Anda di halaman 1dari 11

Kisah si Badu Anak Nakal Dan Pohon Mangga Tua.

Di sebuah desa yang dikenal dengan kampung mangga disebuah negeri antah berantah, kenapa desa itu disebut kampung mangga, sudah pasti desa tersebut terkenal dengan hasil buah mangga yang sangat manis dan harum sekali. Tak jarang banyak sekali orang dari kampung tetangga yang datang untuk membeli mangga dari kampung mangga yang sangat terkenal manis dan harum itu. Selain terkenal dengan kampung mangga, ternyata di kampung mangga ada sebuah pohon mangga yang sudah sangat tua sekali. Mangga yang dihasilkan oleh pohon tua itu sangat manis, sehingga pohon tua itu sangat disukai oleh warga kampung mangga bahkan dirawat dengan baik. Pada suatu hari ada seorang anak yang sangat terkenal nakal di desa itu, Badu namanya. Badu terkenal sangat nakal di kalangan teman-teman sekolahnya, Badu sering sekali bolos sekolah dan tertangkap basah sedang mencuri mangga dari pohon seorang tetangganya. Suatu hari, setelah bel pulang sekolah, badu mengajak teman-temannya mencuri buah mangga dari pohon mangga tua yang ada di pinggiran desa. Teman-temannya mengetahui kalau pohon yang ditunjuk badu adalah pohon mangga tua yang sangat dirawat oleh warga kampung mangga, namun Badu tidak mengetahuinya. Sangat kesal karena tidak ada teman yang menemaninya untuk memetik mangga, akhirnya Badu nekat berangkat sendiri ke pohon mangga tua siang itu. Sesampainya disana Badu melihat betapa mudahnya mangga-mangga manis itu dipetik, karena sangat dekat sekali jaraknya dari tanah. Kemudian badu meloncati pagar yang mengelilingi pohon mangga tua itu. "Heran aku, pohon mangga setua ini kok tidak ada yang memetiknya?", gumam Badu melihat pohon mangga tua. Ternyata Badu tidak mengetahui kalau ternyata Pohon mangga itu tidak boleh sembarangan kalau ingin memetiknya. Ada sebuah pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh warga kampung mangga jika ingin memetik mangga dari pohon mangga tua itu, yaitu pohon mangga tua hanya boleh di petik jika meminta ijin kepada kepala adat yang ada di kampung itu. Itulah sebabnya teman-teman Badu tidak ada yang mau menemani Badu memetik mangga dari pohon tua itu. Memang dasar Badu anak yang nakal, dia tidak menghiraukan larangan teman-temanya, ia malah nekat memetik beberapa buah mangga dari pohon mangga tua itu. Beberapa hari kemudian, warga kampung mangga dikejutkan oleh kejadian yang aneh, mereka menemukan pohon mangga yang mereka tanam di depan rumah mereka menjadi kering semua. Spontan mereka kaget dan berkumpul di depan rumah kepala adat kampung itu. "Ada seseorang yang telah lancang memetik mangga dari pohon mangga tua yang ada di pinggir kampung", nada kepala adat sangat marah sekali. Semua warga kampung saling berpandangan satu sama lain, "siapa ya" mereka bergumam. Tak ada satupun yang mengaku, sampai akhirnya kepala adat berkata, "Hanya ada satu cara untuk mengetahui siapa yang telah mencuri mangga dari pohon mangga tua itu, dia akan merasakan sakit perut yang amat sangat 7 hari setelah ia memakan mangga itu, dan sampai akhirnya ia tidak bisa ditolong lagi." Badu yang mendengar kutukan pohon mangga seperti tersambar petir di siang hari, sontak dia langsung melompat kedepan kerumunan para warga, "Aku...aku..aku yang memetiknya pak.." Teriak Badu sambil terisak-isak menangis. "Tolong jangan sampai kutukan itu terjadi kepada aku", Pinta Badu kepada kepala adat sambil menunduk dan mencium kaki kepala adat. Akhirnya setelah mengakui kesalahannya, kini si Badu sadar bahwa ia telah melakukan hal yang salah. Dan kutukannya berhasil dicabut. Kini Badu menjadi anak yang baik dan tidak mencuri mangga dari pohon tetangganya lagi. Hikmah dari dongeng anak kali ini adalah janganlah kita mengambil yang bukan hak kita serta patuhilah norma-norma yang ada disekeliling kita, jangan pernah mengabaikan hal yang sekecil apapun yang ada di sekeliling kita karena bila dilanggar akan fatal akibatnya. Mari hidup dengan penuh kejujuran dan kedamaian.

Petani Jagung Yang Beruntung


Alkisah di sebuah desa yang sangat kering, hiduplah seorang petani jagung yang sangat sabar dalam menjalani hidupnya. Di desa yang sangat kering itu, jarang sekali hujan yang turun disana hingga bisa dihitung berapa kali hujan yang turun dalam setahunnya. Petani tersebut tinggal disebuah bukit hutan jati yang meranggas daun-daunnya. Desa tersebut hanya dihuni oleh beberapa kepala keluarga karena banyak penduduk yang sudah berpindah ke desa lain akibat kekeringan yang melanda desa itu. Pada suatu hari, petani tadi hendak jalan ke kebun jagung yang berjarak puluhan kilometer dari rumahnya. Dalam perjalanan dia menemukan sebuah pohon jati yang nampak miring. dia berhenti sebentar di pohon jati tersebut sambil memperhatikan dengan seksama. Ternyata dibawah pohon jati ada sebuah kendi yang berisi air. Karena merasa sangat haus, sang petani tadi sangat ingin meminum air yang ada di dalam kendi tersebut. Namun karena sadar kalau air itu mungkin ada yang punya, akhirnya si petani tadi mengurungkan niatnya, kemudian ia melanjutkan perjalanannya kembali. Setelah beberapa kilometer berjalan, petani tadi menemukan sebongkah emas yang sangat mengkilat dari kejauhan, tergopoh-gopoh si petani berlari ingin melihat benda apa yang sangat mengkilat tadi, ternyata setelah di dekati, petani tadi sangat terkejut melihat ada sebongkah emas yang sangat besar. Petani itu sangat tergiur dengan emas tadi, tapi terlintas kembali di benaknya bahwa barang tersebut bukan miliknya, "mungkin saja ada orang yang kehilangan emas ini", ditaruhnya kembali emas tadi, kemudian petani tadi kembali berjalan. Hingga sebelum sampai di kebun jagung miliknya, petani tadi melihat sebuah ranting yang menghalangi jalan yang dilaluinya, dengan susah payah ia memindahkan ranting yang cukup besar tadi ke pinggir jalan. Sesampainya di kebun jagung, si petani beristirahat di sebuah pohon yang cukup rindang daunnya. Tanpa disadari ternyata pohon tersebut adalah pohon yang belum ia lihat sebelumnya. Ia pun terkejut dan bertanya di dalam hati. "Bagaimana mungkin di daerah yang tandus begini ada sebuah pohon yang sangat rindang?", ia pun mengelilingi pohon tersebut sambil terheran melihat pohon tersebut. Tiba-tiba terdengar suara, "Wahai petani, kau sangat jujur dan baik hati. Aku sangat menghargai sikapmu yang sabar dan tidak mengambil yang bukan milikmu. Kini engkau boleh menikmati semua yang ada di kebun jagung mu ini". Terkejut sekali petani mendengar suara tersebut, ia bertanya-tanya apakah ia dalam mimpi. Kemudian ia bergerak ke kebun jagungnya dan mulai mencabuti jagung yang sudah bisa dipanen olehnya. Alangkah terkejut si petani mendapati jagungnya sangat bagus sekali, karena selama ini panen jagungnya sangat mengecewakan, banyak jagung yang kering dan bongkolnya kecil serta banyak yang busuk. Si petani pulang dengan senang dan gembira mendapatkan hasil panen yang bagus hari ini. Hikmah dongeng anak kali ini adalah jangan mengambil sesuatu yang bukan hak kita, jika kita tetap bersabar dan terus berusaha, pasti suatu saat kita akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan kebajikan yang kita kerjakan.

Cerita Si Kupik Kupu-Kupu Kecil


Dongeng anak indonesia kali ini akan bercerita tentang seekor kupu-kupu kecil yang baru saja berubah, dari yang tadinya seekor ulat menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu kecil ini bernama Kupik. Kupik yang sebelumnya seekor ulat senang sekali bermain bola bersama teman-temannya di lapangan rumput yang hijau. Kupik si ulat sangat senang bermain bola dari pagi hari sampai petang. Baginya tak ada hari yang dilewatkan tanpa bermain bola bersama teman-temannya. Sampai pada waktunya si Kupik harus berubah menjadi seekor kepompong dan pada akhirnya berubah menjadi seekor kupu-kupu. Teman-teman kupik sangat kehilangan kupik yang sudah beberapa hari tidak bermain bola bersama mereka. Ternyata si Kupik sering melamun dan termenung di rumah, akibat sekarang ia harus memiliki sepasang sayap di belakang badannya. Ibu si Kupik melihat tingkah si Kupik yang tidak seceria hari biasanya bertanya kepada si Kupik. "Kenapa kau tidak bermain bola bersama temanmu, Kupik?," "Apa yang sedang kau pikirkan saat ini?" tanya ibu Kupik kepada Kupik yang sedang menatap langit. "Aku heran bu, kenapa aku menjadi kupu-kupu, kenapa aku tidak menjadi ulat saja selamanya, lihat aku, Bu, kini aku tidak bisa bermain bola lagi bersama teman-temanku, karena aku harus terbang kesana kemari tanpa bola", sedih sekali hati Kupik yang kini sudah menjadi kupu-kupu. Mendengar perkataan Kupik, si iBu mencoba membesarkan hati si Kupik. "Kupik, kau harus bangga dengan sayapmu, kini kau bisa terbang kesana kemari dan tidak lagi berjalan dengan badanmu ketika kau masih menjadi ulat, dan pastinya sayapmu pasti akan berguna nanti". Sang ibu menyuruh Kupik bermain bersama teman-temannya kembali. Kupik langsung bangkit dari duduknya, ia langsung membusungkan dadanya, ia yakin kalau kini ia harus menjadi kupu-kupu yang bermanfaat bagi makhluk lain. Ia lalu pergi menemui temantemannya yang masih duduk-duduk di pinggir lapangan. "Hei teman-teman, kenapa kalian tidak bermain bola?" tanya si Kupik. "Kami tidak ada teman yang bisa bermain bola sepintar kau Kupik" keluh salah satu teman Kupik. "Baiklah ayo kita main bola lagi, dan kali ini aku akan bermain diatas kalian, karena aku tidak mungkin lagi bermain bola di tanah". Akhirnya mereka bermain bola dengan senang. Sampai pada akhirnya bola yang ditendang oleh teman Kupik sangat keras dan tersangkut di sebuah pohon yang tinggi dan tidak ada yang bisa memanjat pohon. Si Kupik melihat bola tersangkut di pohon yang tinggi langsung terbang menuju bola tadi, dengan sedikit usaha akhirnya bola tadi berhasil diturunkan oleh si Kupik. "Hore...hore..bolanya sudah jatuh lagi, mari kita main bola lagi" Sorak sorai teman Kupik sangat senang sekali akhirnya bisa bermain bola kembali. "Hmm...ternyata benar apa yang dikatakan oleh ibuku, bahwa sayap ini pasti akan berguna suatu saat" gumam si Kupik bangga dengan sayap yang ia miliki saat ini. Hikmah yang kita ambil dari dongeng anak Indonesia kali iini adalah bahwa kita harus mensyukuri oleh apa yang telah kita miliki sebagai pemberian Tuhan yang Maha Pencipta. Apa yang kita punya sesungguhnya adalah anugerah yang harus kita syukuri sebab pasti semua pasti membawa manfaat kita serta kita tidak boleh patah semangat dalam hidup ini.

Cerita Kakek Tua Yang Baik Hati


Blog dongeng anak indonesia kali akan bercerita tentang seorang kakek tua yang baik hatinya. Dikisahkan dalam dongeng anak ini tinggalah seorang kakek tua sendiri di sebuah rumah tua yang berada di lereng sebuah gunung. Kakek ini tidak memiliki anak maupun cucu. Hidupnya seharihari hanya menggantungkan kepada kebun yang ada di sebelah rumahnya. Ternyata sang kakek adalah seorang petani bunga. Dari hasil berkebun bunga tersebut, sang kakek hanya bisa mencukupi kebutuhannya seharihari. Dengan penuh semangat yang tersisa dalam kehidupannya kakek tersebut mampu turun naik bukit untuk mengambil sisa-sisa ranting pohon untuk dijadikan kayu bakar. Pada suatu hari sang kakek jatuh sakit, karena tidak ada seorangpun yang menolong kakek, akhirnya si kakek jalan sendiri menuruni bukit untuk mencari seorang tabib yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Ditengah jalan, si kakek berpapasan dengan seorang petani yang sedang duduk di pinggir jalan. Petani tersebut ternyata sedang memegangi perut sambil merintih kesakitan. Si kakek tidak kuasa melihat si petani yang sedang merintih di pinggir jalan. "Kenapa kisanak?, apa yang sedang kau lakukan?" tanya si kakek kepada si petani. "Aduh....perutku sakit sekali, sudah 2 hari aku belum makan, akibat tanamanku tidak ada yang bisa menghasilkan" jawab si petani pada si kakek. "Ambillah makanan yang aku bawa ini" kata si kakek sambil menyodorkan bungkusan makanan yang ia bawa untuk di perjalanan menuju tabib di kampung seberang. "Terima kasih, kek....kau sungguh baik sekali dan berhati mulia". "Sudahlah, cepat makan makanan itu agar perutmu tidak sakit lagi" jawab si kakek menyuruh petani untuk memamakan makanan yang ia berikan. "Terima kasih, kek" jawab petani, "Mohon pesanku, ambillah cangkul ini sebagai rasa terima kasihku, tolong jangan kau tolak pemberianku" sang petani memohon kepada si kakek. "Baiklah, kalau itu maumu, aku bawa cangkul milikmu" kata si kakek, lalu kakek itu pamit kepada petani yang sudah memakan bungkusan makanan milik kakek tersebut. Cangkul tersebut di bungkus dengan kain oleh si kakek, kemudian ia melanjutkan perjalanan ke dusun seberang menemui tabib yang bisa mengobati sakitnya. Namun di perjalanan si kakek merasa beban cangkul yang ia bungkus dan dibawanya menjadi sangat berat sekali. Ia penasaran kenapa cangkul yang ia bawa menjadi berat. Kemudian ia mencari tempat berteduh dan mulai membuka bungkusan cangkul tersebut. "Hah...emas.!,..cangkul emas.??, kenapa cangkul ini berubah menjadi sebongkah emas?" si kakek terbelalak melihat cangkul yang ia bawa menjadi sebongkah emas yang sangat besar. Si kakekpun mengetahui bahwa petani yang ia tolong pasti bukan sembarang petani. Kemudian si kakek segera membawa emas itu dan membagikannya kepada masyarakat yang ada di dusun terdekat. Orang-orang menjadi sangat senang atas pemberian emas sang kakek, dan akhirnya si Kakek di tolong oleh tabib dan tak lama kemudian si kakek pun sembuh dan menjadi kepala desa di dusunnya.

Hikmah dari dongeng anak indonesia kali ini adalah kita harus tetap menolong orang walaupun kita sendiri merasa perlu ditolong orang lain. Semoga dongeng anak indonesia bisa membawa manfaat kepada adik-adik semua.

Kisah Raja Batu Yang Tamak


Dongeng anak indonesia kali ini bercerita tentang kisah seorang raja yang tamak dengan harta kekayaan. Dikisahkan ada sebuah kerajaan di negeri antah berantah. Negeri tersebut sangat indah sekali alamnya, seluruh rakyat hidup dengan sejahtera aman dan sentosa. Pada suatu hari datanglah seorang nenek tua yang masuk kedalam istana sang raja. "Stop..!!" bentak penjaga kepada si nenek tadi. Spontan si nenek kaget bukan kepalang. "Apa tujuan kamu datang dan mau masuk kedalam istana ini, nenek tua?", tanya sang penjaga kepada si nenek tersebut. "Aku ingin ketemu dengan raja", jawab nenek tadi dengan suara yang sangat kecil dan terbata-bata. "Tidak boleh, tidak boleh ada satupun rakyat biasa yang bisa masuk dan menemui raja", kata pengawal pintu istana. "Baiklah, sampaikan salamku kepada sang raja, bahwa aku akan kembali lagi". Sang penjaga hanya tertegun heran kalau si nenek akan kembali lagi kedalam istana untuk menemui sang raja. Hari berganti, dan pada suatu ketika, raja mendadak sakit keras dan seluruh istana berkumpul didalam kamar sang raja. Raja kemudian berkata, "aku akan membuat pengumuman bahwa aku akan memberikan seluruh harta kekayaan kerajaan ini, jika ada yang bisa menyembuhkan penyakitku". Hari itu juga di pelosok negeri kerajaan itu dibuatlah sayembara, barang siapa yang bisa menyembuhkan penyakit raja, akan mendapatkan seluruh harta kekayaan dari sang raja. Maka, berdatanglah semua tabib dan paranormal dari seluruh negeri untuk datang menyembuhkan penyakit sang raja. Tidak satupun dari mereka yang bisa menyembuhkan raja. Akhirnya pada suatu ketika datanglah nenek tua yang pernah dilarang masuk istana pada waktu itu untuk menyembuhkan sang raja. Si nenek tetap dilarang ketika ingin masuk kedalam istana, namun sang raja memperbolehkan nenek tersebut masuk kedalam istana. Si nenek hanya memberikan ramuan yang berisi teh herbal kepada sang raja seraya berkata, kau boleh memerintah negeri ini asal kau jangan terlalu serakah akan kekayaan negeri ini. Sang raja hanya heran dan berkata, "Kau fikir, hanya dengan minum teh ini bisa menyembuhkan penyakitku?", "Tidak" kata si nenek, "lalu obat apa yang kau bawa agar bisa menyembuhkan penyakitku?" tanya sang raja geram. "Sesungguhnya penyakit yang kau derita akibat dari keserakahan dirimu yang terus menumpuk harta kekayaan dan tidak peduli dengan rakyatmu. Jika kau mau instropeksi sejenak saja dan menyesali perbuatanmu, maka penyakitmu akan segera sembuh", saran si nenek. "Lalu bagaimana jika aku tidak mengikuti saranmu?, tanya siraja semakin marah. "Kau akan menjadi batu" jawab si nenek. "Hahaha...ada-ada saja nenek tua ini, pengawal bawa nenek ini kepinggir hutan dan biarkan hewan buas memakannya". Akhirnya si nenek dibawa kedalam hutan oleh pengawal raja lalu diikat ke sebuah pohon besar. Sang raja masih merasa kesal dengan saran dari nenek tua tadi, diminumnya teh herbal tadi dan keajaiban terjadi, dia langsung sembuh, namun dia tidak mau mengikuti nasehat dari nenek tua, raja semakin serakah dan semakin jahat kepada rakyatnya. Akhirnya suatu malam, raja merasa badannya sangat panas sekali dan seketika dia langsung berubah menjadi batu. Ternyata sang raja telah berkhianat kepada rakyat dan dirinya sendiri dan akhirnya kutukan dari nenek tua tadi menjadi kenyataan. Hikmah dongeng anak indonesia kali ini adalah janganlah menjadi orang yang sombong karena jabatan dan pangkat, karena setiap kita akan dimintai pertanggungjawaban akan apa yang kita perbuat kelak dikemudian hari oleh sang pencipta. Semoga ini akan menambah wawasan kita akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab akan apa yang telah kita perbuat kepada orang lain. Dongeng anak indonesia akan kembali memposting dongeng yang bermutu esok. Sampai jumpa

Kisah Pangeran Yang Sombong Dan Pangeran Baik Hati


Pada dongeng anak Indonesia kali ini, kita akan membaca sebuah dongeng anak yang bermula dari seorang pangeran yang tampan yang bakal memimpin sebuah kerajaan di negeri antah berantah. Pada suatu hari raja memanggil seluruh pegawai istana, raja ingin menyampaikan sesuatu yang paling penting demi keutuhan kerajaan. "Wahai para penghuni istana, hari ini aku ingin memberitahukan sesuatu kepada kalian, sesungguhnya kalian sudah mengetahui bahwa aku kini sudah mulai tua dan ingin sekali menyerahkan kekuasaanku kepada putra-ku, Pangeran Aryakusuma", sontak para penghuni istana merasa tidak senang, karena anak raja bernama pangeran Aryakusuma akan menjadi seorang raja yang akan memimpin negeri mereka. Sebab apa mereka tidak senang jika pangeran Aryakusuma kelak menjadi raja?, sebab pangeran Aryakusuma adalah sosok pangeran yang sombong, tinggi hati dan suka berbuat sesukanya. Banyak penghuni istana yang tidak senang dengannya, begitu juga rakyat yang tidak mau menyapa pangeran karena sering berbuat onar dan kerusakan. Raja tidak menyebutkan bahwa selain pangeran Aryakusuma, ada anak raja dari selir raja yang sebenarnya adalah juga calon raja, namanya adalah Wiraprajakusuma. Berbeda dengan Aryakusuma, Wirapraja tampak lebih sopan, anggun dan baik hati, walau ia adalah anak dari selir, namun kepribadiannya mirip sekali dengan ayahanda paduka mulia. Wirapraja sering membantu penduduk yang sedang kesusahan, mau bergaul dan suka menolong rakyat kecil. Rakyat lebih sering melihat Wirapraja berada di tengah-tengah masyarakat membantu dan menolong semua kegiatan yang ada di seluruh pelosok kerajaan. Sedangkan Aryakusuma sering menghabiskan waktu untuk berjudi, mabuk-mabukan dan sering membuat keonaran. Akhirnya waktu yang telah ditentukan telah tiba. Sang Raja akan mengumumkan siapa yang akan menjadi penggantinya nanti. Seluruh rakyat dari penjuru kerajaan dikumpulkan di alun-alun untuk mendengarkan pengumuman yang akan sangat berarti pada hari itu. "Wahai rakyat-ku, aku akan mengumumkan kepada kalian bahwa aku akan mundur dari tampuk kekuasaan-ku dan aku telah menunjuk siapa yang akan menggantikan aku sebagai raja", seluruh rakyat diam membisu, tak sabar ingin tahu siapa yang akan menjadi raja kelak. "Aku sudah memilih Wiraprajakusuma sebagai pengganti ku". "Horeee...horee...horee.." rakyat sangat senang mendengarkan pengumuman raja. Kini Wiraprajakusuma telah menjadi seorang raja di kerajaan akibat dari perbuatan dan sikap yang baiknya, sehingga walau ia seorang anak dari selir raja, namun ia berhasil membuat raja memilih dia sebagai penggantinya.

Hikmah dari dongeng anak Indonesia kali ini adalah, janganlah kita merasa minder walau kita tidak memiliki apa-apa, tapi berbuat baiklah sebab dengan kebaikan itu kita tertolong kelak di kemudian hari.

Kisah Penggembala Malang


Dongeng anak indonesia kali ini bercerita tentang seorang penggembala yang menggembalakan ternak domba di sebuah padang rumput yang luas. Namun si penggembala tersebut tidak mengetahui bahwa di dekat padang rumput tadi ada segerombolan srigala yang sudah kelaparan. "Ah, enak sekali menjadi penggembala domba, santai dan bisa menikmati angin sepoi-sepoi", gumam si gembala sambil meniup seruling bambu yang mengeluarkan bunyi merdu di iringi tiupan angin sore yang membuat mata menjadi mengantuk. Mungkin karena terlalu sepi sekali, akhirnya muncul niat iseng dari si penggembala tadi, kemudian ia ingin membuat kejutan bagi warga kampung sekitar padang rumput tadi, tak lama ia pun berteriak, "Tolong..tolong ada srigala....tolong..tolong ada srigala....", sontak para warga kampung berdatangan, ada yang membawa pisau, bambu, golok, parang. Ternyata kedatangan para warga kampung memang dipicu oleh beberapa kasus ternak mereka yang dimangsa oleh srigala, sehingga mereka sangat geram dengan ulang dan tingkah srigala yang memakan hewan ternak mereka. "Mana srigala, dimana srigala itu?" tanya warga kepada si penggembala. Si gembala hanya tersenyum kecut melihat kedatangan para warga, "Hmm..anu pak, tidak ada srigala, saya hanya bermimpi tadi". Warga pun memakluminya, karena angin yang sepoi-sepoi bisa membuat orang menjadi mengantuk dan terlena. Akhirnya mereka pulang kembali masuk kedalam kampung. "Hehehe....lucu juga yah, bisa mengumpulkan orang banyak dalam waktu sekejab" hati si Penggembala senang, karena dia tadi tidak kesepian lagi. Pada keesokkan harinya, si Penggembala melakukan hal yang sama seperti kemarin, ia berteriakteriak meminta tolong kalau ada srigala yang datang memakan domba miliknya. Walhasil para warga mulai kesal dan tidak suka dengan kelakuan si Penggembala ini. Waktu berlalu, keesokan hari kembali si Penggembala melakukan hal yang sama, tapi kali ini benarbenar terjadi, dimana ada segerombolan srigala mendatangi padang rumput dimana ia menggembalakan domba-dombanya. Kontan saja si Penggembala panik, dan langsung memanjat pohon untuk berteriak meminta pertolongan warga kampung. Warga kampung yang mendengar teriakan si Penggembala hanya gusar dan tidak mau datang sebab itu bisa saja kelakuan si Penggembala yang hanya iseng saja. Walhasil tidak ada warga yang datang dan ternak dombanya habis dimangsa oleh srigala tadi. Nah, hikmah dari dongeng anak indonesia kali adalah kita tidak boleh mempermainkan orang lain, walau tujuan kita hanya iseng saja, sebab bisa jadi orang lain tidak menyukai apa yang kita kerjakan dengan tujuan untuk iseng semata dan merugikan orang lain.

Kisah Harimau Sombong Dan Gong Ajaib


Dongeng anak indonesia akan bercerita tentang harimau yang sombong. Dongeng anak indonesia ini diawali dari sebuah hutan dimana harimau menjadi raja hutan yang sangat sombong. Dia merasa ialah yang paling kuat dan berkuasa dan menjadi pemimpin yang ditakuti oleh para hewan penghuni hutan rimba tersebut. Semua keinginan sang harimau harus dipenuhi, karena jika tidak ia akan mengancam akan mengusir siapa saja yang menolak perintahnya keluar dari hutan. Gaya kepemimpinan sang harimau membuat para penghuni hutan sangat membencinya, terutama si kancil. Pada suatu hari si kancil bertemu dengan si Kera. "Hai kera, tahu tidak kalau si harimau raja hutan kini sangat sombong" Tanya kancil kepada si kera. "iya, cil..aku sangat takut sekali kalau dia memerintahkan aku untuk mengambil buah-buah diatas pohon untuk sarapannya". "Kebetulan sekali, aku punya ide bagaimana caranya kita buat si raja agar jangan terlalu sombong" kata si kancil yang cerdik. "Lalu bagaimana caranya, cil?" tanya si kera. "Begini, kau ceritakan bahwa aku sedang menunggu sebuah Gong ajaib di bawah pohon di pinggir hutan, katakan kepadanya kalau Gong itu bisa mewujudkan semua keinginan sang raja". "Baiklah..", lalu si kera bergegas menuju tempat harimau beristirahat. Ternyata sang harimau sedang bersantai-santai sambil mendengarkan alunan bambu yang tertiup angin. Rupanya harimau senang dengan bunyian merdu. Lalu si kera datang menghampiri si harimau sambil tergopoh-gopoh. "Wahai raja, aku punya kabar gembira, aku mendengar si kancil sedang menuggu sebuah gong ajaib". "Apa gong ajaib", harimau sontak kaget mendengar berita dari si kera tentnag gong ajaib. "Benar raja, jika raja hendak melihat gong ajaib, saya bisa antarkan", akhirnya si harimau berangkat menuju tempat gong ajaib yang sedang ditunggui oleh si kancil. Sesampainya disana, harimau berkata kepada si Kancil, " Hai kancil, apa benar gong ajaib itu jika aku miliki bisa mengabulkan semua permintaanku?, tanya harimau kepada kancil, "Benar paduka...(dasar raja rakus, semuanya ingin menjadi miliknya sendiri..awas saja nanti..)" gumam si Kancil. "Cuma ada syaratnya, raja", kata si Kancil. "Hai, aku khan raja, masak aku harus diberikan syarat!" hardik harimau sambil mengeluarkan auman kerasnya. "Bukan begitu raja, gong ajaib ini hanya mau ditunggui dan dibunyikan oleh saya, jika raja menginginkan sesuatu, raja bisa memukul gong ini setelah saya pergi", kata kancil dengan cerdik. "baiklah, segeralah kau pergi, karena gong ajaib ini akan aku bunyikan untuk mengabulkan permintaanku", kata harimau yang langsung naik keatas pohon menuju gong ajaib itu. Ternyata kancil sangat cerdik sekali, ia membohongi raja harimau bahwa gong ajaib itu sebenarnya adalah sarang lebah yang tidak boleh diganggu sedikitpun. Akhirnya setelah kancil pergi, si harimau dengan tidak sabar mengucapkan permintaannya dan langsung memukul sarang lebah tersebut, kontan saja lebah yang ada didalam sarang itu merasa terganggu dan mengejar harimau sampai ke tepi sungai. Sang harimau mau tidak mau terjun kedalam sungai untuk menghindari sengatan lebah. "Kancil kurang ajar..!, aku ditipu oleh binatang kecil seperti dia, huh awas kau!", harimau sangat geram sekali karena di perdaya oleh kancil. Semenjak itu harimau tidak mau lagi menjadi raja hutan karena merasa dipermalukan oleh si kancil yang cerdik. Hikmah Dongeng anak indonesia ini adalah jangan pernah menyepelekan makhluk kecil, karena belum tentu mereka kecil dipandangan kita. Kancil yang bertubuh kecil sangat cerdik ide-idenya. Salam.

Kisah Patung Tunggara


Ini adalah dongeng anak indonesia yang dulu pernah saya dengar lewat kaset produksi sanggar cerita anak, namun saya lupa label-nya. Dongeng anak indonesia kali ini dengan judul kisah patung tunggara. Dikisahkan ada sebuah patung emas yang berada diatas bukit. Entah siapa yang membuat patung tersebut, namun patung itu sangat indah karena berlapis emas pada lapisan luarnya. Alkisah patung tersebut bernama patung tunggara. Patung ini memiliki teman seekor burung rajawali yang selalu datang dan menghampiri serta menemani patung tunggara setiap harinya. Nun jauh di bawah bukit dimana patung itu berada, ada sebuah dusun dimana orang-orang disana hidup dengan tentram dan damai. Anehnya orang-orang di dusun tersebut belum tahu keberadaan patung emas yang ada diatas bukit. Pada suatu hari, datanglah bencana yang menimpa. Hujan yang datang lebih lebat dari biasanya dan hujan tersebut akhirnya mendatangkan banjir yang sangat dahsyat. Seluruh orang yang ada di dusun lari tunggang langgang menyelamatkan diri dari air bah yang datang dengan tiba-tiba. Semua penduduk dusun berlari menaiki bukit agar terhindar dari terjangan air bah yang sangat dahsyat. Setelah banjir mereda, mereka kembali ke dusun mereka. Terjangan banjir telah memporakporandakan isi dusun, rumah, hewan ternak dan semua harta benda mereka tidak ada yang tersisa. Kini mereka tidak tahu bagaimana harus berbuat apa. Sementara itu di ketinggian bukit, sang burung rajawali berkata kepada patung tunggara. "Arrk...hai patung, lihatlah dibawah sana, penduduk dusun kini tidak punya apa-apa lagi, rumah mereka semua terbawa air banjir yang dahsyat..arrk", burung rajawali sangat sedih melihat keadaan penduduk dusun setelah bencana banjir. Si Patung berkata " Wahai rajawali, segera copotlah semua emas yang ada ditubuhku dan terbanglah ke angkasa untuk membagikan emas ku ini". "Ah jangan patung, nanti kau tidak terlihat indah lagi" jawab rajawali. "Jangan hiraukan aku, cepat kau lepaskan emas-ku ini, dan segera bagikan kepada penduduk dusun yang sudah mulai kelaparan". Dengan berat hati rajawali mulai mematuk dan mengambil emas yang ada pada patung tunggara. "Hey...ternyata kau terbuat dari kayu!!", rajawali terperanjat melihat patung tunggara terbuat dari kayu didalamnya" " Benar, rajawali..aku terbuat dari kayu didalamnya dan dilapisi emas, cepat kau bagikan emas-emas ini". Lalu rajawali terbang keangkasa dan mulai membagikan emas. Penduduk dusun sangat senang, mereka langsung membelikan emas tersebut dengan bahan makanan yang banyak. Akan tetapi setelah mereka punya lauk pauk, kini mereka kebingungan mencari kayu bakar, sebab semua pohon sudah rusak dan hancur diterjang banjir. Lalu mereka pergi keatas bukit untuk mencari kayu bakar. Sesampainya diatas bukit mereka menemukan patung tunggara yang sudah berubah menjadi patung kayu. Lalu mereka beramai-ramai mulai memotong patung tunggara, lalu mereka bawa pulang untuk menjadi kayu bakar. Sesampainya dirumah, mereka mulai memasak dengan memakai kayu yang berasal dari patung tadi. Lalu seketika itu patung berkata kepada penduduk yang sedang memasak." Wahai manusia..!"..sontak mereka terkejut mendengar suara tadi. "Jangan takut. aku adalah patung yang kalian potong, tapi aku tidak marah, aku hanya ingin berpesan kepada kalian, janganlah menebang hutan sembarangan dan terlalu serakah dengan hasil alam".

Penduduk yang mendengar suara tadi, akhirnya menyadari bahwa musibah yang terjadi kepada mereka adalah ulah mereka sendiri karena menebangi pohon-pohon dihutan dan akhirnya tidak dapat menahan air dan datanglah banjir.

Dongeng Anak Indonesia - Kisah Kera Sang Raja Nah dongeng anak indonesia kali adalah tentang Kera sang raja. Kisah ini diawali dari sebuah hutan lebat yang memiliki banyak binatang penghuni hutan tersebut. Dikisahkan si Singa sang penguasa hutan telah mati ditembak oleh manusia, lalu diadakanlah rapat besar para penghuni hutan untuk menentukan siapa pengganti si Singa sang raja hutan. Pertama yang dicalonkan adalah si Gajah, karena badannya besar dan cocok untuk mengganti si Singa, tetapi sang Gajah menolak mentah-mentah, alasannya dia tidak berlari kencang. Kemudian dipilih macan tutul, "Wah aku paling takut kalau ketemu dengan manusia" akunya. Kemudian ditunjuklah si Badak. "Aku memang memiliki badan kuat tapi kalau aku berlari sering menubruk pohon, gimana dong?". Akhirnya rapat binatang hutan itu menjadi buntu dan akhirnya semua terdiam. Tiba-tiba dari kerumunan muncullah si Kera. "Pilih aku..pilih aku.!!" teriak si Kera. "Lihat aku khan mirip sekali dengan manusia dan aku bisa berbuat seperti manusia, lebih baik kalian memilih aku saja sebagai raja hutan" pintanya. Maka berundinglah para anggota hutan semuanya. Akhirnya si Kera terpilih menjadi raja hutan. Setelah beberapa diangkat menjadi raja hutan, ternyata si Kera berbohong kepada penghuni hutan, sikapnya tidak mencerminkan seperti seorang raja, dia malah asik bermalas-malasan di kursi raja, makan seenaknya serta sering tidur dan tidak mau bekerja. Dan semua penghuni hutan menjadi tidak suka dengan kelakuan si Kera yang sudah menipu mereka untuk memilih dirinya menjadi raja. Melihat kelakuan sang Kera, akhirnya seekor srigala menjadi iri dan dengki dengan prilaku si Kera. Suatu hari dengan sopan dia berkata pada si Kera sang raja "Wahai raja, bolehkah hamba mengajak paduka untuk melihat-lihat bagian hutan yang rusak akibat manusia?". "Oh boleh, mari kita lihat bersama, srigala". Akhirnya mereka menuju tempat dimana si Srigala sudah menyiapkan banyak sekali makanan dan minuman. Dan apa yang terjadi ternyata si Kera malah girang bukan kepalang melihat makanan yang tersedia di tempat yang ditunjuk oleh si Srigala. Namun apa yang terjadi, ternyata tempat itu adalah sebuah perangkap yang dibuat manusia untuk menangkap hewan yang ada di hutan itu. Tolong..tolong...tolong aku, srigala, bebaskan aku" si Kera berteriak minta tolong kepada srigala. Teriakan si Kera mengundang para hewan di hutan itu untuk datang melihat apa yang terjadi. "Tubuhmu memang seperti manusia, tapi otak dan perilakumu belum bisa diangkat menjadi raja, dan kau telah menipu kami", akhirnya semua binatang yang melihat si kera terkurung di perangkap meninggalkan si Kera. Pesan dari dongeng anak indonesia diatas adalah agar kita lebih mementingkan persahabatan dari pada kepentingan sendiri dan teman adalah sesuatu yang sangat berarti dalam hidup kita.

Anda mungkin juga menyukai