Anda di halaman 1dari 3

Gangguan Sendi Rahang (Temporomandibular Disorders) Sendi rahang atau Temporomandibular Joint (TMJ) belum banyak dikenal orang

awam, padahal bila sendi ini terganggu dapat memberi dampak yang cukup besar terhadap kualitas hidup. TMJ adalah sendi yang kompleks, yang dapat melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibula berfungsi. Mekanismenya unik karena sendi kiri dan kanan harus bergerak secara sinkron pada saat berfungsi. Tidak seperti sendi pada bagian tubuh lain seperti bahu, tangan atau kaki yang dapat berfungsi sendiri sendiri. !erakan yang ter"adi secara simultan ini dapat ter"adi bila otot otot yang mengendalikannya dalam keadaan sehat dan berfungsi dengan baik. #stilah Temporomandibular Disorders (TMD) diusulkan oleh $ell pada tahun %&'(, yang dapat diterima oleh banyak pakar. !angguan sendi rahang atau TMD adalah sekumpulan ge"ala klinik yang melibatkan otot pengunyahan, sendi rahang, atau keduanya. Gejala-gejala TMD !e"alanya biasanya lebih dari satu, yaitu ) *yeri di sekitar sendi rahang *yeri kepala !angguan pengunyahan $unyi sendi ketika membuka+menutup mulut , dapat disertai atau tanpa rasa nyeri Terbatasnya buka mulut Selain gejala diatas, mungkin juga terjadi gejala lain, seperti : *yeri otot terutama otot leher dan bahu *yeri telinga Telinga berdengung -ertigo TMD adalah ke"adian yang kompleks dan disebabkan oleh banyak faktor. .erawatan TMD dapat mencapai keberhasilan bila faktor faktor penyebab tersebut dapat dikenali dan dikendalikan. /ntuk itu seorang dokter gigi harus melakukan anamnesa yang seksama untuk mencari penyebab utama ter"adinya TMD, sebelum melakukan perawatan. 0aktor faktor etiologi TMJ %. 1ondisi oklusi. Dulu oklusi selalu dianggap sebagai penyebab utama ter"adinya TMD, namun akhir akhir ini banyak diperdebatkan (. Trauma Trauma dapat dibagi men"adi dua ) Macrotrauma ) Trauma besar yang tiba tiba dan mengakibatkan perubahan struktural, seperti pukulan pada wa"ah atau kecelakaan. Microtrauma ) Trauma ringan tapi berulang dalam "angka waktu yang lama, seperti bru2ism dan clenching. 1edua hal tersebut dapat menyebabkan microtrauma pada "aringan yang terlibat seperti

gigi, sendi rahang, atau otot. 3. Stress emosional 1eadaan sistemik yang dapat mempengaruhi fungsi pengunyahan adalah peningkatan stres emosional. .usat emosi dari otak mempengaruhi fungsi otot. 4ipotalamus, sistem retikula, dan sistem limbik adalah yang paling bertanggung "awab terhadap tingkat emosional indi5idu. Stres sering memiliki peran yang sangat penting pada TMD. Stres adalah suatu tipe energi. $ila ter"adi stres, energi yang timbul akan disalurkan ke seluruh tubuh. .elepasan secara internal dapat mengakibatkan ter"adinya gangguan psikotropik seperti hipertensi, asma, sakit "antung, dan+atau peningkatan tonus otot kepala dan leher. Dapat "uga ter"adi peningkatan akti5itas otot nonfungsional seperti bru2ism atau clenching yang merupakan salah satu etiologi TMD. 6. Deep pain input 7kti5itas parafungsional 7kti5itas parafungsional adalah semua akti5itas di luar fungsi normal (seperti mengunyah, bicara, dan menelan), dan tidak mempunyai tu"uan fungsional. 8ontohnya adalah bru2ism, dan kebiasaan kebiasaan lain seperti menggigit gigit kuku, pensil, bibir, mengunyah satu sisi, tongue thrust, dan bertopang dagu. 7kti5itas yang paling berat dan sering menimbulkan masalah adalah bru2ism, termasuk clenching dan grinding. $eberapa literatur membedakan antara bru2ism dan clenching. $ru2ism adalah mengerat gigi atau grinding terutama pada malam hari, sedangkan clenching adalah mempertemukan gigi atas dan bawah dengan keras yang dapat dilakukan pada siang ataupun malam hari. .asien yang melakukan clenching atau grinding pada saat tidur sering melaporkan adanya rasa nyeri pada sendi rahang dan kelelahan pada otot otot wa"ah saat bangun tidur. Tanda dan ge"ala TMD dapat ditemukan pada semua tingkatan usia, dari anak anak hingga lansia. !e"ala TMD paling banyak diderita oleh populasi yang berusia antara (9 69 tahun, dengan "umlah penderita wanita lebih banyak daripada pria. .ada anak anak bru2ism bersifat self limiting, yang ditun"ukkan oleh suatu penelitian yang dilakukan pada %(: anak bru2ism berusia : & tahun di mana ; tahun kemudian hanya %< anak yang masih melakukan bru2ism namun tanpa disertai keluhan TMD. .ada anak bru2ism yang "uga disertai keluhan nyeri kepala, perlu dilakukan pemeriksaan fungsi mastikasi dan TMD nya untuk mengetahui apakah ada hubungan antara keduanya. $ila ternyata tidak ada hubungan, anak tersebut harus diru"uk ke spesialis lain. Sehubungan dengan adanya rasa nyeri, beberapa peneliti menemukan bahwa <9 '; = pasien TMD sering merasakan nyeri kepala dan 69 = melaporkan adanya nyeri wa"ah. *yeri tersebut bertambah pada saat membuka dan menutup mulut. ;9 = pasien TMD sering mengeluhkan nyeri telinga, namun pada saat diperiksa tidak ditemukan tanda infeksi. $unyi sendi "uga sering dilaporkan oleh pasien TMD ,tanpa atau disertai rasa nyeri. .ening (di>>iness) "uga dilaporkan oleh 69 = pasien, selain itu 33 = melaporkan telinga terasa penuh dan berdengung. !e"ala ge"ala tersebut lokasinya berada di daerah orofasial namun karena tidak berada dalam rongga mulut seperti sakit gigi, maka pasien tidak mencari pengobatan ke dokter gigi melainkan ke dokter umum atau spesialis lain seperti T4T, neurologi, rehabilitasi medik maupun chiropractor. *yeri kepala adalah masalah yang paling sering di"umpai. *yeri kepala bukan suatu gangguan, namun

suatu ge"ala yang disebabkan oleh gangguan tersebut. Jadi sebelum perawatan dilakukan, penyebab nyeri kepala harus diidentifikasi dahulu. $anyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui apakah nyeri kepala merupakan salah satu ge"ala TMD. Dari hasilnya didapati bahwa <9 ';= pasien TMD menderita nyeri kepala, dan nyeri kepala rekuren lebih sering ter"adi pada pasien TMD. Salah seorang peneliti menyatakan bahwa ge"ala nyeri kepala dan leher berkurang setelah pasien mendapat perawatan untuk sendi rahangnya. Studi di 0inlandia menemukan bahwa banyak pasien TMD mengalami o5erdiagnosis dan o5ertreatment karena tanda dan ge"ala TMD sering tidak betul betul dipahami oleh para praktisi. *amun karena TMD banyak berhubungan dengan mastikasi, dokter gigilah yang merupakan tenaga medis pertama yang harus dapat mendiagnosa dan merawat pasien dengan tanda dan ge"ala TMD.

Anda mungkin juga menyukai