http://fakta.blogsome.com/2009/01/23/tahdzir-ulama-atas-ali-hasan-al-
halabi-yang-menyimpang/
“ Selamatkan agama Anda dan ilmu Anda serta Manhaj Anda, agar (Ali bin
Abdul Hamid) Al Halabi tidak dapat merusak agama Anda, sebagaimana dia
telah merusak agama selain engkau” !
Pada tanggal 11 January 2009 M pukul 06.07 PM, Syaikh Ahmad Ibn ‘Umar
Baazmul – semoga Allah menjaganya – menulis di Sahab.net [1] :
"Maka saya menasehatkan semua saudara-saudara Salafy kita di seluruh dunia untuk
beramal sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“عاّمِتِهْم
َ ن َو
َ سِلِمي
ْ سوِلِه ولئمة اْلُم
ُ لِ َوِلِكَتاِبِه َوِلَر
ّ ن ؟ قال
ْ حُة ُقْلَنا ِلَم
َ صي
ِ ن الّن
ُ "الّدي.
(Artinya) :
"Agama adalah nasehat." Kami berkata, "Untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk
Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan bagi para pemimpin umat Islam dan seluruh kaum
muslimin." (Diriwayatkan oleh Muslim no 55)
[Nasehatnya adalah] agar mereka berhati-hati terhadap sebuah kitab yang ditulis oleh
‘Ali Ibn Hasan Ibn ‘Abdul-Hamid Al-Halabi, yang diberinya judul :
منهج السلف الصالح في ترجيح المصالح وتطويح المفاسد والقبائح في أصول النقد والجرح والنصائح
Maka kitab ini – wahai saudaraku sekalian – apa yang ada di dalamnya bertentangan
dengan judulnya. Sungguh, isinya mengandung berbagai keburukan-keburukan,
diantaranya:
[3]: Pujian dan pemuliaan terhadap ahlul bid’ah dan menggambarkan mereka sebagai
Ahlu Tauhid dengan menggunakan prinsip tidak mengkaitkan antara manhaj dengan
aqidah. Maka meskipun dia tidak menyebutkan nama para ahlul bid’ah tersebut [di
dalam kitabnya], telah diketahui pembelaan dan pujiannya terhadap mereka dalam
majelis dan kaset-kasetnya. Diantaranya terhadap orang-orang seperti Muhammad
Hasan, [Abul Hasan] Al-Ma’ribi dan Al-Maghrawi.
[4]: Dia membela Jam’iyah Ihyaut Turats dan Jam’iyatul Birr di Dubai dengan
pembelaan yang sembrono, yang membuktikan bahayanya penyimpangan yang
dimiliki orang ini.
[5]: Dia menggambarkan para pemuda Salafy dalam kitab ini dan kitabnya yang lain
dengan gambaran yang bahkan dia sendiri tidak terapkan untuk ahlul bid’ah dan
pengikut hawa nafsu. Maka dia menyerang para pemuda Salafy dengan berbagai
gambaran dari binatang-binatang yang paling buas, dia mengatakan bahwa mereka
adalah, "para penghisap darah" dan bahwa mereka bagaikan lalat dan bahwa, "Mereka
pergi tidur di atas sebuah perselisihan dan mereka bangun tidur di atasnya, mereka
terus-menerus memikirkannya dan menjadikannya pembicaraan utama mereka!
Bahkan, mereka (hampir) tidak memiliki urusan selain tabdi’ (menyatakan orang
sebagai ahlul bid’ah), tashni’ (merusak kehormatan) dan tafdhi’ (pemfitnahan)!!" Dan
apakah kejahatan Salafiyyin menurutnya? Tidak lain adalah bahwa mereka berbicara
menentang Muhammad Hasan dan Al-Ma’ribi dan Al-Maghrawi. Dan siapapun yang
membela mereka, maka orang itu juga layak disalahkan dan ditegur. Dan tidak ada
daya dan upaya kecuali dengan Allah Yang Maha Agung.
[6]: Apa yang terkandung dalam kitab tersebut dari cara jahat yang digunakan
penulisnya – semoga Allah menghitamkan wajah-wajah para ahlul bid’ah –
untuk mengadu domba Salafiyyin satu sama lain dan dengan para penguasa
mereka.
[7]: Apa yang terkandung dalam kitab tersebut dari sikap kerasnya terhadap
Salafiyyin, (sebaliknya) dan kelembutan, kelembekan, kemurahan dan rasa
sayangnya terhadap ahlul bid’ah dan pengikut hawa nafsu.
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berkata dengan benar ketika beliau
bersabda :
إن من البيان لسحرًا
"Sungguh, diantara ucapan terdapat sihir."
[Shahih: Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Al-Musnad (no. 4981), Abu Dawud (no.
4359), At-Tirmidzi (no. 1951) dan Malik dalam Al-Muwaththa` (no.
1564). Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihul-Jami’ (no. 2215-2216).]
Maka setelah semua ini – wahai saudaraku sekalian – haruskah kita membaca kitab
ini? Maka setelah semua ini – wahai Salafiyyin – adakah orang yang bisa datang dan
membela orang ini? Maka berapa lama lagi kita harus tetap diam tentang orang ini?
Dan dia bagaikan seorang anak manja yang berbuat sesukanya. Apakah dia mengira
bahwa kita ketakutan atau beringsut darinya? Apakah dia mengira bahwa kita
akan melihat kedustaannya dan tetap diam tentang dia? Demi Rabb langit dan
bumi – tidak!
Kita tidak akan tinggal diam tentang dia dan kita tidak akan fanatik kepadanya. Maka
kebenaran lebih kita cintai daripada dia. Selamatkan agama Anda dan ilmu Anda
serta Manhaj Anda, agar (Ali bin Abdul Hamid) Al Halabi tidak dapat merusak
agama Anda, sebagaimana dia telah merusak agama selain engkau.
Saya memohon kepada Allah untuk membimbing orang ini kepada kebenaran atau
untuk menjaga kita dari kejahatannya.
Saudaramu tercinta,
Ahmad Ibn ‘Umar Ibn Salim Bazmul
Sumber : http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=9&Topic=7781
diterjemahkan oleh Maaz Qureshi. Sumber asli
http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=364496.
Catatan :
Insya Allah, terjemahan berseri dari hujjah yang kuat, bantahan yang ilmiah, Tanbihul
Fatiin li Tahaafut Ta’siilat ‘Ali Al Halabi Al Miskin (Peringatan yang cerdas tentang
Prinsip yang Tidak Masuk Akal dari Ali Al-Halabi Al-Miskin), dari Sa’d Ibn Fathi
az-Za’tari (Syaikh Abi Abdirrahman Sa’ad ibn Fathi ibn Sayyid az-Za’tari) – yang
sudah mendapat pujian dari para Ulama – akan menyusul dalam beberapa hari
mendatang – disertai pernyataan pujian para ulama tentangnya
Artikel terkait tulisan syaikh Ahmad Bazmul hafidhahullah, membantah Ali Hasan
ibnu Abdil Hamid Al Halabi lainnya :
1. Posting tanggal 19/01/2009 di http://www.sahab.net/forums/showthread.php?
t=364751, judul :
Segala puji bagi Allah dan semoga selalu tercurah Shalawat dan Salam selalu tercurah
atas Rasulullah, dan keluarganya, Sahabatnya dan para penolongnya.
Amma Ba’du :
Berita gembira kepada seluruh Salafiyyin di manapun akan kabar baik, yang tentu
saja pujian dari Ulama kita, pembawa bendera Jarh dan Ta’dil (Ilmu kritikan dan
pujian), Rabi’ bin Hadi Al Madkhaali, semoga Allah memelihara beliau (dari seluruh
keburukan), atas buku " Peringatan yang cerdas tentang Prinsip yang Tidak Masuk
Akal dari Ali Al-Halabi Al-Miskin" yang telah ditulis dengan Syaikh Abi ’ Abdur-
Rahmaan Saýid bin Fathi bin Sa’ad az-Za’tari.
Sehingga, aku menanyai (Rabi’ bin Haadi al-Madkhaali), semoga Allah menjaganya,
tentang pendapatnya terkait buku itu?
Lantas beliau (Rabi’ bin Haadi al-Madkhaali), hafidhahullah, berkata: "Aku sudah
membaca buku secara keseluruhan, dan penulis telah melakukan baik sekali.
Dan al-Halabi telah ditundukkan dalam (penjelasannya) dalam berbagai kasus-
kasus yang berbeda, dan telah dibuat bantahan untuk meluruskan cara
berpendirian (Ali Hasan). Dan hal itu adalah tentu saja bantahan yang
didasarkan hujjah yang kuat, masya Allah Ta’ala, semoga Allah memberikan
balasan yang setimpal yang berlipat ganda”
Segala puji bagi Allah, Tuhan dari Semesta Alam. Semoga shalawat dan salam
tercurah atas pemimpin yang pertama dan terakhir, Nabi Muhammad, shallallaahu ’
alaihi was salam)
Sumber : http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=9&Topic=7781
diposting oleh Abu Zaki ‘Umar Ibn Ismaa’il (Toronto, Canada). Sumber B. Arab
http://albaidha.net/vb/showthread.php?t=12937.
(Bersambung ke artikel "Tahdzir atas Ali Hasan : Bukan Pertikaian Syaikh Ahmad
Bazmul vs Ali Hasan" http://fakta.blogsome.com/2009/01/30/pertikaian-syaikh-
ahmad-bazmul-vs-ali-hasan-sahaja/)
Footnote :
1. http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=364496
2. Tahdzir atas Ali Hasan : Bukan Pertikaian Syaikh Ahmad Bazmul vs
Ali Hasan
http://fakta.blogsome.com/2009/01/30/pertikaian-syaikh-ahmad-
bazmul-vs-ali-hasan-sahaja/
Bukan, bukan pertikaian asy Syaikh Ahmad bin Umar Bazmul vs Ali Hasan Abdul
Hamid.
Kitab ini membantah kekeliruan pikiran Ali Hasan Abdul Hamid yang sudah
dituangkan dalam bukunya berjudul :
منهج السلف الصالح في ترجيح المصالح وتطويح المفاسد والقبائح في أصول النقد والجرح والنصائح
Bukanlah pertikaian pribadi antara asy Syaikh Ahmad Umar Bazmul dengan
Ali Hasan Abdul Hamid semata. Tapi pembelaan para masyayikh Ahlussunnah atas
Manhaj Salaf terkait kekeliruan Ali Hasan Abdul Hamid dan nasehat agar Ali Hasan
kembali pada Al Haq.
Sebagai pelengkap, berikut artikel terkait cercaan kitab Ali Hasan di berbagai
sumber :
1. Posting berjudul "Notification to the Intelligent about the Nonsensical Principles of
‘’Alee al-Halabee al-Miskeen" di
http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=9&Topic=7804
Disana tertera komentar oleh syaikh Ahmad Bazmul, syaikh Hisyam ibn Fahmi
Al-’‘Arif dan syaikh Rabi’ ibn Haadi al Madkhali hafidhahumullahu jami’an sbb:
And from that which the one named ‘’Alee al-Halabee has come with from invented
principles, through which he desired to delude the youth who are inclined towards
seeking beneficial knowledge. So he plays games with them in order to confuse the
truth and to conceal it from them by watering down the manhaj of the Salaf, thereby
entering them into the dark tunnels of the innovators. "
Syaikh Rabi’ Ibn Haadi Al Madkhali hafidhahullah : "Indeed, I read the book in its
entirety. Its author achieved excellence therein and he exposed al-Halabee in many,
numerous issues and he followed up al-Halabee in it correctly. And it is a strong,
knowledge-based refutation – maashaa` Allaahu ta’aalaa. May Allaah reward its
author with the best of rewards. "
Selengkapnya simak terjemahan Inggris bagian pertama dari keempat, dari kitab
Syaikh Sa’ad ibn Fathi ibn Sayyid az-Za’tari disini :
http://www.sunnahpublishing.net/modules/Manhaj/tanbeehulfateen1.pdf
2. Posting berjudul "Shaykh ‘Ubayd refutes ‘Alee al-Halabee", dikirim oleh Yasin Ibn
Ahmad Maher ibn Ahmad pada tanggal 17/12/2008 di
http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=9&Topic=7515
Tampak transkrip dalam bahasa Inggris, tanya jawab syaikh ‘Ubaid Al Jabiri
hafidhahullah dengan Abu Abdirrahman Ra’id ibn Abdul Jabbar al Mahdawi pada
tanggal 29 Sya’ban 1429 di rumah beliau.
Berikut rekaman audio Syaikh ‘Ubaid dalam bahasa Arab dan Inggris di situs Sunnah
Audio sbb :
a. http://www.sunnahaudio.com/audio/halabeeprinciples1.mp3 (sekitar 56 MB)
b. http://www.sunnahaudio.com/audio/halabeeprinciples2.mp3 (sekitar 44 MB)
Tampak transkrip dalam bahasa Arab berjudul مجموعة أسئلة حول بعض قواعد علي الحلبي
الجديدة الفاسدة في الجرح والتعديل. , tanya jawab syaikh ‘’Ubaid Al Jabiri hafidhahullah
dengan Abu Abdirrahman Ra’‘id ibn Abdul Jabbar al Mahdawi pada tanggal 29
Sya’ban 1429 di rumah beliau.
Bisa juga didownload di
http://www.salafishare.com/245LXTJNX6ZV/4VAMTOH.doc
4. Posting berjudul "Refutation of Ali Hasan’s new book, the scholars speak" dikirim
oleh Abdulilah Rabah Lahmami (Al Madeenah, S. Arabia) pada tanggal 19/1/2009 di
http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=9&Topic=7798
Disana syaikh Rabi’ ibn Hadi, Muhammad bin Hadi, ‘Ubaid Al Jabiri, Abdullah Al
Bukhari, mengkritik kesalahan Ali Hasan Al-Halabi yang serius itu.
وبعد
الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه ال تعالى: فقد سأل أحد طلبة العلم
عن رأيه في ردود الشيخ أحمد بازمول على الشيخ علي بن حسن الحلبي
وعن مسألة الجرح المفسر التي تعقبها الشيخ أحمد بازمول على الشيخ علي الحلبي ؟
وجانب فيها، وهي ردود قوية – جزاه ال خيرًا – وقد كشفت أمورًا أخطأ فيها الشيخ علي بن حسن،قرأتها
الصواب.
ومسألة الجرح المفسر أجاد الشيخ أحمد في تعقبه على الشيخ علي بن حسن.
انتهى كلم الشيخ ربيع المدخلي. ل مانع من ذلك هذا هو الحق، ل بأس: فقال الشيخ ربيع حفظه ال تعالى.
هـ1430 /2 /2 ل الموافق
ً وكان الكلم مع الشيخ ربيع المدخلي الربعاء لي.
Silakan simak artikel berikutnya berjudul Tahdzir Ulama atas Ali Hasan : Tanggapan
Syaikh Rabi’ ibn Haadi al Madkhali untuk mengetahui maknanya, di
http://fakta.blogsome.com/2009/02/02/tahdzir-ulama-atas-ali-hasan-tanggapan-
syaikh-rabi-ibn-haadi-al-madkhali/
(Bersambung ke artikel Tahdzir Ulama atas Ali Hasan : Tanggapan Syaikh Rabi’ ibn
Haadi al Madkhali http://fakta.blogsome.com/2009/02/02/tahdzir-ulama-atas-ali-
hasan-tanggapan-syaikh-rabi-ibn-haadi-al-madkhali/)
3. Tahdzir Ulama atas Ali Hasan : Tanggapan Syaikh Rabi’ ibn Haadi
al Madkhali
http://fakta.blogsome.com/2009/02/02/tahdzir-ulama-atas-ali-hasan-
tanggapan-syaikh-rabi-ibn-haadi-al-madkhali/
Disana tertera ditulis pada tanggal 29 Januari 2009 atau 2 Shafar 1430 H, berikut
selengkapnya, Husain Al-Qalami menulis :
"Salah seorang thalabatul ‘ilmi telah bertanya kepada Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-
Madkhali hafizhahullah ta’ala tentang pendapat beliau terhadap bantahan Asy-Syaikh
Ahmad Bazmul terhadap Asy-Syaikh ‘Ali bin Hasan Al-Halabi, dan tentang masalah
penerapan kaidah al-jarh al-mufassar (oleh Asy-Syaikh ‘Ali) yang dikritik oleh
Ahmad Bazmul.
Lalu penuntut ilmu tersebut meminta izin kepada Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi
Al-Madkhali untuk mempublikasikan jawaban beliau tersebut di situs-situs
salafiyyah.
Tanya jawab bersama Asy-Syaikh Rabi’ ini terjadi pada Rabu malam tanggal 2 Shafar
1430 H ." (Sumber Tulisan al Akh Husain Al-Qalami di Sahab.net)
الحمد ل رب العالمين والصلة والسلم على المبعوث رحمة للعالمين وعلى آله وصحبه الطيبين الطاهرين
أما بعد
Saya Ahmad bin ‘Umar bin Salim Bazmul, saya katakan bahwa berita yang
dinukilkan oleh salah seorang saudara kita (di atas) dari Asy-Syaikh Rabi’ bin
Hadi Al-Madkhali hafizhahullah ta’ala adalah berita yang shahih dan benar.
Sungguh aku telah bertanya kepada Asy-Syaikh Rabi’ tentang berita tersebut,
maka beliau membenarkannya.
Kemudian aku, Ahmad bin ‘Umar bin Salim Bazmul, menambahkan bahwa
saudaraku Asy-Syaikh Prof. DR. Muhammad bin ‘Umar bin Salim Bazmul telah
menelponku dan mengucapkan terima kasih atas bantahanku seraya beliau
memujinya dengan mengatakan : "Masya Allah sungguh bantahan yang sangat
kuat. Jazakallah khairan."
Kamis malam
3 Shafar 1430 H
"Semoga Allah membalas para ikhwah yang memberi sambutan dengan sebaik-baik
balasan.
Sungguh demi Allah ucapan-ucapan ahlul batil dan pengekor hawa nafsu tidaklah
menggerakkan rambutku sekalipun.
Bahkan sungguh demi Allah aku kasihan dengan kondisi mereka. Aku memohon
kepada Allah hidayah untuk mereka. Aku tersenyum ketika aku melihat kedunguan
akal-akal mereka dan kemunduran kondisi mereka.
Apabila para ‘ulama telah mengatakan : "Sesungguhnya ucapan orang jahil (bodoh)
itu seolah tidak ada", tidak terhitung dan tidak ada nilainya sama sekali.
Maka bagaimana dengan ucapan para pengekor hawa nafsu dan ahlul bid’ah dari
kalangan pengikut Al-Ma“ribi, Al-Maghrawi, dan para pencela masyaikh salafiyyah.
Demi Allah, kalau seandainya para ‘ulama yang mu’tabar mengatakan kepada :
Wahai Bazmul diam kamu, karena kamu di atas kebatilan.
Maka sungguh aku akan diam dan rujuk. Bahkan aku mohon kepada mereka agar
mengarahkanku kepada kebenaran.
Aku katakan dengan jelas dan terang : “Bahwa diri dan kehormatanku lebih
rendah, daripada upaya untuk menyimpangkan manhaj as-salafush shalih, lebih
rendah daripada adanya untuk menimpakan kejelekan kepada para ‘ulama dan
saudara-saudara kita para penuntut ilmu salafiyyin.”
Demi Allah upaya penjagaanku terhadap semua yang tersebut tadi, membuat segala
yang nilainya berada di bawahnya menjadi ringan atas saya. Bahkan membuat saya
berada pada tingkat kebahagiaan, dalam keadaan aku melihat tersebarnya al-haq dan
benar-benar tampak pada banyak umat, dan terbantahnya kebatilan di hadapan orang-
orang yang zhalim dan licik."
Demikian tambahan ini, semoga bermanfaat. Wallahu Ta’ala A’lam bish-shawab (/ah)