Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Silvikultur adalah Ilmu dan seni pembanggunan dan memelihara hutan lewat pengetahuan silvikultur atau secara umum pengertian silvikultur adalah seni memproduksi hutan penerapan pengertian silvikultur hutan dalam perlakuan membangun hutan. Sistem silvikultur adalah proses penanaman, pemeliharaan, penebangan, penggantian suatu tegakan hutan untuk menghasilkan produksi kayu atau hasil hutan lainnya dalam bentuk tertentu (Troup, 1966 dalam anan, 199!". arsono (19!#"

mengemukakan bahwa silvikultur adalah metode penanganan hutan dalam pandangan silvikanya yang dimodi$ikasi dalam praktek oleh $aktor%$aktor ekonomi.

Kihiang. termasuk dalam $amili

imosaceae dan lebih dikenal dengan nama

daerah &eru atau 'eun(ing merupakan (enis tanaman yang cepat tumbuh. 'enis ini dahulunya oleh masyarakat di daerah (awadan sekitarnya diman$aatkan sebagai tanaman pelindung di perkebunan, seiringdengan semakin meningkatnya kebutuhan papan sebagai bahan baku untuk perumahan maka (enis ini (uga diman$aatkan untuk keperluan tersebut )leh karena itu maka penting untuk mengetahui tanaman &eru dari penanganaanbenih sampai proses penebanganya

B. Tujuan Dan Kegunaan

Tu(uan dari makalah ini yaitu sebagai berikut* +ntuk mengetahui penganaan benih sampai proses penebangan tanaman &eru (Albizia procera). ,egunaan dari makalah ini yaitu sebagai berikut* -apat mengetahui penganaan benih sampai proses penebangan tanaman

&eru (Albizia procera). Rumusan masalah .erdasarkan uraian yang dikemukan dari latar belakang, maka penulis ini ingin mengetahui penangan benih sampai proses penebangan tanaman &eru (Albizia procera).

BAB II PEMBAHASAN
A. ,lasi$ikasi &eru/kihiang

,ingdom* 0lantae Subkingdom* Tracheobionta Superdivision* Spermatophyta -ivision* agnoliophyta 1lass* agnoliopsida Subclass* 2osidae )rder* 3abales 3amily* 3abaceae 4enus* 5lbi6ia Species* Albizia procera (2o7b." .enth 0lantamor, 891: 0ohon weru biasanya berukuran sedang, tingginya hingga :9 m dan gemang batangnya :;(<69" cm. .atang bebas cabang hingga 9 m, lurus atau membengkok. 0epagan halus, di luarnya abu%abu hi(au pucat, coklat kekuningan, hingga kecoklatan, dengan gigir%gigir melintang, kadang%kadang mengelupas dalam kepingan tipis=

bagian dalamnya (ingga, lalu hi(au, dan kuning (erami atau merah (ambu di bagian terdalam. 2anting%ranting bulat dan gundul. Ta(uknya renggang. -aun%daun ma(emuk menyirip berganda, dengan 8<; pasang sirip yang hampir berhadapan= tulang daun utama 19<:9 cm, gundul, dengan kelen(ar 1<8,; cm di atas pangkal tangkai daun= kelen(ar bentuk (orong menyempit, pan(ang ><19 mm, duduk, rata atau cekung di permukaannya. Sirip%sirip 18<89 cm pan(angnya, gundul, berisi ;<11 pasang anak daun, bertangkai pendek 8 mm= anak daun berhadapan, bundar telur asimetris atau hampir belah ketupat, 8<>,;(<6" cm 7 1<8,8(<:,8" cm, seperti kertas yang kaku atau agak seperti (angat, kedua permukaannya sedikit berambut. 1 Pengum!ulan B"j" 0ohon weru mempunyai buah berbentuk polong yang masak berwarna coklat tua. 0engumpulan dilakukan dengan cara meman(at atau menggunakan tangga kemudian dahan yang berbuah dipotong menggunakan galah berkait atau golok. .erbuah sekali dalam setahun yaitu pada bulan 5gustus s/d )ktober. # Pen$"m!anan B"j" .enih dimasukan ke dalam kaleng atau kantong plastik rapat kemudian disimpan pada suhu rendah (ruang 51 ataure$rigerator" dapat bertahan hingga beberapa tahun (Syamsuwida, 899;".

Selain dengan cara tersebut penyimpanan dapat (uga dilakukan dengan menggunakan blek yang ditutup rapat. .lek tersebut disimpan di tempat yang se(uk, agar viabilitas benih masih baik sampai beberapa tahun(Syamsuwida, 899;".

% Perlakuan Ben"h 0erlakuan pendahuluan untuk mempercepat perkecambahan adalah dengan cara mencelupkan benih kedalam air mendidih selama 8 menit kemudian angkat dan rendam dalam air dingin selama 1 malam. .erkecambah dalam ;%19 hari. 1 Pembuatan !ersema"an a. 0emilihan tempat persemaian Terdapat dua tipe persemaian yang dapat dipergunakan untuk pembuatan bibit yaitu persemaian tetap atau permanen dan sementara. 0ersemaian tetap biasanya digunakan (ika pengadaan bibit dalam (umlah besar dan akses menu(u tempat penanaman lancar (5nonimous, 199!". .eberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan persemaian (5nonimous, 199!= 0rad(adinata dan asano, 1996" adalah sebagai berikut *

kemiringan tempat tidak lebih dari ;?, dekat dengan sumber air, memiliki iklim dan suhu yang sesuai untuk (enis yang akan dikembangkan, tanah yang akan digunakan relati$ suibur dengan tekstur ringan, serta tempat persemaian ditempatkan di tengah dekat lokasi penanaman, (alan inspeksi dan sumber tenaga ker(a. b. 0erencanaan lapangan persemaian

-ari luasan persemaian yang telah ditentukan, sekitar 69%#9?disiapkan untuk areal bedengan persemaian dan bedengan (enis tumbuhan lainnya. Sedangkan sisanya dipergunakan untuk (alan inspeksi, saluran air, bak penampungan air serta gubuk ker(a atau bangunan lain(5nonimous, 199!= 0rad(adinata dan asano, 1996".

c. 0embuatan bedeng tabur +kuran bedeng tabur umumnya ;71 m arah meman(ang dari utara ke selatan., dengan bagian tepi diperkuat dengan batu bata atau bambu.5tap dibuat miring ke timur dengan ukuran bagian timur tingginya #; cm dan bagian barat tingginya ;9 cm. edia tanah yang akan digunakan harus ringan dan halus, dapat (uga ditambahkan pasir untuk menggemburkan dengan komposisi : bagian tanah dan 1 bagian pasir (0rad(adinata dan asano, 8998". .iasanya untuk luasan bedeng tersebut diperlukan

sebanyak 899 gram benih untuk ditabur. 0ada umumnyaanakan siap disapih setelah berumur 8 minggu (@idayat et al, 8998". d. 0embuatan bedeng sapih +kuran bedeng sapih umunya ;71 m arh meman(ang dari utara keselatan, dengan begian tepi diperkuat dengan batu bata atau bambu. 5tap untuk naungan dapat digunkan kasa plastik atau shading net. ,ontainer untuk bibit sapihan dapat digunakan pot plastik, potrays tau polybag biasanya berukuran 19 7 1; cm yang terlebih dahulu bagian dasarnya diberi lubang. edia untuk bibit terlebih dahulu

disterilisasi dengan cara di(emur di bawah sinar matahari, atau diberi $ungisida.

edia yang digunakan harus memiliki si$at dapat menahan akar, porous, mengandunghara yang cukup, ringan dan steril (5nonimous, 199!". a. 0enyemaian benih .enih yang telah diberi perlakuan pendahuluan ditabur padabedeng tabur, pada larikan%larikan yang dalamnya 1 cm dan (arak antarlarikan sekitar ; cm kemudian ditutp dengan tanah halus atau pasir halus.0enyiraman harus dilakukan dengan hati%hati menggunakan sprayer yang berukuran halus agar benih tidak bergeser. 0erkecambahan benih akan ter(adi setelah 8%> hari . b. 0enyapihan bibit 0enyapihan bibit dilakukan setelah bibit berumur 1 < 1,; bulan dan ditandai dengan kelopak bi(i sudah mulai terlepas. 0enyapihan bibit ke dalam kantong harus dilakukan dengan hati%hati (angan sampai gumpalan tanah terlepas, dan menghindari ter(adinya kerusakan akar. 0emeliharaan bibit di bedeng sapih meliputi penyiraman, penyiangan terhadap gulma dan pencegahan terhadap gangguan hama dan penyakit ". .ibit yang siap ditanam di lapang (ika sudah berumur :%> bulan di bedeng sapih(0rad(adinata dan asano, 1996".ibit yang sudah berada di bedeng sapih lebih

dari : bulan dapat dibuat men(adi bibit stump dengan ukuran pan(ang bagian batang ;%89 cm,pan(ang bagian akar 89cm dan diameter keher batang 9,; < 8,; cm (0rad A Penataan La!angan 0enataan areal penanaman dilakukan dengan tu(uan untuk mengatur tempat dan waktu, register tanaman, pengawasan dan keperluan pengelolaan lainnya. 5real% areal dibagi men(adi blok%blok tata hutan dan selan(utnya dibagi lagi men(adi petak%

petak tata hutan. +nit%unit tersebut ditandai dengan patok diukur dan digambar di atas peta dengan ukuran 1 * 19.999 . Auas blok yang baikadalah ;9 < 199 @a, dan luas petak penanaman sekitar > < 8; @a. .atas%batas blok yang dapat digunakan antara lain batas alam (sungai, punggung bukit" ataubatas buatan ((alan, patok kayu atau beton" (0rad(adinata dan asano, 1996".

B Pembers"han La!angan Setiap (enis gulma dan vegetasi yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok harus dibersihkan dari areal tanam. 0embersihan lapangan dapat dilakukan dengan cara manual, kimia dan mekanis atau kombinasinya. Sisa%sia vegetasi yang berupa sisa pohon sebaiknya tidak dibakar, tetapi diman$aatkan sebagai serpih (chip" untuk kayu B 19 cm. Sisa daun, ranting dan kulit kayu di(adikan kompos di areal penanaman dan dikembalikan lagi ke areal tersebut untuk meningkatkan kesuburan. Tonggak pohon sebaiknya dikeluarkan dari petak penanaman

(5nonimous, 199!". & Peng'lahan Tanah 0ada dasarnya setiap tanaman berbeda%beda tuntutannnya terhadap si$at $isik tanah, ada yang menghendaki tekstur tanah yang ringan dan ada pula yang dapat hidup pada lahan bertekstur tanah yang berat. +ntuk memperbaiki si$at $isik tanah dalam rangka memenuhi kebutuhan tanaman tersebut, maka diperlukan kegiatan pengolahan tanah. 5real tanam yang memiliki kemiringan C19 dera(at pengolahan tanah dilakuakan secara mekanis, dengan pemba(akan tanah dilakukan 8 kali sedalam

:9 cm. Setelah pemba(akan kedua, selisih kurun waktu 1 %8 minggu dilakukan penggaruan satu kali (5nonimous, 1999".

A S"stem Penanaman 1 S"stem Tum!angsar" 0enanaman &eru dapat dilakukan dengan sistem tumpangsari

yaitumasyarakat di sekitar diberi hak untuk menanam tanaman palawi(a di antara tanaman pokok dan tanaman sela selama (angka waktu berlakunya per(an(an ker(a tersebut. 0enanaman tanaman palawi(a tersebut harus dilakukan secara berhati%hati agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman pokok dan tanaman sela. 0ada radius sekitar :9 cm di sekeliling tanaman pokok dan tanaman sela dilarang dilakukan penanaman tanaman palawi(a. .eberapa (enis palawi(a yang tidak diperkenankan untuk ditanam yaitu antara lain * ketela pohon, ketela rambat, pisang, kentang,kol, akar wangi dam sereh. # S"stem &em!l'ngan 0embersihan lahan pada sistem ini tidak dilakukan secara total tetapi hanya dalam radius 1 %8 m di sekitar lubang tanam. Sistem ini cocok untuk diterapkan pada lahan miring yang tanahnya peka erosi. B (aktu Penanaman

0enanaman dilakukan pada awal musim hu(an, biasanya sekitar bulan )ktober < -esember. 0engamatan waktu musim hu(an ini sangat penting karena berkaitan dengan kebutuhan tanaman terhadap air (5nonimous, 199!=0rad(adinata dan asano,1996".

& Pengangkutan B"b"t 0engangkutan bibit ke lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan kotak% kotak yang terbuat dari papan yang tipis. .ibit disusun rapat supaya tidak bergeser kalau diangkat dan dihindarkan untuk ter(adinya penumpukan. Tiap kotak umumnya berisi 8; sapai ;9 bibit. .ibit yang berupa stump pengangkutannya dilakukan dengan cara dibungkus dengan pelepah pisang atau karung basah agar tidak cepat mengering. 0erlu diperhatikan bahwa bibit harus segera ditanam untuk menghindari kematian bibit . D Tekn"k Penanaman 0embuatan tanaman weru dapat dilakukan dengan cara penanaman langsung bi(i di lapangan, menggunakan bibit stump atau bibit dari persemaian. 0enanaman dengan menggunakan bi(i secara langsung di lapangan tidak dian(urkan karena resiko kematian bibit cukup tinggi. 'arak tanam yangumumnya digunakan adalah : 7 8 m, : 7 : m, : 7 ; m atau > 7 ; m (5nonimous,199!= 0rad(adinata dan asano, 1996".'ika penanaman dilakukan dengan sistem

tumpangsari maka penanaman tanaman selaharus dilakukan lebih awal dengan cara

menabur benih tanamantersebut pada larikan selebar 89 cm di antara larikan tanaman pokok. 'enis tanaman sela yang umum digunakan adalah ,emlandingan ( Leucaena leucocephala". Tanaman tepi perlu ditanam untuk melindungi tanaman pokok, yaitu meliputi tanaman pagar, tanaman sekat bakar dan tanaman pelindung. Tanamanpagar ber$ungsi untuk melindungi tanaman pokok dari gangguan ternak. .eberapa (enis tanaman pagar yang biasanya ditanam yaitu * Acacia tomentosa,Lannea grandis, Caesalpinia sappum dan Dichrostochys cineren. Tanaman sekat bakar umumnya ditanam pada areal yang sering mengalami kebakaran. 'enis(enis tanaman tersebut antara lain * Tamarindus indica, Antidesma bunius, Schimae

E Pemanenen 0emanenan tanaman weru dilakukan tergantung pada diameter dan tinggi yang telah ditentukaan

BAB III PENUTUP


A. Kes"m!ulan

,esimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut*


1. 0ohon weru biasanya berukuran sedang, tingginya hingga :9 m dan gemang

batangnya :;(<69" cm. .atang bebas cabang hingga 9 m, lurus atau membengkok. 0epagan halus, di luarnya abu%abu hi(au pucat, coklat kekuningan, hingga kecoklatan, dengan gigir%gigir melintang,
2. . 0ohon weru mempunyai buah berbentuk polong yang masak berwarna coklat tua.

B Saran Saran yang dapat dia(ukan semoga makalah ini penting bagi ,epentingan orang banyak.

DA)TAR PUSTAKA 5nonimous. 199!. 0edoman 0embangunan @utan Tanaman Industri. .adan 0enelitian -an 0engembangan ,ehutanan. .ogor. @idayat, '= -, Iriantono dan 0, )chsner. 8998. @utan. artawid(aya, 5= I, ,artasud(ana= E.I, ,ehutanan. -epartemen ,ehutanan. .ogor. Suharti, . 8998. .eberapa @ama -an 0enyakit 0enting 0ada &eru andang= S, 5mong 0rawira dan araserianthes !alcataria

(A."Dielsen dalam In$ormasi Singkat .enih Do. 8:. -irektorat 0erbenihanTanaman

,,,adir. 19!9. 5tlas ,ayu Indonesia 'ilid I. .adan 0enelitian -an 0engembangan

( araserianthes !alcataria) -an Teknik 0engendaliannya. .ull. 0enelitian @utan Do. 6:8 * 8#%>6. 0rad(adinata, S dan asano, 1996. Teknik 0enanaman &eru (0araserianthes

$alcataria". In$ormasi Teknis Do.1. 0lantamor, 891:, 5lbi6ia procera,

Syamsuwida, 899;. 5tlas .enih ,ehutanan,

T"#AS $%D$&$D" 'K(LAS #A%)$L

MAKALAH SIL*IKULTUR HUTAN


+PENAN,AN BENIH DAN PEMANENAN TANAMAN KIHIAN,-(ERU.

)AF@ * 3F2-I5D 52IF3 5.5-I -1.; 11 199

'+2+S5D ,F@+T5D5D 35,+AT5S ,F@+T5D5D -5D IA + AID4,+D45D +DIGF2SIT5S @5A+ )AF) 891:

Anda mungkin juga menyukai