Anda di halaman 1dari 44

GENETIKA

SRI HARSODJO WS.

MATERI KULIAH JURUSAN FARMASI FMIPA sri ISTN JAKARTA harsodjo

PENDAHULUAN
Orang sudah mengetahui bahwa anak itu mirip orang tuanya dan membawa sifat-sifat orang tua. Pepatah yang terkenal : De appel valt niet ver van de boom Like father, like Son Air cucuran atap jatuhnya kepelimbahan juga dsb. Genetika (ilmu keturunan) adalah cabang biologi yang mempelajari turun temurunnya sifat induk atau orang tua kepada keturunannya / anaknya. Sekarang genetika sudah berkembang sangat cepat dan muncul cabang-cabang genetika seperti : Sitogenetika Genetika mikrobia March 21, 2014 sri harsodjo

Genetika molekuler Genetika biokimia Genetika fisiologi Genetika populasi Genetika farmasi Genetika manusia Genetika tumbuhan Genetika hewan Eugenetika (rekayasa genetika pada manusia) .. dsb. Genetika manusia sangat sulit dilaksanakan karena : - faktor etika - tidak bebas untuk melakukan perkawinan - umur manusia yang panjang - jumlah komosom yang banyak - adanya KB March 21, 2014 sri harsodjo 3

PERKEMBANG BIAKAN Merupakan sifat alamiah makhluk hidup. Tujuannya: mengadakan keturunan agar tidak punah Perkembangbiakan dikelompokkan menjadi : a. Vegetatif (aseksual). melalui : Pembelahan sel (mikroba) Spora (bakteri, jamur, lumut, paku) Stek (ubikayu, mawar, ubijalar dsb) Cangkok/okulasi (pohon buah-buahan) b. Generatif (seksual) Umumnya terjadi pada organisme tingkat tinggi Terjadi pertemuan gamet jantan (spermatozoa/mikrospora/zygospora) dan gamet betina (ovum/makrospora/oospora)
March 21, 2014 sri harsodjo 4

Anggapan-anggapan pada kalangan para ahli : 1. Ovisma : Sesungguhnya yang memiliki sifat keturunan adalah sel telur yang dihasilkan oleh individu betina, individu jantan hanya menghasilkan cairan untuk menggiat-kan sel telur. 2. Animalkulisma : Terdapat hewan-hewan kecil pada cairan yang dihasilkan oleh individu jantan dan disebut animalkulus (sekarang spermatozoa), dalam animalkulus terdapat sifat keturunan, sel telur hanya tempat berkembangnya animalkulus . 3. Preformation theory, oleh Anthonie van Leuwenhoek (1632-1723), Swammerdam (1637-1680), Bonnet (1720-1793) Ada makhluk hidup berupa manusia kecil di dalam
March 21, 2014 sri harsodjo 5

Spermatozoa. Ada juga bentuk manusia-manusia kecil dalam sel telur. Teori ini beranggapan bahwa calon manusia itu sudah ada sebelumnya yaitu di dalam gamet. 4. Epigenesis theory, oleh Wolff (1733-1794) dan Von Baer (1792-1876): Sel telur yang sudah dibuahi oleh spermatozoa akan berkembang sedikit demi sedikit. 5. Pangenesis theory, oleh Charles Darwin (1809-1882) Didalam gamet terdapat tunas-tunas, yang akhirnya akan tumbuh menjadi makluk baru setelah sel telur dibuahi oleh spermatozoa . 6. Germ Plasma theory (Teori plasma benih), oleh August Weismann (1834-1914) : Gamet tidak dibentuk oleh jaringan tubuh, tetapi oleh jaringan khusus, sehingga kerusakan pada salah satu jaringan tubuh tidak mempengaruhi gamet dan tidak diturunkan ke anaknya.
March 21, 2014 sri harsodjo 6

REPRODUKSI SEL :
Reproduksi atau perkembangbiakan mempunyai fungsi agar suatu spesies (jenis) makhluk hidup tidak mengalami kepunahan. Cara perkembangbiakan setiap makhluk hidup berbeda-beda. Sel merupakan suatu unit pertumbuhan dan perkembangan, walaupun kelihatannya sangat sederhana, sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri (berkembang biak) dengan cara membelah diri.

Pembelahan sel dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a. Amitosis : Pembelahan langsung b. Mitosis : Pembelahan tidak langsung c. Meiosis : Pembelahan reduksi
March 21, 2014 sri harsodjo 7

PEMBELAHAN AMITOSIS : Adalah reproduksi sel dimana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahapan pembelahan sel. Tidak tampak adanya pembagian kromosom, peleburan inti sel, pembentukan gelendong pembelahan dsb. Yang nampak adalah : Inti sel mula-mula memanjang, kemudian mengecil pada bagian tengah. Akhirnya inti terbelah menjadi 2 bagian. Diikuti pembelahan cytoplasma (disebut cytokinesis), dan sel terbelah menjadi 2 Pada pembelahan ini, jumlah kromosom anak bisa tidak sama
March 21, 2014 sri harsodjo 8

Kromosom adalah benda hidup dalam sel, halus bentuk lurus seperti batang atau bengkok, memanjang atau pendek, terdiri atas zat yang mudah menghisap zat warna. Pada waktu sel tidak membelah kromosom ini berupa benang-benang kromatin. Amitosis banyak terjadi pada makluk bersel 1 dan atau pada organisme yang selnya belum mempunyai inti sel (sel prokaryotik), juga pada jaringan endosperm. Pada hewan dan tumbuhan pembelahan ini sering dijumpai pada amoeba, protozoa, ganggang bersel 1 (ganggang biru) juga pada bakteri.
March 21, 2014 sri harsodjo 9

PEMBELAHAN MITOSIS
Adalah reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahapan-tahapan yang teratur. Tahap-tahap pembelahan mitosis : Profase Metafase Anafase Telofase Setelah telofase, untuk ke tahap profase berikutnya, terdapat masa istirahat yang dinamakan Interfase , masa istirahat ini tidak termasuk tahap pembelahan mitosis. Ciri dari setiap tahapan pembelahan adalah :
March 21, 2014 sri harsodjo 10

PROFASE : Waktu 126/54 menit (waktu yang diperlukan untuk proses pembelahan sel pada bawang merah, bila terjadi pada temp. 15 C / 25oC) Inti sel akan kelihatan keruh, Tampak benang-benang kromatin mulai menebal, memendek dan terbentuk kromosom Sentrioli (gelembung/gelendong pembelahan) membelah dan masing-masing bergerak ke kutub sel Setiap kromosom akan membelah memanjang menjadi 2 kromatid, Membran inti dan nukleolus mulai menghilang Tahap ini paling lama diantara tahapan pembelahan mitosis
March 21, 2014 sri harsodjo 11

METAFASE : 24/14 menit Kromosom akan tersusun teratur pada bidang pembelahan (bidang equator sel) Benang-benang spindle makin jelas kelihatan menghubungkan masing-masing kromatid dengan sentriol di kutub sel Pada tahap ini kromosom tampak sangat jelas sehingga sangat mudah diamati dan dipelajari. ANAFASE : 5/3 menit Benang spindel berkontraksi sehingga setiap kromatid memisahkan diri dan bergerak ke masing-masing kutub sel Sel memanjang dan mulai terjadi lekukan pada daerah equator (bidang pembelahan sel) untuk sel hewan atau sekat (dinding [pemisah) pada sel tumbuhan
March 21, 2014 sri harsodjo 12

TELOFASE : 22/11 menit Kromatid sampai di kutub sel dan berangsur-angsur lenyap. Benang-benang spindel hilang Terjadi pembelahan sel pada daerah equator sel, sitoplasma terbagi menjadi 2 (sitokinesis), terbentuk inti, membran inti dan nukleolus Terbentuk 2 sel anakan
INTERFASE : 1356/870 menit Merupakan fase istirahat, Terjadi pengumpulan energi untuk proses pembelahan selanjutnya

March 21, 2014

Pada Mitosis, sel anakan yang terbentuk mempunyai jumlah kromosom dan sifat-sifat sama dengan sel induk. Mitosis terjadi pada jaringan meristem dan juga pada kambium. Pada sel tumbuhan tidak terdapat sentriol seperti pada sel hewan, juga kromosom sel hewan tidak mempunyai sentrosoma.
sri harsodjo 13

PEMBELAHAN MEIOSIS
Pembelahan meiosis tahapannya sama seperti pada pembelahan mitosis, Hanya disini berlangsung 2 tingkat yaitu Meiosi 1 dan Meiosis 2 tanpa diselingi interfase. Pada pembelahan ini terjadi pengurangan jumlah kromosom, kromosom sel anak jumlahnya setengah dari jumlah kromosom induk, karenanya disebut pembelahan reduksi Terjadi pada alat reproduksi (gametangium) yaitu ovarium atau tetes pada manusia/hewan serta ovarium (bakal buah) dan anthera (kepala sari) pada tumbuhan tinggi, dan pada paku/lumut terjadi pada sporogonium. Ciri setiap tahapan pembelahan Meiosis
March 21, 2014 sri harsodjo 14

MEIOSIS I

Profase I : Leptonema : Inti sel terlihat keruh, , benang-benang kromatin memendek dan menebal disebut kromosom Zygonema : Kromosom homolog saling berpasangan (sinapsis), membentuk bivalen Pachynema : Tiap kromosom pada bivalen membelah memanjang (berduplikasi) menjadi 2 kromatid, sehingga terbentuk bangunan yang terdiri atas 4 kromatid pada satu bivalen, bangunan ini disebut tetrad Diplonema : Masing-masing kromosom homolog merenggang dari pasangannya, Diakinesis : Sentriol membelah jadi 2 dan bergerak ke kutub sel, membran inti dan nukleolus menghilang. Terbentuk benang-benang spindel
March 21, 2014 sri harsodjo 15

Metafase I : Tetrad akan menempatkan diri pada bidang pembelahan, masing-masing kromosom homolog berikatan dengan sentriol lewat benang spindel Anafase I : Kromosom homolog saling berpisah dan bergerak ke kutub sel yang berlawanan Masing-masing kromatid pada kromosom homolog masih berikatan pada sentromernya Gelendong dan sel memanjang Telofase I : Kromatid sampai di kutub sel Terjadi sitokimesis, sehingga terbentuk 2 sel anakan yang sifatnya haploid Interkinese Waktu istirahat yang pendek antara meiosis I dan meiosis 16 II March 21, 2014 sri harsodjo

MEIOSIS II Setelah melewati fase istirahat yang pendek (interkinese), maka pada masing-masing sel anakan hasil meiosis I akan berlanjut proses Meiosis II yaitu : Profase II : Sentriol terbentuk lagi, membelah menjadi 2 , bergerak ke kutub sel dan serabut spindel terbentuk . Metafase II : Kromosom menempatkan diri pada bidang pembelahan sel, Masing-masing kromatid berikatan dengan benang spindel
March 21, 2014 sri harsodjo 17

Anafase II : Sentromer masing-masing kromosom membelah, Kromatid dari setiap kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub sel yang berlawanan Telofase II : Terjadi proses sitokinesis yang ke dua Kromatid menjadi kromosom, menghilang, Sentriol menghilang, terbentuk inti sel, membran inti dan nukleolus terbentuk kembali Terbentuk 4 sel anakan yang haploid
Pada meiosis, dari 1 sel induk akan terbentuk 4 sel anakan yang jumlah kromosomnya separo dari jumlah kromosom sel induk. Dari sel induk yang diploid, akan terbentuk sel anakan yang haploid.
March 21, 2014 sri harsodjo 18

GAMETOGENESIS Adalah proses pembentukan gamet (sel kelamin). Proses ini terjadi pada alat kelamin Dibedakan menjadi : Pada Manusia dan hewan tingkat tinggi: Spermatogenesis adalah pembentukan sel kelamin pria / jantan (spermatozoa) Oogenesis adalah pembentukan sel kelamin wanita / betina (ovum) Pada Tumbuhan tingkat tinggi : Mikrosporogenesis adalah pembentukan sel kelamin jantan (serbuk sari) Makrosporogenesis adalah pembentukan sel kelamin betina (kandung lembaga )
March 21, 2014 sri harsodjo 19

Spermatogenesis : Adalah pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) pada hewan (termasuk manusia) Urutan proses spermatogenesis sebagai berikut : Sel-sel primordial diploid pada jaringan testes membelah mitosis berkali-kali sehingga menghasilkan spermatogonium (2n). Sel ini kemudian mengalami pertumbuhan dan membentuk spermatosit primer (2n). Spermatosit primer membelah diri secara meiosis (meio-sis I) yang akan menghasilkan 2 sel spermatosit sekunder (n). Masing-masing spermatosit sekunder membelah (meiosis II) sehingga akan terbentuk 4 sel spermatid (n). Spermatid mengalami pematangan (maturasi) menjadi March 21, 2014 sri harsodjo 20 spermatozoa (n)

SPERMATOGENESIS
Tumbuh

2n

Spermatogonium (2n)

2n Meiosis 1

Spermatosit primer (2n)

n Meiosis 2

Spermatosit sekunder (n)

n Maturasi

Spermatid (n)

Spermatozoa (n)

March 21, 2014

sri harsodjo

Oogenesis : Adalah pembentukan sel kelamin betina (ovum) pada hewan (termasuk manusia) Urutan proses oogenesis sebagai berikut : Sel-sel primordial diploid pada jaringan ovarium membelah mitosis berkali-kali sehingga menghasilkan oogonium (2n). Sel ini kemudian mengalami pertumbuhan dan membentuk oosit primer (2n). Oosit primer membelah diri secara meiosis (meiosis I) yang akan menghasilkan 2 sel anakan. Satu sel menjadi oosit sekunder (n), satu sel lainnya mengalami degenerasi dan tidak tumbuh sempurna, terbentuk badan kutub primer Oosit sekunder membelah (meiosis II) sehingga akan terbentuk 2 sel anakan. Satu sel menjadi ootid (n), sedang
March 21, 2014 sri harsodjo 22

00GENESIS
2n

Oogonium (2n)

Tumbuh 2n Meiosis 1 Polosit (badan kutub) primer Meiosis 2 n n n

Oosit primer (2n)

Oosit sekunder (n)

Ootid (n)

Maturasi Polosit (badan kutub) sekunder


March 21, 2014

Ovum(n)
23

satu sel lainnya juga mengalami degenerasi dan menjadi badan kutub sekunder. Badan kutub primer juga membelah dan menghasilkan 2 badan kutub sekunder, sehingga pada satu periode pembelahan dihasilkan 3 badan kutub (polosit). Ootid mengalami pematangan (maturasi) menjadi ovum (n) Mikrosporogenesis : Adalah gametogenesis atau pembentukan sel kelamin jantan (serbuk sari = pollen), yang terjadi pada alat kelamin jantan dari bunga (anthera = kepala sari). Urutan proses mikrosporogenesis sebagai berikut : Sel induk mikrospora diploid (mikrosporosit) membelah secara meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid. Kemudian membelah lagi meiosis II menghasilkan 4 sel March 21, 2014 harsodjo 24 mikrospora haploid yang sriberkelompok menjadi satu.

MIKROSPOROGENESIS :

Mikrosporosit Meiosis 1

Meiosis 2 Mikrospora

karyokinese

Inti generatif

Inti sal. serbuk sari Inti sperma

Inti sal. serbuk sari


March 21, 2014 sri harsodjo

Setiap mikrospora intinya membelah (karyokinesis) sehingga masing-masing mempunyai 2 inti haploid. Satu inti disebut inti generatif, inti yang lain disebut inti saluran serbuk sari. Setelah terbentuk serbuk sari, maka inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis terbentuk 2 inti sperma, inti saluran serbuk sari tidak membelah. Terbentuklah serbuk sari yang masak dengan 3 inti yaitu 1 (satu) buah inti saluran serbuk sari dan 2 (dua) buah inti sperma. Megasporogenesis Adalah gametogenesis atau pembentukan sel kelamin betina (kandung lembaga) , yang terjadi pada alat kelamin betina dari bunga (ovarium = bakal buah).
March 21, 2014 sri harsodjo 26

MEGASPOROGENESIS MEGASPOROGENESIS
Sel megasporosit
Meiosis 1

Antipoda

Inti 2n Karyokinesis 3x Meiosis 2 Maturasi

Ovum

mikrofil

sinergit

Sel kandung lembaga


March 21, 2014 sri harsodjo

Sel Megagametofit
27

Urutan proses megasporogenesis sebagai berikut :


Sel induk megaspora diploid (megasporosit) membelah secara meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid. Kemudian membelah lagi meiosis II menghasilkan 4 sel megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga megaspora mengalami degenerasi dan mati. Sedang yang satu lagi (yang masih hidup) intinya membelah secara mitosis 3 kali berturut-turut (karyokinesis 1, 2 dan 3), tanpa diikuti pembelahan sel, hasilnya adalah sel besar dengan 8 inti haploid yang disebut sel kandung lembaga Kandung lembaga ini dikelilingi oleh integument (kulit), tetapi pada salah satu ujungnya terdapat lubang (mikrofil) sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga. March 21, 2014 sri harsodjo 28

Tiga buah inti akan menempatkan diri di dekat mikrofil, satu inti berkembang menjadi ovum (sel telur), sedang 2 inti lainnya akan mengalami degenerasi disebut sinergit. Tiga buah inti lainnya akan bergerak ke kutub yang berlawanan dari mikrofil, mengalami degenerasi disebut antipoda. Sisanya 2 inti (inti kutub) bersatu di tengah kandung lembaga dan menjadi satu inti diploid (2n) persatuan dari 2 inti kutub. Terbentuklah kandung lembaga yang masak (megagametofit) yang siap dibuahi.

March 21, 2014

sri harsodjo

29

Fertilisasi = Pembuahan Apabila terjadi proses penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari diatas kepala putik (stigma), maka beberapa saat kemudian serbuk sari akan tumbuh dan membentuk saluran serbuk sari yang memanjang masuk ke dalam tangkai putik (stylus) Dalam saluran serbuk sari tersebut terdapat 3 inti haploid yang berasal dari serbuk sari yaitu inti saluran serbuk sari di depan, dan kedua inti sperma mengikuti di belakangnya. Saluran serbuk sari memasuki ovarium lewat mikrofil, kedua intisperma masuk ke dalam kandung lembaga. Salah satu inti sperma bersatu dengan inti sel telur dan membentuk zigot diploid, zigot kemudian berkembang menjadi embrio.
March 21, 2014 sri harsodjo 30

Inti sperma lainnya bersatu dengan inti diploid (persatuan 2 inti kutub) membentuk inti triploid, inti triploid (3n) ini setelah membelah berkali-kali membentuk jaringan putih lembaga (endoperm). Jadi endosperm bersifat triploid (3n). Oleh karena disini terjadi pembuahan 2 kali, yaitu inti sperma dengan inti sel telur dan inti sperma lainnya dengan inti diploid (persatuan 2 inti kutub), maka pembuahan pada Angiospermae dinamakan pembuahan ganda

March 21, 2014

sri harsodjo

31

MENDELISME
Orang yang pertama-tama menaruh perhatian terhadap berbagai persilangan pada tanaman dan membuat perhitungan-perhitungan yang cermat adalah GREGOR JOHANN MENDEL. Lahir di Heinzendorf Moravia Austria (sekarang masuk Cekoslovakia), tanggal 22 Juli 1822 dari pasangan Anton dan Rosine Mendel. Tanaman yang dipakai penelitian tahun 1856 1863 adalah Kapri = Ercis (Pisum sativum), karena : - Umur tanaman pendek - Tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri dan dapat disilangkan - Memiliki 7 sifat yang kontras (tinggi/rendah; bunga diujung batang/bunga diketiak daun; buah kuning/hijau; buah berlekuk/tidak berlekuk; biji bulat/berlekuk; biji March 21, 2014 sri harsodjo 32 kuning/hijau; biji putih/abu-abu.

Terminologi : Gen = Geen = Gene : faktor keturunan/faktor penentu adalah faktor yang menentukan sifat suatu individu Simbol gen : biasanya huruf pertama dari sifat Misal : gen warna merah (R) dari Rubra gen tumbuhan tinggi (T) dari Tall dsb. Parental (induk) : disingkat P Filial (keturunan) : disingkat F, ada keturunan pertama (F1); keturunan kedua (F2); keturunan ketiga (F3) dsb. Fenotif : karakter atau sifat yang dapat diamati (bentuk, ukuran, warna, golongan darah, kelainan bawaan dsb. Genotif : Susunan genetik suatu individu (tidak dapat dilihat dengan mata telanjang) Genotif suatu individu ditulis dengan huruf double, karena individu bersifat diploid. Misal RR, Rr, rr dsb. Genotif gamet ditulis dengan huruf tunggal, karena gamet March 21, 2014 sri harsodjo 33 haploid. Misal R, r, A, a dsb.

Sifat dominan : sifat yang mengalahkan atau menutupi sifat gen lain ang merupakan alelnya Sifat resesif : sifat yang dikalahkan (ditutupi) oleh gen lain yang sealel. Hibrid : hasil persilangan 2 individu dengan tanda beda Monohibrid (satu beda sifat) Dihibrid (2 beda sifat) dsb. Homozigot : Sifat suatu individu yang genotifnya terdiri dari gen yang sama dari setiap jenisnya. Misal : homozigot dominan : RR; AA; BB; AABB; homozigot resesif : rr; aa; bb; aabb; homozigot dominan resesif : AAbb; aaBB dsb. Heterozigot : Sifat suatu individu yang genotifnya terdiri dari gen yang berlainan dari setiap jenisnya. Misal : Rr; Aa; Bb; RrAa; AaBb ; AaBbCc dsb. Alel : Anggota sepasang gen yang mempunyai pengaruh sifat yang berlawanan (alternatif sesamanya)
March 21, 2014 sri harsodjo 34

Hukum Mendel I dikenal dengan Hukum pemisahan gen-gen sealel ( The Law of Segregation of Allelic Genes) Pada waktu pembentukan gamet, maka gen-gen yang menentukan sifat mengadakan segregasi (pemisahan), sehingga setiap gamet hanya memiliki/menerima sebuah gen. Hukum Mendel II dikenal dengan Hukum Pengelompokan gen secara bebas (The Law of Independent Assortment of Genes) : Anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling mempengaruhi) ketika berlangsung meiosis selama pembentukan gamet, dan kemudian mereka mengelompok secara bebas. Misal : AaBb: - Gen A mengelompok dengan B genotif gamet AB - Gen A mengelompok dengan b genotif gamet Ab - Gen a mengelompok dengan B genotif gamet aB March 21, 2014 sri harsodjo - Gen a mengelompok dengan b genotif gamet ab 35

PERSILANGAN MENDEL PERKAWINAN MONOHIBRID 1. Persilangan antar monohibrid 2. Persilangan resiprok/reciprock (kebalikan) 3. Persilangan kembali (backcross) 4. Uji silang (testcross) 5. Sifat intermedier (semidominansi) monohibrid PERKAWINAN DIHIBRID 1. Persilangan antar dihibrid 2. Persilangan resiprok/reciprock (kebalikan) 3. Persilangan kembali (backcross) 4. Uji silang (testcross) 5. Sifat intermedier (semidominansi) dihibrid
March 21, 2014 sri harsodjo 36

PEWARISAN SIFAT AUTOSOMAL


Pewarisan gen dominan 1. Polidaktili (jari lebih) : Polidaktili (PP/Pp) Normal (pp) 2. Phenylthyocarbamida (PTC): Tester (TT/Tt) Nontester (tt) 3. Thalasemia (eritrosit mengalami hemolisis) : Thalasemia mayor (ThTh) Thalasemia minor (Thth) Normal (thth) 4. Dentiogenesis imperfecta (gigi opalesens) : Dentiogenesis (DD/Dd) Normal (dd) 5. Katarak : Katarak (KK/Kk) Normal (kk)
March 21, 2014 sri harsodjo 37

6. Anonychia (tidak tumbuh kuku) : Anonychia (AnAn/Anan) Normal (anan) 7. Retinal aplasia (kebutaan sejak lahir) Retinal aplasia (RaRa/Rara) Normal (rara) 8. Daun teling bebas, rambut meruncing di dahi, rambut hitam, lesung pipit.

Pewarisan gen resesif 1. Mata biru (sedikit pigmen melanin) : Mata biru (bb) Mata hitam/coklat (BB/Bb) 2. Cystic fibrosis (kelainan metabolisme protein) kerusakan pankreas, paru-paru, infeksi pernapasan kronis : CF (cfcf) March 21, 2014 sri harsodjo Normal (CfCf/Cfcf)

38

3. Tay Sachs (kemunduran sistem syaraf kemunduran intelektual dan otot) : Tay Sachs (tt) Normal (TT/Tt) 4. Phenylketonuria (PKU) (kelebihan asam amino fenilalanin) PKU (pp) Normal (PP/Pp) 6. Albinisme (kulit kekurangan melanin) Albino (aa) Normal (AA/Aa) 7. Kretinisme (kerdil) Kerdil (cc) Normal (CC/Cc) 8. Alkaptouria, tirosinosis. 9. Diabetes : dd : Diabetes DD/Dd : normal
March 21, 2014 sri harsodjo 39

PERSILANGAN TRIHIBRID
RUMUS-RUMUS : Perhitungan matematik untuk meramalkan : 1. Banyaknya macam gamet yang dibentuk 2. Banyaknya kombinasi dalam F2 3. Banyaknya fenotif 4. Banyaknya genotif persis hibridnya 5. Banyaknya fenotif persis hibridnya 6. Banyaknya individu yang homozigot 7. Banyaknya kombinasi baru yang homozigot 8. Macam/jenis genotif pada keturunan F2

: 2n : (2n)2 : 2n : 2n : 2n : 2n : 2n-2 : 3n

March 21, 2014

sri harsodjo

40

Perbandingan keturunan F2 :

1 1 x 31 : 1 x 3o 2 1 1 x 32 : 2 x 31 : 1 x 3o 1 3 3 1 1 x 33 : 3 x 32 : 3 x 31 : 1 x 3o 1 4 6 4 1 dst 1 5 10 10 5 1 dst 1 1
: 3:1 1:2:1 : 9 : 3 : 3 : 1 (3 : 1) (3 : 1) 1 : 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1 (1:2:1) (1:2:1) Tri hibrid : 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1 (3:1) (3:1) (3:1) 1:2:1:2:4:2:1:2:1:2:4:2:4:8:4:2:4:2:1:2:1:2:4:2:1:2:1 (1:2:1) (1:2:1) (1:2:1) Tetrahibrid : (3:1) (3:1) (3:1) (3:1) : (1:2:1) (1:2:1) (1:2:1) (1:2:1) March 21, 2014 sri harsodjo 41 dst Monohibrid Dihibrid

ALEL KODOMINAN : CRCR sapi merah CRCW sapi coklat CWCW sapi putih
INTERAKSI GEN : RP R pp rr P rr pp

: : : :

Walnut Rose / Mawar Pea / kacang Single / tunggal

Peristiwa Epistasi Gen yang Epistatis Peristiwa Hipostasi Gen yang Hipostatis

March 21, 2014

sri harsodjo

42

Epistasi Dominan ( Epistasi) ( 12 : 3 : 1 ) Epistasi resesif (Kryptomeri) (9 : 3 : 4) Epistasi Dominan-resesif (Inhibiting Gen) (13 : 3) Epistasi resesif rangkap (Komplementary Gen) (9 : 7) Epistasi dominan rangkap (Duplicated Gen) (15 : 1) Gen Rangkap dengan pengaruh kumulatif (9 : 6 : 1)

March 21, 2014

sri harsodjo

43

March 21, 2014

sri harsodjo

44

Anda mungkin juga menyukai