Anda di halaman 1dari 5

Agama,Filsafat,Ilmu Pengetahuan

Mar 3, '10 1:39 AM for everyone

1. Pengertian Filsafat Islam a. Arti Filsafat Istilah filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni : - Segi semantic : perkataan filsafat berasal dari kata arab falsafah, yang berasal dari kata unani, Phil!s!phia, yang berarti phil!s " cinta, suka #l!$ing% dan S!phia " pengetahuan, hikmah #&isd!m%. 'adi phil!s!phia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. (aksudnya, setiap !rang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana. )rang yang cinta kepada pengetahuan dan sebagainya phil!s!pher, dalam bahasa arabnya failasuf. Pencipta pengetahuan sebagai tujuan hidupnya. - Segi praktis : dilihat dari segi praktisnya, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. *erfilsafat artinya berpikir. +amun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. *erfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan bersungguhsungguh. Semb!yan mengatakan : bah&a setiap manusia adalah filsuf, semb!yan benar juga, sebab semua manusia yang berpikir adalah filsuf. Filsuf adalah hasil akal se!rang manusia yang mencari dan memikirkan sesuatu kebenaran sedalam-dalamnya. Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran dengan segala sesuatunya. b. *eberapa ,efinisi -arena luasnya ruang lingkup tentang pembahasan ilmu filsafat, maka banyak para ahli filsafat memberikan definisinya berbeda-beda diba&ah ini : 1. Plat! #./0 S( 1 2.0 S( % se!rang filsuf unani, mengatakan filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada #ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli%. /. Arist!teles #23/ S(-2//S(%, mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebanaran, yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafiisika, l!gika, ret!rika, etika, ek!n!mi, p!litik 4 etetika #filsafat menyelidiki sebab 4 asas segala benda%. 2. (arcus 5ullius 6icer! #178S( 1 .2S(%, filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. .. Al-Farabi #&afad 9:7(%, mengatakan filsafat adalah pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakekat yang sebenarnya. :. Immanuel -an;, mengatakan filsafat itu p!k! 4 pangkal sesegala sesuatu yang mencakup didalamnya pers!alan, yaitu: - (etafisika : yang dapat kita ketahui - <tika : yang b!leh kita kerjakan - Antr!p!l!gi : sampai dimana pengharapan kita 8. Pr!f. ,r. Fuad =asan, filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berfikir radikal artinya dari radiksnya suatu gejala dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. 0. ,rs.=.=asbullah *akry, ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta 4 manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai !leh akal manusia, dari ilmu pengetahuan biasa : - Filsafat adalah ilmu istime&a yang menc!ba menja&ab masalah-masalah yang tidak dapat dija&ab !leh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah tersebut diluar jangkau ilmu pengetahuan biasa. - Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal 4 integral serta sistematis hakikat sar&a yang ada, yaitu : ! =akikat tuhan ! =akikat alam ! =akikat manusia, serta sikap manusia sebagai k!nsekuensi. c. 5ujuan, fungsi dan manfaat falsafat (enurut =ar!ld =.5itus, filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam semesta, maknanya 4 nilainya. 5ujuan filsafat adalah pengertian 4 kebijaksanaan. ,r.)emar A.=!esin mengatakan : ilmu memberi kepada kita pengetahuan 4 filsafat memberikan hikmah. S.5akdir Alisyahbana, filsafat adalah dapat memberikan ketenangan pikiran 4 kemantapan hati, sekalipun menghadapi maut. 5ujuannya yang tunggal #yaitu kebenaran% itulah letaknya kebesaran, kemuliaan, malahan kebangsa&anan filsafat diantara kerja manusia yang lain. >adharkrishnan dalam bukunya? =ist!ry !f phil!s!phy menyebutkan : tugas filsafat bukanlah sekedar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup, melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah 4 menuntun pada jalan baru. S!emadi S!erjabrata, filsafat adalah untuk mempertajam pikiran dan pendapat =.,e @!s berpendapat bah&a filsafat tidak hanya cukup diketahui, tetapi harus dipraktekkan dalam sehari-hari. d. Filsafat, agama 4 ilmu pengetahuan 1% Filsafat dan agama ,alam buku filsafat agama karangan ,r.=.>!sjidi diuraikan tentang perbedaan dengan agama. Filsafat : - Filsafat berarti berpikir

- Aillian 5emple, filsafat adalah menuntut pengetahuan untuk memahami. - 6.S Be&is membedakan enj!yment 4 c!ntemplati!n misalnya : laki-laki mencintai perempuan. - Filsafat banyak berhubungan dengan pikiran yang dingin tenang - Filsafat dapat diumpamakan seperti air telaga yang tenang 4 jernih dan dapat dilihat dasarnya. - Se!rang ahli filsafat, jika berhadapan dengan penganut aliran atau paham lain, biasanya bersikap lunak. - Filsafat, &alaupun bersikap tenang dalam pekerjaannya sering mengeruhkan pikiran pemeluknya. - Ahli filsafat ingin mencari kelemahan dalam tiap-tiap pendirian 4 argumen, &alaupun argumennya sendiri. Agama : - Agama berarti mengabdikan diri dan hidup secara beragama sesuai dengan aturan-aturan agama itu. - Agama menuntut pengetahuan untuk beribadah yang utama merupakan hubungan manusia dengan tuhan. - Agama dapat dikhiaskan dengan enj!yment atau rasa cinta sese!rang - Agama banyak berhubungan dengan hati - Agama dapat diumpamakan sebagai air sungai yang terjun dari bendungan dengan gemuruhnya. - Agama !leh pemeluk-pemeluknya - Agama dengan semangat 4 perasaan pengabdian diri, juga mempunyai efek yang memenangkan ji&a pemeluknya. /% Filsafat 4 ilmu pengetahuan (enurut B!uis -atts!ff mengatakan bah&a : bahasa yang dipakai dalam filsafat 4 ilmu pengetahuan dalam beberapa hal saling melengkapi. =ar!ld =.5itus menerapkan ilmu pengetahuan mengisi filsafat dengan sejumlah besar materi aktual 4 deskriptif, yang sangat perlu dalam pembinaan suatu filsafat. 2% *edanya filsafat dengan ilmu-ilmu lain - Filsafat menyelidiki, serta memikirkan seluruh alam kenyataan 4 menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain. - Filsafat tidak saja menyelidiki tentang sebab akibat tetapi menyelidiki hakikatnya sekaligus. - ,alam pembahasannya filsafat menja&ab apa ia sebenarnya, dari mana asalnya 4 hendak kemana perginya. e. Pengertian Filsafat Islam (enurut (ust!fa Abdur >a;ik, kata filsafat adalah kata hikmah. Sehingga kata hakim ditempatkan pada kata failusuf atau hukum al-islam #hakim-hakim islam% sama dengan falasifatul islam #failasuf-failasuf islam%. ,r.Fuad Al-Ah&ani, bah&a kebanyakan pengarang-pengarang arab menetapkan kalimat hikmah ditempat kalimat filsafat 4 menempatkan kalimat hakim ditempat kalimat failusuf 4 sebaliknya. Ibnu Sina mengatakan hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia dengan dapat menggambarkan segala urusan dan membenarkan segala hakikat baik yang bersifat te!ri maupun praktik menurut kadar kemampuan manusia. Al-Farabi, failasuf adalah !rang yang menjadikan seluruh kesungguhan dari kehidupannya 4 seluruh maksud dari umurnya mencari hikmah yaitu memaCrifati allah yang mengandung pengertian memaCrifati kebaikan. Ahli tafsir muhammad abduh adalah ilmu yang berhubungan dengan rahasia-rahasia yang k!k!h D rapi 4 bermanfaat dalam menggerakkan amal pekerjaan. ,r.Ibrahim (ad;kur, filsafat arab bukanlah berarti bah&a ia adalah pr!duk suatu ras atau umat. ,rs. Sidi Ea;alba memberikan gambaran sebagai berikut : bah&a tuhan memberikan akal kepada manusia itu menurunkan nakal #&ahyuDsunnah% untuk dia. ,engan akal ia membentuk pengetahuan. Apabila pengetahuan manusia itu digerakkan !leh nakal, menjadilah ia filsafat islam. Aahyu 4 sunnah #terutama mengenai yang ghaib% yang tidak mungkin dibuktikan kebenarannya denga riset, filsafat islamiah yang memberikan keterangan, ulasan 4 tafsiran sehingga kebenarannya terbuktikan dengan pemikiran budi yang bersistem, radikal 4 umum. As-Sahra&ardi Ar->a;i, beliau lebih suka memilih pendapat yang menamakannya filsafat di dunia islam, adapun (auric de &ild, <mik *rehier 4 Butfi As Sid menyebutkan dengan filsafat arab beralasan bah&a filsafat itu ditulis dalam bahasa arab atau diterjemahkan dalam bahasa arab dengan menambah unsur-unsur baru dalam bahasa arab juga. f. )bjek Filsafat Islam )bjek filsafat adalah menelaah hakekat tentang tuhan, manusia dan segala realitas yang nampak dihadapan manusia. Filsafat mencakup seluruh benda 4 semua yang hidup yakni pengetahuan terhadap sebab-sebab yang jauh yang tidak perlu lagi dicari sesudahnya. Filsafat berusaha untuk menafsirkan hidup itu sendiri yang menjadi sebab p!k!k bagi partikel-partikel itu beserta fungsinya. 6akupan filsafat islam jauh berbeda dari !bjek filsafat ini. =anya dalam pr!ses pencarian itu filsafat islam telah di&arnai nilai-nilai yang islami. -ebebasan p!la pikirannya pun digantungkan !leh etis yakni sebuah ketergantungan yang didasarkan pada kebenaran ajaran ialah islam. *A* II P<(I-I>A+ (<+F>F5 FIBSAFA5 ISBA(

1. (etafisika #-etuhanan% atau )nt!l!gi )nt!l!gi merupakan a;as dalam menetapkan batas ruang hidup &ujud yang menjadi !bjek penelaahan serta penafsiran tentang hakikat realitas #metafisika%#'ujun 1938%. Filsafat metafisika Al--indi menulis dalam makalahnya, khususnya dalam makalah tentang filsafat pertama dan tentang ke-<sa-an 5uhan dan berakhirnya alam. ,alam makalah ini Al--indi mengatakan bah&a 5uhan adalah &ujud yang =aG #sebenarnya% yang tidak pernah tiada sejak a&al 4 tidak akan pernah ada selama-lamanya. 5uhan adalah &ujud sempurna yang tidak pernah didahului &ujud yang lain dan &ujudnya tidak akan pernah berakhir serta tidak ada &ujud lain melainkan dengan perantarnya. (enurut Al--indi filsafat adalah upaya meneladani perbuatan-perbuatan 5uhan sejauh dapat dijangkau !leh kemampuan manusia. ang dimaksud definisi ialah agar manusia memiliki keutamaan yang sempurna. ang dimaksud ialah mematikan ha&a nafsu. (ematikan ha&a nafus adalah jalan untuk memper!leh keutamaan. -enikmatan hidup lahiriah adalah keburukan. *ekerja untuk memper!leh kenikmatan lahirah berarti meninggalkan penggunaan akal. (enurut Ibu Sina filsafat itu terbagi dalam ilmu te!ritis 4 ilmu praktis. ,alam ilmu te!ritis adalah termasuk ilmu fisika, matematika 4 metafisika. Sedangkan yang termasuk ilmu praktis adalah etika, tata rumah tangga, p!litik. Ibnu Sina menepatkan studi ilmu ji&a dalam ilmu te!ritis dan dimasukkan pada ilmu alam. B!uis ).-atts!ff #1930 : 19/% membagi !nt!l!gi dalam tiga bagian : !nt!l!gi bersahaja, !nt!l!gi kuantitatif dan kualitatif serta !nt!l!gi m!nistik. ,ikatakan !nt!l!gi bersahaja sebab segala sesuatu dipandang dalam keadaan se&ajarnya dan apa adanya. ,ikatakan !nt!l!gi kuantitatif karena dipertanyakannya mengenai tunggal atau jamaknya dan dikatakan !nt!l!gi kualitatif juga berangkat dari pertanyaan : apakah yang merupakan jenis kenyataan itu. Sedangkan !nt!l!gi m!nistik adalah jika dikatakan bah&a kenyataan itu tunggal adanya? keanekaragaman, perbedaan 4 perubahan dianggap semu belaka. Pada gilirannya !nt!l!gi m!nistik melahirkan m!nisme atau idealisme 4 materialisme #=ery, 10-13%. )nt!l!gi keilmuan merupakan penafsiran tentang hakikat realitas dari !bjek !nt!l!gis keilmuan. Penafsiran metafisika keilmuan harus didasarkan kepada karakteristik !bjek !nt!l!gis sebagaimana adanya dengan deduksideduksi yang dapat di$erifikasi secara fisik. ,alam membuktikan adanya allah, Ibnu 5hufail mengemukakan tiga argumen sebagai berikut : - Argumen gerak #al-harakat% Eerak alam ini menjadi bukti tentang adanya Allah, baik bagi !rang yang menyakini alam baharu maupun yang menyakini alam kadim. Pencipta yaitu Allah, yang menggerakkan alam dari tidak ada menjadi ada. Sementara itu bagi !rang yang menyakini alam kadim-alam ini tidak didahului !leh tidak ada 4 selalu ada 1 gerak alam ini kadim, tidak bera&al 4 tidak berakhir. -arena ;aman tidak mendahuluinya, arti kata gerak ini tidak didahului !leh diam. Adanya gerak ini menunjukkan secara pasti adanya penggerak #Allah%. ,an bagi !rang yang menyakini alam baharu, penggerak ini berfungsi mengubah alam 4 tidak ada #al-adam% 4 baharunya 1 belum pernah dikemukakan !leh fil!s!f muslim manapun sebelumnya. ,engan argumen ini, Ibnu 5hufail memperkuat argumentasi bah&a tanpa &ahyu akal dapat mengetahui adanya Allah. - Argumen materi #al-madat 4 bentuk #al-shurat% Argumen ini, menurut Ibnu 5hufail, dapat membuktikan adanya allah, baik bagi !rang yang menyakini alam kadim maupun haditsnya. Argumen ini didasarkan pada ilmu fisika 4 masih ada k!relasinya dengan dalil yang pertama #al-harakat%. Pencipta #Allah% merupakan Illat #sebab% 4 alam merupakan maClul #akibat%. Antara keduanya mempunyai perbedaan yang tajam dan tidak bisa disamakan dalam berbagai aspek, seperti Allah kekal 4 kaya, sedangkan alam berkesudahan 4 berkehendak. - Argumen Al-Ehaiyyat 4 al-inayat al-Ilahiyyat Argumen ini berdasarkan pada kenyataan bah&a segala yang ada dialam ini mempunyai tujuan tertentu. ,alam hal ;at 4 sifat Allah, Ibnu 5hufail sejalan dengan pendapat muCta;ilah. Sifat-sifat Allah yang maha sempurna tidak berlainan dengan ;atnya. Allah mengetahui 4 berkuasa bukan dengan sifat ilmu 4 kuadrat yang melekat pada ;atnya tetapi dengan ;atnya sendiri. Allah adalah pemeberi &ujud pada semua makhluk. /. <pistem!l!gi <pistem!l!gi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal mula, met!de-met!de 4 sahnya ilmu pengetahuan #-atts!ff 1930 : 08%. <pistem!l!gi meliputi tata cara 4 sarana untuk mencapai pengetahuan. Secara garis besar terdapat dua aliran p!k! dalam epistem!l!gi yaitu : rasi!nalisme 4 empirisme, yang pada gilirannya kemudian muncul beberapa isme lain, misalnya : rasi!nalisme kritis #kritisisme%, #fen!menalisme%, intuisi!nisme, p!sti$isme. ,alam epistem!l!gi, Ibnu 5hufail menjelaskan bah&a maCrifat itu dimulai dari panca indra. ,engan pengamatan 4 pengalaman dapat diper!leh pengetahuan indra&i. =al-hal maCrifat dilakukan dengan dua cara : pemikiran atau renungan seperti yang dilakukan para fil!s!f muslim 4 kasyf ruhani #tasa&uf%, seperti yang dilakukan !leh kaum sufi. -esesuaian antara nalar 4 infuisi membentuk esensi epistem!l!gi Ibnu 5hufail. (enurut (uCta;ilah, pengetahuan ada dua macam, pengetahuan indera&i 4 pengetahuan rasi!nal. Pengetahuan indera&i diper!leh dengan perantara pancaindera 4 pengetahuan rasi!nal dicapai dengan akal. (uCta;ilah mengambil alih pendapat Arist!teles tentang sensasi #ihsas%. Pancaindera hanya dipandang sebagai alat untuk memper!leh rasa bagi ji&a. Pancaindera tidak mengetahui sesuatu tetapi menerima bekas dari benda-benda indera&i. *ekas yang diterimanya tidak menjadi pengetahuan, kecuali dengan perantaraan akal.

Pengetahuan rasi!nal diper!leh dengan jalan akal, yang !leh Abu Al-=ud;ail dan sebagainya sebagai p!tensi untuk memper!leh pengetahuan. Fungsi akal ialah mentajrid #abstraksasi% kebenaran-kebenaran spiritual 4 halhal indera&i 4 mengetahui hubungan satu sama lain. Selain itu juga dapat memberikan petunjuk kepada manusia mengenai perbuatan-perbuatan yang harus dilakukan. Al--indi menyebutkan ada tiga macam pengetahuan manusia, yaitu: pengetahuan indra&i, pengetahuan yang diper!leh dengan jalan menggunakan akal yang disebut pengetahuan rasi!nal dan pengetahuan yang diper!leh langsung dari 5uhan yang disebut isyragi atau iluminatif. - Pengetahuan Indera&i Pengetahuan indera&i terjadi secara langsung ketika !rang mengamati terhadap !byek-!byek material, kemudian dalam pr!ses tanpa tengang &aktu 4 tanpa berupaya berpindah ke imajinasi #musya&&irah%, diterukan ketempat penampungannya yang disebut =afi;hah # % pengetahuan yang diper!leh dengan jalan ini tidak tetap karena !bjek yang diamati pun tidak tetap, selalu dalam keadaan menjadi berubah setiap saat, bergerak, berlebih, berkurang kuantitasnya 4 berubah-ubah pula kualitasnya. - Pengetahuan >asi!nal Pengetahuan tentang sesuatu yang diper!leh dengan jalan menggunakan akal bersifat uni$ersal, tidak parsial 4 bersifat immaterial. )bjek pengetahuan rasi!nal bukan indi$idu tetapi genus 4 spesies. )rang mengamati manusia sebagai yang berbadan tegak dengan dua kaki, pendek, jangkung, berkulit putih atau ber&arna yang semua ini menghasilkan pengetahuan indera&i. 5etapi !rang yang mengamati manusia, menyelidiki hakikatnya sehingga sampai pada kesimpulan bah&a manusia adalah makhluk berpikir #rati!nal animal " haya&an nathig%, telah memper!leh pengetahuan rasi!nal yang abstrak uni$ersal, mencakup semua indi$idu manusia. (anusia yang telah ditajrid #dipisahkan% dari yang indera&i tidak mempunyai gambar yang terlukis dalam perasaan. - Pengetahuan Isyragi Al-kindi mengatakan bah&a pengetahuan indera&i saja tidak akan sampai pada pengetahuan yang hakiki tentang hakikat-hakikat. Al-kindi, sebagaimana halnya banyak fil!s!f isyaragi, mengingatkan adanya jalan lain untuk memper!leh pengetahuan le&at jalan isyragi #iluminasi%, yaitu pengetahuan yang langsung diper!leh dari pancaran +ur Illahi. Puncak dari jalan ini ialah diper!leh para +abi untuk memba&akan ajaran-ajaran yang berasal dari &ahyu kepada umat manusia. 2. Aksi!l!gi Aksi!l!gi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang pada umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Aksi!l!gi meliputi nilai-nilai, parameter bagi apa yang disebut sebagai kebenaran atau kenyataan, sebagaimana kehidupan kita yang menjelajahi berbagai ka&asan, seperti ka&asan s!sial, ka&asan fisik materiil 4 ka&asan simb!lik yang masing-masing menunjukkan aspeknya sendiri-sendiri. Bebih dari itu, aksi!l!gi juga menunjukkan kaidah-kaidah apa yang harus kita perhatikan di dalam menerapkan ilmu ke dalam parksis. ,alam pendekatan !ksil!gi, Al-kindi mengemukakan bah&a pada dasarnya ilmu harus digunakan 4 dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. ,alam hal ini maka ilmu menurutnya dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan k!drat 4 martabat manusia serta kelestarian atau keseimbangan alam. Fntuk kepentingan manusia tersebut maka pengetahuan ilmiah yang diper!leh 4 disusun dipergunakan secara k!munal 4 uni$ersal. -!munal berarti, bah&a ilmu merupakan pengetahuan yang menjadi milik bersama, setiap !rang berhak memanfaatkan ilmu menurut kebutuahannya sesuai dengan k!munalisme. Fni$ersal berarti bah&a ilmu tidak mempunyai k!n!tasi par!kial, seperti : ras, ide!l!gi atau agama. (engenai aksi!l!gi menurut Ibnu Sina dapat melalui tiga cara : - +ilai sepenuhnya berhakikat subjektif. ,itinjau dari sudut pandang ini, nilai-nilai itu merupakan reaksi-reaksi yang diberikan !leh manusia sebagai pelaku 4 keberadaannya tergantung kepada pengalaman-pengalaman mereka. - +ilai-nilai merupakan kenyataan-kenyataan ditinjau dari segi !nt!l!gis namun tidak terdapat dalam ruang 4 &aktu. - +ilai-nilai tersebut merupakan esensi-esensi l!gis 4 dapat diketahui melalui akal, pendirian ini dinamakan !bjekti$isme l!gis. - +ilai-nilai merupakan unsur-unsur !bjektif yang menyusun kenyataan, yang demikian ini disebut !bjekti$isme metafisik. ,AF5A> PFS5A-A Abu =anifah, >intisan Filsafat, 'akarta, 19:7 Abduh, (uhammad, 5afsir Al-(anar, *eirut, tanpa tahun Al-Farabi, Al-(adinatul Fadilah, (aktabah 5ijariyah, -air!, 1907 Al-Ea;ali, (aGashidul Falasifah, ,ar (aCarif, -air!, 1981 -, 5ahafut Al-Fakasifah, ,ar (aCarif, -air!, 19::. Atjeh Abubakar, Sejarah Filsafat Islam, Semarang, 1907 Alisyahbana 5akdir, St., Pembimbing ke Filsafat (etafisika, 'akarta, 19:0 Ahmadi Abu, ,rs., Filsafat Islam, 5!ha Putra, Semarang, 193/ *akri =asbullah, =., Sistematika Filsafat, S!l!, 1981 ,iryarkard, S.'.(., Percikan Filsafat, 'akarta, 198/ Fuad Al-Ah&ani, ,r., Al-Falsafatul Islamiyah, ,ar Halam, -air!, tanpa tahun. Eal;aba Sidi, ,r., Sistematika Filsafat, 'akarta, 1908 =arun +asuti!n, Falsafat Agama, 'akarta, 1902

=asan Shadali, <nsikl!pedia Ind!nesia, 'ilid II, 'akarta, 1937 =asbi As-ShiddiGi, 5.., ,r., Pr!f., Filsafah =ukum Islam 'akarta, 190: =anafi A., Pengantar Filsafat Islam, 'akarta, 1989 =atta (!hammad, Alam Pikiran unani, 'akarta, 1937 Ibnu >usyd, Fashl Al- (a&al fi ma *aina Al-=ikmati &al Syariah(in Al-Itteshal, <disi (uhammad Imarah, ,ar (aCarif,-air!, 1989 Ibrahim (adkur, ,r., Filsafat Islam (et!da dan Penerapan, 5erjemahan Aahyudi dkk., 'akarta, 1933 IGbal, ,r., Pembangunan -embali Alam Pikiran Islam, 5erjemahan ) *alibi, 'akarta, 1932 )emar Amin =usin, Filsafat Islam, 'akarta, 1981 >asyidi, =.(., Filsafat Agama, 'akarta, 1907 S!emadi S!erjabrata, Pengantar Filsafat, !gyakarta, 1907 5sabit Al-Fandi, (uhammad, ,r., (in Falsafati Al-,in =uda Al-Eha;ali, Fi Abu =amid, Al-Eha;ali, -air!, 1981

Tags: agama & filsafat Prev: Filsafat, agama, dan ilmu engetahuan,menurut !r" #" $os%idi" Next: &''! (AM)

Anda mungkin juga menyukai