EPISTAKSIS
Oleh: M Taufiq Alamsyah Joande Necissa
Pendahuluan
Epistaksis adalah perdarahan yang berasal dari hidung dan dapat timbul spontan tanpa dapat ditelusuri sebabnya. Prevalensi epistaksis meningkat pada anak-anak usia dibawah 10 tahun dan meningkat kembali di usia 35 tahun ke atas. Epistaksis hampir 90% dapat berhenti sendiri, kebanyakan kasus yang terjadi ringan dan bersifat self-limiting, ada beberapa kasus yang berat dan
Pertanyaan
Apakah termasuk ke dalam deretan penyakit di bidang THT? Apakah yang menyebabkannya? Bagaimana cara menanggulanginya? Bagaimana tindakan kita agar epistaksis tidak berulang?
Etiologi: Lokal
Sistemik Penyakit Kardiovaskuler Kelainan darah Infeksi Sistemik Perubahan Tekanan atmosfer Kelainan hormonal
Trauma Kelainan anatomi Kelainan Pembuluh darah Infeksi lokal Benda Asing Tumor Suhu udara lingkungan
Pada epistaksis anterior, jika sumber perdarahan dapat dilihat dengan jelas, dilakukan kaustik dengan larutan nitras argenti 20%-30%, asam trikloroasetat 10% atau dengan elektrokauter. Sebelum kaustik diberikan analgesia topikal terlebih dahulu. Perdarahan posterior diatasi dengan pemasangan tampon posterior atau tampon Bellocq, dibuat dari kasa dengan ukuran lebih kurang 3x2x2 cm dan mempunyai 3 buah benang, 2 buah pada satu sisi dan sebuah lagi pada sisi yang lainnya. Tampon harus menutup koana (nares posterior).
Hindari memasukkan benda keras ke dalam hidung, termasuk jari. Batasi penggunaan obat obatan yang dapat meningkatkan perdarahan seperti aspirin atau ibuprofen. Konsultasi ke dokter bila alergi tidak lagi bisa ditangani dengan obat alergi biasa. Berhentilah merokok. Merokok menyebabkan hidung menjadi kering dan menyebabkan iritasi.
TERIMA KASIH