Anda di halaman 1dari 17

EPISTAKSIS

Pembimbing : dr. Hendro D.P Sp.THT


Jeiniver Rosa Mely Soo/07700117

DEFINISI
Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal
dari hidung.
Epistaksis
Ringan anterior hidung

Berat posterior hidung syok


, anemia, iskemia serebri, insufisiensi
koroner dan infark miokard

ETIOLOGI

Lokal
Trauma
Tumor
Idiopatik

Sistemik
Hipertensi
Kelainan perdarahan
Infeksi

PATOFISIOLOGI

pada orang
yang berusia
menengah
dan lanjut

arteri kecil dan sedang, terlihat perubahan progresif


dari otot pembuluh darah tunika media menjadi
jaringan kolagen.

Perubahan tersebut bervariasi dari fibrosis interstitial


sampai perubahan yang komplet menjadi jaringan parut

gagalnya kontraksi pembuluh darah karena hilangnya


otot tunika media sehingga mengakibatkan
perdarahan yang banyak dan lama

Pada orang yang


lebih muda

memperlihatkan area
yang tipis dan lemah.
Kelemahan dinding
pembuluh darah ini
disebabkan oleh
iskemia lokal atau
trauma

SUMBER PERDARAHAN

Epistaksis anterior
Berasal

dari pleksus Kiesselbach atau a.etmoidalis

anterior.
Perdarahan biasanya ringan, mudah diatasi dan
dapat berhenti sendiri.

Epistaksis posterior
Umumnya

berat dan berasal dari a.sfenopalatina dan


a.etmoidalis posterior. Sebagian besar darah
mengalir ke rongga mulut dan memerlukan
pemasangan tampon posterior untuk mengatasi
perdarahan.

PEMERIKSAAN
Anamnesis
Keadaan umum
Pemeriksaan fisik hidung

PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM


Tanda vital harus dimonitor.
Segeralah pasang infus jika ada penurunan
tanda vital, adanya riwayat perdarahan profus,
baru mengalami sakit berat misalnya serangan
jantung, stroke atau pada orang tua.

PEMERIKSAAN FISIK HIDUNG


Pasien ditempatkan dalam posisi dan ketinggian
yang memudahkan pemeriksa bekerja.
Dengan spekulum, hidung dibuka
Dengan
alat pengisap dibersihkan semua
kotoran dalam hidung baik cairan, sekret
maupun darah yang sudah membeku.
Sesudah dibersihkan semua lapangan dalam
hidung diobservasi untuk mencari penyebab
perdarahan.

PEMERIKSAAN TAMBAHAN YANG


DIPERLUKAN
Rinoskopi anterior
Rinoskopi posterior
Pengukuran tekanan darah
Rontgen sinus
Skrining terhadap koagulopati
Riwayat penyakit
Laboratorium

PENATALAKSANAAN
3 prinsip utama:
Menghentikan perdarahan
Mencegah komplikasi
Mencegah berulang nya epistaksis

1. MENGHENTIKAN PERDARAHAN

Pasang tampon sementara yaitu kapas yang


telah dibasahi dengan adrenalin 1/5000-1/10.000
dan pantocain atau lidocain 2% dimasukkan ke
dalam rongga hidung untuk menghentikan
perdarahan dan mengurangi rasa nyeri. Tampon
dibiarkan selama 10-15 menit. Setelah terjadi
vasokonstriksi dapat dilihat perdarahan berasal
dari anterior atau posterior.

MENGHENTIKAN PERDARAHAN
Perdarahan Anterior

Apabila tidak berhenti dengan


sendiri, pada anak dapat dicoba
dengan menekan hidung dari
luar selama 10-15 iomenit.

Perdarahan Posterior

Bila sumber perdarahan dapat


terlihat, perdarahan dikaustik
dengan larutan Nitras Argenti
(AgNO3) 25-30% kemudian area
tersebut diberi kim antibiotik
Bila perdarahan belum berhenti
maka pasang tampon di beri
pelumas atau salep antibiotik.
Tampon dimasukan 2-4 buah
disusun dengan teratur dan
harus
menekan
perdarahan,
dipertahan kan selama 2x24 jam,
kemudian diperiksa jika masih
perdarahan maka pasang tampon
baru

Pasang tampon posterior yang


disebut Bellocq
Untuk memasang tampon
gunakan
bantuan
kateter
karet yang dimasukkan dari
lubang hidung sampai tampak
di orofaring lalu ditarik keluar
dari mulut. Pada ujung
kateter diikatkan 2 benang
tampon Bellocq tadi, kemudian
kateter
kembali
melalui
hidung sampai benang keluar
dan dapat ditarik.
Bila masih perdarahan maka
dapat
ditambah
tampon
anterior ke dalam cavum nasi.

MENCEGAH MIMISAN
Jangan mengorek hidung, terutama bila kuku panjang
Jangan terlalu keras bila sisih (mengeluarkan lendir dari
hidung)
Menggunakan semprot hidung berisi saline (over the counter)
sebelum tidur
Oleskan Vaseline/petroleum jelly dekat lubang hidung sebelum
tidur
Menghindari trauma pada wajah
Menggunakan masker bila bekerja di laboratorium untuk
menghindari menghirup zat-zat kimia secara langsung
Hindari asap rokok karena asap dapat mengeringkan dan
mengiritasi mukosa
Jika
menderita alergi berikan obat antialergi untuk
mengurangi gatal pada hidung
Stop pemakaian aspirin karena akan memudahkan terjadinya
mimisan dan membuat mimisan berkepanjangan

MENCEGAH KOMPLIKASI
Komplikasi dapat terjadi akibat langsung dari
epistaksis atau sebagai akibat dari penanganan
yang kita lakukan.
Akibat dari epistaksis yang hebat dapat terjadi
syok dan anemia. Turunnya tekanan darah yang
mendadak dapat menimbulkan iskemi cerebri,
insufisiensi koroner dan infark miocard, hal-hal
inilah yang menyebabkan kematian. Bila terjadi
hal seperti ini maka penatalaksaan terhadap
syok harus segera dilakukan.

TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai