Anda di halaman 1dari 11

OKSIDAN, ANTIOKSIDAN, DAN RADIKAL BEBAS

Purnomo Suryohudoyo Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Unair

I. Pendahuluan
Akhir-akhir ini perhatian dunia kedokteran terhadap oksidan makin meningkat. Perhatian ini terutama ditimbulkan oleh kesadaran bahwa oksidan dapat menimbulkan kerusakan sel, dan men adi penyebab atau mendasari berbagai keadaan patologik seperti penyakit kardio!askuler, penyakit respiratorik, gangguan sistem tanggap kebal, karsinogenesis, bahkan di"urigai ikut berperan dalam proses penuaan # aging$. Sebagian mekanisme kerusakan oleh oksidan telah diketahui, tetapi sebagian lagi karena rumitnya proses %proses yang terkait, masih belum sepenuhnya elas. &ksidan dapat mengganggu integritas sel karena dapat bereaksi dengan komponenkomponen sel yang penting untuk mempertahankan kehidupan sel, baik komponen struktural #misalnya molekul-molekul penyusun membran$ maupun komponenkomponen 'ungsional #misalnya en(im-en(im dan )*A$. &ksidan yang dapat me-rusak sel berasal dari berbagai sumber, yaitu + a. yang berasal dari tubuh sendiri, yaitu senyawa-senyawa yang sebenarnya berasal dari proses-proses biologik normal #'isiologis$, namun oleh suatu sebab terdapat dalam umlah besar b b. yang berasal dari proses-proses peradangan. ". yang berasal dari luar tubuh, seperti misalnya obat-obatan dan senyawa pen"emar (polutant$ d. yang berasal dari akibat radiasi

II. Oksidan dan Radikal Bebas


)alam kepustakaan kedokteran pengertian oksidan dan radikal bebas #free radicals$ sering dibaurkan karena keduanya memiliki si'at-si'at yang mirip. Akti!itas kedua enis senyawa ini sering menghasilkan akibat yang sama walaupun prosesnya berbeda. Sebagai "ontoh perhatikan dampak ,-&- #hidrogen peroksida$ dan radikal bebas &, #radikal hidroksil$ terhadap glutation #.S,$ + a. H2O2 + .S, / ,-&- .SS. / -,-& b. OH +

.S, /

&,

,-& / .S #radikal glutation$


.S / .S .SS. 0alaupun ada kemiripan dalam si'at-si'atnya namun dipandang dari sudut ilmu kimia, keduanya harus dibedakan. Oksidan, dalam pengertian ilmu kimia, adalah

senyawa penerima elektron, #electron acceptor$, yaitu senyawa-senyawa yang dapat menarik elektron. 1on 'erri #Fe///$, misalnya, adalah suatu oksidan + Fe/// / e-

Fe//

Sebaliknya, dalam pengertian ilmu kimia, radikal bebas adalah atom atau molekul #kumpulan atom$ yang memiliki elektron yang tak berpasangan #unpaired electron$. Sebagai "ontoh marilah kita perhatikan molekul air #, -&$. 1katan atom oksigen dengan hidrogen merupakan ikatan ko!alen, yaitu ikatan kimia yang timbul karena sepasang elektron dimiliki bersama #share$ oleh dua atom + Atom hidrogen + Atom oksigen +

&

dan ,-& +

,:& :, atau ,% & %,

Bila terdapat sumber energi yang "ukup besar, misalnya radiasi, molekul air dapat mengalami pembelahan homolitik #homolytical cleavage $ + ,:&:, ,

&,

atom H

radikal hidroksil

Atom , # ,$ memiliki elektron yang tak berpasangan sehingga dapat pula dianggap sebagai radikal.. 2olekul air dapat pula mengalami pembelahan enis lain, yaitu pembelahan heterolitik #heterolytical cleavage $ ,:&:, ,/
ion H

/ : & ,

ion hidroksil

)alam hal ini, yang terbentuk bukanlah radikal tetapi ion-ion, sehingga proses tersebut dinamakan ionisasi. Untuk ionisasi molekul air tak diperlukan masukan energi yang besar, sehingga dalam keadaan 3biasa4 air mengalami ionisasi. 5lektron yang tak berpasangan "enderung untuk membentuk pasangan, dan ini ter adi dengan menarik elektron dari senyawa lain sehingga terbentuk radikal baru + 6:, /

&,

,&,

radikal hidroksil

radikal baru

)ari "ontoh diatas elaslah bahwa radikal bebas memiliki dua si'at, yaitu + 7. 8eakti!itas tinggi, karena ke"enderungan menarik elektron. -. )apat mengubah suatu molekul men adi suatu radikal Si'at radikal bebas yang mirip dengan oksidan terletak pada ke"enderungannya untuk menarik elektron.9adi sama halnya dengan oksidan, radikal bebas adalah penerima elektron. 1tulah sebabnya dalam kepustakaan kedokteran, radikal bebas digolongkan dalam oksidan. *amun perlu diingat bahwa radikal bebas adalah oksidan tetapi tidak setiap oksidan adalah radikal bebas. 8adikal bebas lebih berbahaya dibanding dengan oksidan yang bukan radikal. ,al ini disebabkan oleh kedua si'at radikal bebas diatas, yaitu reakti'itas yang tinggi dan ke"enderungannya membentuk radikal baru, yang pada gilirannya apabila men umpai molekul lain akan membentuk radikal baru lagi, sehingga ter adilah rantai reaksi # chain reaction$ 8eaksi rantai tersebut baru berhenti apabila radikal bebas tersebut dapat

diredam #quenched$. :ontohnya ialah reaksi radikal hidroksil dengan glutation yang telah dibahas diatas.. 8eaksi akan berhenti karena dua radikal glutation #.S $ akan bereaksi membentuk glutation teroksidasi #.SS.$. Seluruh reaksi radikal bebas dapat di abarkan men adi ; #tiga$ tahap, yaitu + 7. tahap inisiasi -. tahap propagasi ;. tahap terminasi Sebagai "ontoh marilah kita perhatikan reaksi-reaksi yang menyangkut reaksi radikal hidroksil sebagai berikut +

7. <ahap inisiasi Fe// / ,-&87,

/ &,

Fe///
87

/ &,

&,

/ ,-&

-. <ahap propagasi + 8-, / 87

8- / 87, 8; / 8-,

8;, / 8- ;. <ahap terminasi +

87 / 87 8787 8- / 87 8- 87 8- / 8- 8- 8dan seterusnya

)aya perusak radikal bebas dengan demikian auh lebih besar dibandingkan dengan oksidan biasa. Karena reakti'itasnya yang tinggi, radikal bebas tak stabil dan berumur sangat pendek sehingga sulit dideteksi ke"uali dengan metoda-metoda khusus seperti pengukuran 5P8 #Electron Paramagnetic Resonance $ 0alaupun reakti'itas radikal bebas pada umumnya "ukup tinggi sehingga berumur pendek, namun ada beberapa enis radikal bebas yang relati' stabil. Salah satu "ontoh adalah radikal bebas !itamin 5. Berkat struktur molekulnya yang memungkinkan ter adinya resonansi, radikal !itamin 5 tak perlu reakti', sehingga dapat ber'ungsi sebagai peredam #quencer$. III. SEN A!A OKSI"EN REAKTI#

&ksidan yang terlibat dalam berbagai proses patologis sebagian besar ustru berasal dari proses-proses biologis alami. )an melibatkan apa yang disebut sebagai senyawa oksigen reakti' #reactive oxygen compounds $. Sebagian diantaranya berbentuk radikal seperti radikal hidroksil #&,$, radikal peroksil #&&,$, dan ion superoksida #&--$. Sebagian yang lain bukan radikal, seperti singlet oksigen #=& -$, hidrogen peroksida #,-&-$ dan ion hipoklorit #:l&-$ Senyawa oksigen reakti', sesuai dengan namanya, berasal dari oksigen #&-$, senyawa yang diperlukan oleh semua organisma airobik termasuk manusia. &rganisma aerobik memerlukan oksigen untuk menghasilkan A<P, suatu senyawa yang merupakan sumber enrgi bagi kebanyakan mahluk hidup, melalui 'os'orilasi oksidati'

yang ter adi di mitokondria. Proses tersebut se"ara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut + *A), / ,/ / &A)P / P / energi *A)/ / ,-& / energi A<P

Pada proses tersebut ter adi reduksi &- men adi ,-& yang se"ara sederhana dapat ditulis sebagai berikut + &- / >,/ / > e- ,-& )ari persamaan tersebut diatas mudah dilihat bahwa reduksi oksigen men adi , -& merupakan pengalihan > #empat$ elektron #4 electron transfer$. )alam keadaan tertentu pengalihan elektron tersebut ber alan kurang sempurna sehingga ter adi senyawa-senyawa oksigen reakti' yang sangat berbahaya, yang akan merusak sel apabila tak diredam. ,al seperti itu ter adi dalam keadaan-keadaan yang disebut e as oksidati' #oxidative stress$. I$. RED%KSI OKSI"EN

)alam buku teks kimia lama, struktur elektron molekul oksigen #& -$ ditulis sebagai berikut + & & atau & ? &

::

2enurut struktur tersebut semua elektron dalam molekul oksigen berpasangan, sehingga &- seharusnya tidak reakti'. *amun, dalam kenyataannya oksigen "ukup reakti' #besi berkarat dalam udara terbuka karena pembentukan Fe&$. Karena itu para ahli kimia mulai meragukan apakah struktur elektron tersebut benar. Kemudian ditemukan bahwa struktur elektron oksigen yang tepat adalah sebagai berikut + atau & -& Berdasar struktur tersebut, &- adalah suatu di-radikal karena memiliki dua elektron yang tak berpasangan.. Sebagai di-radikal, oksigen mestinya sangat reakti', lebih reakti' dibanding dengan radikal hidroksil yang hanya memiliki satu elektron yang tak berpasangan. Lalu mengapa oksigen tak sereakti' radikal hidroksil @ 9awabnya terletak pada putaran #spin $ elektron yang tak berpasangan tersebut. Keduanya terletak pada orbital yang berbeda dan menun ukkan angka kuantum putaran #spin quantum number$ yang sama. )ikatakan bahwa kedua elektron tersebut memiliki putaran se a ar#parallel spin$. Untuk membentuk ikatan ko!alen diperlukan dua elektron yang harus terletak pada satu orbital dan dengan putaran yang berlawanan #anti parallel $. Kendala ini menyebabkan oksigen hanya dapat menerima elektron dalam tahapan-tahapan, yang masing-masing berupa pengalihan satu elektron #one electron transfer$. 8eduksi oksigen memerlukan pengalihan > #empat$ elektron. Pengalihan ini tak dapat ter adi sekaligus, tetapi dalam > tahapan yang setiap tahap hanya melibatkan pengalihan satu elektron . Kendala yang mengharuskan oksigen hanya dapat menerima satu elektron setiap tahap menyebabkan ter adinya dua hal, yaitu + 7. kurang reakti'nya oksigen

.. .. & : &

ter adinya senyawa-senyawa oksigen reakti' seperti &-- #ion superoksida$, ,-&#hidrogen peroksida$, &&, #radikal peroksil$, dan &, #radikal hidroksil$ Perhatikan reaksi-reaksi dibawah ini yang merupakan pengalihan satu elektron + A A A A 7. && / e & & atau &- ion superoksida A A A A && / ,/ ,&& atau &&, radikal hidroksil A A A A -. && / e && - atau &-- ion peroksida A A && / -,/ ,&&, atau ,-&- hidrogen peroksida A A A A --;. && / e & / & A A / & / -, ,&, atau ,-& A A & / ,/ ,& atau &, radikal hidroksil A A >. & / e & A A / & / -, ,&, atau ,-& Pembentukan senyawa-senyawa oksigen reakti' tersebut se"ara singkat dapat ditulis sebagai berikut + &- / e &- &- / e / ,/ &&, / &- / -e / -, ,-&&- / ;e / ;,/ &, / ,-& &- / >e / >,/ -,-&
-.

)ari reaksi-reaksi diatas dapat terlihat bahwa ion superoksida, radikal peroksil, hidrogen perolsida, dan radikal hidroksil ter adi karena pengalihan elektron yang kurang sempurna pada saat ter adi reduksi oksigen. 2olekul oksigen dapat berubah men adi sangat reakti' bila kedua elektron tunggalnya disatukan dalam satu orbital dengan putaran yang berlawanan. )enganperpindahan ini satu orbital men adi kosong dan mudah diisi oleh sepasang elektron dengan putaran yang berlawanan. Keadaan seperti ini terdapat dalam bentuk molekul oksigen khusus yang disebut singlet oksigen dengan rumus sebagai berikut + A A && Singlet oksigen dapat ter adi pada keadaan-keadaan khusus
$. PE&BENT%KAN SEN A!A OKSI"EN REAKTI#

Senyawa oksigen reakti' yang berperan sebagai oksidan adalah + hidrogen peroksida, #,-&-$, ion superoksida #&-$, radikal peroksil # &&,$, radikal hidroksil #&,$ dan singlet oksigen. ,idrogen peroksida terutama terbentuk karena akti'itas en(im-en(im oksidase yang terdapat dalam retikulum endoplasmik #mikrosom$ dan peroksisom. 5n(im-en(im tersebut mengkatalisis reaksi +

8,- / &- 8 / ,-&,-&- merupakan merupakan oksidan yang kuat dan dapat mengoksidasi berbagai senyawa yang terdapat di dalam sel, misalnya +glutation + - .S, / ,-&- .SS. / -,-& )aya rusak ,-&- bukan hanya karena senyawa tersebut merupakan oksidan yang kuat, tetapi uga karena ,-&- dapat menghasilkan radikal hidroksil bila ,-&- bereaksi dengan logam transisi #transitional metals $, Fe// dan :u/ Fe// #:u/$ / ,-&- Fe/// #:u//$ / &, / #reaksi Fenton$
&,

,-&- uga dapat menghasilkan oksidan kuat yang lain, yaitu ion hipoklorit #:l&$ melalui reaksi yang dikatalisis oleh en(im mieloperoksidase yang terdapat dalam selsel radang. Seperti granulosit, monosit dan makro'ag + ,-&- / :l ,-& / :l& 1on hipoklorit dapat mengoksidasi berbagai senyawa + 8 / :l& 8& / :l I'n Su(er'ksida )O2* <erbentuk melalui beberapa "ara, antara lain + 7. Sebagai reaksi sampingan yang melibatkan Fe// seperti misalnya + Proses 'os'orilasi Proses oksigenasi ,emoglobin Proses hidroksilasi oleh en(im mono oksigenase #sitokrom P>BC dan sitokrom b>$ 1on Fe bebas 8eaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut + Fe// / &- Fe/// / & - -. 8eaksi yang dikatalisis oleh *A),D*A)P, oksidase yang terdapat dalam mitokondria dan granulosit +

*A),#*A)P,$ / &- *A)/#*A)P/$ / ,/ / &- ;. 8eaksi yang dikatalisis oleh en(im Eantin oksidase, mirip dengan reaksi nomor - + 6, / ,-& / - &- 6&, / - &- / - ,/ 6antin asam urat 5n(im Eantin oksidase #6&$ dalam keadaan normal tak terdapat dalam sel mamalia.5n(im ini terbentuk dari en(im lain yaitu Eantin dehidrogenase #6)$ yang mengkatalisis reaksi sebagai berikut + 6, / *A)/ / ,-& 6&, / *A), / ,/ + 6antin asam urat )alam keadaan iskemia atau hipoksemia, 6) berubah men adi 6& melalui proses proteolisis + 6) 6& / peptida Perubahan ini tak re!ersibel. Sebagai akibatnya, apabila kemudian pasokan oksigen kembali normal, terbentuklah ion superoksida yang ustru dapat merusak aringan # e as reper'usi, reperfusion injury$ 1on superoksida sendiri sebenarnya tak terlalu reakti'. Bentuk reakti'nya ialah radikal (er'ksida yang terbentuk melalui reaksi sebagai berikut +

&- /

&&,

8adikal peroksil Seperti halnya radikal lain, radikal inipun sangat reakti' dan akan membentuk radikal baru serta ,-&- + 6, / &&, 6 / ,-&)ari reaksi diatas kiranya elas bahwa radikal peroksil auh lebih berbahaya dibandingkan dengan ,-&- . 1on superoksida akan sangat berbahaya apabila terdapat bersamaan dengan ,-&- karena akan membentuk radikal hidroksil #&,$ + &- / ,-&- &- / &, / &, #8eaksi ,aber % 0eiss$ 8eaksi ini memerlukan ion Fe/// atau :u// dan diperkirakan ter adi melalui dua tahap, yaitu + Fe/// D :u// / &- Fe// D :u/ / &Fe// D :u/ / ,-&- Fe/// D :u// / &, /
&,

)iantara senyawa-senyawa oksigen reakti', radikal hidroksil adalah yang paling reakti', oleh karena itu paling berbahaya.. *amun radikal hidroksil bukan merupakan produk primer proses biologik, tetapi berasal dari ,-&- dan &- Sin+le, 'ksi+en Senyawa ini merupakan bentuk oksigen yang auh lebih reakti' dibanding oksigen 3biasa4#oksigen dalam bentuk ground state atau disebut uga 3triplet oksigen4$. Singlet oksigen terbentuk pada reaksi-reaksi yang dikatalisis oleh en(im-en(im tertentu, antara lain + a. en(im mono-oksigenase yang menggunakan sitokrom p>BC, apabila en(im tersebut menggunakan suatu peroksida sebagai substrat + - 8&&, - 8&, / &b. en(im prostaglandin endoFperoksida sintetase, suatu en(im yang berperan dalam pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat + - PP.- - P.,- / &". reaksi yang dikatalisis oleh en(im mieloperoksidase apabila ion hipoklorit yang ter adi bereaksi dengan ,-&- yang kedua + ,-&- / :l ,-& / :l& :l& / ,-&- ,-& / :l / &Atau apabila kedua reaksi tersebut di umlah + - ,-&- - ,-& / &Singlet oksigen dapat mengoksidasi berbagai senyawa + 8 / &- 8&$. G1..7 DA&PAK NE"ATI# SEN A!A-SEN A!A OKSI"EN REAKTI# Senyawa-senyawa oksigen reakti' semuanya merupakan oksidan yang kuat, walaupun dera ad kekuatannya berbeda-beda. )ampak negati' tersebut timbul karena reakti'itasnya sehingga dapat merusak komponen-komponen sel yang penting untuk mempertahankan integritas dan kehidupan sel. Sebagaimana telah di elaskan pada bab pendahuluan, akti'itas oksidan dapat men adi penyebab atau mendasari berbagai keadaan patologis. )ampak akti'itas

oksidan dapat sangat luas, dan sering mekanisma molekulernya masih belum terkuak se"ara elas. )iantara senyawa-senyawa oksigen reakti', radikal hidroksil merupakan senyawa yang paling berbahaya karena reakti'itasnya sangat tinggi. &leh karena itu, sebagai "ontoh akan kita bahas dampak negati' radikal hidroksil. 8adikal hidroksil dapat merusak tiga enis senyawa yang penting untuk mempertahankan integritas sel, yaitu + 7. asam lemak, khususnya asam lemak tak enuhyang merupakan komponen penting 'os'olipid penyusun membran sel. -. )*A, yang merupakan perangkat genetik sel. ;. Protein yang memegang berbagai peran penting seperti en(im, reseptor, antibodi dan pembentuk matriks serta sitoskeleton. $I.2 Da.(ak Ne+a,i/ Terhada( &e.bran Sel Komponen terpenting membran sel adalah 'os'olipid, glikolipid dan kolesterol. )ua komponen pertama mengandung asam lemak tak enuh. 9ustru asam lemak tak enuh ini #asam-asam linoleat, linolenat dan arakidonat$ sangat rawan terhadap serangan-serangan radikal, terutama radikal hidroksil. 8adikal hidroksil dapat menimbulkan reaksi rantai yang dikenal dengan nama peroksidasi lipid L,
L

/ /

&,

,-&

Asam lemak.

8adikal lipid

&8,

L&&
8adikal peroksilipid
L

L&& / dan seterusnya.

L&&,

Akibat akhir dari rantai reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak men adi berbagai senyawa yang bersi'at toksis terhadap sel, antara lain berbagai ma"am aldehida, seperti malondialdehida, H-hidroksi-nonenal serta berma"am-ma"am hidrokarbon seperti etana #:-,I$ dan pentana #:B,7-$. )apat pula ter adi ikatan silang #cross linking$ antara dua rantai asam lemak atau antara asam lemak dan rantai peptida #protein$ yang timbul karena reaksi dua radikal + 87 / 8- 878Semuanya itu menyebabkan kerusakan kerusakan parah membran sel sehingga membahayakan kehidupan sel $I.0 Da.(ak Ne+a,i/ Terhada( DNA 8adikal bebas dapat menimbulkan berbagai perubahan pada )*A yang antara lain .berupa + hidroksilasi basa timin dan sitosin, pembukaan inti purin dan pirimidin serta terputusnya rantai 'os'odiester )*A Bila kerusakan tak terlalu parah, maka masih bisa diperbaiki oleh sistem perbaikan )*A #!"# repair system $. *amun apabila kerusakan terlalu parah, misalnya rantai )*A terputus-putus diberbagai tempat, maka kerusakan tersebut tak dapat diperbaiki dan replikasi sel akan terganggu.. Susahnya, perbaikan )*A ini sering ustru menimbulkan mutasi, karena dalam memperbaiki )*A tersebut sistem perbaikan )*A "enderung membuat kesalahan #error prone $,

dan apabila mutasi ini mengenai gen-gen tertentu yang disebut onkogen, maka mutasi tersebut dapat menimbulkan kanker. $I.1 Da.(ak Ne+a,i/ Terhada( Pr',ein &ksidan dapat merusak protein karena dapat mengadakan reaksi dengan asamasam amino yang menyusun protein tersebut. )iantara asm-asam amino penyusun protein yang paling rawan adalah sistein. Sistein mengandung gugusan sul'idril #S,$ dan ustru gugusan inilah yang paling peka terhadap serangan radikal bebas seperti radikal hidroksil + 8S, / &, 8S / ,-& 8S / 8S 8 S S 8 Pembentukan ikatan disul'ida #-S-S-$ menimbulkan ikatan intra atau antar molekul protein tersebut kehilangan 'ungsi biologisnya #misalnya en(im kehilangan akti!itasnya$. DA&PAK POSITI# OKSIDAN &ksidan menimbulkan banyak kerugian, tetapi ustru dampak negati' ini diman'aatkan oleh tubuh untuk melawan serbuan organisma patogen. Untuk menghadapi 3serangan dari luar ini4, alam #atau Sang Pen"ipta$ telah menyediakan sel-sel khusus yang disebut sel-sel radang #inflamatory cells $ seperti granulosit, monosit dan makro'ag, yang dapat menghasilkan oksidan seperti ,-&-, &-, &,, :l& dan &8eaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa-senyawa tersebut telah dibi"arakan dalam babCbab sebelumnya.. *amun harap diingat bahwa oksidan-oksidan tersebut selain dapat menghan"urkan mikroorganisma dapat pula merusak selsel aringan tubuh sehingga sehingga apabila ter adi keradangan hebat yang melibatkan banyak sel radang, kerusakan aringan tak dapat dihindarkan. II. PERTAHANAN TERHADAP OKSIDAN : ANTI-OKSIDAN

I.

G111.7 Senyawa-senyawa oksigen reakti' ter adi akibat proses-proses biologis normal, namun apabila akti'itas senyawa-senyawa tersebut tak diredam, maka oksigen pembawa kehidupan organisma aerobik akan berbalik men adi ra"un yang mematikan, dan organisma aerobik sudah lama punah, mdari muka bumi. )alam kenyataannya organisma aerobik tetap ber aya, dan saat ini merupakan organisma yang dominan di muka bumi ini, termasuk manusia. &rganisma aerobik dapat bertahan karena alam menyediakan sarana untuk meredam dampak negati' oksidan, yaitu senyawa-senyawa anti-oksidan )alam pengertian kimia, senyawa-senyawa anti-oksidan adalah senyawasenyawa pemberi elektron #electron donors$. *amun dalam arti biologis, pengertian anti-oksidan lebih luas, yaitu merupakan senyawa-senyawa yang dapat meredam dampak negati' oksidan, termasuk en(im-en(im dan proteinprotein pengikat logam. )alam meredam dampak negati' oksidan diterapkan strategi dua lapis, yaitu + 7. men"egah terhimpunnya senyawa-senyawa oksidan se"ara berlebihan. -. 2en"egah reaksi rantai berlan ut. Berdasarkan dua mekanisma pen"egahan dampak negati' oksidan tersebut, antioksidan dapat dibagi men adi dua golongan , yaitu + a. anti-oksidan pen"egah b. anti-oksidan pemutus rantai #chain breaking anti oxidants$

$II.2 An,i-'ksidan Pen2e+ah. Pada dasarnya tu uan anti-oksidan enis ini adalah adalah men"egah ter adinya radikal hidroksil, yaitu radikal yang paling berbahata.. Seperti telah dibi"arakan pada bab-bab sebelumnya, untuk membentuk radikal hidroksil diperlukan tiga komponen, yaitu + logam transisi Fe atau :u, , -&- dan &- Agar reaksi Fenton tak ter adi, maka harus di"egah keberadaan ion Fe // atau :u / bebas. Untuk itu berperan beberapa protein penting, yaitu + - untuk Fe + ,rans/erin atau /eri,in - untuk :u + serul'(las.in atau albu.in Penimbunan &- di"egah oleh en(im su(er'ksida dis.u,ase )SOD* yang mengkatalisis reaksi dismutasi &- + - &- / - ,/ ,-&- / &Penimbunan ,-&- di"egah melalui akti'itas dua enis en(im, yaitu + a. katalase, yang mengkatalisis reaksi dismutasi ,-&- + - ,-&- - ,-& / &b. peroksidase, yang mengkatalisis reaksi sebagai berikut + 8 / ,-&- 8& / ,-& )iantara berbagai peroksidase, yang paling penting adalah glutation peroksidase #.SPE$, yang mengkatalisis reaksi + - .S, / ,-&- .SS. / - ,-& Apabila radikal hidroksil masih sa a terbentuk, masih ada sarana lain untuk meredamnya, tanpa memberi kesempatan untuk memulai reaksi rantai dengan melibatkan senyawa-senyawa yang mengandung gugusan sul'idril seperti glutation dan sistein + .lutation #.S,$ + .S, / &, .S / ,-& - .S .SS. Sistein #:ys-S,$ + :ys-S, / &, :ys-S / ,-& - :ys :ys-S-S-:ys sistin $II. 0 An,i-'ksidan Pe.u,us Reaksi Ran,ai )alam kelompok anti-oksidan ini termasuk !itamin 5 #toko'erol$, asam askorbat #!itamin :$, -karoten, dan dua senyawa yang uga berperan sebagai anti-oksidan pen"egah rantai reaksi, yaitu glutation dan sistein. Gitamin 5 dan -karoten bersi'at lipo'ilik, sehingga dapat berperan pada membran sel untuk men"egah peroksidasi lipid. Sebaliknya, !itamin :, glutation dan sistein bersi'at hidro'ilik, dan berperan dalam sitosol.. Gitamin 5 sebenarnya terdiri dari empat senyawa, yaitu + al'a, beta, gamma dan delta toko'erol. Karena keberadaannya dalam membran, !itamin 5 dapat bereaksi dengan radikal lipid #L $ dan radikal peroksilipid #L&&$ <o", / L <o" / L, <o" , / L&& <o" / L&&, 8adikal !itamin 5 #<o"$ tak terlalu reakti' karena ter adinya resonansi. 2eskipun demikian, radikal !itamin 5 perlu uga dihilangkan. Untuk ini ada

tiga "ara, yaitu a. radikal !itamin 5 mengalami reaksi-reaksi intramolekul menghasilkan senyawa-senyawa non-radikal b. setelah bergeser kearah permukaan molekul, radikal !itamin 5 bereaksi dengan !itamin : #As"-,$ dan menghasilkan radikal !itamin : #As"$ + <o" / As"-,- <o"-, / As" / ,/ 8adikal !itamin : kemudian dihilangkan melalui reaksi dismutasi yang menghasilkan !itamin : dan dihidro-asam as"orbat #),AA$ + - As" / - ,/ As",- / ),AA ". 8adikal !itamin 5 dapat pula bereaksi dengan glutation atau sistein yang uga terdapat dalam sitosol + <o" / .S, #:ysS,$ <o"-, / .S #:ysS $ - .S #:ysS $ .SS. #:ysS-S"ys$ Gitamin 5 hanya dapat berperan bila tekanan oksigen #p&-$ tinggi. Pada tekanan oksigen rendah, peranan !itamin 5 digantikan oleh -karoten. Seperti halnya radikal !itamin 5, radikal -karoten agak stabil karena adanya resonansi dalam molekulnya. III. PEN%T%P <ulisan ini men"oba mengungkapkan apa yang sebenarnya yang dimaksud dengan oksidan, anti-oksidan dan radikal bebas serta prinsip dasar mekanisme ker a senyawa-senyawa tersebut. Semoga berman'aat Surabaya, 77 Agustus 7HH; )AF<A8 PUS<AKA 7. Bast, A. et al #7HH7$ + &Eidants and Anti-oksidants + State o' Art Am.9.2ed.,H7 Suppl.;:, Paper ;:--S -. . :adenas, 5. + Bio"hemistry o' &Eygen <oEi"ity. Ann.8e!.Bio"h. + BJ K LH-77C. Ann.8e!.1n". Palo Alto , USA 7HJH ;. :o"hrane, ..:. #7HH7$ + :ellular 1n ury by &Eidants. Am.9.2ed. H7 + suppl. ;:, paper ;:-->S >. ,alliwell, B. #7HH7$ + 8ea"ti!e &Eygen Spe"ies in Li!ing System + Sour"e, Bio"hemistry and 8ole in ,uman )iseases. Am.9.2ed. suppl. ;:, paper ;:-7>S. B. 2urray, 8.K. + ,arperMs Bio"hemistry, --nd ed. Pp.7>--7>;, Prenti"e-,all 1nternat.1n".London, U.K.7HHC I. . *aNui, A., :han"e, B., :adenas, 5. + 8ea"ti!e &Eygen 1ntermediates in Bio"hemistry. Ann.8e!. Bio"h. BB + 7;L-7II, Ann. 8e!. 1n". Palo Alto, USA 7HHB L. . Pine, ,. S. et al + 8adikal Bebas, dalam + Kimia &rganik -, ed. >. ,al. HB> % HJB, 7HJJ. <er emahan Bahasa 1ndonesia. Penerbit 1<B Bandung. J. Sies, ,. #7HH7$ + &Eidati!e Stress + From Basi" 8esear"h to :lini"al Appli"ations + .Am.9.2ed.. H7 suppl. ;:, paper ;:-;7S . .

Anda mungkin juga menyukai