bu(ti. Seharusnya setelah pemeri(saan ?orensi( terhadap (orban selesai, dila(u(an tinda( lan3ut bai( dari aspe( hu(um maupun medis. Dari segi hu(um, tinda( lan3ut pada umumnya berupa pembuatan 5isum et repertum sesuai SP4 dari penyidi( polisi. )agian=bagian yang ter(andung dalam 5isum et repertum terdiri dari (ata=(ata 6Pro &ustisia7, bagian pendahuluan, bagian pemberitaan, (esimpulan, dan penutup. %pabila (orban belum melapor (e polisi sehingga belum ada SP4, hasil pemeri(saan dapat diminta oleh (orban se0ara tertulis. Hasil pemeri(saan tersebut dapat dituang(an dalam bentu( surat (eterangan medis. Se0ara umum, surat (eterangan medis mengandung bagian=bagian yang sama dengan 5isum et repertum, (e0uali bagian 6Pro &ustisia7.; )udi3anto %, d((, 1:A*< Dalam 5isum maupun surat (eterangan medis, semua temuan dipapar(an dalam

bahasa !ndonesia yang sederhana dan dapat dimengerti orang awam, hindari penggunaan terminologi medis. Seorang (orban (e(erasan se(sual sering tida( hanya membutuh(an layanan pemeri(saan untu( pembuatan 5isum et repertum, tapi 3uga tinda( lan3ut medis. 'inda( lan3ut medis dapat men0a(up penatala(sanaan psi(iatri( dan penatala(sanaan bidang obstetri=gine(ologi. 'ida( 3arang seorang (orban (e(erasan se(sual mengalami trauma psi(is sehingga membutuh(an terapi atau (onseling psi(iatri(;Eorld Health OrganiFation, *//-< 'erapi tersebut dapat membantu (orban mengatasi trauma psi(is yang dialaminya sehingga tida( ber(epan3angan dan (orban dapat melan3ut(an hidupnya seoptimal mung(in. Dalam bidang obstetri=gine(ologi, (orban (e(erasan se(sual mung(in memerlu(an tinda(an pen0egahan (ehamilan serta pen0egahan atau terapi penya(it menular se(sual. %pabila sudah ter3adi (ehamilan, (orban mung(in membutuh(an perawatan (ehamilan atau terminasi (ehamilan sesuai (etentuan undang=undang. Dalam mela(u(an tinda( lan3ut, sangat penting bagi do(ter untu( mela(u(an (oordinasi dengan piha(=piha( ter(ait.;Eorld Health OrganiFation, *//-< Koordinasi yang bai( diperlu(an antara do(ter pemeri(sa dengan do(ter yang memberi(an tata la(sana lan3utan agar (orban mendapat(an perawatan yang diperlu(an. &i(a pada suatu saat ditemu(an (asus yang serupa dengan di atas, ma(a tinda(an (ita sebagai do(ter harus memenuhi (edua peran tersebut bai( sebagai Attending doctor dan Assessing doctor serta berdasar(an aspe( eti(o dan medi(olegal, (arena (orban 3uga berstatus sebagai pasien, dan yang a(an diperi(sa adalah daerah 6sensiti?7, hal utama yang harus diperhati(an adalah memperoleh informed consent.; +inden &%,.et0, *//9< !n?ormasi tentang pemeri(saan harus diberi(an sebelum pemeri(saan dimulai dan antara lain, men0a(up tu3uan pemeri(saan dan (epentingannya untu( pengung(apan (asus, prosedur atau te(ni( pemeri(saan, tinda(an pengambilan sampel atau barang bu(ti, do(umentasi dalam bentu( re(am medis dan ?oto, serta pembu(aan sebagian rahasia (edo(teran guna pembuatan 5isum et repertum;"ational Genter ?or Eomen H Poli0ing, *//A<.

Setelah dila(u(an pemeri(saan ma(a dila(u(an tinda( lan3ut medis dapat men0a(up penatala(sanaan psi(iatri( dan penatala(sanaan bidang obstetri= gine(ologi. 'ida( 3arang seorang (orban (e(erasan se(sual mengalami trauma psi(is sehingga membutuh(an terapi atau (onseling psi(iatri(;Eorld Health OrganiFation, *//-< V. Re,"e#s& ( r& s)e# e!&# Kaidah dasar ;prinsip< $ti(a # )ioeti( adalah a(sioma yang mempermudah penalaran eti(. Prinsip=prinsip itu harus spesi?i(. Pada pra(ti(nya, satu prinsip dapat dibersama(an dengan prinsip yang lain. 'etapi pada beberapa (asus, (arena (ondisi berbeda, satu prinsip men3adi lebih penting dan sah untu( diguna(an dengan mengorban(an prinsip yang lain. Keadaan tera(hir disebut dengan prima ?a0ie. Pra(ti( (edo(teran !ndonesia menga0u (epada 2 (aidah dasar moral ;sering disebut (aidah dasar eti(a (edo(teran atau bioeti(a<, 3uga prima ?a0ie dalam penerapan pra(ti(nya se0ara s(ematis, beri(ut : a. Menghormati martabat manusia ;res)e-! ,*r )ers*$. u!*$*m/<.

Menghormati martabat manusia. Pertama, setiap indi5idu ;pasien< harus diperla(u(an sebagai manusia yang memili(i otonomi ;ha( untu( menentu(an nasib diri sendiri<, dan (edua, setiap manusia yang otonominya ber(urang atau hilang perlu mendapat(an perlindungan. Kaidah i(utannya ialah : Tell the truth, hormatilah ha( pri5asi, lindungi in?ormasi (on?idensial, mintalah 0onsent untu( inter5ensi diri pasienI bila ditanya, bantulah membuat (eputusan penting. $rat ter(ait dengan do(trin in?ormed=0onsent, (ompetensi ;termasu( untu( (epentingan peradilan<, penggunaan dampa( te(nologi ta( baru, dampa( yang dima(sud(an (intended) atau effects<, letting die. lai(=bayang ;foreseen

Pada (asus ini, do(ter sebelum memeri(sa pasien (orban asusila, terlebih dahulu men3elas(an prosedur pemeri(saannya se0ara mendetail dan sebut(an (egunaan setiap pemeri(saannya dan (arena ini (orban hidup, ma(a do(ter 3uga harus meminta persetu3uannya sebelum dila(u(an pemeri(saan. b. )erbuat bai( ;+e$e,&-e$-e<. Selain menghormati martabat manusia, do(ter 3uga harus mengusaha(an agar pasien yang dirawatnya ter3aga (eadaan (esehatannya ;patient welfare<. Pengertian 7berbuat bai(7 diarti(an bersi(ap ramah atau menolong, lebih dari se(edar memenuhi (ewa3iban. 'inda(an berbuat bai( ;beneficence< Pada (asus asusila ini (arena pasien# (orban sedang terpu(ul sebai(nya do(ter memperhati(an aspe( psi(ologis dari (orbannya 3uga. 'ida( hanya men0e0ar dengan pertanyaan sa3a, tetapi dapat Jmenenang(anK pasien saat perasaannya sedang terpu(ul, lalu setelah (orban stabil dapat melan3ut(an (embali pemeri(saannya. 0. 'ida( berbuat yang merugi(an ;$*$0m "e,&-e$-e<. Pra(ti( Kedo(teran haruslah memilih pengobatan yang paling (e0il risi(onya dan paling besar man?aatnya. Pernyataan (uno: first, do no harm, tetap berla(u dan harus dii(uti. Sisi (omplementer beneficence dari sudut pandang pasien, seperti : 'ida( boleh berbuat 3ahat (evil< atau membuat derita ;harm< pasien Minimalisasi a(ibat buru(

Kewa3iban do(ter untu( menganut ini berdasar(an hal=hal : Pasien dalam (eadaan amat berbahaya atau berisi(o hilangnya sesuatu yang penting Do(ter sanggup men0egah bahaya atau (ehilangan tersebut 'inda(an (edo(teran tadi terbu(ti e?e(ti? Man?aat bagi pasien L (erugian do(ter ;hanya mengalami risi(o minimal<.

Pada (asus ini, do(ter tida( boleh berbuat merugi(an terhadap pasiennya. Sebagai 0ontoh do(ter harus memri(sa (eadaan selaput dara dari (orban dengan mela(u(an 0olo( dubur, tida( dengan memeri(sa melalui 5agina se0ara langsung, (arena dapat menghilang(an atau meran0u(an barang bu(ti sehingga dapat merugi(an (orban. d. Keadilan ;justice<. Perbedaan (edudu(an sosial, ting(at e(onomi, pandangan politi(, agama dan ?aham (eper0ayaan, (ebangsaan dan (ewarganegaraan, status per(awinan, serta perbedaan 3ender tida( boleh dan tida( dapat mengubah si(ap do(ter terhadap pasiennya. 'ida( ada pertimbangan lain selain (esehatan pasien yang men3adi perhatian utama do(ter. VI. Re,"e#s& ( r& As)e# Me(&#*"e% " Dalam mela(u(an P-K (e(erasan se(sual, terdapat beberapa aspe( eti( dan medi(olegal yang harus diperhati(an. Karena (orban 3ugaberstatus sebagai pasien, dan yang a(an diperi(sa adalah daerah 6sensiti?7, hal utamayang harus diperhati(an adalah memperoleh informed consent.Pada (asus ini sudah dila(u(an in?ormed 0onsent terhadap apa sa3a yang a(an dila(u(an. !n?ormasi tentang pemeri(saan harus diberi(an sebelum pemeri(saan dimulai dan antara lain, men0a(up tu3uan pemeri(saan dan (epentingannya untu( pengung(apan (asus, prosedur atau te(ni( pemeri(saan, tinda(an pengambilan sampel atau barang bu(ti, do(umentasi dalam bentu( re(am medis dan ?oto, serta pembu(aan sebagian rahasia (edo(teran guna pembuatan 5isum et repertum. %pabila (orban 0a(ap hu(um, persetu3uan untu( pemeri(saan harus diperoleh dari (orban. Syarat= syarat 0a(ap hu(um adalah berusia *1 tahun atau lebih, atau belum *1 tahun tapi sudah pernah meni(ah, tida( sedang men3alani hu(uman, serta ber3iwa sehat dan bera(al sehat. %pabila (orban tida( 0a(ap hu(um persetu3uan harus diminta dari walinya yang sah. )ila (orban tida( setu3u diperi(sa, tida( terdapat (etentuan undangundang yang dapat mema(sanya untu( diperi(sa dan do(ter harus menghormati (eputusan (orban tersebut.

Selain itu, (arena pada (orban terdapat barang bu(ti ;corpus delicti< harus diperhati(an pula prosedur legal pemeri(saan. Setiap pemeri(saan untu( pembuatan 5isum et repertum harus dila(u(an berdasar(an permintaan tertulis ;Surat Permintaan 4isum#SP4< dari polisi penyidi( yang berwenang. Pada (asus ini prosedur nya belum benardisebab(an (orban membawa sendiri surat permintaan 5isum dari penyidi(. "amun seharusnya (orban 3uga diantar oleh polisi penyidi( sehingga (eutuhan dan originalitas barang bu(ti dapat ter3amin. %pabila (orban tida( diantar oleh polisi penyidi(, do(ter harus memasti(an identitas (orban yang diperi(sa dengan men0o0o((an antara identitas (orban yang ter0antum dalam SP4 dengan tanda identitas sah yang dimili(i (orban, seperti K'P, paspor, atau a(ta lahir. Gatat pula dalam re(am medis bahwa (orban tida( diantar oleh polisi. Hal ini harus dila(u(an untu( menghindari (emung(inan (esalahan identi?i (asi dalam memeri(sa (orban. Seorang do(ter yang memeri(sa (asus (e(erasan se(sual harus bersi(ap ob3e(ti?= imparsial1 (on?i densial1 dan pro?esional. Ob3e(ti? imparsial artinya seorang do(ter tida( boleh memiha( atau bersimpati (epada (orban sehingga 0enderung memper0ayai seluruh penga(uan (orban begitu sa3a. Hal yang boleh dila(u(an adalah berempati, dengan tetap membuat penilaian sesuai dengan bu(ti=bu(ti ob3e(ti? yang didapat(an se0ara sistematis dan menyeluruh. 'etap waspada terhadap upaya penga(uan atau tuduhan palsu ;false allegation< dari (orban. Hindari pula per(ataan atau si(ap yang 6mengha(imi7 atau menyalah(an (orban atas (e3adian yang dialaminya. Do(ter 3uga harus men3aga (on?idensialitas hasil pemeri(saan (orban. Komuni(asi(an hasil pemeri(saan hanya (epada yang berha( mengetahui, seperti (epada (orban dan#atau walinya ;3i(a ada<, serta penyidi( (epolisian yang berwenang. 'uang(an hasil pemeri(saan dalam 5isum et repertum sesuai (eperluan sa3a, dengan tetap men3aga (erahasiaan data medis yang tida( ter(ait dengan (asus. Dan pada (asus in isudah dila(u(an dengan bai( guna men3aga (erahasian (orban. Pro?esionalitas do(ter dalam mela(u(an P-K (e(erasan se(sualditun3u((an dengan mela(u(an pemeri(saan sesuai dengan (aidah=(aidah

ilmu (edo(teran yang umum dan muta(hir, dengan memperhati(anha( dan (ewa3iban (orban ;se(aligus pasien< dan do(ter. Se0ara umum tu3uan pemeri(saan (orban (e(erasan se(sual adalah untu(: D mela(u(an identi?i(asi, termasu( memper(ira(an usia (orbanI D menentu(an adanya tanda=tanda persetubuhan, dan wa(tu ter3adinya, bila mung(inI D menentu(an adanya tanda=tanda (e(erasan, termasu( tanda into(si(asi nar(oti(a, psi(otropi(a, dan Fat adi(ti? lainnya ;"%PM%<I D menentu(an pantas#tida(nya (orban untu( di(awin, termasu( ting(at per(embangan se(sualI dan D membantu identi?i(asi pela(u. )eberapa prinsip yang harus diperhati(an dalam pemeri(saan (orban (e(erasan se(sual: +a(u(an pemeri(saan sedini mung(in setelah (e3adian, 3angan dibiar(an menunggu terlalu lama. Hal ini penting untu( men0egah rusa( atau berubah atau hilangnya barang bu(ti yang terdapat di tubuh (orban, serta untu( menenang(an (orban dan men0egah ter3adinya trauma psi(is yang lebih berat. Pada (asus ini (orban datang dan melapor (e penyidi( sangat terlambat, seharusnya (orban datang sedini mug(in agar masih dapat ditemu(an banya( bu(ti pada tubuh (orban. Pada saat pemeri(saan, do(ter harus didampingi perawat yang sama 3enis (elaminnyadengan (orban ;biasanya wanita< atau bidan. 'u3uannya adalah untu( mengurangi rasa malu (orban dan sebagai sa(si terhadap prosedur pemeri(saan dan pengambilan sampel. Selain itu, hal ini 3uga perlu demi men3aga (eamanan do(ter pemeri(sa terhadap tuduhan palsu bahwa do(ter mela(u(an perbuatan tida( senonoh terhadap (orban saat pemeri(saan. Pada (asus ini, pemeri(saan (orban (urang tepat (arena yang mendampingi do(ter sangat banya(, ada do(ter muda dan bidan, seharusnya do(ter hanya didampingi satu atau dua orang sa3a, (arena 3i(a terlalu banya( (orban merasa

malu dan tida( nyaman (arena bagian tubuh (orban yang sensiti5e dilihat oleh banya( orang. Pemeri(saan harus dila(u(an se0ara sistematis dan menyeluruh terhadap seluruh bagian tubuh (orban, tida( hanya terhadap daerah (elamin sa3a. Pada (asus ini, pemeri(saan sudah dila(u(an se0ara urut dan sistematis dari tubuh bagian atas hinga u3ung (a(i. Gatat dan do(umentasi(an semuatemuan, termasu( temuan negati?. VII. Re,"e#s& ( r& As)e# Le% ".Hu#um )er(aitan dengan (asus ini, dilihat dari aspe( hu(um terdapat adanya pelanggaran yang melibat(an pela(u pemer(osaan terhadap "n. $ yang masih berumur 12 tahun. )erdasar(an pengertian pemer(osaan adalah tinda(an menyetubuhi seorang wanita yang bu(an istrinya dengan (e(erasan atau an0aman (e(erasan. Korban menga(u telah dipa(sa oleh pela(u untu( mela(u(an persetubuhan, padahal status pela(u dan (orban bu(an suami istri. Pasal berlapis 3uga dapat di(ena(an tehadap pela(u (arena mela(u(an pemer(osaan terhadap ana( dan persetubuhan dibawah umur. Dimana dalam KUHP memberi(an batasan ana( di bawah umur adalah lima belas tahun, sedang(an dalam KH% memberi(an batasan ana( di bawah umur adalah delapan belas tahun. &adi dalam (asus ini pela(u dapat di(ena(an san(si berupa pemer(osaan, pemer(osaan terhadap ana( berdasar(an pasal *A8 KUHP dan persetubuhan dibawah umur berdasar(an pasal *A9 KUHP. Menurut UU RI. N*. 23 ! 'u$ 2002 !e$! $% Per"&$(u$% $ A$ # P s " 21 ;1< Setiap orang yang dengan senga3a mela(u(an (e(erasan atau an0aman (e(erasan mema(sa ana( mela(u(an persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana pen3ara paling lama 18 ; lima belas < tahun dan paling sing(at - ; tiga < tahun dan denda paling sedi(it .p. B/.///.///,// ;enam puluh 3uta rupiah<.

;*< Ketentuan pidana sebagaimana dima(sud pada ayat ;1< berla(u pula bagi setiap orang yang dengan senga3a mela(u(an tipu muslihat, serang(aian (ebohongan, atau membu3u( ana( mela(u(an persetubuhan dengannya atau dengan orang lain. P s " 22 Setiap orang yang dengan senga3a mela(u(an (e(erasan atau an0aman (e(erasan, mema(sa, mela(u(an tipu muslihat, serang(aian (ebohongan, atau membu3u( ana( untu( mela(u(an atau membiar(an dila(u(an perbuatan 0abul, dipidana dengan pidana pen3ara paling lama 18 ;lima belas< tahun dan paling sing(at ; tiga < tahun dan denda paling banya( .p. -//.///.///,// ;tiga ratus 3uta rupiah< dan paling sedi(it .p. B/.///.///,// ;enam puluh 3uta rupiah<. Pada undang = undang ini menegas(an bahwa pertanggung 3awaban orangtua, (eluarga, masyara(at, dan negara merupa(an rang(aian (egiatan yang dila(sana(an se0ara terus N menerus demi terlindungi ha( N ha( ana(. Upaya perlindungan ana( perlu dila(sana(an sedini mung(in ya(ni se3a( 3anin dalam (andungan sampai ana( berumur 1A ; delapan belas tahun <. Sedang(an pada (asus ini pela(u sebagai ayah tiri (orban bu(annya melindungi ana(, malah berbuat sebali(nya. D $ me$uru! KUHP 3 K&! + U$( $% 4 U$( $% Hu#um P&( $ 5 P s " 226 )arang siapa dengan (e(erasan atau an0aman (e(erasan mema(sa perempuan yang bu(an istrinya bersetubuh dengan dia, dihu(um, (arena memper(osa, dengan hu(uman pen3ara selama N lamanya 1* tahun.

VIII. Re,"e#s& ( r& As)e# A% m $ 3Is" m5 !slam memberi(an ha( (epada indi5idu yang men3adi (orban pele0ehan hingga per(osaan tersebut untu( mela(u(an perlawanan. "abi saw bersabda, 6Man Outila duna Jaradhihi ?ahuwa syahid.7 ;Siapa sa3a yang terbunuh, (arena membela (ehormatannya, ma(a dia pun mati syahid<. Hadits ini berisi i(hbPr ;berita<, tetapi dengan (onotasi amr ;perintah<. Karena itu, siapa sa3a yang (ehormatannya dinodai, harus mela(u(an perlawanan. &i(a (arena itu, dia terbunuh, ma(a dia pun dinyata(an sebagai orang yang mati syahid. Perintah yang sama 3uga berla(u untu( (eluarga (orban, bu(an hanya (orban. Pada Faman Khali?ah JUmar bin al= Khatthab, ada seorang perempuan henda( diper(osa, (emudian dia melawan dengan 0ara memu(ul pela(unya dengan batu hingga tewas. Keti(a perempuan yang men3adi (orban ini dia3u(an (e pengadilan, dan terbu(ti bahwa tinda(annya membunuh pela(u tadi (arena membela diri dari tinda( per(osaan yang henda( dila(u(an terhadap dirinya, ma(a JUmar pun membebas(annya. !slam 3uga memberla(u(an san(si yang tegas dan (eras terhadap pela(u tinda( per(osaan tersebut. Dalam hal ini para ulamaK menyata(an, bahwa san(si bagi pela(u tinda( per(osaan ini adalah had FinP, yaitu dira3am ;dilempari batu< hingga mati, 3i(a pela(unya Muhshan ;sudah meni(ah<I dan di3ulid ;di0ambu(< 1// (ali dan die(spos selama 1 tahun, 3i(a pela(unya ,hair Muhshan ;belum meni(ah<. Sebagian ulamaK menambah(an (ewa3iban membayar mahar (epada perempuan yang men3adi (orban. !mam Mali( ber(ata, 6Menurut (ami pria yang memper(osa perempuan, bai( gadis maupun 3anda, 3i(a perempuan tersebut wanita merde(a, ma(a pela(unya wa3ib membayar mahar yang sepadan denganya. &i(a wanita tersebut buda(, ma(a pela(unya wa3ib membayar (urang dari harga ;buda(<=nya. San(si ini berla(u bagi pela(u per(osaan, sementara (orban per(osaan tida( ada san(si apapun.7 ;Mali(, al=MuwathaK, &uF !!#9-2<

Hal yang sama dinyata(an oleh !mam as=SyP?iKQ. Selain (ewa3iban membayar mahar, 3uga san(si had FinP. Pendapat ini 3uga dinyata(an !mam al=+aits, dan diriwayat(an bahwa Sayyidina J%lQ bin %bQ 'hPlib 3uga menyata(an hal yang sama. Sedang(an !mam %bR HanQ?ah dan Su?yPn at='saurQ menyata(an, bahwa pela(unya hanya di(enai san(si had FinP, sementara mahar tida( wa3ib dia bayar. Perlu di0atat, bahwa had FinP ini merupa(an ha( %llah ;haOOu=+lah<, sedang(an mahar adalah ha( manusia ;haOOSunT %dami<. Dalam hal ini, (edua=duanya boleh di(umpul(an dalam satu hu(uman, sebagaimana orang yang men0uri, selain di(enai san(si potong tangan ;had sariOah<, yang merupa(an haOOu=+lah, 3uga diwa3ib(an mengembali(an harga yang di0uri, yang merupa(an haOSunT %dami. ;+ihat, al=MuntaOP Syarah al=MuwathaK, &uF 4#*BA=*B:<. !bn J%bd al=)arr menyata(an, 6Para ulamaK sepa(at, bahwa pria yang memper(osa wa3ib di(enai san(si had Fina, 3i(a bisa dibu(ti(an dengan pembu(tian yang mengharus(an had tersebut, atau si pela(u menga(uinya. &i(a tida(, ma(a dia harus di(enai san(si ;ma(sudnya, 3i(a had Fina tida( bisa diberla(u(an, (arena dia tida( menga(u, tida( ada 2 sa(si, ma(a ha(im bisa men3atuh(an san(si dan taKFir (epadanya yang bisa men0egahnya dan orang seperti dia mela(u(an per(osaan<. )agi (orban tida( ada san(si, 3i(a benar bahwa pela(u mema(sanya dan menindihnya ;sehingga dia tida( berdaya<, antara lain di(etahui melalui 3eritan dan teria(an minta tolong perempuan tersebut.7 ;!bn J%bd al=)Prr, al=!stidF(Pr, &uF 4!!#12B<. !ni 3i(a pela(u per(osaan tersebut mela(u(an (e3ahatannya tanpa mena(uti, mengan0am dan menghunus sen3ata (epada (orban. &i(a dia mena(uti, mengan0am dan menghunus sen3ata, ma(a tinda(an pela(u bisa dimasu((an dalam (ategori hirPbah. Ma(a, bisa dibunuh, disalib, dipotong tangan dan (a(inya se0ara menyilang, atau diasing(an. Sebagaimana yang dinyata(an oleh %llah dalam al=UurKan ;U.s. al=Maidah: --<.

Sesungguhnya pembalasan terhadap orang=orang yang memerangi %llah dan .asul="ya dan membuat (erusa(an di mu(a bumi, hanyalah mere(a dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan (a(i mere(a dengan bertimbal bali(78189, atau dibuang dari negeri ;tempat (ediamannya<. Yang demi(ian itu ;sebagai< suatu penghinaan untu( mere(a didunia, dan di a(hirat mere(a beroleh si(saan yang besar ;US. %l=Maidah: --<

DAFTAR PUSTAKA Komnas Perempuan. Kekerasan seksual: Kenali dan tangani. Komnas PerempuanI */11. p. 1=8 %tmad3a DS. Aspek medikolegal pemeriksaan korban perlukaan dan keracunan di rumash sakit. In: rosiding !imposium Tata laksana "isum et #epertum Korban $idup pada Kasus erlukaan dan Keracunan di #umah !akit I *//2 &un *-I &a(artaI *//2. p. 1=8.< )udi3anto %, Sudiono S, Purwadianto %. Ke%ahatan seks dan aspek medikolegal gangguan psikoseksual. &a(arta: Kalman Media Pusa(aI 1:A*. p. 8=-2. Eorld Health OrganiFation. &uidelines for medico'legal care for victims of se(ual violence. ,ene5a: EHOI *//-. p. 19=88. +inden &%, +ewis=OKGonnor %, &a0(son MG. )orensic e(amination of adult victims and perpetrators of se(ual assault. In: *lshaker +!, +ackson ,-, !mock .!, editors. )orensic emergenc/ medicine. 0nd ed. US%: +ippin0ott Eilliams H Eil(insI *//9. p. AB=1*8. "ational Genter ?or Eomen H Poli0ing. !uccessfull/ investigating ac1uaintance se(ual assault: A national training manual for law enforcement. S0ited *//A May *1T. %5ailable ?rom: http:##www.min0a5a.umn.edu#do0uments#a0Ouaintsa#parti0ipant#allegations.pd?.

Anda mungkin juga menyukai