Bagikan
Lainnya
Blog Berikut
Buat Blog
Masuk
ALDIS
Alat Distilasi / Alat Suling Minyak Atsiri skala Kecil (Home Essential Oil Distiller)
Alat Distilasi Minyak Asiri / Alat Suling Minyak Atsiri skala Kecil (Home Essential Oil Distiller)
http://aldis-asia.blogspot.com Distilasi/Penyulingan minyak asiri/atsiri ( essential oil distillation ) adalah suatu hal yang sangat menye...
Coil Condenser
Handmade Spiral Coil Condenser
Follow by Em ail
Email address...
Submit
Pengikut
Arsip Blog
2013 (1)
1/8
3/3/14
dekat disekitar makanan, tidak akan mencemari/mengkontaminasi makanan tersebut dengan zat-zat berbahaya/beracun, sesuai dengan batasan-batasan yang diatur oleh FDA (Food and Drug Adminstration di Amerika) seperti BPOM (Badan Pengawasan Obat & Makanan di Indonesia), FSIS (Food Safety & Inspection Service), ASTM (American Society for Testing and Materials). Food Grade Metal adalah bahan logam yang layak digunakan untuk alat perlengkapan makanan/minuman, mesin pengolah makanan/minuman dan lain-lain. Bahan Logam tersebut tidak akan memindahkan, mengkontaminasi atau mencemari makanan/minuman dengan zat-zat kimia logamnya, seperti perubahan warna dan rasa / bau. Contoh logam seperti emas (gold), perak (silver), baja tahan karat/stainless steel (SS314, SS316), nikel (nickel), Aluminium, dan lain-lain. Sebelum masuk ke penjelasan baja tahan karat / stainless steel, maka perlu diketahui terlebih dahulu jenis-jenis baja secara umum (garis besar):
September (1) Stainless Steel Food Grade 2012 (1) 2011 (2)
Mengenai Saya
Pengunjung
15,088
Jenis-Jenis Baja
Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu:
1.
Baja karbon (Carbon steel); baja besi biasa. Mengandung dua unsur utama: besi (iron) dan karbon (carbon). Baja karbon rendah (low carbon steel); Mild Steel; kandungan karbon 0,05 0,3%. Bersifat lunak, mudah dibentuk/ditempa, mudah dilas. Aplikasinya: machine, machinery, automobile chassis, motorcycle frames, automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, gears, shafts, bolts, forgings. Baja karbon menengah (Medium carbon steel); kandungan karbon 0,3% - 0,54%. Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Bersifat sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Aplikasinya: connecting rods, crank pins, axles, car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers, hammers dan sledges. Baja karbon tinggi (High carbon steel); kandungan karbon 0,55% - 0,95%. Bersifat sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Aplikasinya: springs, high-strength wires, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters, screw drivers, blacksmiths hummers. Baja karbon sangat tinggi (Very high carbon steel); kandungan karbon 0,96% - 2,1%. Aplikasinya: specially processed to produce specific atomic and molecular microstructures. Baja karbon (baja besi biasa) tidak tahan karat, karena permukaannya tidak dilindungi apapun sehingga mudah bereaksi dengan oksigen dan membentuk lapisan Fe2O3 (iron oxide) atau hidroksida yang terus menerus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Lapisan korosi ini makin lama makin menebal dan kita kenal sebagai karat. Pada umumnya dicat (coating), dilapisi minyak oli/gemuk atau cara lainnya untuk mencegah karat.
2.
Baja Paduan (Alloy steel); baja yang mengandung tambahan satu atau lebih elemen/unsur berikut ini dengan berat proporsi persentase tertentu yaitu; 0,3% aluminium, 0,0008% boron, 0,3% cobalt, 0,4% copper, 0,4% lead, 1,65% manganese, 0,08% molybdenum, 0.3% nickel, 0,06% niobium, 0,6% silicon, 0,05% titanium, 0,3% tungsten (wolfram), 0,05% zirconium,
2/8
aldis-asia.blogspot.com/2013/09/stainless-steel-food-grade_11.html
3/3/14
0,1% element lainnya (kecuali sulphur, phosphorus, carbon dan nitrogen), diambil secara terpisah. Tujuan penambahan unsur adalah: Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dll). Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi). Untuk membuat sifat-sifat special.
Baja paduan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi: Low alloy steel, jika elemen paduannya 2,5% Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5% 10% High alloy steel, jika elemen paduannya > 10% Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu Baja Paduan Khusus (Special alloy steel); mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel). High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel; mengandung karbon: 0,70% 1,50%. Aplikasi untuk membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel. Baja Tahan Karat / Stainless Steel Baja Tahan Karat / Stainless Steel (dikenal juga sebagai Inox Steel & juga sebagai CRES = Corrosion-Resistant Steel) merupakan baja paduan yang mengandung setidaknya 10,5% kromium (Cr) untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam). Kemampuan tahan karat diperoleh dari reaksi kromium dengan oksigen di udara / air untuk membentuk suatu lapisan permukaan oksida kromium (Cr2O3), dimana lapisan permukaan ini berkarakter kuat, sangat tipis & tidak terlihat secara kasat mata, menghalangi proses oksidasi besi (iron oxide/Fe2O3). Kandungan unsur lainnya pada stainless steel adalah karbon (C), nikel (Ni), molybdenum (Mo), Niobium (Nb) dan lain-lain. Setiap jenis stainless steel memiliki karakteristik khusus tergantung dari penambahan unsur-unsur pemadu-nya: Penambahan molibdenum (Mo) bertujuan untuk memperbaiki ketahanan korosi pitting dan korosi celah Unsur karbon rendah dan penambahan unsur penstabil karbida (titanium atau niobium) bertujuan menekan korosi batas butir pada material yang mengalami proses sensitasi. Penambahan kromium (Cr) bertujuan meningkatkan ketahanan korosi dengan membentuk lapisan oksida kromium (Cr2O3) dan ketahanan terhadap oksidasi temperatur tinggi. Penambahan nikel (Ni) bertujuan untuk meningkatkan ketahanan korosi dalam media pengkorosi netral atau lemah. Nikel juga meningkatkan keuletan dan kemampuan bentuk logam. Penambahan nikel meningkatkan ketahanan korosi tegangan (resistance to stress-corrosion cracking). Penambahan unsur molybdenum (Mo) juga untuk meningkatkan ketahanan korosi pitting di lingkungan klorida. Penambahan unsur aluminium (Al) meningkatkan pembentukan lapisan oksida pada temperature tinggi. Stainless steel terbagi menjadi beberapa golongan berdasarkan struktur metalurginya (crystalline structure): Austenitic Stainless Steel; mengandung sedikitnya 16% chromium, 7% nickel dan nitrogen. Autenitic SS memiliki sifat seperti pembentukan dan pengelasan
aldis-asia.blogspot.com/2013/09/stainless-steel-food-grade_11.html
3/8
3/3/14
aldis-asia.blogspot.com/2013/09/stainless-steel-food-grade_11.html
4/8
3/3/14
3. Sifat mekanik yang cukup baik secara keseluruhan
Pilihan stainless steel food grade adalah Austenitic type 300 yaitu 304 dan 316. Grade 304 adalah standar 18/8 stainless steel yang mengandung 18% chromium, 8% nickel dengan maximum 0.08% carbon. 18/10 SS yang mengandung 18 chromium & 10% nickel juga dikenal sebagai grade 304. Grade 304 memiliki karakteristik pembentukan dan pengelasan yang sangat baik dan daya tahan karat yang baik terhadap berbagai asam di dalam buah, sayuran, susu, daging dan sebagainya. SS-304 adalah stainless steel yang paling umum digunakan, misalnya pada bak cuci piring (sinks), teko kopi (coffe pot), dispenser, thermos, panci (pans), perlengkapan makan (flatware, dishware), alat-alat masak, perabot rumah tangga (utensil). Grade 304 juga banyak digunakan untuk pipa uap panas (steam pipes), system pembuangan uap/gas (exhaust systems), tangki penyimpanan (storage tank), ketel uap (steam-heated boilers). Grade 304 SS tidak tahan terhadap air garam (salt water), artinya daya tahan korosinya kurang jika bersentuhan dengan air garam untuk beberapa waktu (cukup lama), contoh: tangki air yang dibuat dari SS-304, tidak direkomendasikan untuk menampung air garam. Sedangkan sendok makan SS-304 dipakai untuk mengambil garam atau mengaduk minuman bergaram, tentu saja tidak masalah, karena hanya sebentar dan sendoknya dicuci setelah pemakaian. Grade 316 selain disebut sebagai Food Grade, juga dikenal sebagai Marine Grade, daya tahan korosinya lebih baik dari grade 304, dan memiliki daya tahan korosi terhadap air garam (salt water), serta harganya lumayan lebih mahal dari grade 304. SS-316 mengandung 16% chromium, 10% nickel and 2% molybdenum. Penambahan molybdenum ini untuk membantu daya tahan korosi pada lingkungan khlorida (air laut / air garam). Grade 316 diperlukan untuk keadaan khusus seperti resistensi tinggi terhadap korosi pitting dan celah (pitting & crevice corrosion) dan juga pada lingkungan khlorida. Penggunaan huruf L sesudah nomor grade seperti 304L atau 316L, mempunyai arti L = Low Carbon / karbon rendah yaitu kandungan karbon 0,03% (tingkat normal biasanya max.0,08%). Kandungan karbon rendah ini berguna untuk mengurangi sensitasi (sensitization effect) akitbat proses pengelasan, yaitu menghindari masalah korosi dengan membantu mencegah habis/berkurangnya kromium pada waktu pengelasan (terjadi pembentukan karbit kromium pada tempat pengelasan). Tipe 300 yang mengandung nickel adalah non magnetic (respon magnet tidak ada), artinya magnet tidak dapat menempel pada bahan stainless steel. Salah satu cara yang sering kita lihat saat membeli barang / perlengkapan dari bahan stainless steel 304 adalah dengan menempel magnet ke barang tersebut, untuk memastikan apakah stainless steel 304 (magnet tidak nempel) atau jenis SS lain yang lebih murah (magnet nempel)?. Berdasarkan pengalaman lalu, walaupun terbuat dari SS-304, tapi pada bagian sambungan pengelasannya, akan ada respon magnet, apakah karena efek sensitasi atau pemakaian jenis filler rod?. Stainless steel jenis lain yang umum digunakan (dijumpai) adalah: Grade 201 dan 202, memiliki fisik dan sifat mekanaik (mechanical properties) yang hampir sama dengan tipe 301 dan 302, perbedaannya adalah daya tahan korosinya tidak sebaik SS-304 dan SS-316. Harganya lumayan lebih murah dibandingkan dengan tipe 300. Oleh karena itu grade 201 cukup banyak digunakan sebagai pengganti grade 304, misalnya: pada alat masak (cookware), alat dapur (kitchen utensil), bak cuci piring (sinks), dan lainlain. Grade 201 digunakan pada lingkungan yang korosinya sedang (moderate), seperti klem pipa (hose clamps), piston rings, atap mobil, kotak container, kerangka pintu/jendela dan sebagainya. Grade 201 adalah magnetic. Grade 430 (ferritic) atau dikenal juga sebagai 18/0 stainless steel yang berarti mengandung 18 chromium dan 0,75% nickel. Daya tahan korosinya tidak sebaik SS-304 dan SS-316. Grade 430 adalah magnetic. Penomoran sistem seri 300 (mis: grade 304 stainless steel), 400 dan buku pedoman
aldis-asia.blogspot.com/2013/09/stainless-steel-food-grade_11.html
5/8
3/3/14
aldis-asia.blogspot.com/2013/09/stainless-steel-food-grade_11.html
6/8
3/3/14
Pipa Stainless Steel (Schedule, Ornament/Decoratif dan Sanitary) Pipa schedule stainless steel memiliki permukaan yang masih kasar dan aplikasinya untuk industri, pabrik. Ketebalan (Sch) pipa stainless steel untuk NPS inchi sampai dengan 12 inchi adalah Sch/5S, Sch/10S, Sch/40S, Sch/80S (ANSI/ASME 36.19M). Huruf S setelah angka menunjukkan Stainless steel. Karena ketebalan pipa stainless steel Schedule yang lumayan tebal, cukup berat dan permukaan kasar, sehingga kurang cocok dipakai sebagai pipa untuk aliran uap panas pada distilator minyak atsiri skala kecil. Pipa stainless steel Ornament atau Decoratif memiliki permukaan yang halus, mengkilap dan cantik; merupakan pipa yang digunakan untuk dekoratif arsitektur, perabot rumah tangga, konstruksi pagar/gerbang, pegangan tangga dan sebagainya. Harga pipa ini jauh lebih murah dibanding harga pipa stainless steel schedule. Pipa dekoratif kurang cocok dipakai sebagai pipa aliran uap panas pada distilator skala kecil karena pertimbangan ketahanan korosi kurang dan fungsi pipa itu sendiri. Pipa Sanitary stainless steel memiliki permukaan yang halus, mengkilap dan cantik, merupakan pipa yang dibuat khusus untuk pengolahan makanan dan minuman sesuai standar dari IAFP (International Association for Food Protection), oleh karena itu grade pipa sanitary ini adalah SS-304 (SS-304L) dan SS-316 (SS-316L). Aplikasinya untuk pengolahan susu, bir, anggur, minuman, makanan, farmasi, kosmetik dan industri lainnya yang menuntut kesehatan (hygiene) tingkat tinggi. Harga pipa sanitary ss lumayan mahal dibandingkan dengan pipa schedule ss. Pipa sanitary ss ini yang digunakan sebagai pipa aliran uap panas pada alat suling (distilator) minyak atsiri skala kecil (ALDIS).
aldis-asia.blogspot.com/2013/09/stainless-steel-food-grade_11.html
7/8
3/3/14
Google Account
Publikasikan
Pratinjau
Posting Lama
aldis-asia.blogspot.com/2013/09/stainless-steel-food-grade_11.html
8/8