Anda di halaman 1dari 76

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBULATAN BILANGAN MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA

KELAS III.B TUNA GRAHITA RINGAN SDL-B DHARMAWANITA KABUPATEN TANA TORAJA

Oleh: Lukas Sa u N!". #$%&'&#% #$()'* # '+#

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN TANA TORAJA SEPTEMBER +'#+

LEMBAR PENGESAHAN IDENTITAS


Laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul: MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBULATAN BILANGAN MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA KELAS III.B TUNA GRAHITA RINGAN SDL-B DHARMAWANITA KABUPATEN TANA TORAJA Adalah benar disusun oleh: Nama : Lukas Sattu NIP : 19 !"!1 19#$"% 1 "&1 Pangkat 'ol()uang : Pembina* I+(a Dapat diterima dan disahkan sebagai laporan hasil penelitian tindakan kelas dalam pengembangan pro,esi guru dan untuk disebarluaskan atau didokumentasikan pada perpustakaan sekolahTana Tora.a* September &"1& Disetu.ui* Kepala Perpustakaan* Peneliti

//////////////////////// NIP0engetahui* Kepala Sekolah

Lukas Sattu NIP- 19 !"!1 19#$"% 1 "&1

0- L- 0anglili* S-PdNIP- 19 %1&&$ 19#$"% 1 "1%

KATA PENGANTAR

Pu.i s1ukur kehadirat Tuhan 2ang 0aha 3sa* atas rahmat dan hida1ah4 N1a .ualah sehingga penulis dapat men1elesaikan kar1a ilmiah iniPen1usunan kar1a tulis ini ditu.ukan untuk pengembangan pro,esi guru dalam pembela.aran sekaligus .uga untuk mengatasi problema hasil bela.ar sis5a 1ang kurang- 6arapan penulis kedepan* isi ataupun topik 1ang dibahas dalam kar1a tulis ini dapat berman,aat baik bagi penulis sendiri maupun bagi pelaku pendidikan lainn1aDalam penulisan kar1a tulis ini* penulis men1adari bah5a kar1a tulis ini tidak mungkin ter5u.ud tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis men1ampaikan u7apan terima kasih 1ang tak terhingga kepada semua pihakAtas bantuan dari berbagai pihak* penulis serahkan han1a kepada kebesaran Tuhan 2ang 0aha 3sa* semoga .asa4.asa baikn1a mendapat imbalan* Amin-

Penulis

DA,TAR ISI

6ALA0AN J8D8L L309A) P3N'3SA6AN-----------------------------------------------------------------------------KATA P3N'ANTA)-------------------------------------------------------------------------------------DA:TA) ISI---------------------------------------------------------------------------------------------------A9ST)AK-------------------------------------------------------------------------------------------------------9A9 I P3NDA68L8AN A- Latar 9elakang 0asalah----------------------------------------------------------------------------9- )umusan 0asalah--------------------------------------------------------------------------------------<- Tu.uan Penelitian---------------------------------------------------------------------------------------D- 0an,aat Penelitian-------------------------------------------------------------------------------------9A9 II KAJIAN P8STAKA DAN K3)AN'KA 93)PIKI) A- Ka.ian Pustaka-------------------------------------------------------------------------------------------# 1 $ $ $ i ii iii i;

9- Kerangka Pikir-------------------------------------------------------------------------------------------- &" <- 6ipotesis Tindakan------------------------------------------------------------------------------------- && 9A9 III 03T=D3 P3N3LITIAN A- Pendekatan dan Jenis Penelitian----------------------------------------------------------------- &% 9- :okus Penelitian------------------------------------------------------------------------------------------ &% <- Setting Penelitian---------------------------------------------------------------------------------------- &> D- Teknik Pengumpulan Data------------------------------------------------------------------------- & 3- Prosedur Penelitian------------------------------------------------------------------------------------- &$ :- Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan-------------------------------------- %1

9A9 I+ 6ASIL P3N3LITIAN DAN P309A6ASAN A- Deskripsi 6asil Penelitian--------------------------------------------------------------------------- %% 9- Pembahasan------------------------------------------------------------------------------------------------ !1 9A9 + P3N8T8P A- Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------------------- !# 9- Saran----------------------------------------------------------------------------------------------------------- !# DA:TA) P8STAKA LA0PI)AN

ABSTRAK Lukas Sattu &"1&- MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBULATAN BILANGAN MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA KELAS III.B TUNA GRAHITA RINGAN SDL-B DHARMAWANITA KABUPATEN TANA TORAJA Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas 1ang bertu.uan untuk meningkatkan pemahaman pada mata pela.aran matematika melalui penerapan pendekatan konstukti;istik pada sis5a kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita kabupaten Tana Tora.aPenelitian ini dilaksanakan pada semester gan.il tahun pela.aran &"1&(&"1% pada sis5a kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Selama penelitian ini berlangsung

Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a-

dalam dua siklus perubahan4perubahan 1ang ter.adi atas murid dapat dikemukakan bah5a melalui penerapan pendekatan konstrukti;istik pemahaman murid terhadap konsep pembulatan di kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a maningkatSerta nilai

pembela.aran matematika mengalami peningkatan-

1 BAB I PENDAHULUAN A. La a- Belaka./ Masalah 0atematika merupakan dasar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan* teknologi* dan Seni ?IPT3KS@* 1ang berpengaruh pada kehidupan manusia dan berperan sebagai alat bantu sekaligus sebagai pela1anan ilmu4ilmu pengetahuan 1ang lain- 0enurut Ais1ah ?&""$: 1-%@ Amatematika merupakan ilmu uni;ersal 1ang mendasari perkebangan teknologi modern* mempun1ai peranan dalam berbagai disiplin dan mema.emukkan da1a pikir manusiaB- 6al ini menun.ukkan betapa pentingn1a pendidikan matematika itu dalam kehidupan setiap manusia* sehingga memberikan tantangan bagi setiap pendidik untuk meningkatkan kualitas hasil bela.ar matematika pada setiap .en.ang pendidikan sekolah terutama pada tingkat Sekolah Dasar ?SD@9ela.ar matematika adalah bela.ar tentang konsep dan struktur matmatika 1ang terdpat dalam materi 1ang dipela.ari serta men7ari hubungan antara konsep dan struktur* memisahkan hubungan 1ang terdapat dalam struktur dan mengkategorisasikan antara struktur- 6al ini se.alan dengan pendapat D.aali ?)usse,endi* 199&: 1&@ 1ang mengemukakan bah5a: Apada hakekatn1a bela.ar matematika suatu akti;itas mental untuk memahami hubungan* simbol* struktur matematika ke situasi 1ang n1ataB- Dengan demikian maka pengertian bela.ar dalam konteks matematika adalah memperoleh pengetahuan baru dengan memanipulasi simbol dan struktur matematika- 0atematika merupakan suatu disiplin ilmu 1ang memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu

& pengetahuan dan teknologi karena matematika berperan sebagai alat bantu sekaligus mela1ani terhadap ilmu4ilmu lainn1a- 0aka dari itu* pemerintah berusaha meningkatkan mutu pendidikan matematika dengan mengadakan perubahan dan pembenahan se7ara terus menerus baik dari segi kurikulum* pengadaan buku penga.aran dan alat4alat serta berbagai ma7am pendekatan dalam penga.aran di SekolahPiaget ?0uhset1o* &"">: 19@ mengatakan bah5a Aanak4anak usia sekolah dasar ?$ C 1& tahun@ masih berada pada tahap operasional konkret* dimana pada usia anak tersebut masih sulit bagi mereka untuk menanggapi hal4hl 1ang bersi,at abstrakB- =leh karena itu dalam proes bela.ar menga.ar guru perlu menggunakan benda4benda konkret atau benda4benda tiruan sebagai alat peraga atau media dalam penga.aran matematikaDengan penggunaan benda4benda kongkret memungkinkan ter.adin1a proses bela.ar menga.ar 1ang baik sehingga meningkatkan prestasi bela.ar murid dapat ter5u.ud- Selain itu murid dapat melihat langsung pengertian konsep4 konsep dari suatu materi pada benda4benda konkret 1ang sedang diperagakanPeserta didik dapat meningkatkan moti;asi dan minat murid dalam bela.ar matematika- Pela.aran matematika 1ang bersi,at abstrak* dedukti, dan ber.en.ang adalah dengan memanipulasi ob.ek4ob.ek abstrak* dedukti, dan ber.en.ang adalah dengan memanipulasi ob.ek4ob.ek abstrak dalam bentuk benda4benda konkretKa.ian matematika 1ang tidak kalah pentingn1a untuk konsep adalah bilangan- 9ilangan merupakan bahan pertama dan utama 1ang dia.arkan kepada anak sekolah dasar pada setiap .en.ang kelas mulai dari keas I sampai kelas +I-

% 6ampir seluruh bagian matematika diidentikkan dengan menghitung- Jika menghitung maka tak akan lepas dari penggunaan bilangan- Selain itu bagian matematika 1ang lain di sekolah dasar seperti geometri dan pengolahan data selalu berhubungan dengan bilangan- 9ilangan dalam geometri berhubungan kuantitas ukuran- 9aik ukuran pan.ang* lebar* tinggi* luas* maupun ;olume- Sedangkan penggunaan bilanga dalam pengolahan data berhubungan dengan data itu sendiri* sampai pengolahann1a berupa rata4rata* persentase dan .umlah data- Selain diperlukan penguasaan konsep bilangan* .uga tak kalah pentingn1a adalah operasi antara bilangan itu sendiri-Pengukuran pada bangun geometri atau pengukuran dalam pengumpulan data hasiln1a tidak ada 1ang pas tepat* tetapi han1a merupakan nilai pendekatan atau hasil pembulatan- 0isaln1a tinggi seseorang 1ang dikatakan 1> 7enti meter ?7m@* maka ukuran tersebut bukan tepat 1> 7m* tapi kurang atau lebih sedikit dan dilakukan pembulatan ke satuan 7m terdekat- Ini menun.ukkan bah5a pembulatan perlu dikuasai oleh murid9erdasarkan studi pendahuluan di Kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a ditemukan bah5a salah satu materi pela.aran 1ang sulit dikuasai oleh murid adalah materi pembulatan* sementara pembulatan merupakan salah satu bahan a.ar 1ang diperlukan dalam pengukuran dan pengumpulan data- Pembulatan bisa dilakukan ke puluhan* atau ratusan* bahkan ke ribuan terdekatPembela.aran 1ang dilakukan guru dalam menga.ar pembulatan langsung

men1atakan bah5a untuk membulatkan ke puluhan terdekat maka angka satuan

! kurang dari > dibulatkan ke ba5ah men.adi "* angka satuan sama dengan > atau lebih maka dibulatkan men.adi 1 puluhan- 'uru tidak menggunakan alat peraga dan tidak men.elaskan mengapa aturan pembulatan dilakukan seperti itu-Sementara ban1ak benda atau alat di sekeliling murid 1ang dapat di.adikan alat bantu dalam memahami pembultan- Ini berarti bah5a guru lebih 7enderung menekankan murid untuk mengha,al 7ara pembulatanKondisi di atas menun.ukkan bah5a murid relati, pasi, terhadap pembela.aran 1ang diberikan oleh guru dikarenakan tidak adan1a peletakan dasar bagaimana pembulatan dan 7ontoh penggunaan1a dalam kehidupan sehari4hariA8ntuk memahami konsep abstrak murid memerlukan benda4benda konkret ?real@ sebagai perantara untuk ;isualisasin1a ?Suherman* &""1: &%@B- 9enda4benda konkret atau alat peraga itu sangat berarti bagi murid untuk dibentuk dan dapat digunakan untuk men1elesaikan latihan4latihan terkait dengan pembulatan 1ang diberikan oleh guru- Selan.utn1a 9urner ?Darhim* 199&: 1"9@ dalam teorin1a mengungkapkan bah5a dalam proses bela.ar menga.ar murid sebaikn1a diberikan kesempatan untuk memanipulasi benda4benda atau alat peraga- Dengan alat peraga tersebut murid dapat melihat langung bagaimana keteraturan serta pola 1ang terdapat dalam benda 1ang sedang diperhatikann1a agar manipulasi benda4 benda tersebut dapat dikuasai sepenuhn1a oleh murid9erdasarkan permasalahan di atas penulis akan menerapkan pendekatan konstrukti;istik dalam pembela.aran matematika khususn1a pembela.aran konsep pembulatan di kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman murid

> terhadap konsep pembulatan dan dapat menggunakan konsep tersebut dalam pembela.aran matematika selan.utn1a-- Pembela.aran menurut konstrukti;istik merupakan suatu kondisi dimana guru membantu murid untuk membangun pengetahuan dengan kemampuann1a sendiri melalui konsep internalisasi sehingga pengetahuan itu dapat terkonstruksi kembali* Tan5e1 'erson ?Suherman* &""1: 9$@- :ungsi pembela.aran adalah membangun pemahaman terhadap in,ormasi ?pengetahuan@- Proses membangun pemahaman inilah 1ang lebih penting dari pada hasil bela.ar* sebab pemahaman materi 1ang dipela.ari akan bermaknaImplementasin1a dalam matematika murid men7oba untuk men1elesaikan masalah 1ang mun7ul sebagaimana mereka berpartisipasi se7ara akti, dalam latihan matematika di kelas- Dalam proses ini murid berusaha men1elesaikan latihan4latihan dalam matematika- 0urid sendiri 1ang harus menemukan dan mentrans,er pengetahuan 1ang dipela.ri* karena itu strategi konstrukti;istik merupakan penga.aran 1ang berpusat pada murid- 'uru berperan men1ediakan ,asilitas dan membimbing muridDalam pendekatan ini para murid diberda1akan oleh pengetahuann1a 1ang berada dalam diri mereka- 0ereka berbagi strategi dan pen1elesaian* debat antara satu dengan 1ang lainn1a* berpikir se7ara kritis tentang 7ara terbaik untuk men1elesaikan setiap masalah- Dalam kelas konstrukti;istik seorang guru tidak menga.arkan kepada anak bagaimana men1elesaikan persoalan* namun

mempresentasekan masalah dan mendorong murid untuk menemukan 7ara mereka sendiri dalam men1elesaikan masalah-

Ketika murid memberikan .a5aban* guru belum dapat memberikan .a5aban 1ang sebenarn1a namun guru tetap mengarahkan murid dalam men1elesaikan persoalan 1ang ada- Sebagaimana <obb and Ste,,e ?Suherman* &""1: $%@ men1atakan bah5a Apandangan konstrukti;istik guru harus se7ara terus menerus men1adarkan untuk menn7oba melihat keduan1a aksi murid dengan dirin1a dari sudut pandang muridB- 0urid diberikan kesempatan untuk berpikir sesuai kemampuann1a sehingga ditemukan berbagai 5arna dalam proses ini karena melihat aksi dalam mengkonstruksi pengetahuann1aDalam bela.ar konstrukti;istiktik murid didorong dan dibimbing untuk menemukan sendiri rumus4rumus atau teorema4teorema 1ang sedang dipela.ari0urid dibiasakan untuk menemukan masalah4masalah 1ang kompleks sesuai dengan tingkat berpikirn1a- 'agasan tidak dapat dikomunikasikan maknan1a .ika diberikan langsung kepada murid* melainkan murid sendiri membentuk makna tersebut- Ini berarti bah5a murid berkontruksi dalam menemukan makna terkait dengan masalah4masalah 1ang tengah dihadapiSetelah murid selesai

meme7ahkan masalah barulah mereka dia.ar se7ara ,ormal oleh guru dan guru men1a.ikan se7ara matematis proses atau peker.aan 1ang telah mereka selesaikan'uru men.elaskan dan membenarkan peker.aan 1ang telah diselesaikan oleh murid sehingga murid memperoleh makna baru selan.utn1a akan men.adi pengetahuan bagi murid- Sehingga bela.ar matematika se7ara konstrukti;istik akan meningkatkan pengetahuan dan prestasi murid- <arpenter ?Dardani* 1999: 19@ mengatakan bah5a Apendekatan konstrukti;istik 1ang digunakan dalam matematika telah mampu meningkatkan prestasi muridB- Penulis memilih sub

$ pokok bahasan pembulatan karena terdapat dalam KTSP kelas III semester satuSelan.utn1a berdasarkan penelitian di sekolah 1ang bersangkutan* pembela.aran pembulatan belum tergarap se7ara maksimalB. Ru0usa. Masalah 9erdasarkan latar belakang* maka masalah pokok 1ang men.adi ,okus ka.ian 1aitu apakah pemahaman murid terhadap konsep pembulatan dapat ditingkatkan melalui penerapan pendekatan konstrukti;istik di Kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.aE 1. Tu2ua. Pe.el! !a. Tu.uan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman murid terhadap konsep pembulatan dengan menggunakan pendekatan konstrukti;istik di kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.aD. Ma.3aa Pe.el! !a. 1- 0an,aat Teoretis a- 0en.adi a7uan bagi guru untuk men1elesaikan masalah matematika khususn1a materi pembulatanb- Sebagai a7uan bagi peneliti lain 1ang rele;an dengan penelitian ini &- 0an,aat Praktis a- 0eningkatkan kualitas pembela.aran matematika pada sekolah 1ang bersangkutan khususn1a pada materi pembulatanb- 0emoti;asi guru sekolah dasar dalam mengembangkan sistem

pembela.aran matematika

# 7- 0en7iptakan kreati;itas murid dalam men1elesaikan masalah matematika khususn1a materi pembulatanr melalui ker.a kelompok-

9 BAB II KAJIAN PUSTAKA4 KERANGKA PIKIR4 DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Ka2!a. Pus aka #. Pe0aha0a. K5.se" Pe06ula a. 7ala0 Pe06ela2a-a. Ma e0a !ka SD a. Bela2a- 0a e0a !ka 9ela.ar matematika pada hakekatn1a adalah melakukan kegiatan mental sebagaimana din1atakan oleh 6udo1o ?Ais1ah* dkk* &""$: >@- Dalam bela.ar matematika seseorang dituntut mempersiapkan mentaln1a dalam proses penerimaaan pengetahuan baru 1ang disertai tindakan4tindakan kongkret melalui pen1elesaian matematika- Dalam menga.ar matematika guru dapat memoti;asi muridn1a men7apai pemahamn dalam bela.ar melalui pendekatan bela.at 1ang tepat- Pemahaman merupakan ter.emahan istilah undestanding- 'rous ?Suherman* &""1: %"@ berpendapat bah5a memahami matematika adalah membuat hubunganDalam kamus besar konsep pembulatan?Depdikbud* 19#!@ melalui pemahaman berarti pengertian 1ang mendalam- 0elalui pemahaman suatu konsep lebih mudah diketahui6. Pe06ela2a-a. 0a e0a !ka SD Pembela.aran matematika SD adalah bela.ar tentang konsep4konsep 1ang terdapat dalam matematika* hal ini se.alan dengan 9runer ?Ais1ah* &""$: 14 @ 1ang mn1atakan bah5a bela.ar matematika adalah bela.ar tentang konsep4onsep dan struktur4struktur 1ang terdapat dalam bahasa 1ang dipela.ari serta men7apai hubungan4hubungan antar konsep tersebut-

1" =leh karena itu* adalah tugas guru untuk pertama men1ampaikan konsepn1a dulu kemudian baru melatihkan 7ara menghitung untuk pemahaman konsep guru perlu memberi latihan ber;ariasi- Sedangkan untuk memahirkan pemahaman murid perlu latihan rutin berulang- 9ila pengetahuan matematika SD masih standar* perlu diadakan bimbingan pada murid tersebut berdasarkan kesulitan 1ang dialami oleh muridDalam men1a.ikan matematika SD perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan berpikir murid- Di mana pada umumn1a murid SD 1ang masih berumur sekitar $41& tahun* menurut Piaget ?Subarinah* &"" : %@ men1atakan bah5a murid itu berada pada tingkat operasi kompleks* tetapi mereka bukan mampu se7ara langsung melakukan operasi tersebut- Se7ara ,ormal* mereka dapat bernalar indukti,* tetapi masih sangat lemah dalam bernalar dedukti, dan masih mengalami kesulitan dalam memahami ide ?gagasan@ 1ang abstrak sehingga* dalam pembela.aran matematika di SD diperlukan alat peraga 1ang bisa dimanipulasi oleh murid- Alat peraga selain membantu memahami konsep 1ang dipela.ari .uga dapat menarik perhatian dan moti;asi murid dalam mempela.ari matematika0enurut 9urner ?Ais1ah* dkk* &""$: >@ bela.ar matematika adalah bela.ar tentang konsep dan sturktur4struktur matematika 1ang terdapat di dalamn1a0ateri 1ang dipela.ari serta mema7u hubungan antara konsep4konsep dan struktur matematika itu* murid harus menemukan kateraturan dengan 7ara mengutak atik bahan4bahan 1ang dihubungkan dengan keteraturan 1ang sudah dimiliki oleh murid-

11 Dengan demikian* murid dalam bela.ar haruslah terlibat akti, apabila peserta didik akan kreati,* bila diberi kesempatan meran7ang* membuat sesuatu dan manuliskan ide atau gagasan* dan akan lebih bagus lagi diberi kesempatan untuk memanipulasi benaFbenda ?alat peraga ab7us@ 1ang diteliti murid akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur 1ang terdapat dalam benda 1ang sedang diperhatikan* kemudian murid dihubungkan dengan keteraturan dan pola struktur 1ang terdapat dalam benda 1ang sedang diperhatikan kemudian murid dihubungkan dengan peraturan intuiti, 1ang telah melekat pada diri murid8. Pe0aha0a. k5.se" "e06ula a. Pembulatan 1ang dipela.ari di SD kelas III meliputi pembulatan suatu bilangan ke puluhan* ratusan* atau ribuan terdekat- 0enurut Sinaga* dkk ?&""$@ pembulatan ke puluhan terdekat adalah .ika satuann1a kurang dari lima maka dibulatkan ke ba5ah sedangkan .ika sama atau lebih dari lima dibulatkan ke atasDemikian pula dengan pembulatan ke ratusan terdekat* .ika bilangan puluhan kurang dari >" maka dibuatkan ke ba5ah* dan .ika puluhann1a sama dengan >" atau lebih maka dibuloatkan ke atas- Sedangkan pembulatan ke ribuan terdekat dilakukan dengan 7ara .ika ratusann1a kurang dari >"" maka di bulatkan ke ba5ah dan .ika ratusann1a lebih dari >"" maka dibulatkan ke atas8ntuk membantu konsep pembulatan baik ke puluhan* ratusan* atau ribuan terdekat* maka murid perlu memahami 1ang mana bilangan puluhan* ratusan* atau ribuan- <ontoh puluhan adalah "* 1"* &"* %"* !"* dan seterusn1a- 9ilangan puluhan 1ang satuann1a adalah angka "- <ontoh ratusan adalah "* 1""* &""* %""*

1& dan seterusn1a* 1akni bilangan 1ang angka puluhan dan satuann1a adalah "Sedangkan ribuan ter,ekat adalah bilangan 1ang angka ratusan* puluhan* dan satuann1a adalah "* seperti "* 1"""* &"""* %"""* dan seterusn1aAlat peraga 1ang dapat digunakan adalah kartu4kartu bilangan puluhan* ratusan* dan atau kartu4kartu ribuan- 0isaln1a untuk menentukan puluhan terdekat dari bilangan #$ maka diberikan kartu puluhan #" dan 9"* kemudian meletakkan bilangan 1 sampai 9 diantara kedua bilangan puluhan tersebut-

#"

&

>

9"

Kemudian meminta murid menentukan 1ang mana lebih dekat dari #$ apakah #" atau 9"- 0urid dapat menggunakan alat ukur atau melihat bah5a #$ lebih dekat ke 9"- Dengan memberikan bebrapa 7ontoh atau tugas 1ang serupa diharapkan murid dapat mengkonstruksi sendiri aturan pembulatan dan dapat

menggunakann1a dalam kehidupan sehari4hari* misaln1a memperkirakan pan.ang alat4alat sekolahn1a ke dalam satuan desimeter terdekat7. Tu2ua. "e0aha0a. k5.se" "e06ula a. Pemahaman konsep pembulatan bertu.uan untuk men7apai salah satu indikator pembela.aran matematika di SD- Selain itu* murid dapat menaksir .umlah nilai berdasarkan pembulatan terdekat sehingga taksirann1a tidak berbeda .auh dari ken1ataan-- 0isaln1a memperkirakan harga se.umlah buku dan pinsil berdasarkan ribuan terdekat-

1% e. ,ak 5--3ak 5- 9a./ 0e0"e./a-uh! "e0aha0a. k5.se" "e06ula a. :aktor4,aktor 1ang mempengaruhi pemahaman konsep pembulatan bagi murid antara lain adalah: 1@ pengetahuan a5al murid tentang nilai tempat dari suatu bilangan* &@ kemampuan murid mengukur* dan %@ penguasaan operasi dasar dalam matematika 3. ,ak 5--,ak 5- 9a./ Me0"e./a-uh! Me 57e Me./a2a- Gu-u :aktor4,aktor 1ang mempengaruhi mempengaruhi metode menga.ar guru se7ara umum serupa dengan ,aktor4,aktor 1ang mempengaruhi bela.arn1aSlameto ?&""%: >!@ membagi ,aktor bela.ar men.adi dua golongan* 1aitu ,aktor intern dan ,aktor ekstern1@ :aktor Intern :aktor intern dibagi men.adi dua ,aktor* 1aitu ,aktor .asmaniah* dan ,aktor psikologisa@ :aktor .asmaniah 9agian dari ,aktor .asmaniah meliputi kesehatan* dan 7a7at tubuh- Proses bela.ar menga.ar akan terganggu .ika kesehatan terganggu- Agar guru dapat menga.ar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badann1a tetap ter.amin dengan 7ara mengindahkan ketentuan4ketentuan tentang bela.ar* istirahat* tidur* makan* olahraga* rekreasi* dan ibadah-

1! b@ :aktor Psikologis 0enurut Slameto ?&""%: >>@ ASekurang4kurangn1a ada tu.uh ,aktor psikologis 1ang mempengaruhi menga.ar- :aktor4,aktor itu adalah: intelegensi* perhatian* minat* bakat* moti,* kematangan* dan kesiapanB Dari ketu.uh ,aktor 1ang disebutkan oleh Slameto di atas* ,aktor perhatian* minat* moti,* dan kesiapan mungkin dapat dipengaruhi oleh orang lain seperti guru- Perhatian* minat* dan moti, dapat ditingkatkan dengan metode menga.ar 1ang ber;ariasi dan penggunaan lat4alat peraga saat menga.ar&@ :aktor ekstern 0enurut S1ah ?199>: 1%$@ A:aktor ekstern terdiri atas dua ma7am* 1akni: ,aktor lingkungan sosial dan ,aktor lingkungan nonsosialB a@ :aktor lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti guru* sta, administrasi* dan teman4 teman kelas dapat mempengaruhi semangat bela.ar seorang murid- Selan.utn1a 1ang termasuk lingkungan sosial murid adalah mas1arakat dan tetangga .uga teman4teman sepermainan di sekitar rumah murid tersebutb@ :aktor lingkungan nonsosial :aktor4,aktor 1ang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letakn1a* rumah tempat tinggal murid dan letakn1a* alat4alat bela.ar* keadaan 7ua7a* dan .arak rumah ke sekolahDari ,aktor ektern dan intern di atas* penulis mem,okuskan diri han1a pada ,aktor moti;asi* karena moti;asi berhubungan pula dengan minat* perhatian* dan lingkungan murid

1> +. Pe.7eka a. K5.s -uk !:!s !k a. Pe./e- !a. 3sensi dari teori konstrukti;istik adalah murid itu sendiri 1ang harus menemukan dan mentranse,er in,ormasi4in,ormasi 1ang nakan di.adikan milikn1a- Peranan guru adalah men1ediakan ,asilitas dan membimbing murid menemukan dan menstran,er in,ormasi itu- Sebagaimana Sla;in ?Dardani* 1999: !@ mengatakan bah5a teori bela.ar konstrukti;istik adalah teori 1ang berpendapat bah5a murid itu sendiri 1ang harus menemukan dan mentras,ormasi in,ormasi komplek* menge7ek in,ormai baru* kemudian dibandingkan dengan aturan lama dan mere;isi aturan itu apabila tidak sesuai lagi- 6al ini diperkuat oleh Anders ?Dardani* 1999: >@ bah5a konstrukti;istik adalah pandangan tentang bela.ar menga.ar 1ang menempatkan pela.ar bela.ar sendiri arti atau mengetahui dari pengalaman dan inrteraksi dengan 1ang lain dan peranan guru men1ediakan pengalaman 1ang berarti bagi murid- 9erdasarkan kedua pendapat di atas maka pandangan konstrukti;istik dalam bela.ar adalah murid sendiri 1ang membangun pengetahuan 1ang dimilikin1a6. 1!-!-8!-! "e.7eka a. k5.s -uk !:!s !k <iri47iri pembela.aran matematika sesuai dengan pendekatan

konstrukti;istik menurut 6udo1o ?Inganah* &""%: 1&@ antara lain murid terlihat akti, dalam bela.arn1a* &@ in,ormasi baru harus dikaitkan dengan in,ormasi lain sehingga men1atu dengan skemata ?.aringan konsep@ 1ang dimiliki oleh murid* %@ orientasi pembela.aran adalah peme7ahan masalah- Agar tu.uan pembela.aran matematika dapat ter7apai se7ara optimal maka harus disediakan lingkungan bela.ar 1ang konstrukti;istik pula-

1 0enurut 0usta.i dan Sugiarso ?Ais1ah* &""$: $@ Karasteristik utama bela.ar pendekatan konstrukti;is adalah 1@ bela.ar adalah proses akti, dan terkontrol 1ang maknan1a terkonstruksi oleh masing4masing indi;idu* &@ bela.ar adalah akti;itas sosial 1ang ditemukan dalan ke,iatan bersama dan memiliki sudut pandang 1ang berbeda* !@ bela.ar melekat dalam pembangunan suatu arti,ak 1ang dilakukan dengan saling berbagi saran dan kritik oleh teman seba1aPendapat tersebut di atas identik dengan pen.elasan Strommen ?Latri* &""%: 11@ bah5a konstrukti;istik adalah sebuah teori hasil penelitian PiagetDasar pemikiran ,undamental konstrukti;istik* bah5a murid se7ara akti, mengkonstruk pengetahuanann1a- Sehingga bela.ar menurut pandangn ini adalah perubahan persepsi dan pemahaman 1ang tidak selalu dapat terlihat sebagai tngkah laku- 9ela.ar merupakan proses menata diri mengatasi komplik kogniti, 1ang berasaldari pengalaman n1ata* ba7aan* dan renungan* 0usta,a ?Latri* &""%: 11@- 9ela.ar dipandang sebagai proses 1ang akti, untuk membengun pengetahuann1a dengan dunia sekitar dengan memuat hubungan antara pengetahuan 1ang dimiliki serta pengetahuan 1ang sedang dipela.ari8. P-!.s!"-"-!.s!" "e.7eka a. k5.s -uk !:!s !k Prinsip4prinsip ?Ais1ah* &""$: 9@ adalah 1@ men7iptakan lingkungan dunia n1ata dengan menggunakan konteks 1ang rele;an* &@ menekankan pada pendekatan realistik guna memem7ahkan masalah dunia n1ata* %@ analisis strategi 1ang dipakai untuk meme7ahkan masalah dilakukan oleh ss5a* !@ tu.uan pembela.aran tidak dipaksakan tetapi dinegosiasikan bersama* >@ menekankan antar hubungan konseptual dan dan men1ediakan perspekti, anda mengenai isi* @ e;aluasi merupakan alat analisis diri sendiri* $@ men1ediakan alat dan lingkungan 1ang membentu murid menginterprestasikan perspekti, ganda tentang dunia* #@ bela.ar harus dikontrol se7ara internal oleh murid sendiri dan dimediasi oleh pembela.aran menurut pendekatan konstrukti;istik*

1$ guru mengikuti model negosiasi- Akti;itas guru di kelas dipengaruhi oleh paham mereka tetntng pembela.aranSelan.utn1a dalan pendangan konstrukti;istik* bah5a murid sendiri 1ang harus emenmukan dan mentrans,er pengetahuan 1ang dipela.ari- =leh karena itu strategi konstrukti;istik merupakan pela.aran 1ang dapat membangun

pengetahuan dengan 7ara dikonstruksi sendiri oleh murid- Dalam kegiatan* konstrukti;istik lebih menekankan pada pembela.aran Atop downB dalam arti pembela.aran matematika dengan 7ara mebeiasakan murid meme7ahkan masalah 1ang kompleks dan guru membimbing peme7ahann1a9erg ?Dardhani* 1999: 1$@ men1atakan bah5a menurut pendekatan konstrukti;istik materi atau pela.aran baru harus disambungkan dengan konsepsi a5al murid 1ang sudah ada atau membongkar konsep lama dan membangun kembali .ika konsep 1ang ada men1impang dari konsep 1ang sudah ada- 0ateri matematika 1ang dipela.ari oleh murid tersusun dalam struktur 1ang hirarkis dan bagian4bagiann1a saling berhubungan- =leh karena itu untuk mempela.ari suatu topik matematika selalu ada topik matematika lain sebaga pras1aratn1aDalam pembela.aran matematika perlu adan1a konstruksi interaksi antar murid untuk membangun iklim bela.ar 1ang konstrukti;istik pula- Sebagaimana dikemukakan oleh Piaget dan +1gostk1 ?Dardani* 1999: 1#@ bah5a perlu adan1a hakekat sosial atau interaksi dalam bela.ar- Keduan1a men1arankan penggunaan kelompok bela.ar dengan kemampuan anggota kelompok 1ang beragam untuk mengupa1akan perubahan konseptual- 9an1ak materi matematika 1ang 7o7ok bila dipela.ari se7ara berkelompok- 6al ini untuk memahami murid dalam kelas 1ang berasal dari ragam 1ang berbeda seperti perbedaan indi;idu dalam kelas-

1# Perbedaan indi;idu di kelas berimplikasi bah5a guru diis1aratkan untuk mempertimbangkan bagaimana menerapkan pembela.aran matemarika agar dapat mela1ani se7ara 7ukup perbedaan4perbedaan indi;idu murid- 'uru harus memandang murid sebagai suatu totalitas 1ang heterogen dalam memahami sesuatu 1ang tengah dihadapin1a- 6al ini agar pemahaman terhadap pembela.aran konsep matematika dapat terkonstruksi- Terkait dengan hal tersebut 'rou5s ?Latri* &""%: 1%@ men1atakan bah5a pembela.aran matematika dalam pandangan konstrukti;istik adalah mebantu murid untuk membangun konsep4konsep(prinsip4 prinsip matematika dengan kemampuann1a sendiri melalaui proses internalisasi* sehingga konsep(prinsip itu terbangun kembaliSe7ara utuh pandangan konstrukti;istik dalam pembela.aran matematika tehadap murid pada dasarn1a adalah lebih menekankan untuk menkonstruksi sendiri pengetahuan matematka 1ang dipela.ari melalui konteks atau buda1a dan dikaitkan dengan pengetahuan 1ang telah dimiliki- Sisi5a diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan 1ang dipela.ari sedangkan guru han1a akan mamberikan bantuan .ika diperlukan- Diantaran1a adalah men1ediakan pengalaman bela.ar berupa ob1ek4ob1ek 1ang ada dilingkungan murid sehngga pengetahuan dapat terkonstruksi se7ara maksimal- Sebab pengalaman bersentuhan langsung dengan ab1ek bela.ar murid dapat meberikan makna dan pengalaman 1ang sangat berarti bagi murid- Dengan 7ara ini murid dapat men.alani proses mengkonstruksi pengetahuan baik berupa konsep- Ide maupun pengertian tentang sesuatu 1ang sedang dipela.ari- 6al ini sesuai 1ang dikemukakan oleh Suparno

19 ?Latri* &""%:1&@ pengetahuan 1ang diperoleh murid selama pembela.aran marupakan hasil bentukan sendiri7. La./kah-la./kah "e.7eka a. k5.s -uk !:!s Adapun langkah4langkah pendekatan konstrukti;is menurut Latri*

?&""%:1>@ dibagi ke dalam tiga ,ase* 1aitu ,ase eksplorasi* ,ase pengenalan konsep* dan ,ase aplikasi konsep1@ :ase eksplorasi Pada ,ase eksplorasi guru men1ediakan kesempatan kepada murid untuk mengungkapkan gagasann1a 1ang mungkin bertentangan dan dapat menimbulkan perdebatan serta suatu analisis mengenal mengapa murid mempun1ai gagasan demikian- Di samping itu .uga memba5a para murid pada identi,ikasi suatu pola keteraturan dalam ,enomena 1ang diselidiki- Pada ,ase ini guru men1iapkan alat peraga dan membiarkan murid untuk memegang* membolak4balik* membi7arakan apa sa.a tentang alat 1ang mereka pegang dalam hal ini kartu4kartu puluhan* ratusan* dan ribuanPada ,ase ini* guru dapat melakukan penilaian a5al 1ang berkaitan dengan materi 1ang akan dipela.ari- 6al ini dapat dilakukan se7ara tertulis atau lisan misaln1a memberikan pertan1aan 1ang berkaitan tentang kartu4kartu 1ang diberikan- Tu.uann1a untuk menggali pengetahuan a5al murid* melalui pertan1aan 1ang sesuai dengan pengalaman* lingkungan anak* atau sesuai dengan topik 1ang akan dia.arkan-

&" &@ :ase pengenalan konsep :ase pengenalan konsep dimulai dengan memperkenalkan suatu konsep 1ang ada hubungann1a dengan ,enomena 1ang diselidiki dan didiskusikan dalam konteks 1ang telah diamati selama ,ase eksplorasiPada ,ase ini dilakukan pengenalan konsep puluhan* ratusan* dan ribuan melalui kegiatan memba7a bilangan atau kartu* membandingkan ban1akn1a angka pada kartu* dan mengukur .arak letak suatu bilangan ke bilangan lainn1aKemudian menentukan bilangan 1ang terdekat dari suatu bilangan 1ang telah ditentukan-Setelah murid memahami bilangan puluhan* ratusan* atau ribuan terdekat* murid diarahkan untuk merumuskan aturan dalam menentukan bilangan terdekat 1ang dimaksudkan Dengan demikian memberikan kesempatan kepada murid untuk membangun sendiri pengetahuann1a se7ara akti,- <ontohn1a angka Puluhan ?1"* 1>* %>* ---@* angka ratusan ?1""* 1>"* %>"*G@ dan angka ribuan ?1"""* &"""* %"""*G@ %@ :ase aplikasi konsep Langkah terakhir adalah ,ase aplikasi konsep- Pada ,ase ini guru memberikan kesempatan kepada murid untuk memantapkan konsep dengan men1elesaikan soal4soal 1ang pembulatan ke puluhan* ratusan* dan ribuan terdekat dari suatu bilangan- sesuai dengan konsep 1ang telah dipela.ari* murid mengemukakan permasalahan 1ang mun7ul berkaitan dengan konsep* dan murid men1elesaikan soal4soal 1ang ber;ariasi sesuai dengan konsep 1ang telah dipela.arin1a- Selain itu aplikasi konsep dapat dilakukan dengan memberikan

&1 permasalahan 1ang berkaitan dengan kehidupan sehari4hari* misaln1a berhubungan dengan satuan ukuran dan pengumpulan dataB. Ke-a./ka P!k!9erdasarkan kegiatan prapenelitian ditemukan bah5a kemampuan murid masih rendah dalam penguasaan konsep pembulatan- )endahn1a kemampuan murid tersebut disebabkan oleh bebrapa hal* 1aitu 1@ murid pasi, dalam menerima pela.aran* &@ murid tidak dapat mengotak4atik alat peraga* %@ guru 7enderung menggunakan metode 7eramah* serta tidak menggunakan alat peraga-Penelitian ini mengka.i apakah pembela.aran dapat meningkatkan pemahaman murid terhadap konsep pembulatan- 8ntuk men7apai tu.uan maka penelitian ini melibatkan berbagai kegiatan akti, 1ang dapat mmoti;asi murid untuk meme7ahkan masalah4masalah terkait dengan konsep pembulatan- Dalam melakukan kegiatan pmbela.aran terkait dengan konsep pembulatan dapat digunakan berbagai alat peraga 1ang kontrukti;istik untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep pembulatan pada murid kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a- 8ntuk menge,ekti,kan pembela.aran maka digunakan pemndekatan 1ang sesuai dengan masalah 1ang dika.i selama kegiatan penelitian8ntuk meningkatkan kemampuan murid dalam memahami konsep pembulatan maka diusahakann meminimalisir atau bahkan meniadakan pen1ebab tersebut- 8ntuk mengakti,kan murid* mengotak4atik alat peraga* guru tidak menggunakan metode 7eramah* serta melengkapi media pembela.aran* maka pendekatan konstrukti;is sangat tepat untuk dilakukan oleh guru-

&& 3sensi dari teori konstrukti;istik adalah murid itu sendiri 1ang harus menemukan dan mentrans,er in,ormasi4in,ormasi 1ang nakan di.adikan milikn1aPeranan guru adalah men1ediakan ,asilitas dan membimbing murid menemukan dan menstran,er in,ormasi itu- 8ntuk membimbing sendiri pengetahuan maka murid hasrus akti, dan mengunakan alat peraga 1ang sesuai* dan oleh karena itu guru sebagai ,asilitator harus men1iapkan media atau alat peraga untuk membentuk pengetahuan murid tersebutJika pendekatan konstrukti;is dilaksanakan guru sesuai dengan tepat maka pen1ebab rendahn1a pemahaman konsep pembulatan dapat dikurangi- Dengan demikian dapat diharapakan ter7apain1a peningkatan pemahaman konsep pembulatanKemampuan 0urid 0asih )endah Aspek murid: - Kurang trampil dalam membulatkan- <enderung pasi, dalam menerima pela.aran Pendekatan konstrukti;is pada pembela.aran Konsep Pembulatan Aspek 'uru: - <enderung menggunakan metode 7eramah - Tidak mnggunakan alat perga

:ase eksplorasi :ase Pengenalan konsep :ase aplikasi konsep

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MURID TENTANG KONSEP PEMBULATAN

Ga06a- +.# Ske0a Ke-a./ka P!k!-

&% 1. H!"5 es!s T!.7aka. 9erdasarkan ka.ian pustaka dan kerangka pikir maka hipotesis tindakan dalam penelitin ini adalah: Jika menggunakan pendekatan konstrukti;is dalam pembela.aran maka kemampuan murid kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a memahami konsep pembulatan akan meningkat

&! BAB III METODE PENELITIAN A. Pe.7eka a. 7a. Je.!s Pe.el! !a. Pendekatan 1ang dilakukan dalam penelitian ini adalah kompilasi metode penelitian kuantitati, dan penelitian kualitati,- 6al ini dilakukan untuk men.a5ab permasalahan4permasalahan 1ang terkait dengan ka.ian 1ang diangkat dalam penelitian ini- Keterlibatan peneliti sangat mendominasi dalam kegiatan penelitian mulai dari meren7anakan* meran7ang* melaksanakan* mngumpulkan data* menganalisis data* menarik kesimpulan dan mebuat laporan- =leh karena itu* penelitian tindakan partisipan karena peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian dari a5al sampai berakhirn1a penelitian0enurut Kemmis dan 07 Taggart ?8mar* A dan Ka7o* N* &""$: &1@ Proses penelitian tindakan merupakan sebuah siklus atau proses daur ulang 1ang terdiri dari empat aspek ,undamental dia5ali dari apek mengembangkan peren7anaan kemudian melakukan tindakan sesuai dengan ren7ana*

obser;asi(pengamatan terhadap tindakan* dan diakhiri dengan melakukan re,leksiKegiatan penelitian ditempuh dalam suatu tahapan sehingga pemahaman murid terhadap konsep pembulatan diharapkan dapat ter7apai se7ara maksimalB. ,5kus Pe.el! !a. 2ang men.adi ,okus dalam penelitian ini adalah 1@ kemampuan murid memahami konsep pembulatan* dan &@ penerapan pendekatan konstrukti;is oleh guru-

&> 1- Kemampuan pemahaman konsep pembulatan adalah pengetahuan 1ang dimiliki untuk membulatkan suatu bilangan ke nilai terdekat 1ang diinginkanIndikator dari kemampuan pemahaman konsep pembulatan meliputi: a@ menentukan nilai puluhan terdekat dari suatu bilangan* b@ menentukan nilai ratusan terdekat dari suatu bilangan* 7@ menentukan nilai ribuan terdekat dari bilangan empat angka* d@ menggunakan konsep pembulatan bilangan terdekat dalam kehidupan sehari4hari &- Penerapan pendekatan konstrukti;is adalah pandangan tentang bela.ar menga.ar 1ang menempatkan pela.ar bela.ar sendiri arti atau mengetahui dari pengalaman dan inrteraksi dengan 1ang lain dan peranan guru men1ediakan pengalaman 1ang berarti bagi muridIndikator dari penerapan pendekatan konstrukti;is 1aitu .ika langkah berikut ini ter.adi atau dilaksanakan-: a- :ase eksplorasi 1@ 'uru bertan1a kepada murid untuk men1ebutkan benda4benda di sekitarn1a 1ang bernilai puluhan* ratusan* ribuan &@ 'uru membagikan kartu bilangan* kartu puluhan* ratusan* dan ribuan tiap kelompok %@ 0urid mengamati* mengutak4atik kartu 1ang telah dibagikan oleh guru !@ 'uru bertan1a kepada murid tentang alat peraga 1ang telah diberikan kepada murid >@ 0urid men.a5ab pertan1aan dari guru terkait dengan alat peraga

& b- :ase pengenalan konsep 1@ 'uru men1uruh murid mengurutkan kartu bilangan berdasarkan besarn1a bilangan 1ang ada pada kartu &@ 0urid menentukan nilai bilangan terdekat setelah menempatkan sebuah kartu antara dua kartu lainn1a %@ 0urid diarahkan untuk menemukan aturan untuk menentukan nilai terdekat baik ke puluhan* ratusan* maupun puluhan!@ 0urid menemukan aturan untuk menentukan konsep pembulatan 7- :ase aplikasi konsep 1@ 'uru membagikan LKS untuk setiap kelompok &@ 0urid melaporkan hasil peker.aann1a %@ 'uru membandingkan hasil ker.a seluruh murid !@ 'uru men.elaskan kembali .a5aban dari murid .ika terdapat .a5aban 1ang belum benar 1. Se !./ Pe.el! !a. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a- Alasan pemilihan sekolah ini adalah a@ masih ditemukan murid 1ang belum memahami konsep pembulatan* b@ belum diterapkann1a pendekatan konstrukti;istik dalam pembela.aran

matematika* 7@ adan1a dukungan dari kepala sekolah dan guru setempat untuk melaksanakan kegiatan peelitian di sekolah 1ang bersangkutan* d@ merupakan tempat tugas menga.ar peneliti selama ini- Penelitian ini dilaksanakan pada semester gan.il tahun a.aran &"1&(&"1%-

&$ Sub.ek penelitian ini adalah murid kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a 1ang terda,tar pada tahun pela.aran &"1&(&"1%- dengan .umlah murid %1 orang 1ang terdiri dari 19 laki4laki dan 1& PerempuanD. Tek.!k Pe./u0"ula. Da a Data penelitian diperoleh dari hasil peker.aan murid berupa soal 1ang diberikan oleh peneliti meliputi 1@ tes untuk men.aring* latihan soal 1ang diberikan pada saat pembela.aran* dan tes akhir tindakan* &@ hasil 5a5an7ara dari guru matematika* %@ hasil pengamatan selama pembela.aran berlangsungSumber data dalam penelitian ini diperoleh dari keseluruhan murid kelas III namun ditemukan indikasi pada beberapa murid setelah melakukan tindakan a5al dari peneliti terhadap keseluruhan murid* sehingga ob1ek penelitian ber,okus pada beberapa murid 1ang kurang maksimal pembela.arann1aPengumpulan data dalam penelitin ini diperoleh dari tes* 5a5an7ara* obser;asi dengan uraian sebagai berikut: 1- Tes Tes dilakukan untuk mmperoleh in,ormasi tentang pemahaman murid terhadap konsep pembulatan- Tes dilakukan dalam beberapa tahapan 1aitu a5al penelitian* akhir setiap tindakan dan pada akhir setelah diberikan serangkaian tindakan- Tes 1ang diberikan berbentuk isian atau uraian singkat&- Dokumentasi Dokumentasi diperlukan untuk mengetahui keadaan dan situasi murid selama proses bela.ar menga.ar- .ika in,ormasi tidak diperoleh dari tes 1ang

&# diberikan kepada murid atau melalui pengamatan- Dokumentasi tertulis diambil dari peker.aan murid* sedangkan keadaan dan situasi pembela.aran

didokumentasikan dengan kamera%- =bser;asi Pengamatan dilaksanakan oleh teman guru dalam pelaksanaan tindakan 1aitu guru kelas III E. P-5se7u- Pe.el! !a. Dalam penelitian ini terlebih dahulu melaksanakan tes a5al berupa tes diagnostik untuk mengetahui kemampuan a5al murid sebelum diberikan tindakan di samping obser;asi- =bser;asi a5al dilakukan untuk mengetahui ketetapan tindakan 1ang akan diberikan dalam rangka meningkatkan hasil bela.ar matematika- Dari hasil e;aluasi dan obser;asi a5al* maka dalam re,leksi ditetapkan tindakan 1ang digunakan untuk meningkatkan hasil bela.ar matematika murid 1aitu melalui pembela.aran dengan menggunakan pendekatan

konstrukti;istik9erdasarkan re,leksi a5al maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur sebagai berikut: Pelaksanaan Siklus I 1- Peren7anaan Kegiatan 1ang dilakukan dalam tahap peren7anaan ini 1aitu: a- 0embuat skenario pelaksanaan tindakan

&9 b- 0embuat lembar obser;asi untuk melihat bagaimana suasana bela.ar menga.ar di kelas saat pendekatan konstrukti;istikme dilaksanakan7- 0embuat alat bantu menga.ar 1ang diperlukan dalam rangka membantu murid memahami konsep4konsep pembulatan dengan baikd- 0endesain alat e;aluasi untuk melihat apakah materi matematika telah dikuasai oleh murid&- Pelaksaan Tindakan Tindakan 1ang telah diran7ang dilaksanakan oleh peneliti 1ang bertindak sebagai guru matematika kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a- Pembela.aran 1ang dilakukan guru dengan menggunakan pendekatan konstrukti;istik sesuai dengan skenario pembela.aran 1ang telah dibuat- Skenario pembela.aran 1ang akan dibuat minimal mengandung hal4hal berikut: a- :ase eksplorasi 1@ 'uru bertan1a kepada murid untuk men1ebutkan benda4benda di sekitarn1a 1ang bernilai puluhan* ratusan* ribuan &@ 'uru membagikan kartu bilangan* kartu puluhan* ratusan* dan ribuan tiap kelompok %@ 0urid mengamati* mengutak4atik kartu 1ang telah dibagikan oleh guru !@ 'uru bertan1a kepada murid tentang alat peraga 1ang telah diberikan kepada murid >@ 0urid men.a5ab pertan1aan dari guru terkait dengan alat peraga b- :ase pengenalan konsep

%" 1@ 'uru men1uruh murid mengurutkan kartu bilangan berdasarkan besarn1a bilangan 1ang ada pada kartu &@ 0urid menentukan nilai bilangan terdekat setelah menempatkan sebuah kartu antara dua kartu lainn1a%@ 0urid diarahkan untuk menemukan aturan untuk menentukan nilai terdekat baik ke puluhan* ratusan* maupun puluhan!@ 0urid menemukan aturan untuk menentukan konsep pembulatan 7- :ase aplikasi konsep 1@ 'uru membagikan LKS untuk setiap kelompok &@ 0urid melaporkan hasil peker.aann1a %@ 'uru membandingkan hasil ker.a seluruh murid !@ 'uru men.elaskan kembali .a5aban dari murid .ika terdapat .a5aban 1ang belum benar %-- =bser;asi =bser;asi dilaksanakan dengan menggunakan lembar obser;asi 1ang telah dibuat- Proses obser;asi dilakukan oleh satu orang dari guru atau teman se.a5at untuk mengamati guru dalam kelas selama pelaksanaan tindakan- Pengamatan .uga dilakukan terhadap prilaku dan akti;itas murid selama proses pembela.aran berlangsung dan dampak 1ang ditimbulkan dari prilaku guru terhadap murid selama proses pembela.arand- )e,leksi

%1 6asil 1ang diperoleh pada tahap obser;asi dan e;aluasi dianalisisKelemahan4kelemahan 1ang ter.adi pada setiap siklus akan diperbaiki pada siklus berikutm1aDemikian seterusn1a ter.adi perputaran pada setiap siklus- Pelaksanaan penelitian ini diren7anakan dalam & siklus- dalam siklus I dilaksanakan sesuai dengan perubahan 1ang ingin di7apai serta apa 1ang telah didesain dalam ,aktor 1ang diselidiki- Kelemahan dan kekurangan dalam setiap siklus akan diamati untuk dire,leksi dan diperbaiki pada siklus berikutn1aIde a5al Diagnosis masalah

0en1usun ren7ana siklus IH

Tindakan Siklus I - Persiapan Pembela.aran - Pelaksanaan - 3;aluasi

=bser;asu Siklus I

)e,leksi Analisis 3;akuasi

9elum 9erhasil

)e,leksi Analisis 3;akuasi

=bser;asi Siklus II

Tindakan Siklus II - Persiapan Pembela.aran - Pelaksanaan - 3;aluasi

0en1usun ren7ana siklus II

9erhasil

Kesimpulan

Gambar 3.1 Skema Alur Tindakan Pelaksa.aa. S!klus II 9erdasarkan hasil re,leksi tindakan 1ang dilaksanakan pada siklus I* dilakukan perbaikan pelaksanaan pembela.aran pada siklus II- Pelaksanaan

%& tindakan pada siklus II disesuaikan dengan perubahan 1ang ingin di7apai- 6asil 1ang di7apai pada siklus ini dikumpulkan serta dianalisis untuk menetapkan suatu kesimpulan,. Tek.!k A.al!s!s Da a 7a. I.7!ka 5- Ke6e-has!la. #. Teh.!k A.al!s! Da a Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan sesudah pegumpulan data- Analiis data dilakukan se7ara deskripti, dari semua data 1ang terkumpul Data 1ang terkumpul disaring untuk memperoleh in,ormasi tentang perkembangan pembela.aran termasuk aspek kogniti,* a,ekti, dan psikomotor 1ang dimiliki oleh murid- Perkembangan4perkembangan oleh setiap siklus dapat men.adi a7uan untuk melihat tindakan keberhasilan penelitian- Aspek 1ang diamati dalam penelitian ini adalah hasiker.a murid- ?tes mormati,* lembar ker.a murid dan akti;itas guru dan murid selama pembela.aran@Penge7ekan keabsahan data atau ;alidasi dapat dilakukan melalui diskusi dengan guru dan teman se.a5at- Selain itu keabsahan data dapat dilakukan dengan membandingkan dan menge7ek kembali in,ormasi 1ang diperoleh melalui tes* 5a5an7ara* pengamatan* dan 7atatan lapangan- Atau dengan membandingkan seluruh pengamat dengan hasil 5a5an7ara- Penge7ekan keabsahan data dilakukan untuk mem;alidkan in,ormasi 1ang diperoleh guna melaksanakan tindakan selan.utn1a+. I.7!ka 5- Ke6e-has!la. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini meliputi indikator proses dan hasil dalam penelitian pendekatan kontruti;istik- 9ila target ketuntasan

%% bela.ar klasikal sis5a tidak men7apai nilai $*> maka dilaksanakan siklus tambahan- Jadi dari segi hasil bela.ar penelitian ini dianggap berhasil apabila murid se7ara klasikal men7apai nilai $*>- Dari segi proses ditandai oleh keakti,an murid dalam pembela.aran- Terlaksanan1a pembela.aran ditandai dengan ren7ana dan tahap4tahap pembela.aran dengan menggunakan pendekatan kontrukti;istik-

%! BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dibahas hasil4hasil penelitian setelah pelaksanaan penerapan pendekatan konstrukti;istik kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a dalam upa1a meningkatkan kemampuan dalam memahami konsep pembulatan dengan menggunakan pendekatan konstrukti;istik murid kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL4 9 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a- Setelah diterapkan metode diskusi kelompok ke7il dari siklus I ke siklus IISebagaimana di.elaskan pada bab sebelumn1a bah5a hasil penelitian akan dianalisis se7ara deskripti, kualitati, 1aitu sebagai berikut: A. Desk-!"s! Has!l Pe.el! !a. #. S!klus I a. Tahap Perencanaan Sebelum melakukan penelitian terlalu .auh hal 1ang pertama 1ang dilakukan oleh guru adalah bagaimana meren7anakan proses pembela.aran dengan menggunakan pendekatan konstrukti;istik- Dalam hal ini bagaimana penelitian melakukan telaah terhadap kurikulum* khususn1a kurikulum sekolah dasar- 6al tersebut dilakukan untuk men7apai standard kompetensi 1ang ingin di7apai pada materi bela.ar luas bangun datar 1aitu membuat skenario pembela.aran* membuat ren7ana pelaksanaan pembela.aran* membuat lembar ker.a murid* membuat

%> lembar obser;asi untuk melihat bagaimana suasana bela.ar menga.ar di kelas saat pendekatan konstrukti;istik* membuat alat bantu menga.ar 1ang diperlukan

dalam rangka membantu murid memahami konsep4konsep matematika dengan baik* mendesain alat e;aluasi untuk melihat apakah materi matematika telah dikuasai oleh murid6. Tahap Pelaksanaan Tindakan Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I ini berlangsung selama 1 kali pertemuan dengan lama 5aktu setiap pertemuan adalah ! I %> menit- Pertemuan berupa pemberian tes kemampuan a5al untuk mengetahui pemahaman murid terhadap materi 1ang akan diberikan sekaligus men1elidiki apakah pengetahuan pras1arat tentang materi 1ang akan dia.arkan telah dimiliki oleh muridPelaksanaan tes kemampuan 1ang diberikan kepada murid berkaitan dengan bagaimana memahami dalam memahami konsep pembulatan murid sendiri 1ang membangun pengetahuan 1ang dimilikin1a8. Tahap observasi dan evaluasi Pada tahap ini dilaksanakan proses obser;asi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar obser;asi 1ang telah dibuat serta melaksanakan e;aluasi berupa tes hasil bela.ar siklus I- Tes hasil bela.ar 1ang diberikan berbentuk teks ba7aan sebagaimana ter7antum pada lampiran9erdasarkan hasil e;aluasi diperoleh gambaran bah5a kemampuan murid selama mengikuti kegiatan pembela.aran Konsep pembulatan 7ukup baik- 6al ini diindikasikan oleh:

% 1@ )ata4rata persentase kehadiran murid 1ang mengikuti kegiatan pembela.aran pada siklus I sebesar 9>J&@ )ata4rata persentase murid 1ang memperhatikan pembahasan materi pela.aran sebesar #>J%@ )ata4rata persentase murid 1ang melaksanakan kegiatan lain pada saat pembahasan materi pela.aran 1&J!@ )ata4rata persentase murid 1ang menga.ukan pertan1aan tentang materi pela.aran 1ang belum dimengerti 1>J>@ )ata4rata persentase murid 1ang masih perlu bimbingan dalam memahami konsep pembulatan &"J@ )ata4rata persentase murid 1ang mampu membangun pengetahuann1a sendiri !"J$@ )ata4rata persentase murid 1ang menger.akan tugas(P) sebesar 9"J9erdasarkan hasil e;aluasi 1aitu berupa tes hasil bela.ar murid diperoleh tabel statistik deskripti, sebagai berikut dimana untuk uraian lengkapn1a dapat dilihat pada lampiran hasil tes sis5a- Skor tertinggi 1ang di7apai sis5a adalah 1" sedangkan skor terendah diperoleh oleh sis5a adalah !*""Tabel !-1- Persentase skor hasil bela.ar Konsep pembulatan kelas murid kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a pada siklus I Ka e/5-! Sangat rendah )endah Sedang Tinggi Sangat tinggi Ju0lah Sumber: Hasil analisis data Sk5" C &" &1 C !" !1 C " 1 C #" #1 C 1"" ,-ekue.s! > 1& 1% 1 *# Pe-se. ase ;<= 1 *1 %#*$ !1*9 %*& $$4(

%$

7. Tahap Refleksi Setelah melalui tahapan pelaksanaan serta sekaligus tahapan obser;asi dan diakhiri dengan e;aluasi hasil bela.ar murid maka selan.utn1a dilakukan tahap re,leksi* berdasarkan hasil obser;asi dan e;aluasi diperoleh in,ormasi bah5a: 1- Peren7anaan* bah5a dalam tahap pelaksanan siklus I guru telah membuat lembar obser;asi untuk melihat bagaimana suasana bela.ar menga.ar di kelas saat pendekatan konstrukti;istikme dilaksanakan- Lembar obser;asi ini digunakan untuk mengumpulkan semua kegiatan 1ang dilakukan baik guru maupun murid'uru membuat alat bantu menga.ar 1ang diperlukan dalam rangka membantu murid memahami konsep4konsep pembulatan dengan baikKemudian guru mendesain alat e;aluasi untuk melihat apakah materi matematika telah dikuasai oleh murid&- Pelaksanaan tindakan* pelaksanaan pendekatan konstrukti;is dalam memahami materi pembulatan dalam hal ini melalui % ,asi 1aitu a:ase eksplorasi* dalam ,ase ini guru men1akan benda di sekitarn1a 1ang bernilai puluhan* ratusan* ribuan kepada murid- 'uru menggunakan media kartu* kemudian membagikan kepada tiap kelompok dalam .umlah puluhan* ratusan* dan ribuan- 0urid mengamati* mengutak4atik kartu 1ang telah dibagikan oleh guru- 'uru kemudian bertan1a kepada murid

%# tentang alat peraga 1ang telah diberikan kepada murid dan murid men.a5ab pertan1aan dari guru terkait dengan alat peraga

b- :ase pengenalan konsep* dalam ,ase ini guru men1uruh murid mengurutkan kartu bilangan berdasarkan besarn1a bilangan 1ang ada pada kartu serta murid menentukan nilai bilangan terdekat setelah menempatkan sebuah kartu antara dua kartu lainn1a- Setelah itu murid diarahkan untuk menemukan aturan untuk menentukan nilai terdekat baik ke puluhan* ratusan* maupun puluhan- Sehingga murid menemukan aturan untuk menentukan konsep pembulatan 7- :ase aplikasi konsep* dalam ,ase ini guru membagikan LKS untuk setiap kelompok* setelah selesai peker.aan murid melaporkan hasil peker.aann1aDari hasil peker.aan murid guru membandingkan hasil ker.a seluruh murid * untuk lebih .elasn1a guru men.elaskan kembali .a5aban dari murid .ika terdapat .a5aban 1ang belum benar %- =bser;asi* guru mengamati akti;itas 1ang dilakukan murid pada saat bela.ar* masih terdapat murid 1ang melakukan kegiatan lain pada saat kegiatan pembela.aran berlangsung karena sebelumn1a murid telah terbiasa pasi, dalam menerima materi penga.aran- Selain itu masih terdapat murid 1ang tidak mengumpulkan tugas(P) dan murid 1ang masih perlu bimbingan dalam menger.akan soal latihan'ambaran persentase ketuntasan bela.ar murid kelas III-9 T8NA

')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a sebesar

%9 $"*9J atau && dari %1 murid termasuk dalam kategori tuntas dan &9*1J atau 9 dari %1 murid termasuk dalam kategori tidak tuntas* berarti terdapat 9 murid 1ang memerlukan perhatian khusus pada siklus II karena mereka belum men7apai ketuntasan indi;idual- 6al ini menun.ukkan belum ter7apain1a ketuntasan klasikal sebesar 1>J- Serta masih terdapat murid 1ang melakukan kegiatan lain pada saat kegiatan pembela.aran berlangsung karena sebelumn1a murid telah terbiasa pasi, dalam menerima materi penga.aran- Selain itu masih terdapat murid 1ang tidak mengumpulkan tugas(P) dan murid 1ang masih perlu bimbingan dalam menger.akan soal latihan* sehingga perlu dilan.utkan pada siklus II dengan memperhatikan aspek4aspek di atas+. S!klus II a. Tahap Perencanaan Pada tahapan ini peneiliii meran7ang kembali ren7ana pelaksanaan pembela.aran sebagai kelan.utan materi dari siklus I dengan memperhatikan rekomendasi dari siklus I* kegiatan peren7anaan membuat skenario pelaksanaan tindakan* membuat lembar obser;asi untuk melihat bagaimana suasana bela.ar menga.ar di kelas saat pendekatan konstrukti;istikme dilaksanakan* 0embuat alat bantu menga.ar 1ang diperlukan dalam rangka membantu murid memahami konsep4konsep pembulatan dengan baik*0endesain alat e;aluasi untuk melihat apakah materi matematika telah dikuasai oleh muridb. Tahap Pelakasanaan

!" Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II ini berlansung selama & kali pertemuan dengan lama 5aktu setiap pertemuan adalah ! I %> menit- Proses pembela.aran dilan.utkan dengan pendekatan konstrukti;istik, dimana setelah proses pendekatan konstrukti;istik dilan.utkan dengan pemberian rangkuman dan sintesis sebagaimana tersa.i pada )PPa- :ase 3ksplorasi* guru bertan1a kepada murid untuk men1ebutkan benda4 benda di sekitarn1a 1ang bernilai puluhan* ratusan* ribuan* membagikan kartu bilangan* kartu puluhan* ratusan* dan ribuan tiap kelompok* murid mengamati* mengutak4atik kartu 1ang telah dibagikan oleh guru* guru bertan1a kepada murid tentang alat peraga 1ang telah diberikan kepada murid* murid men.a5ab pertan1aan dari guru terkait dengan alat peragab- :ase Pengenalan Konsep* guru men1uruh murid mengurutkan kartu bilangan berdasarkan besarn1a bilangan 1ang ada pada kartu* murid menentukan nilai bilangan terdekat setelah menempatkan sebuah kartu antara dua kartu lainn1a* murid diarahkan untuk menemukan aturan untuk menentukan nilai terdekat baik ke puluhan* ratusan* maupun puluhan* murid menemukan aturan untuk menentukan konsep pembulatan 7- :ase Aplikasi Konsep* guru membagikan LK0 untuk setiap kelompok 0urid melaporkan hasil peker.aann1a* guru membandingkan hasil ker.a seluruh murid* guru men.elaskan kembali .a5aban dari murid .ika terdapat .a5aban 1ang belum benar c. Tahap Observasi

!1 Pada tahap ini dilaksanakaan proses obser;asi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar obser;asi 1ang telah dibuat serta melaksanakan e;aluasi berupa tes hasil bela.ar siklus I setelah pertemuan- Tes hasil bela.ar 1ang dibrikan berbentuk uraian seban1ak & item sebagaimana ter7antum pada lampiran9erdasarkan hasil obse;asi diperoleh gambar bah5a minat dan moti;asi murid selama mengikuti kegiatan pembela.aaran konsep pembulatan7ukup baik6al ini diindikasikan oleh: 1- )ata4rata persentase kehadiran murid 1ang mengikuti kegiatan pembela.aran pada siklus I sebesar 1""J&- )ata4rata persentase murid 1ang memperhatikan pembahasan materi pela.aran sebesar 9>J%- )ata4rata persentase murid 1ang melaksanakan kegiatan lain pada saat pembahasan materi pela.aran >J!- )ata4rata persentase murid 1ang menga.ukan pertan1aan tentang tentang materi pela.aran 1ang belum dimengerti >"J>- )ata4rata persentase murid 1ang masih perlu bimbingan dalam memahami konsep pembulatan >J- )ata4rata persentase murid 1ang mampu membangun pengetahuann1a sendiri #"J$- )ata4rata persentase murid 1ang menger.akan tugas(P) sebesar 1""J9erdasarkan hasil e;aluasi 1aitu berupa tes hasil bela.ar murid diperoleh peningkatan kemampuan dalam memahami konsep pembulatan melalui

!& pendekatan konstrukti;istik mengalami peningkatan dari siklus sebelumn1a-- 6al ini berarti hasil bela.ar murid pada siklus II dari penerapan strategi pembela.aran pendekatan konstrukti;istik tergolong tinggi-

Tabel !-&- Persentase skor hasil bela.ar Konsep pembulatan kelas murid kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a siklus II Sk5" C &" &1 C !" !1 C " 1 C #" #1 C 1"" Ka e/5-! Sangat rendah )endah Sedang Tinggi 1" &1 *# %&*% $*$ $$4$ ,-ekue.s! Pe-se. ase ;<=

Sangat tinggi Ju0lah Sumber: Hasil Analisis data lampiran hal 70

9erdasarkan hasil e;aluasi dari pelaksanaan siklus I ke siklus II 1aitu berupa tes hasil bela.ar murid diperoleh peningkatan kemampuan dalam memahami konsep pembulatan melalui pendekatan konstrukti;istik mengalami peningkatan dari siklus sebelumn1a-- 6al ini berarti hasil bela.ar murid pada siklus II dari penerapan strategi pembela.aran pendekatan konstrukti;istik tergolong tinggi atau murid sudah men7apai standard ketuntasan sehingga tidak pelu lagi dilan.utkan ke siklus IIIB. Pe06ahasa.

!% Pada analisis kualitati, diperoleh data darim pengamatan guru pada saat pembela.aran berlangsung dan tugas 1ang telah diberikan- Dalam hal ini 1ang men.adi ,okus pengamatan adalah sikap* kesungguhan dan tanggapan4tanggapan muridDari a5al penelitian berlangsung hingga berakhirn1a siklus I ter7atat se.umlah perubahan 1ang ter.adi pada murid 1aitu: a- Perhatian murid terhadap proses pembela.aran makin baik- Dalam hal ini ditandai dengan kuantitas murid 1ang bertan1a meningkatb- Keberanian murid untuk memahami konsep pembulatan dengan kemampuan sendiri- 6al ini ditandai dengan adan1a beberapa murid 1ang mampu men1elesaikan soal dengan kemampuan sendiri7- Jumlah murid 1ang menger.akan tugas mengalami peningkatan* sebalikn1a murid 1ang tidak mengumpulkan tugas 1ang diberikan mengalami penurunan .ika dibandingkan dengan keadaan sebelum berlangsung penelitian iniPada siklus II* perubahan4perubahan dasar ditemukan pada murid adalah sebagai berikut: a- Perhatian murid pada proses pembela.aran dibandingkan siklus sebelumn1a semakin baik- 6al ini ditandai dengan semakin ban1akn1a .umlah murid 1ang mengikuti proses pembela.aran pada mata pela.aran matematika- Jika pada siklus I rata4rata persentase .umlah ketidakhadiran murid adalah seban1ak 9>J maka pada siklus II meningkat men.adi 1""J-

!! b- Kesungguhan murid dalam menger.akan tiap tugas 1ang diberikan .uga mengalami peningkatan .ika dibandingkan siklus I- Pada siklus I rata4rata persentase 9"J maka pada siklus II meningkat men.adi 1""J7- Kemampuan murid men1elesaikan soal dengan kemampuan sendiri meningkat6al ini ditandai dengan ban1akn1a murid 1ang menga7ungkan tangan untuk men7eritakan masalah di depan kelas Pada pertemuan a5al siklus I* semangat dan keakti,an murid mengikuti kegiatan bela.ar menga.ar dan men1elesaikan tugas 1ang diberikan hampir tidak mengalami perubahan 1ang berarti dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan penelitian iniTes 1ang diberikan pada pertemuan pertama* 5alaupun umum1a murid menger.akan tugas tersebut dari pengamatan terhadap .a5aban 1ang diberikan dan penguasaan mereka terhadap .a5aban itu menun.ukkan bah5a mereka han1alah men7ontoh .a5aban dari temann1an 1ang dianggap mampu* tanpa mengetahui bagaimana pen1elesaian 1ang sebenarn1a dari tugas tersebutDari pengamatan .uga diketahui bah5a masalah murid sebagian besar dalam men1elesaikan soal melihat peker.aan dari temann1a 1ang telah lebih dahulu men1elesaikan soalDari tugas kelompok 1ang diberikan umumn1a murid masih sangat lemah dalam konsep dasar 1ang seharusn1a telah mereka kuasai- 8taman1a konsep men1elesaikan soal* murid 1ang demikian sangat kesulitan mengikuti materi 1ang dia.arkan- Pada siklus ini moti;asi murid untuk memberikan .a5aban 1ang benar untuk setiap tugas 1ang diberikan masih sangat kurang- Dari segi sikap

!> terhadap Kproses pembela.aran Konsep pembulatan pada a5al4a5al pertemuan siklus 1 tidak .auh beda dengan proses pembela.aran sebelum penelitian dilakukan- Namun pada pertemuan4pertemuan berikutn1a murid sudah mulai tertarik- Ini terlihat dari berkurangn1a murid 1ang tidak hadir pada setiap bela.ar konsep pembulatan- 6al ini .uga disebabkan karena 7ontoh47ontoh soal 1ang diberikan hampir seluruhn1a berkaitan langsung dengan kegiatan sehari4hari muridSe7ara umum dapat dikatakan bah5a siklus ini murid sudah mulai menampakkan sikap positi, terhadap mata pela.aran matematika- 6al ini diiringi dengan adan1a beberapa murid 1ang antusias menaggapi tugas4tugas 1ang di berikan*5alaupun 1ang ban1ak memberikan komentar maupun .a5aban adalah berkisar pada murid tertentuProses pembela.aran pada siklus II ini tidak .auh berbeda dengan siklus sebelumn1a saat berlangsungnn1a proses pembela.aran- 0urid 1ang menga.ukan pertan1aan han1a tertentu 1akni murid 1ang memperoleh nilai baik sa.aDemikian haln1a dengan .a5aban dari pertan1aan balik guru* hampir tidak ada murid 1ang men.a5abn1aDalam menger.akan soal latihan 1ang diberikan umumn1a murid masih selalu memerlukan bimbingan dari guru- Dalaupun demikian perhatian murid terhadap pela.aran konsep pembulatan telah dianggap positi,- 6al ini terlihat dari .a5aban setiap muridPada akhir pertemuan siklus II terlihat kesungguhan murid dalam mengikuti proses pembela.aran mengalami kema.uan- 6al tersebut terlihat oleh

! .a5aban murid men1elesaikan tugas4tugas dengan model tugas mandiri dan indi;idual- Tugas ini di ramu sedemikian rupa sehingga murid termoti;asi untuk men1elesaikan tugas4tugas 1ang diberikanPada pelaksanaan siklus ini 5alaupun dari segi pemahaman materi hampir tidak ada perbedaan- Akan tetapi dari segi sikap murid terhadap mata pela.aran matematika* minat* berupa keinginan untuk mengetahui materi 1ang disa.ikan oleh guru ataupun kesungguhan murid dalam proses pembela.aran mengalami kema.uan- 6al ini terlihat dari .umlah murid 1ang hadir mengikuti pela.aranPendapat murid terhadap mata pela.aran Konsep pembulatan pada proses pembela.aran 1ang mereka alami* umumn1a murid menganggap bah5a konsep pembulatan ini adalah mata pela.aran 1ang mudah dimengerti- Pada sebagian ke7il murid mengaku bangga dan merupakan kepuasan tersendiri .ika dapat meme7ahkan masalah melalui diskusi kelompokPada a5al siklus I umumn1a murid menganggap bah5a itu sesuatu 1ang tidak penting- Namun setelah berlangsungn1a pelaksanaan siklus I hingga siklus II* di mana pada hampir semua 7ontoh47ontoh soal selalu dikaitkan dengan keadaan lingkungan sehingga pada akhirn1a mereka mengerti tentang man,aat konsep pembulatan dalam kehidupan0engenai soal4soal latihan 1ang diberikan dan diker.akan di kelas umumn1a mereka masih sulit men.a5ab- Sebagian murid biasan1a mengerti pen.elasan guru di kelas- Namun .ika sudah bela.ar di rumah atau menger.akan tugas* maka pen.elasan guru sudah terlupa lagi- Apalagi kalau berselang beberapa hari setelah di.elaskan oleh guru-

!$ 8mumn1a murid melibatkan pro,il guru 1ang menga.ar sehingga terkadang mereka membandingkan antara guru konsep pembulatan dengan guru mata pela.aran lainSaran 1ang dia.ukan murid terhadap proses pembela.aran dapat dirangkum sebagai berikut: 1- 0ereka umumn1a men1arankan agar guru dalam men.elaskan materi pela.aran .angan terlalu 7epat dan selalu mengulang4ulang* sebab sebagian besar murid biasan1a belum* mengerti namun takut bertan1a&- Pada saat kegiatan bela.ar menga.ar berlangsung diupa1akan agar guru konsisten dalam menerapkan aturan main kegiatan pembela.aran sedemikian sehingga kegiatan pembela.aran berlangsung dengan akti,%- Agar dalam memberikan soal4soal latihan diker.akan di sekolah .angan terlalu sulit dan diupa1akan mirip dengan 7ontoh soal 1ang di.elaskan-

!#

BAB V PENUTUP A. Kes!0"ula. Selama penelitian ini berlangsung dalam dua siklus perubahan4perubahan 1ang ter.adi atas murid dapat dikemukakan bah5a melalui penerapan pendekatan konstrukti;istik pemahaman murid terhadap konsep pembulatan di kelas III-9 T8NA ')A6ITA )IN'AN SDL49 Dharma5anita Kabupaten Tana Tora.a maningkat- Serta nilai pembela.aran matematika mengalami peningkatanB. Sa-a.-sa-a. Setelah melihat hasil penelitian 1ang telah dilaksanakan* maka penulis men1arankan: 1- Agar strategi pembela.aran dengan pemdekatan konstrukti; disusun sedemikian rupa sehingga men.adi model pembela.aran 1ang lebih e,ekti, terhadap pokok4pokok bahasan tertentu&- Diupa1akan sedini mungkin untuk mengatasi kesulitan4kesulitan 1ang dialami* baik oleh murid maupun guru dalam proses pembela.aran- 6al

!9 ini dapat didasarkan dari re,leksi berupa perubahan 1ang ter.adi ketika proses pembela.aran berlangsung ataupun diambil dari tanggapan murid itu sendiri-

%- Agar pihak 1ang ber5enang lebih memperhatikan mutu pendidikan dengan lebih memberikan dukungan moril dan material dalam setiap mengembangkan model pembela.aran 1ang dianggap 7o7ok untuk diterapkan-

>" DA,TAR PUSTAKA Ais1ah* N1imas Dkk- &""$- Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas Darhim- 199&ork Shop Matematika- Jakarta: Depdikbud

D.uanda Dadan- &"" - Pembelajaran !onsep pembulatan "ang !omunikati# dan Men$enangkan- Jakarta: Depdiknas Inganah* Sitti- &""%- 0odel Pembela.aran Segi 3mpat Dengan pendekatan )ealistik Pada 0urid Kelas & SLTP Negeri % 9atu- %esis. 8ni;ersitas Negeri 0alangIrianto Agus- &""%- Statistik !onsep Dasar Dan Aplikasin$a- Padang: Ken7ana Perenada 0edia 'roupLatri- &""%- Pembela.aran +olume Kubus Dan 9alok se7ara Konstrukti;istik Dengan 0enggunakan alat peraga di Kelas > SD Negeri Datampone%esis. 0alang: 8ni;ersitas Negeri 0alang 0appiare &""$- Peningkatan 6asil 9ela.ar 0atematika 0urid Kelas II S0P Negeri 1 Palakka Datampone Negeri 1 Salomekko 0elalui Pembela.aran dengan Pendekatan Konstrukti;istikme- Skripsi Tidak Diterbitkan: STKIP 0uhammadiah 9one 0oleong* L- &""". Metodologi Penelitian Penelitian !ualitati# - 9andung: )ema.a 1 )osdakar1a 0uhset1o* 'atot* dkk- &"">- Pembelajaran Matematika SD- Jakarta: 8ni;ersitas Terbuka 0uslimin* dkk- &""#- Panduan Penulisan Skripsi- 0akassar: Prodi P'SD :IP 8N0Nurkan7ana* 19# - &'aluasi Pendidikan- Suraba1a: 8saha Nasional Nur* 0ohamad* dkk- 1999- %eori (elajar- Suraba1a: 8ni;ersitas Negeri 0alang )akhmat* <e7e- 199#- &'aluasi Pengajaran- Jakarta: Depdikbud )usse,endi* 199&- Dasar 0atematika 0odern- 8ntuk 'uru- 9andung: Tarsito Sinaga* dkk- &""$- %erampil (erhitung Matematika untuk SD !elas )))- Jakarta: 3rlangga-

>1 Slameto- &""%- (elajar dan *aktor+#aktor $ang Mempengaruhin$a ,edisi ))-. Jakarta: -)ineka <iptaSoe5ito* dkk 1991. Pendidikan Matematika )- Jakarta: Depdikbud Subarinah* 19#1-:Matematika., )lmu dalam Perspekti#- Jakarta: 'ramediaSuherman* 3rman- &""1- Strategi Pembelajaran Matematika !ontemporer9andung: Jurusan Pendidikan matematia :0IPA 8ni;ersitas Pendidikan Indonesia Sukamto- &"">- Peningkatan !ualitas Pembelajaran- Jakarta: Dir.en Dikti Suparno P- &""1- *ilsa#at !onstrukti'istikme Dalam Pendidikan- 2og1akarta: Kanisiun S1ah- 199>- Proses (elajar Mengajar: 9andung - Tarsito8mar* A dan Ka7o* N- &""$- Penelitian %indakan !elas: Pengantar ke Dalam Pemahaman !onsep dan Aplikasi. 0akassar: 9adan Penerbit 8N0 Dardhani* Sri- 1999- !onstrukti'istikme- Jakarta: Depdikbud 2u5ono* Ipung- &""1- Pembelajaran Matematika Se/ara Membumi- 8ni;ersitas Negeri 0alang- Depdiknas

>&

>&

>1

>% La0"!-a. # Re.8a.a Pelaksa.aa. Pe06ela2a-a. ;S!klus I= Satuan Pendidikan 0ata Pela.aran Pokok 9ahasan Sub Pokok 9ahasan Kelas(Semester Alokasi Daktu A. S a.7a- K50"e e.s! 0emahami dan menggunakan si,at4si,at penger.aan hitung bilangan dalam men1elesaikan masalah B.K50"e e.s! Dasa0engadakan penaksiran dan pembulatan1.I.7!ka 50embulatkan hasil penger.aan hitung dalam puluhan* ratusan* dan ribuan terdekat D.Tu2ua. Pe06ela2a-a. 1- 0urid dapat melakukan pembulatan ke puluhan terdekat &- 0urid dapat melakukan pembulatan ke ratusan terdekat %- 0urid dapat melakukan pembulatan ke ribuan terdekat !- 0urid dapat men1elesaikan masalah 1ang berkaitan dengan pembulatan E.Pe.7eka a. 7a. Me 57e Pe06ela2a-a. 1&Pendekatan pembela.aran konstrukti;istik 0etode Pembela.aran: 7eramah ber;ariasi : : : : : : SDL49 Dharma5anita 0atematika =perasi 6itung 9ilangan Pembulatan III(1 ! I %> menit

,. La./kah-la./kah Pe06ela2a-a. Pe- e0ua. Pe- a0a ;#= A- Kegiatan A5al ?> menit@ 1- 9erdoa

>! &- Absensi %- 0enge7ek kebersihan kelas !- Apersepsi 9- Kegiatan Inti ?>> menit@ 1ab7de&:ase 3ksplorasi 'uru bertan1a kepada murid untuk men1ebutkan bilangan4bilangan puluhan* ratusan* dan ribuan'uru membagikan alat peraga berupa kartu4 kartu bilangan* kartu bilangan puluhan* ratusan* dan ribuan 0urid mengamati alat peraga 1ang telah dibagikan oleh guru 'uru bertan1a kepada murid tentang alat peraga 1ang telah diberikan kepada murid 0urid men.a5ab pertan1aan dari guru terkait dengan alat peraga :ase Pengenalan Konsep a- 'uru meminta murid mengurutkan kartu bilangan dimulai dari bilangan puluhan tertentu sampai ke puluhan berikutn1ab- 'uru menun.uk bilangan tertentu* dan meminta murid menentukan lebih dekat ke u.ung ba5ah ?paling ke7il@ atau ke atas ?paling besar@ 7- 0urid diarahkan untuk menemukan pembulatan ke puluhan terdekat bilangan 1ang ditun.ukkan oleh guru d- 0urid merumuskan aturan pembuloatan ke puluhan terdekate- <ara di atas dilakukan berulang untuk pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat%ab7:ase Aplikasi Konsep 'uru membagikan LKS untuk setiap kelompok 0urid melaporkan hasil peker.aann1a 'uru membandingkan hasil ker.a seluruh murid

>> d'uru men.elaskan kembali .a5aban dari murid .ika terdapat .a5aban 1ang belum benar

<- Kegiatan Akhir ?1" menit@ 1- 'uru men1ampaikan keberhasilan pembela.aran se7ara umum &- 'uru dan murid men1impulkan materi %- 'uru memoti;asi murid !- 0enutup pela.aran dengan berdoa Pe- e0ua. Ke7ua ;+= A- Kegiatan A5al ?> menit@ 1- 9erdoa &- Absensi %- 0enge7ek kebersihan kelas !- Apersepsi 9- Kegiatan Inti ?>> menit@ 1- :ase 3ksplorasi ab7dedengan alat peraga &- :ase Pengenalan Konsep aberikutn1a'uru meminta murid mengurutkan kartu bilangan dimulai dari bilangan puluhan tertentu sampai ke puluhan 'uru bertan1a kepada murid untuk men1ebutkan bilangan4bilangan puluhan* ratusan* dan ribuan'uru membagikan alat peraga berupa kartu4 kartu bilangan* kartu bilangan puluhan* ratusan* dan ribuan 0urid mengamati alat peraga 1ang telah dibagikan oleh guru 'uru bertan1a kepada murid tentang alat peraga 1ang telah diberikan kepada murid 0urid men.a5ab pertan1aan dari guru terkait

> b'uru menun.uk bilangan tertentu* dan meminta murid menentukan lebih dekat ke u.ung ba5ah ?paling ke7il@ atau ke atas ?paling besar@ 7dpuluhan terdekate<ara di atas dilakukan berulang untuk pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat%- :ase Aplikasi Konsep ab7d'uru membagikan LKS untuk setiap kelompok 0urid melaporkan hasil peker.aann1a 'uru membandingkan hasil ker.a seluruh murid 'uru men.elaskan kembali .a5aban dari murid .ika terdapat .a5aban 1ang belum benar <- Kegiatan Akhir ?1" menit@ 1- 'uru men1ampaikan keberhasilan pembela.aran se7ara umum &- 'uru dan murid men1impulkan materi %- 'uru memoti;asi murid !- 0enutup pela.aran dengan berdoa G. Me7!a 7a. Su06e- Pe06ela2a-a. A1&9LKS Sumber 9ela.ar 1- Kurikulum KTSP &- Sinaga* dkk- &""$- Terampil berhitung matematika untuk SD Kelas IIIB- 6al > 4>#- Jakarta: 3rlangga H. Ala Pe.!la!a. 0edia Kartu bilangan puluhan* ratusan dan ribuan 0urid diarahkan untuk menemukan pembulatan ke puluhan terdekat bilangan 1ang ditun.ukkan oleh guru 0urid merumuskan aturan pembuloatan ke

>$ 1&Tes Tertulis ?terlampir@ Lisan

Tes tertulis : Tulislah pembulatann1a sampai puluhan* ratusan* dan ribuan terdekat 1&%> dibulatkan men.adi #"! dibulatkan men.adi >-9#1 dibulatkan men.adi

K-! e-!a "e.!la!a. Skor Perolehan )umus : NA I 1" F-----------Skor maksimum Skor 0aksimal : 1" ?.umlah Soal 1"@ Ket : NA : Nilai Akhir 1" 1" NA : I 1" F F 1" 1" 1"

># La0"!-a. + Re.8a.a Pelaksa.aa. Pe06ela2a-a. ;S!klus II= Satuan Pendidikan 0ata Pela.aran Pokok 9ahasan Sub Pokok 9ahasan Kelas(Semester Alokasi Daktu A. S a.7a- K50"e e.s! 0enggunakan si,at4si,at operasi hitung* ,a7tor* kelipatan bilangan bulat serta menggunakann1a dalam kehidupan sehari4hari B. K50"e e.s! Dasa0elakukan dan menggunakan si,at4si,at operai hitung bilangan dalam peme7ahan masalah 1. I.7!ka 50embulatkan hasil penger.aan hitung dalam puluhan* ratusan* dan ribuan terdekat D. Tu2ua. Pe06ela2a-a. 1- 0urid dapat melakukan pembulatan ke puluhan terdekat &- 0urid dapat melakukan pembulatan ke ratusan terdekat %- 0urid dapat melakukan pembulatan ke ribuan terdekat !dengan pembulatan E. !Pe.7eka a. 7a. Me 57e Pe06ela2a-a. 1- Pendekatan pembela.aran konstrukti;istik 0etode Pembela.aran: 7eramah ber;ariasi 0urid dapat men1elesaikan masalah 1ang berkaitan : : : : : : SDL49 Dharma5anita 0atematika =perasi 6itung 9ilangan Pembulatan III(1 & I %> menit

,. La./kah-la./kah Pe06ela2a-a.

>9 Pe- e0ua. Pe- a0a ;#= A- Kegiatan A5al ?> menit@ 1- 9erdoa &- Absensi %- 0enge7ek kebersihan kelas !- Apersepsi 9- Kegiatan Inti ?>> menit@ 1- :ase 3ksplorasi ab7dedengan alat peraga &- :ase Pengenalan Konsep aberikutn1ab'uru menun.uk bilangan tertentu* dan meminta murid menentukan lebih dekat ke u.ung ba5ah ?paling ke7il@ atau ke atas ?paling besar@ 7dpuluhan terdekate<ara di atas dilakukan berulang untuk pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat0urid diarahkan untuk menemukan pembulatan ke puluhan terdekat bilangan 1ang ditun.ukkan oleh guru 0urid merumuskan aturan pembuloatan ke 'uru meminta murid mengurutkan kartu bilangan dimulai dari bilangan puluhan tertentu sampai ke puluhan 'uru bertan1a kepada murid untuk men1ebutkan bilangan4bilangan puluhan* ratusan* dan ribuan'uru membagikan alat peraga berupa kartu4 kartu bilangan* kartu bilangan puluhan* ratusan* dan ribuan 0urid mengamati alat peraga 1ang telah dibagikan oleh guru 'uru bertan1a kepada murid tentang alat peraga 1ang telah diberikan kepada murid 0urid men.a5ab pertan1aan dari guru terkait

" %- :ase Aplikasi Konsep ab7d'uru membagikan LKS untuk setiap kelompok 0urid melaporkan hasil peker.aann1a 'uru membandingkan hasil ker.a seluruh murid 'uru men.elaskan kembali .a5aban dari murid .ika terdapat .a5aban 1ang belum benar

<- Kegiatan Akhir ?1" menit@ 1- 'uru men1ampaikan keberhasilan pembela.aran se7ara umum &- 'uru dan murid men1impulkan materi %- 'uru memoti;asi murid !- 0enutup pela.aran dengan berdoa Pe- e0ua. Ke7ua ;+= A- Kegiatan A5al ?> menit@ 1- 9erdoa &- Absensi %- 0enge7ek kebersihan kelas !- Apersepsi 9- Kegiatan Inti ?>> menit@ 1- :ase 3ksplorasi ab7dedengan alat peraga 'uru bertan1a kepada murid untuk men1ebutkan bilangan4bilangan puluhan* ratusan* dan ribuan'uru membagikan alat peraga berupa kartu4 kartu bilangan* kartu bilangan puluhan* ratusan* dan ribuan 0urid mengamati alat peraga 1ang telah dibagikan oleh guru 'uru bertan1a kepada murid tentang alat peraga 1ang telah diberikan kepada murid 0urid men.a5ab pertan1aan dari guru terkait

1 &- :ase Pengenalan Konsep a- 'uru meminta murid mengurutkan kartu bilangan dimulai dari bilangan puluhan tertentu sampai ke puluhan berikutn1ab- 'uru menun.uk bilangan tertentu* dan meminta murid menentukan lebih dekat ke u.ung ba5ah ?paling ke7il@ atau ke atas ?paling besar@ 7- 0urid diarahkan untuk menemukan pembulatan ke puluhan terdekat bilangan 1ang ditun.ukkan oleh guru d- 0urid merumuskan aturan pembuloatan ke puluhan terdekate- <ara di atas dilakukan berulang untuk pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat%- :ase Aplikasi Konsep ab7d'uru membagikan LKS untuk setiap kelompok 0urid melaporkan hasil peker.aann1a 'uru membandingkan hasil ker.a seluruh murid 'uru men.elaskan kembali .a5aban dari murid .ika terdapat .a5aban 1ang belum benar <- Kegiatan Akhir ?1" menit@ 1- 'uru men1ampaikan keberhasilan pembela.aran se7ara umum &- 'uru dan murid men1impulkan materi %- 'uru memoti;asi murid !- 0enutup pela.aran dengan berdoa G. Me7!a 7a. Su06e- Pe06ela2a-a. 1bLKS 0edia a- Kartu bilangan puluhan* ratusan dan ribuan

&- Sumber 9ela.ar a-Kurikulum KTSP b- Sinaga* dkk- &""$- Terampil berhitung matematika untuk SD Kelas IIIB6al >#4 "- Jakarta: 3rlangga

&

H. Ala Pe.!la!a. 1&Tes Tertulis ?terlampir@ Lisan

Tes tertulis : Tulislah pembulatann1a sampai puluhan* ratusan* dan ribuan terdekat 1&%11 dibulatkan men.adi %!" dibulatkan men.adi 1-!$" dibulatkan men.adi

K-! e-!a "e.!la!a. Skor Perolehan )umus : NA I 1" F-----------Skor maksimum Skor 0aksimal : 1" ?.umlah Soal 1"@ Ket : NA : Nilai Akhir 1" 1" NA : I 1" F F 1" 1" 1"

% La0"!-a. *. Le06a- Ke/!a a. Mu-!7 ;LKM=

NAMA : NIS :

LEMBAR KEGIATAN MURID 1- Susunlah kartu bilangan mulai dari bilangan "* 1* &* sampai $" b- Tulislah semua bilangan antara " dan $" 1ang lebih dekat ke " dari pada ke $" 7- Tulislah semua bilangan antara " dan $" 1ang lebih dekat ke $" dari pada ke " d- Dari susunan itu isilah titik4titik berikut 1@- Pembulatan ke puluhan terdekat dari ! adalah-----&@ Pembulatan ke puluhan terdekat dari # adalah----%@ Jika satuann1a kurang dari > maka di bulatkan ke ----------* dan .ika satuann1a sama dengan atau lebih dari > maka dibulatkan ke-------------&Pembulatan ke ratusan terdekat dari: a- 1$# adalah ---b- %&9 adalah---7- > >$ adalah---&a- >19# adalah ---b- >91# adalah-----#' Sk5- : #' > #'' ?@@.. Pembulatan ke ribuan terdekat dari:

! La0"!-a. &. Le06a- Tes ,5-0a !3 NAMA : NIS TES ,ORMATI, PETUNJUK : 1- Tulislah nama dan NI0 Anda pada tempat 1ang disediakan &- Perhatikanlah baik4baik soal sebelum men.a5ab SOAL : A- Tulislah pembulatan sampai puluhan terdekat 1- 1! dibulatkan men.adi - - - &- 1!> dibulatkan men.adi-----%- &!## dibulatkan men.adi----9- Tulislah pembulatan sampai ratusan terdekat 1- 1&> dibulatkan men.adi-------&- %$ % dibulatkan men.adi--------<- Tulislah pembulatan sampai ribuan terdekat 1- -#%99 dibulatkan men.adi------------&- %99 dibulatkan men.adi-------#' Sk5- : #' > #'' ?@@.. :

> La0"!-a. A. Le06a- O6se-:as! Pe.//u.aa. Pe.7eka a. K5.s -uk !:!s !k N5. 1&%!>$#91"111&1%1!1>1 1$1#19&"Na0a Mu-!7 6asrullah 2usril Surianto Lakasi )ahman :arid :arid Dah1udi 6andiman Tri D0uh- Irs1ad 0uh- Salahuddin Jasul Nur Nur 6ida1ahtullah Ahmad )ingan A5al Adiaksa Suardi 9ahtiar 0uh- 6asman )iLki 9 Adil :ikrandi 0uh- 6ida1at :atur )amadhan Jumri A- Nas1itul :auLiah I.7!ka 5- Pe.7eka a. K5.s -uk !:!s !k Eks"l5-as! Pe./e.ala. K5.se" A"l!kas! K5.se" # + * & # + * & A # + * & Sk5A* A* A* %# %# %# %# &% &% &% A* &% &% A* A* A* A* &% %$ *(

&1&&&%&!&>& &$&#&9%"%1-

Su7i ALharianti Nur :adillah Dahlan St- )ahman Aruna 6ida1at Nur :adeliah )id5an Nur :adillah Juma )ini Adriani Asma Nurkasina )atna 0arini Astuti De;i No;ianti Ke e-a./a.: I.7!ka 5

%# A* A* A* &% &% &% %# &% A* %#

> #'' ? Ju0lah I.7!ka 5-

Ke eran!an " a1ratusan* dan ribuan&'uru membagikan alat peraga berupa kartu4 kartu bilangan* kartu bilangan puluhan* ratusan* dan ribuan :ase 3ksplorasi 0urid men1ebutkan bilangan4bilangan puluhan*

$ %dibagikan oleh guru !diberikan kepada murid >alat peraga b1&%!puluhan terdekat>ribuan terdekat71&%!:ase Aplikasi Konsep 'uru membagikan LKS untuk setiap kelompok 0urid melaporkan hasil peker.aann1a 'uru membandingkan hasil ker.a seluruh murid 'uru men.elaskan kembali .a5aban dari murid .ika terdapat .a5aban 1ang belum benar 0urid melakukan pembulatan ke ratusan dan :ase Pengenalan Konsep 0urid mengurutkan kartu bilangan dimulai dari bilangan puluhan tertentu sampai ke puluhan berikutn1a0urid menentukan lebih dekat ke u.ung ba5ah ?paling ke7il@ atau ke atas ?paling besar@ 0urid diarahkan untuk menemukan pembulatan ke puluhan terdekat bilangan 1ang ditun.ukkan oleh guru 0urid merumuskan aturan pembuloatan ke 0urid men.a5ab pertan1aan guru terkait dengan 'uru bertan1a tentang alat peraga 1ang telah 0urid mengamati alat peraga 1ang telah

# La0"!-a. %. Da3 a- N!la! Ma e0a !ka Mu-!7 De./a. Me.//u.aka. Pe.7eka a. K5.s -uk !:!s !k N5. 1&%!>$#91"111&1%1!1>1 1$1#19&"&1&&&%&!&>& &$&#&9%"%1Na0a s!sBa Je.!s Kela0!. Tes ABal S!klus I 1" 9 # # $ # ! > $ > > $ # ! # # 9 # 9 $ # 9 $ # $ $ as Tes Akh!S!klus II 9 1" 1" 1" 1" 1" 1" # 9 1" 9 9 1" 1" 1" # 9 1" 9 1" 1" 1" 1" 9 1" 1" 1" 1" 1" 1" 9 Ke u. asa. S!klus I " 1"" 9" #" #" $" #" !" >" $" >" >" " $" #" !" " #" " #" 9" #" 9" " $" #" 9" $" #" $" $" (A < #A < S!klus II 9" 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" #" 9" 1"" 9" 9" 1"" 1"" 1"" #" 9" 1"" 9" 1"" 1"" 1"" 1"" 9" 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" 1"" 9" #'' < '<

6asrullah L 2usril L Surianto Lakasi L )ahman :arid L :arid Dah1udi L 6andiman T L 0uh- Irs1ad L 0uh- Salahuddin L Jasul Nur L Nur 6ida1ahtullah L Ahmad )ingan L A5al Adiaksa L Suardi 9ahtiar L 0uh- 6asman L )iLki 9 L Adil :ikrandi Amir L 0uh- 6ida1at L :atur )amadhan L Jumri L A- Nas1itul :P Su7i ALharianti P Nur :adillah DP St- )ahman P Aruna 6ida1at P Nur :adeliah )P Nur :adillah Juma P )ini Adriani P Asma Nurkasina P )atna P 0arini Astuti P De;i No;ianti P < S!sBa 9a./ u. as < S!sBa 9a./ !7ak u.

9 La0"!-a. ). ,5-0a O6se-:as! P-5ses Pe06ela2a-a. 0ateri Siklus N5. 1: Pembulatan :I Ak !:! as Gu-u Ke!ia an A#al 1- 0embuka pela.aran salam &- 0engin,ormasikan bahasan dan sub bahasan %- 0en1ampaikan pembela.aran dengan pokok pokok tu.uan Ca 2a 2a 2a T!7ak Ke S KS TS

&-

Ke!ia an In i A:ase 3ksplorasi 1- 0engungkapkan pengetahuan a5al 1ang dimiliki murid &- 0empersilahkan murid berdiskusi berkaitan dengan pemahaman murid 1ang dimilikin1a %- 0ela7ak pengetahuan murid tentang keliling persegi 9:ase Pengenalan Konsep 1- 0emberi kesempatan kepada murid untuk mengemukakan pendapat atau ide4iden1a &- 0en.a5ab pertan1aan murid .ika ada 1ang menga.ukan pertan1aan %- 0enggali penguasaan konsep melalui alat peraga 1ang dimanipulati, murid !- 0emberi respon dengan segera terhadap kesulitan maupun kema.uan murid dalam meme7ahkan masalah >- 0engarahkan murid untuk

2a 2a

2a 2a

2a 2a 2a

2a

$"

N5.

Ak !:! as Gu-u

Ca

T!7ak

Ke S KS TS

menemukan rumus %<:ase Aplikasi Konsep 2a 2a 2a 2a 2a 2a 2a

1- 0embagikan LKS kepada murid &- 0eminta murid mendiskusikan .a5abann1a se7ara berkelompok %- 0eminta kepada murid 1ang .a5abann1a berbeda dengan teman lainn1a !- 0eminta murid membuat rangkuman materi Ke!ia an Akhir 1- 0emberikan tes &- 0enge7ek pemahaman murid %- 0enutup pela.aran

Ke e-a./a.: S : Setu.u KS : Kurang Setu.u TD : Tidak Setu.u

Anda mungkin juga menyukai